Masuk angin saat hamil tidak akan memberikan dampak apa pun pada janin. Namun bagi Bunda, tentu bisa membuat kondisinya sangat tidak nyaman.
Berikut ini penjelasan penyebab dan cara mengatasi masuk angin pada ibu hamil, lengkap dengan daftar obat masuk angin yang aman dan mudah ditemui di sekitar Bunda.
Artikel terkait: Sering Masuk Angin? Ini 5 Obat Alami yang Ampuh untuk Mengatasinya
Apa Itu Masuk Angin?
Istilah penyakit untuk ‘masuk angin’ tidak dikenal di beberapa negara.
Bisa dikatakan, istilah ini hanya berlaku bagi masyarakat Indonesia.
Masuk angin biasanya digunakan untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan atau meriang.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pilek –istilah yang lebih umum di luar negeri– rata-rata dialami orang dewasa 2 hingga 3 kali dalam setahun.
Risiko terkena pilek saat hamil bisa lebih tinggi lagi karena saat itu sistem kekebalan tubuh ibu memang berkurang.
Meski demikian, menurut March of Dimes, masuk angin tidak akan membahayakan janin yang sedang berkembang, dan ibu hamil biasanya akan pulih dalam waktu sekitar satu minggu.
Selain pilek, ibu juga berpotensi terkena infeksi yang lebih serius, seperti flu, selama hamil.
Untuk itulah, ibu hamil harus tahu langkah-langkah pencegahan penyakit ini selama kehamilan.
Artikel terkait: Bunda, Ini Pilihan 6 Obat Batuk Pilek Bahan Alami Saat Hamil
Penyebab Masuk Angin Saat Hamil
Sumber: Freepik
Menurut dr. Reni Utari dari SehatQ, masuk angin saat hamil bisa disebabkan beberapa hal. Antara lain:
1. Perubahan Hormon Kehamilan
Salah satu hormon yang berpengaruh kala hamil yaitu HCG (human chorionic gonadotropin).
Saat pembuahan berhasil terjadi, plasenta sebenarnya mulai terbentuk dan memproduksi hormon ini.
Semakin tinggi kadar hormon tersebut maka rasa mual akan semakin parah.
Biasanya, Bunda akan merasakan hal ini saat usia kehamilan memasuki 10 sampai 12 minggu.
Setelahnya kadar hormon akan menurun dan stabil hingga persalinan.
2. Lonjakan Hormon Estrogen
Lonjakan hormon estrogen sebagai penyebab lain masuk angin pada ibu hamil.
Selama kehamilan, wanita akan menghasilkan lebih banyak hormon estrogen dan mencapai puncaknya saat trimester akhir kehamilan.
Peningkatan hormon inilah yang membuat Bunda merasakan mual dan muntah yang kerap menyiksa.
3. Kadar Progesteron Meningkat
Lagi-lagi, hormon memainkan peranan penting yang berkontribusi menyebabkan Bunda masuk angin saat hamil.
Kenaikan hormon mengakibatkan ligamen dan sendir di seluruh tubuh menjadi longgar.
Kadar hormon ini juga membuat tubuh kian membesar, misalnya ureter.
Ureter adalah anggota tubuh yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
Perlu diketahui bahwa progesteron memiliki peran vital dalam membentuk rahim yang akan menjadi tempat berlindung bayi selama sembilan bulan lamanya.
Masuk angin saat hamil muda akan lebih mungkin terjadi pada kehamilan pertama kali, wanita yang menggunakan alat kontrasepsi dengan estrogen di dalamnya, hamil bayi kembar atau ibu yang menderita obesitas.
Artikel terkait: Bolehkah Minum Tolak Angin untuk Ibu Menyusui? Ini Penjelasan Dokter
Gejala Masuk Angin Saat Hamil
Sumber: Freepik
Masuk angin biasanya dimulai dengan sakit atau gatal di area tenggorokan yang berlangsung selama satu atau dua hari.
Setelah itu diikuti dengan munculnya gejala lain secara bertahap.
Berikut ini beberapa gejala pilek yang biasa dirasakan ibu hamil, melansir laman What to Expect:
- Pilek, lalu hidung tersumbat.
- Bersin.
- Kelelahan ringan.
- Batuk kering, terutama menjelang akhir pilek, yang dapat berlanjut selama seminggu atau lebih setelah gejala lain mereda.
- Demam ringan biasanya di bawah 100 derajat Fahrenheit (atau sekitar 37,7 derajat celsius).
Gejala pilek umumnya berlangsung 10 hingga 14 hari. Namun, jika gejala-gejala di atas bertahan lebih dari itu atau bahkan semakin memburuk, ada baiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter.
Dokter akan memastikan kalau-kalau gejala yang Bunda alami tidak berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius, seperti COVID-19 atau flu.
Artikel terkait: 9 Keluhan Tersering Kala Hamil 3 Bulan, Bunda Pernah Merasakannya?
Obat Masuk Angin
Umumnya orang mengobati masuk angin cukup dengan banyak istirahat dan minum air putih hangat -terutama jika penderitanya sedang hamil agar tidak membahayakan janin.
Bila Bunda ingin mengonsumsi obat-obatan, ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Obat Pereda Nyeri
Beberapa obat tidak aman digunakan selama kehamilan. Namun selama kehamilan, ada beberapa kondisi kesehatan di mana Anda butuh bantuan obat.
Berikut ini beberapa obat-obatan umum dan informasi tentang penggunaannya yang aman Bunda konsumsi selama kehamilan menurut Pregnancy Birth Baby.
