Setelah Bunda melahirkan, tubuh biasanya akan mengalami perdarahan, ketidaknyamanan, dan kelelahan. Masa-masa ini sering disebut sebagai masa nifas. Lalu pertanyaannya, berapa lama masa nifas berlangsung? Apa saja yang terjadi? Dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan selama masa nifas? Berikut informasinya untuk Anda.
Mengenal Masa Nifas
Melansir dari laman Alodokter, dr Nadia Nurotul Fuadah menjelaskan bahwa masa nifas ialah masa-masa setelah plasenta keluar dari rahim dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini disebut pula dengan puerperium.
Selama masa nifas, tubuh akan mengalami beberapa perubahan yang bersifat fisiologis. Salah satu perubahan yang paling umum ialah keluarnya lokia (lochia) atau darah dari sisa-sisa lapisan rahim, sel lemak janin, rambut janin, dan kotoran janin saat berada di dalam rahim.
Selain keluarnya lokia, ada pula beberapa perubahan tubuh lain yang dialami seorang perempuan pada saat masa nifas, seperti:
- Rahim yang mengecil secara berangsur
- Bukaan leher rahim yang mulai menutup
- Vulva dan vagina yang mengendur dan membentuk rugae (dinding dalam vagina yang bentuknya seperti berkerut)
- Payudara yang membesar, mengeras, dan mulai memproduksi ASI
- Nyeri perut seperti menstruasi
- Kesulitan buang air kecil
- Munculnya stretch mark
- Rambut rontok
- Penurunan berat badan
Artikel terkait: 10 Kiat Meningkatkan Produksi dan Kualitas ASI Menurut Dokter, Busui Wajib Simak!
Ciri-Ciri Darah Nifas
Setelah bayi dan plasenta lahir, rahim akan berkontraksi untuk kembali ke ukuran semula.
Plasenta yang terlepas di dinding rahim akan meninggalkan pembuluh darah yang terbuka dan kemudian akan mengeluarkan darah beserta sisa-sisa jaringan dari dalam rahim. Darah ini seringkali disebut darah nifas atau lochia/lokia.
Darah nifas akan keluar tak lama setelah proses persalinan selesai. Selama 3 hari pertama darah yang keluar akan berwarna merah tua yang disertai dengan beberapa gumpalan darah kecil.
Bunda mungkin saja akan mengalami peningkatan volume darah yang keluar vagina saat bangun di pagi hari, saat aktif secara fisik, atau saat menyusui.
Ibu yang melahirkan lewat operasi caesar mungkin akan mengeluarkan darah yang lebih sedikit setelah 24 jam dibandingkan ibu yang melahirkan per vaginam.
Setelah satu minggu pascapersalinan, darah nifas akan berubah warna menjadi cokelat kemerah-merahan atau merah muda.
Noda darah di pembalut akan cenderung lebih ringan dibandingkan hari-hari pertama. Jika Bunda merasa darah yang keluar masih deras dan berwarna merah segar, segeralah berkonsultasi pada bidan atau dokter.
Setelah tiga minggu, warna darah nifas akan menjadi semakin terang hingga berwarna putih kekuningan yang pucat.
Pada periode ini, rahim seharusnya sudah hampir kembali ke ukuran sebelumnya dan Bunda tidak lagi merasakan kram perut yang diakibatkan oleh kontraksi rahim.
Pada minggu ke-6, Bunda akan mengalami sedikit keputihan yang berwarna cokelat, merah muda, atau putih kekuningan yang muncul sesekali. Ini merupakan tahap akhir pelepasan darah nifas dan seharusnya sudah berhenti setelah enam minggu.
Lama Masa Nifas
Pada umumnya, lama masa nifas berlangsung selama 6 hingga 8 minggu. Hal yang perlu Bunda lakukan selama masa nifas ialah:
- Menyusui bayi ASI ekslusif
- Menjaga kebersihan organ intim dengan air bersih dari arah depan ke belakang
- Mengganti pakaian dalam dan pembalut setidaknya 2x sehari
- Hindari melakukan hubungan seksual terlebih dahulu bila perdarahan belum tuntas
- Mengonsumsi lebih banyak makanan yang bernutrisi seperti sayur dan buah
- Memenuhi kebutuhan cairan agar tidak dehidrasi
Nadia menegaskan bila lama masa nifas berlangsung selama lebih dari 8 minggu, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Beberapa ibu juga bisa mengalami masalah kesehatan seperti infeksi, kesulitan untuk buang air kecil, sembelit, dan wasir selama masa nifas.
