Setelah melahirkan, tubuh ibu memerlukan waktu untuk dapat pulih ke keadaan semula dan mengalami beberapa perubahan selama beberapa hari atau berminggu-minggu setelah melahirkan. Salah satu yang akan dialami oleh ibu adalah keluarnya darah nifas.
Mengutip dari Almanhaj seperti yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh Al ‘Utsaimin, dalam kacamata Islam, nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan oleh kelahiran atau bersamaan dengan kelahiran, sesudah, atau sebelumnya yang disertai rasa sakit.
Setelah 40 hari masa nifas, barulah perempuan diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah kembali seperti salat dan puasa karena sudah dalam keadaan suci kembali.
Darah nifas sendiri akan mengalami perubahan dari sejak pertama kali keluar setelah melahirkan hingga 6 minggu lamanya selesai masa nifas. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui mengenainya.
Artikel Terkait: Lama Masa Nifas dan 7 Hal yang Harus Diwaspadai Selama Masa Nifas
Asal Darah Nifas
Sumber: Shutterstock
Ellis Downes, konsultan dokter kandungan dan ginekolog di The Portland Hospital London menjelaskan bahwa darah nifas atau lochia adalah cairan normal yang keluar melalui vagina setelah melahirkan.
Selama sembilan bulan masa kehamilan, rahim akan membentuk lapisan tebal khusus untuk melindungi dan tempat bayi untuk tumbuh. Setelah melahirkan, lapisan ini perlu dikeluarkan agar rahim dapat kembali ke keadaannya seperti sebelum hamil.
Setelah melahirkan, plasenta pun akan terlepas dari dinding rahim dan dikeluarkan melalui vagina menyusul bayi. Tempat plasenta terlepas dari dinding rahim ini akan meninggalkan luka yang mengeluarkan darah.
Keluarnya nifas adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan kelebihan darah, cairan, lapisan rahim, jaringan, dan lain sebagainya dari dalam rahim setelah melahirkan. Darah ini sebagian besar berasal dari tempat plasenta terlepas dari dinding rahim.
Perdarahan ini akan terjadi pada setiap ibu baru, tak terkecuali mereka yang melahirkan melalui operasi caesar.
Biasanya akan terdapat jeda di antara berhentinya nifas dan mulai menstruasi. Beberapa ibu juga akan mengalami menstruasi pertama pascapersalinan beberapa minggu setelah masa nifas selesai.
Jika Bunda tidak menggunakan kontrasepsi hormonal dan menstruasi tidak kunjung datang selama beberapa bulan setelah melahirkan, cobalah untuk berkonsultasi kepada dokter. Namun, perlu diingat pula bahwa jika Bunda menyusui, mungkin memakan waktu lebih lama untuk siklus menstruasi kembali.
Perubahan Darah Nifas
Sumber: Shutterstock
Keluarnya darah nifas akan berlangsung selama sekitar empat hingga enam minggu, tetapi juga bisa bertahan hingga 12 minggu setelah bayi lahir. Perdarahan awalnya akan cukup banyak dan semakin berkurang seiring berjalannya waktu.
Berikut adalah perubahan perdarahannya dari minggu ke minggu hingga selesai.
Minggu 1
Segera setelah melahirkan darah yang keluar dari vagina akan berwarna merah segar hingga merah kecoklatan. Pada masa ini aliran darah akan cukup deras dan Bunda akan perlu mengganti pembalut setiap beberapa jam. Darah yang keluar akan disertai satu atau dua gumpalan kecil.
Beberapa hari kemudian, darah akan berwarna cokelat tua atau merah yang lebih terang. Aliran darah masih akan cukup deras dan masih disertai gumpalan-gumpalan darah yang lebih kecil.
Minggu 2
Di minggu ini darah kemungkinan masih berwarna cokelat tua dan merah muda, tetapi semakin terang dan jumlah yang keluar juga tidak sebanyak pada minggu sebelumnya.
