Banyak ahli kesehatan yang setuju jika hubungan seks setelah melahirkan bisa dilakukan setidaknya 1 bulan setelah si kecil lahir.
Tapi, tak bisa dipungkiri masih banyak ibu yang takut melakukan hubungan seks setelah melahirkan karena khawatir merasa sakit.
Sebuah riset menyebutkan bahwa 41% perempuan akan kembali berhubungan seks 6 minggu setelah melahirkan, sementara 78% lainnya setelah 12 minggu, dan 94% memilih melakukannya setelah 6 bulan.
Rekomendasi yang disarankan memang sekitar 6 minggu setelah proses melahirkan normal, atau setelah masa nifas selesai. Tujuannya untuk menghindari risiko infeksi yang mungkin timbul.
Tapi meski gairah seks juga telah pulih, hubungan intim juga masih bisa menyakitkan. Apa saja penyebabnya? Ini dia beberapa penyebab serta solusi untuk mengatasinya.
Apakah Berhubungan Seks Setelah Melahirkan Akan Terasa Berbeda?
Pastinya, seks setelah melahirkan akan terasa berbeda dibanding sebelum Anda melahirkan. Satu studi kecil dari tahun 2005 menemukan bahwa 83 persen perempuan mengalami masalah pada kehidupan seksualnya dengan pasangan, dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan anak pertama mereka, demikian dikutip dari laman kesehatan Healthline.
Namun, kemungkinan persoalan seks itu terus menurun seiring dengan bertambahnya bulan pasca-kehamilan. Masalah paling umum dengan seks setelah melahirkan meliputi:
- kekeringan vagina
- jaringan vagina tipis
- hilangnya elastisitas pada jaringan vagina
- robekan perineum atau episiotomi
- berdarah
- rasa sakit
- otot “longgar”
- nyeri
- kelelahan
- libido yang rendah
Masih dikutip dari sumber yang sama, hormon memainkan peran besar dalam pemulihan pasca melahirkan dan kembalinya aktivitas seksual normal.
Pada hari-hari segera setelah melahirkan, estrogen turun ke tingkat seperti sebelum hamil. Jika menyusui, kadar estrogen mungkin turun di bawah tingkat pra-kehamilan. Estrogen membantu memasok pelumasan vagina alami, sehingga kadar hormon yang rendah meningkatkan kemungkinan kekeringan pada vagina.
Jaringan kering dapat menyebabkan iritasi, bahkan pendarahan saat berhubungan seks. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi pada Parents.
Persalinan pervaginam untuk sementara dapat meregangkan otot-otot saluran vagina. Otot-otot ini membutuhkan waktu untuk memulihkan kekuatan dan stabilitasnya.
Jika Bunda mengalami robekan perineum atau episiotomi selama persalinan pervaginam, Anda mungkin memiliki pemulihan yang lebih lama. Berhubungan seks terlalu cepat dapat meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, persalinan cesar juga dapat memengaruhi sensasi pada vagina. Masalah hormonal yang sama dapat membuat jaringan vagina kering dan tipis, yang mungkin menyebabkan aktivitas seks terasa menyakitkan. Jadi, pastinya Bunda perlu memastikan apakah luka sayatan telah benar-benar sembuh sebelum melanjutkan hubungan seks.
5 Penyebab Hubungan Seks Setelah Melahirkan Terasa Sakit
1. Sifat Alami dari Jahitan yang Bunda Peroleh
Bila Bunda melahirkan dengan normal, kemungkinan robekan terjadi secara alami, atau memang dokter sengaja melakukannya. Itu artinya Bunda akan mendapatkan beberapa jahitan pada perinium.
Terkadang, dengan pertimbangan meningkatkan kualitas kehidupan seksual pasiennya kelak, dokter memberikan “jahitan suami”. Sayangnya di sisi lain, jahitan ini malah bisa menimbulkan rasa sakit karena vagina Bunda justru menjadi lebih sempit.
Terlepas Bunda mendapat Husband Stitch atau “jahitan suami” atau tidak, dan robekan perinium Bunda alami atau tidak; tetap saja robekan dan jahitan tersebut membuat luka pada perinium.
Wajar jika Bunda merasa sakit saat intercourse karena tubuh sebetulnya sedang berusaha menutup kembali bekas luka yang terjadi.
Jaringan parut yang terjadi juga bisa meningkatkan ketegangan otot-otot di sekitar vagina, akibatnya mudah sekali merasa sakit. Rasa sakit ini bisa dikurangi bila Bunda rileks.
Cara lain utnuk mengatasinya adalah menggosok atau melakukan pijatan perineal untuk membuat vagina lebih rileks.
2. Adaya Upaya Persalinan Lewat Vagina dan Caesar
Ini artinya ada perobekan, baik pada bagian panggul bawah atau perut. Adanya jaringan parut pada perinium inilah yang memungkinkan timbulnya rasa sakit pada saat hubungan seks setelah melahirkan.