Jika mengalami hal ini, Bunda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk membantu meringankan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
Berapa Lama Masa Nifas Setelah Operasi Caesar?
Mengutip dari Healthline, nifas atau keluarnya darah dari vagina setelah melahirkan tidak hanya terjadi setelah melahirkan secara pervaginam saja.
Perdarahan setelah operasi caesar juga dapat terjadi dan merupakan bagian normal dari pemulihan setelah melahirkan.
Jika melahirkan secara caesar, Anda mungkin akan mengalami lebih sedikit perdarahan setelah 24 jam dibandingkan yang melahirkan secara normal.
Bunda mungkin akan mengalami perdarahan berat berwarna merah gelap setelah operasi caesar yang akan berangsur-angsur berkurang intensitasnya setelah beberapa hari.
Bunda mungkin juga akan melihat adanya gumpalan darah keluar selama hari-hari awal periode pasca persalinan. Ukuran gumpalan darah ini bisa beragam, dari kecil-kecil hingga sebesar buah plum.
Beberapa hari setelah operasi caesar perdarahan akan menjadi lebih ringan. Darah nifas juga akan berubah warna, yaitu berubah menjadi cokelat, merah muda, dan akhirnya menghilang setelah beberapa minggu.
Perdarahan mungkin akan bertambah banyak jika Bunda melakukan aktivitas yang agak berat di minggu-minggu pasca persalinan. Ingatlah bahwa tekanan fisik pada tubuh pada masa nifas dapat menyebabkan lebih banyak perdarahan.
Biasanya, diperlukan waktu hingga 6 minggu hingga nifas setelah operasi caesar selesai. Namun, perdarahan yang berlanjut setelah 4 hingga 6 minggu melahirkan bisa jadi merupakan tanda dimulainya menstruasi pasca persalinan.
Masa Nifas Setelah Kuret Berapa Lama?
Kuret adalah prosedur pembedahan di mana leher rahim dilebarkan dengan alat bernama dilator sehingga lapisan rahim (endometrium) dapat dikerok dengan kuret, yaitu alat berbentuk sendok, untuk mengangkat jaringan abnormal di dalamnya.
Bercak atau perdarahan vagina ringan selama beberapa hari setelah prosedur adalah hal yang normal. Perdarahan ini juga bisa disebut nifas setelah kuret.
Perdarahan ringan ini dapat berlangsung selama 10 hingga 14 hari. Akan tetapi, perdarahan bisa menjadi lebih berat dengan adanya peningkatan aktivitas, seperti mengangkat beban yang berat.
Siklus menstruasi Anda berikutnya biasanya akan dimulai 3 hingga 6 minggu setelah melakukan kuret dan intensitasnya biasanya lebih berat dari biasanya.
Masa Nifas Setelah Keguguran Berapa Lama?
Ada beberapa kemungkinan penyebab perdarahan atau nifas setelah keguguran. Yang paling umum adalah perdarahan terjadi untuk mengeluarkan sisa jaringan janin atau keguguran yang tidak lengkap.
Jika seorang ibu mengalami keguguran di masa-masa awal kehamilan, mungkin perdarahan dan kontraksi rahim yang dirasakan ringan atau berlangsung selama beberapa jam saja.
Namun, ada pula yang mengalami nifas setelah keguguran hingga 1 minggu lamanya.
Perdarahan yang terjadi bisa juga berat dengan adanya gumpalan darah, tetapi perlahan berkurang selama beberapa hari sebelum berhenti dalam waktu dua minggu.
Hal yang Harus Diwaspdai Saat Masa Nifas
Ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan selama masa nifas.
1. Perdarahan Hebat
Perdarahan selama masa nifas memang normal terjadi. Namun. ada beberapa tanda perdarahan yang perlu Bunda waspadai.
- Bila perdarahan membuat Bunda kehilangan 500 ml atau lebih dengan cepat
- Perdarahan terjadi dalam 24 jam setelah bayi lahir
- Perdarahan tiba-tiba meningkat dan membasahi lebih dari satu pembalut per satu atau dua jam
- Adanya gumpalan darah yang ikut keluar
- Anda merasa pusing tak tertahankan, jantung berdetak kencang, detak jantung tidak teratur, dan pingsan.