Minggu 3
Warna darah pada minggu ini akan semakin terang, tetapi bisa juga masih berwarna cokelat atau merah yang muda. Aliran darah sudah semakin lebih ringan, dan mungkin saja hingga tidak meninggalkan noda pada pembalut.
Artikel Terkait: 5 Gerakan dan Manfaat Senam Nifas, Bugar Kembali Pascapersalinan
Minggu 4
Cairan yang keluar semakin berwarna pucat dan sudah ringan, mungkin hanya berupa bercak-bercak saja dengan warna krem atau mirip keputihan.
Minggu 5–6
Di minggu terakhir ini Bunda mungkin akan menemukan bercak-bercak cokelat terang, merah muda, kuning krem, atau bening selama beberapa hari sampai akhirnya benar-benar hilang sepenuhnya.
Perdarahan akan semakin melambat dan berkurang dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Namun, perlu diketahui bahwa aktivitas tertentu dapat meningkatkan aliran darah, seperti:
- Bangun dari tempat tidur di pagi hari
- Menyusui
- Berolahraga
- Mengejan saat buang air kecil atau besar
Apabila Bunda melahirkan lewat operasi caesar, ada kemungkinan darah nifas yang keluar tidak akan sebanyak persalinan pervaginam. Namun, darah akan tetap keluar selama beberapa minggu, dengan warna darah merah yang berubah menjadi coklat hingga kuning dan bening.
Nifas juga bisa berhenti selama satu atau beberapa hari kemudian muncul kembali sekitar di periode-periode awal. Ini merupakan proses normal, di mana keropeng luka plasenta mulai terlepas. Perdarahan tambahan ini seharusnya berlangsung selama beberapa hari saja.
Darah Nifas Normal
Sumber: Shutterstock
1. Darah Nifas Berwarna Merah Segar
Wajar jika darah berwarna merah segar dan keluar dalam jumlah yang banyak pada hari-hari pertama setelah melahirkan.
2. Disertai Kram Perut
Terkadang keluarnya darah juga disertai kram yang mirip dengan kram ketika menstruasi. Kram tersebut berasal dari kontraksi kecil yang dihasilkan rahim untuk dapat kembali menyusut ke ukuran normalnya.
Jika Bunda menyusui, hormon oksitosin yang dihasilkan dari proses menyusui ini akan merangsang kontraksi rahim yang menyebabkan kram. Hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
3. Darah Nifas Berbau Amis
Nifas adalah darah yang keluar dari vagina, sehingga normal jika Bunda merasa darahnya berbau amis. Bau darah nifas mirip dengan bau darah ketika menstruasi.
Perdarahan yang keluar dari vagina ini juga bisa saja berbau sedikit metalik atau bau besi, tetapi baunya tidak akan terlalu kuat dan tidak membuat tidak nyaman.
4. Berwarna Putih
Di penghujung masa nifas, Bunda mungkin akan menemukan darah berwarna putih. Tak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal karena rahim juga mengeluarkan beberapa sel darah putih yang membantu rahim dalam proses pemulihannya.
Artikel Terkait: 6 Tips Sukses Menyusui di Masa Nifas, Busui Wajib Simak!
Darah Nifas Tidak Normal
Sumber: Shutterstock
1. Berbau Busuk
Darah nifas yang berbau busuk bisa menjadi indikasi adanya kontaminasi atau infeksi baik di dalam rahim atau di sekitar robekan perineum yang dialami ketika melahirkan.
Infeksi postpartum paling sering terjadi 1 hingga 10 hari setelah melahirkan dan sebagian besar disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran reproduksi perempuan.
2. Berwarna Kehijauan
Darah yang tidak normal berwarna kehijauan, di mana warna tersebut menandakan adanya infeksi pada rahim.
Infeksi dapat menjadi berbahaya jika tidak ditangani dan diobati, terutama jika area yang terinfeksi berada di sekitar rahim. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti pembekuan darah atau infeksi kandung kemih.