3. Level Hormon Rendah = Gairah Seks Rendah dan Vagina Lebih “Kering”
Menyusui sudah dikenal sebagai salah satu penurun level hormon. Wajar jika gairah seks juga menurun dan daerah sekitar vagina menjadi lebih kering.
Seperi kita tahu, hubungan seks dengan lubrikasi yang kurang pada vagina, bisa menyebabkan vagina pedih seperti tergosok-gosok amplas.
Coba gunakan lubrikan yang lembut seperti minyak kelapa dan minyak zaitun. Bagi Bunda yang sensitif mungkin sebaiknya tidak menggunakan KY jelly.
4. Rasa Khawatir
Ketidakstabilan emosi dan mental juga bisa berpengaruh terhadap respon fisik. Misalkan karena Bunda khawatir si kecil terbangun saat Bunda sedang sibuk dengan ayah. Perasaan ini bisa membuat vagina menegang.
Dasar panggul (otot di daerah panggul yang juga mencakup vagina, klitoris, dan dan pinggul) merespon apa yang kita pikirkan. Jadi, ketika Bunda gugup, cemas, takut atau tidak nyaman, dasar panggul pun menciut sebagai respon terhadap perasaan tersebut.
Respon primitif ini adalah cara tubuh untuk melindungi bagian reproduksi agar lebih siap untuk memproduksi kembali. Jadi bukan hanya waktu fisik yang penting untuk memutuskan kapan mulai hubungan seks setelah melahirkan; tapi juga kesiapan mental.
5. Operasi Caesar
Seperti melahirkan normal, melahirkan dengan caesar juga bisa meninggalkan jaringan parut. Sebaiknya, rawat luka bekas operasi dengan obat-obatan seperti vitamin E atau cocoa butter.
Terapi untuk Mengatasi Rasa Sakit
Terapi fisik untuk mengatasi masalah dasar panggul juga bisa digunakan. Ada beberapa prosedur yang dilakukan terapis untuk memastikan penyebab sakit saat berhubungan seks. Bunda akan mendapat terapi di area sekitar vagina dan diminta untuk melakukan beberapa latihan di rumah.
Solusi untuk dapat menikmati kembali keindahan hubungan seks setelah melahirkan mungkin terdengar sulit dan melelahkan, tapi tentu saja hasilnya sesuai dengan apa yang Bunda rasakan bukan?
Apakah Vagina Saya Akan Kembali Normal?
Vagina secara alami berubah setelah melahirkan, dan mungkin terasa lebih lebar, kering atau sakit untuk beberapa waktu. Setelah melahirkan, tidak jarang ibu merasakan vaginanya lebih kendur atau kering dari biasanya, dan mengalami nyeri perineum atau nyeri saat berhubungan seks.
“Vagina bisa terasa lebih longgar, lebih lembut dan lebih ‘terbuka’. Mungkin juga terlihat dan terasa memar atau bengkak,” kata Dr Suzy Elneil, konsultan uroginekologi di University College Hospital, London sebagaimana ditulis di laman NHS.
Menurutnya hal ini normal. Pembengkakan serta pelebaran vagina akan mulai berkurang beberapa hari setelah bayi Anda lahir.
Daerah vagina bisa terasa sakit dan nyeri segera setelah melahirkan. Permasalahan ini biasanya membaik dalam waktu 6 sampai 12 minggu setelah kelahiran.
Bagaimana Jika Saya Tidak Tertarik untuk Berhubungan Seks?
Bunda mungkin merasa bingung atau khawatir jika Anda tidak tertarik pada seks di bulan-bulan setelah kelahiran si kecil. Pasangan Anda mungkin merasa ditolak atau tidak diinginkan.
Perasaan campur aduk dan membingungkan ini tidak terlalu menyenangkan, tetapi itu normal. Banyak orang mengalaminya di hari-hari awal, bulan-bulan dan tahun-tahun membesarkan keluarga – Anda tentu tidak sendirian.
Jika Anda dan pasangan merasa rendah diri dan juga kehilangan minat pada seks, ini bisa menjadi tanda depresi pascakelahiran atau postnatal depression (PND), demikian sebagaimana dikutip dari laman Raising Children. Penting untuk memberi tahu dokter umum atau perawat kesehatan anak dan keluarga Anda sehingga Parents bisa mendapatkan bantuan.
Ada cara lain untuk tetap terhubung dengan pasangan. Berikut beberapa di antaranya, sebagaimana dianjurkan oleh tim Raising Children:
1. Jaga Komunikasi dengan Pasangan
Berbicara dan mendengarkan dengan pasangan Anda tentang perasaan Anda akan membantu menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan membantu Anda berdua memahami apa yang terjadi dalam hubungan Anda.
2. Atur Pembagian Tugas Rumah Tangga
Jika salah satu dari Anda di rumah merawat bayi, sementara yang lain bekerja di luar rumah, periksa apakah Anda berdua berbagi pekerjaan rumah tangga – atau apakah Anda merasa nyaman dengan pembagian tugas rumah tangga.