Artikel terkait: Pendarahan setelah melahirkan
2. Sakit Kepala Parah
Sakit kepala parah setelah lahir bisa menjadi gejala preeklampsia. Sering kali, epidural dan anestesi yang diberikan selama persalinan juga dapat menjadi penyebab sakit kepala terus-menerus.
Segera periksakan diri ke dokter bila sakit kepala diikuti dengan gejala lainnya seperti penglihatan yang buram, muntah, mulas parah, dan pembengkakan pergelangan kaki.
Gejala ini biasanya akan muncul dalam 72 jam setelah proses melahirkan.
3. Tekanan Darah Tinggi atau Rendah
Selama kehamilan Bunda telah kehilangan sejumlah besar darah. Oleh karena itu, cukup penting untuk mengawasi tingkat tekanan darah selama berjam-jam setelah proses melahirkan.
Mengabaikan gejala tekanan darah tinggi atau rendah sering kali dapat menyebabkan kondisi ‘syok’.
Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami tekanan darah tinggi atau rendah dan diikuti dengan gejala lain seperti pusing, sakit kepala, mual, atau penglihatan kabur.
4. Demam Tinggi
Demam tinggi dan menggigil sering kali merupakan tanda peringatan untuk mengalami infeksi.
Jika Bunda memiliki operasi caesar atau episiotomi, maka mungkin ada luka yang belum sembuh dengan benar dan mengalami infeksi.
Selain demam tinggi dan menggigil, infeksi juga sering kali ditandai dengan munculnya bau dan rasa sakit yang tidak tertahankan. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini.
Artikel terkait: Jahitan Lepas Setelah Melahirkan Normal, Apa Saja Cirinya?
5. Retensi Urine
Sangat penting untuk mengeluarkan air seni dan tinja dalam waktu 24 jam setelah melahirkan.
Jika seandainya Bunda tidak dapat mengeluarkan urine dalam 7-8 jam pertama setelah proses melahirkan, maka bisa jadi Anda mengalami retensi urine yang membutuhkan perhatian medis segera.
6. Nyeri Dada
Nyeri dada setelah persalinan dapat disebabkan oleh ketegangan otot yang dialami tubuh selama persalinan, tetapi kadang-kadang ini mengindikasikan masalah medis yang lebih besar seperti kemungkinan infeksi dada atau emboli paru.
Jika Bunda mengalami sesak napas bersama dengan nyeri dada, maka harus segera berkonsultasi dengan dokter.
7. Baby Blues
Perasaan murung, menangis, lelah, atau cemas memang umum terjadi saat dua hari hingga tiga hari setelah melahirkan. Biasanya kondisi ini disebut dengan istilah baby blues.
Segera waspadai bila kondisi ini terus berlangsung dalam waktu yang lama dan membuat Bunda tidak bisa berkonsentrasi menjalani aktivitas sehari-hari.
Sebab dalam kasus tertentu, kondisi ini dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan Anda maupun bayi.
Kapan Siklus Menstruasi Kembali Setelah Masa Nifas?
Siklus menstruasi kembali setelah melahirkan bergantung kepada apakah Bunda menyusui atau tidak. Jika Bunda tidak menyusui, siklus menstruasi akan kembali sekitar enam hingga delapan minggu setelah melahirkan.
Akan tetapi, jika Bunda menyusui, waktu kembalinya menstruasi tidak bisa diprediksi. Bahkan jika Bunda menyusui secara eksklusif, bisa saja Bunda tidak akan mengalami menstruasi selama Bunda masih menyusui.
Mengapa Ibu Menyusui Tidak Langsung Menstruasi?
Ketika seorang ibu menyusui, tubuh akan memproduksi hormon Prolaktin yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI.
Hormon Prolaktin dapat menekan hormon reproduksi sehingga tubuh tidak berovulasi atau melepaskan sel telur untuk pembuahan. Tanpa terjadinya ovulasi, kemungkinan menstruasi tidak akan terjadi.
Oleh karena itu, menyusui sering kali disebut sebagai KB alami. Menurut Asosiasi Kesehatan Reproduksi Professional (Association of Reproductive Health Professionals), hanya 1 dari 100 ibu yang akan hamil kembali setiap tahunnya jika memberikan ASI eksklusif.
Akan tetapi, jika Bunda masih menyusui dan siklus menstruasi datang, itu artinya Bunda tidak lagi terlindungi dari kehamilan.