- Parasetamol atau acetaminophen dianggap aman pada semua tahap kehamilan.
- Ibuprofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya tidak boleh digunakan selama kehamilan, kecuali jika dokter Anda meresepkannya.
Penelitian menunjukkan bahwa acetaminophen adalah obat penghilang rasa sakit yang paling aman untuk digunakan selama kehamilan –dengan rekomendasi penggunaan dosis efektif terendah untuk waktu terpendek.
Sebuah artikel yang diterbitkan di American Family Physician (AFP) melaporkan acetaminophen aman untuk digunakan di semua trimester.
Berbeda dengan NSAID yang dapat membawa risiko.
Para ahli menyarankan agar ibu hamil menghindari aspirin selama kehamilan (kecuali untuk penggunaan khusus) serta menghindari naproxen dan ibuprofen selama trimester ketiga.
Food and Drug Administration mencatat bahwa resep NSAID dapat meningkatkan risiko keguguran selama paruh pertama kehamilan dan bahwa resep opioid dapat meningkatkan risiko kelainan kelahiran saat dikonsumsi pada trimester pertama.
Obat Batuk dan Pilek
Sering kali masuk angin pada ibu hamil disertai dengan batuk dan atau pilek. Untuk mengatasinya Bunda bisa mengonsumsi obat-obatan ini:
- Beberapa obat batuk aman selama kehamilan, tetapi tidak semua jenis. Jika Anda sedang hamil dan merasa sangat tidak enak badan dengan gejala pilek, mintalah saran dari dokter atau apoteker Anda.
- Semprotan hidung saline aman digunakan selama kehamilan. Semprotan hidung dekongestan (digunakan untuk meredakan hidung tersumbat) juga umumnya aman digunakan selama kehamilan.
- Obat dekongestan oral, seperti pseudoefedrin dan fenilefrin tidak dianjurkan selama kehamilan.
Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memutuskan mengonsumsi suatu jenis obat yang tanpa resep atau homeopati.
Perawatan di Rumah
Ketika Anda sedang masuk angin saat hamil, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah:
- Banyak beristirahat. Istirahat saat sakit penting untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk fokus pada pemulihan.
- Banyak mengonsumsi cairan. Minum banyak air putih dapat membantu pulih lebih cepat dari pilek. Jus dan smoothies juga bisa memberikan asupan nutrisi saat sedang tidak nafsu makan.
- Berkumur dengan air garam hangat jika sedang sakit tenggorokan atau batuk.
- Berbaring dengan kepala ditinggikan dapat membantu pernapasan dan sesak.
- Gunakan pelembap ruangan untuk membantu membersihkan hidung tersumbat dan memicu batuk produktif.
- Mengaplikasikan kompres hangat ke kepala, sinus, dan bahu dapat membantu mengurangi rasa sakit dan hidung tersumbat.
Artikel terkait: Amankah Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil? Ini Risiko dan Dosis yang Perlu Diperhatikan
Kapan Harus ke Dokter?
Sumber: Freepik
Faktanya, masuk angin kala hamil merupakan hal umum dan normal terjadi. Apalagi, saat hamil tubuh senantiasa menyesuaikan diri dengan kadar hormon yang cenderung tidak stabil.
Namun, jangan segan menghubungi dokter kandungan kala Anda menunjukkan ciri berikut:
- Munculnya gejala dehidrasi, misalnya urine berwarna lebih gelap dan pekat serta frekuensi buang air kecil menurun. Seseorang yang dehidrasi juga akan merasakan mulut lebih kering dibanding biasanya.
- Tidak bisa mengonsumsi makanan bahkan cairan lebih dari 12 jam.
- Penurunan berat badan secara drastis.
- Demam dengan suhu di atas 38°C.
- Nyeri hebat di bagian perut.
- Muntah terus-menerus.
- Badan terasa lemas.
Artikel terkait: 10 Keluhan Ibu Hamil 5 Bulan yang Sering Terjadi, Bunda Mengalaminya?
Cara Mengatasi Masuk Angin pada Ibu Hamil
Sumber: Freepik
Masuk angin saat hamil tentunya sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tak nyaman kala beraktivitas.
Lakukan langkah berikut, yuk, Bun, untuk mencegah dan mengatasinya:
- Makanlah dalam porsi kecil saja, tetapi sering agar kecukupan nutrisi tetap terjaga.
- Sediakan camilan. Makanlah camilan setiap dua hingga tiga jam sekali dibandingkan tiga kali makan besar untuk menghindari mual.
- Hindari makanan yang sulit dicerna, misalnya makanan tinggi lemak, makanan pedas dan makanan berminyak.
- Beristirahat yang cukup penting untuk dilakukan.
- Konsumsi air putih untuk menjaga tubuh terkena dehidrasi.
- Sarapan makanan kering seperti sereal, biskuit atau roti bakar jika mual menyerang di pagi hari.
- Minum air jahe dan bawalah permen jahe saat bepergian untuk mengurangi rasa mual.
- Minum jus buah yang bening misalnya jus apel untuk menjaga mulut tetap nyaman.
- Untuk sementara hindari dulu aroma tertentu yang memicu mual.
Bila masuk angin saat hamil berlangsung lama atau sering, periksakanlah diri Anda ke dokter.
Baca juga:
Sakit Pinggang Saat Hamil, Ini Penyebab dan Beragam Cara Mengatasinya
Kenapa Telapak Tangan Sering Terasa Panas Saat Hamil?
9 Penyebab Kram Perut Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya, Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.