3. Atur Kencan Bersama Pasangan
Menghabiskan waktu bersama bisa menjadi tantangan yang lebih besar ketika Anda menjadi orang tua baru, tetapi itu tetap penting. Anda mungkin bisa berjalan-jalan atau makan malam bersama. Jika Anda tidak dapat menemukan nanny untuk menjaga si kecil, ajak ia berjalan-jalan saat Anda dan pasangan makan bersama.
4. Seks Dimulai dari Hal-Hal Sederhana, Jangan Enggan untuk Pelukan dengan Pasangan ya Bun!
Ada banyak cara untuk memberi dan menerima kenikmatan seksual. Pikirkan tentang seks sebagai titik akhir, bukan awal. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti berpegangan tangan dan berpelukan. Kasih sayang fisik dapat membangun dan mengarah pada seks ketika Anda berdua siap.
5. Jangan Lupa untuk Merawat diri sendiri
Makan sehat dan olahraga ditambah istirahat dan tidur adalah cara untuk menjaga diri sendiri. Sulit untuk tertarik pada seks jika Anda lelah, sakit, atau stres. Jika bayi Anda terbangun di malam hari, cobalah meluangkan waktu untuk beristirahat di siang hari.
Tips Melakukan Seks Setelah Melahirkan
Banyak pasangan bertanya ‘Kapan saya bisa berhubungan seks setelah melahirkan?’ tetapi kenyataannya itu bervariasi untuk orang yang berbeda. Pertanyaan ini paling baik dijawab oleh dokter atau penyedia perawatan Anda karena dia mengetahui keadaan tubuh Anda dan seberapa cepat tubuh Anda sembuh setelah melahirkan.
Tetapi, kebanyakan dokter menyarankan secara umum untuk membiarkan tubuh Anda sembuh sementara beberapa yang lain menyarankan waktu 4-6 minggu. Ini artinya Anda harus membiarkan vagina sembuh dan siap untuk melakukan seks tanpa terluka lebih jauh.
Sebelum itu, Bunda juga perlu mempelajari tips untuk mencoba seks pasca melahirkan yang hebat bersama pasangan, berikut di antaranya, sebagaimana direkomendasikan oleh laman Flo.
1. Tidak Usah Buru-Buru
Jangan terburu-buru: Banyak orang membuat kesalahan dengan terburu-buru melakukan hubungan seks segera setelah mereka selesai melahirkan, tetapi sebagian besar dokter menyarankan agar Anda meluangkan waktu karena membantu penyembuhan vagina.
2. Mandi Busa dengan Pasangan Anda
Ini akan membuat Anda mengenal pasangan Anda lagi dan kali ini lebih baik lagi. Tidak mudah menemukan waktu untuk bersantai antara mengurus kebutuhan bayi dan kebutuhan Anda. Namun, setiap kali si kecil tertidur adalah saat yang tepat untuk menyelinap bersama pasangan Anda ke kamar mandi untuk mandi busa yang menyenangkan. Ini akan membangun mood untuk berhubungan seksual.
3. Bersikaplah Spontan Bersama Pasangan
Seks itu hebat ketika spontan, dan kegiatan itu tidak hanya bisa dilakukan di kamar tidur, namun juga di mana saja. Pelukan bersama pasangan di sofa saat menonton film atau bahkan di dapur. Ini ide bagus untuk meningkatkan gairah bersama pasangan.
4. Rencanakan untuk Pengendalian Kelahiran atau Menggunakan KB
Sebagai orang tua baru, Anda mungkin belum siap untuk memiliki bayi lagi, jadi ada baiknya pikirkan kontrasepsi sebelum Anda mulai berhubungan seks lagi. Dokter atau bidan biasanya akan berbicara dengan Anda tentang kontrasepsi pada pemeriksaan enam minggu untuk ibu dan bayi. Jika Anda dan pasangan ingin berhubungan seks sebelum itu, bicarakan dengan dokter umum atau bidan tentang kontrasepsi.
Dokter akan memberi tahu Anda jenis kontrasepsi apa yang dapat digunakan dan cocok dengan tubuh Anda. Jangan lupa fakta bahwa beberapa jenis kontrasepsi akan mempengaruhi aktivitas seks. Jadi jangan lupa, konsultasikan dulu ya Bun.
5. Gunakan Pelumas
Pelumas sangat berguna setelah melahirkan karena vagina cenderung kering selama periode ini dan berhubungan seks dalam kondisi ini dapat menyebabkan lebih sakit. Jadi, menjadikan pelumas sebagai bagian dari kehidupan seks Anda setelah melahirkan adalah salah satu metode yang baik-baik saja.
Demikian hal-hal terkait hubungan seks setelah melahirkan yang perlu Bunda dan pasangan tahu. Semoga bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Baca Juga :
Hubungan Intim Bikin Frustasi dan Stres? Ini Solusi yag Bisa Parents Lakukannya
Laser Vagina Pasca Melahirkan, Benarkah Bisa Mengencangkan Miss V?
6 Tanda Vagina Sehat, Para Bunda Wajib Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.