Menstruasi yang terjadi setelah melahirkan pun bisa jadi berbeda dari menstruasi yang Bunda alami sebelum hamil.
Tubuh harus menyesuaikan diri dengan siklus menstruasi setelah melahirkan. Ada beberapa hal yang mungkin terjadi yaitu:
- Volume darah yang lebih besar
- Peningkatan rasa sakit
- Panjang siklus menstruasi tidak teratur
- Adanya gumpalan darah kecil
- Kram perut yang lebih kuat atau justru lebih ringan
Menstruasi pertama setelah kehamilan mungkin saja lebih berat dari sebelum hamil. Rasa sakit dan kram perut yang lebih hebat dari biasanya terjadi karena adanya peningkatan jumlah lapisan rahim yang perlu dikeluarkan.
Walaupun begitu, seiring berjalannya waktu dan siklus menstruasi berikutnya, kram perut akan berkurang dan siklus pun akan menjadi teratur.
Menurut penelitian, perubahan hormonal yang menyebabkan tubuh mengalami menstruasi juga dapat memengaruhi ASI. Bisa jadi, terdapat perubahan dalam produksi ASI atau reaksi bayi terhadap ASI.
Perubahan hormon juga dapat memengaruhi komposisi ASI dan rasa ASI bagi bayi. Namun, tidak perlu khawatir karena hal ini tidak berpengaruh banyak dalam proses menyusui.
Pertanyaan Populer Terkait Masa Nifas
Nifas atau perdarahan yang terjadi pasca persalinan akan dialami oleh setiap ibu, baik yang melahirkan pervaginam maupun caesar, hingga yang mengalami keguguran atau melakukan kuret.
Berikut adalah beberapa pertanyaan populer terkait masa nifas beserta jawabannya yang telah dihimpun oleh theAsianparent Indonesia.
Apa tanda nifas sudah selesai?
Nifas tidak selalu berupa darah. Biasanya, lendir yang berwarna merah atau kita sebut darah hanya keluar pada hari-hari awal nifas yaitu sekitar hari pertama hingga hari ke-10 pasca melahirkan.
Lendir tersebut kemudian akan berwarna cokelat, merah muda, kekuningan, hingga akhirnya putih dan berhenti keluar.
Oleh karena itu, tanda nifas sudah selesai yang paling umum adalah saat sudah tidak keluar darah ataupun cairan apa pun dari vagina.
Apakah masa nifas Itu harus 40 hari?
Berhentinya perdarahan dan keluarnya cairan lendir dari vagina bisa berbeda-beda pada setiap ibu. Ada ibu yang sudah benar-benar bersih sebelum 40 hari tetapi ada pula yang belum.
Berapa lama masa nifas paling cepat?
Pada umumnya masa nifas bisa berlangsung antara 2 hingga 6 minggu, tergantung pada masing-masing ibu. Bisa dikatakan masa nifas yang paling cepat berkisar antara waktu 2 minggu.
Darah nifas sudah berhenti sebelum 40 hari, bolehkah berhubungan intim?
Mengutip dari Mayo Clinic, para ahli kesehatan umumnya merekomendasikan menunggu untuk berhubungan seks sampai 4 hingga 6 minggu setelah melahirkan, terlepas dari apa pun metode persalinannya.
Ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya komplikasi setelah melahirkan.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa perubahan hormonal selama kehamilan dan persalinan dapat membuat vagina kering, terutama jika Anda sedang menyusui, dan menurunnya gairah seksual.
Bunda juga mungkin mengalami rasa sakit saat berhubungan seks jika mengalami episiotomi atau robekan perineum saat melahirkan.
***
Demikian, Bun, penjelasan terkait lama masa nifas, durasi nifas, hal-hal yang harus diwaspadai, serta siklus menstruasi setelah masa nifas. Semoga informasinya bermanfaa untuk Bunda.
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
Amankah Menggunakan Obat Pelunak Rahim untuk Bantu Proses Persalinan?
Tips dan Persiapan Penting Menghadapi Trimester Keempat bagi Ibu Melahirkan
7 Perubahan Tubuh Bunda Pasca Melahirkan yang Tak Terduga
Pembalut khusus bersalin adalah barang wajib setelah persalinanan yang sering diabaikan saat mengemas tas untuk dibawa ke rumah sakit.
Klik disini untuk mengetahui pembalut khusus bersalin terbaik.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.