3. Disertai Tanda Infeksi
Bunda perlu waspada jika darah keluar disertai tanda-tanda infeksi seperti demam di atas 38 derajat celcius, menggigil, pusing, jantung berdebat cepat, hingga pingsan.
Infeksi dalam rahim dapat menyebabkan perdarahan atau potongan jaringan plasenta menempel di rahim sehingga sulit bagi rahim untuk pulih. Area yang tidak sembuh tersebut akan terus berdarah dan bisa menimbulkan masalah serius.
4. Warna Darah Masih Merah Segar di Minggu Kedua
Perdarahan seharusnya sudah tidak begitu deras di minggu kedua dan warnanya pun sudah semakin terang. Jika warna dan aliran darah masih sama seperti hari-hari pertama tetapi berlangsung hingga 2 minggu atau lebih, segera konsultasikan dengan dokter.
5. Darah Masih Deras dalam Waktu Lama
Jika perdarahan berlangsung lama dan semakin lama semakin berat, ini bisa menjadi tanda dari perdarahan pascapersalinan yang membutuhkan penanganan medis segera.
Perhatikan jika darah keluar sangat deras dan memenuhi pembalut dalam waktu 15 menit atau kurang, segeralah temui dokter. Ini dapat terjadi karena jaringan plasenta yang tertinggal di rahim, pembekuan darah, atau infeksi yang berkembang.
6. Keluarnya Gumpalan Darah Besar
Normal jika darah keluar bersama gumpalan-gumpalan kecil.
Akan tetapi, jika gumpalan darah lebih besar dari bola golf atau ada gumpalan kecil dalam jumlah banyak keluar dari vagina itu bisa jadi tanda rahim mengalami kesulitan untuk menyusut kembali ke ukuran semula. Apabila mengalami hal ini segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Pengalaman Bunda soal Keluarnya Darah Nifas
Ummul Wafiyyah Yusup dalam komunitas the Asian Parent menyampaikan pengalamannya setelah melahirkan terkait kebingungannya soal darah nifas atau darah jahitan. Ia bercerita beberapa hari sebelumnya, darah sudah tidak keluar dan hanya berwarna coklat. Yang ia bingungkan, kenapa ia kemudian mendapati darah yang tiba-tiba keluar lagi. “Kira-kira darah nifas apa darah jahitannya ya?” tanyanya.
Sejumlah Bunda merespons dengan jawaban yang berbeda-beda. Bunda Arini Yudistira berpendapat bahwa itu adalah tetap darah nifas. “Saya melahirkan hari kamis tanggal 28 November dan mendapat jahitan 5. Tapi alhamdulilah dari hari pertama sampai sekarang tidak sakit ,dan allhamdulilah jahitan sudah menyatu dan jadi daging. Kalau darah kadang keluar kadang gak ada kalau capek sedikit keluar mungkin masih darah nifas,” tulisnya.
Ia melanjutkan, kalau darah tersebut bisa jadi juga merupakan darah menstruasi setelah melahirkan atau bisa jadi itu luka jahitan. “Atau bisa jadi itu pendarahan habis nifas tergantung keluarnya deras atau biasa saja …tapi kalau bunda kawatir dan takut kenapa-kenapa langsung periksa ke bidan atau dokter,” tambahnya.
Masih terkait darah nifas atau darah jahitan, Bunda Maya mulyani menjelaskan ia dulu juga pernah mengalaminya. “Dulu juga keluar darah segarnya beda sama darah nifas. Saya curiga sama jahitan pas periksa ke bidan ternyata emang jahitannya lepas. Akhirnya dijahit lagi,” tulisnya.
Menurut Bunda Latifah, darah tersebut bukan darah jahitan. “Bisa jadi sudah haid lagi Bun. kalau darah jahitan kayaknya enggak deh,” katanya.
Bunda Andhita Oktaviani berpendapat, apakah itu darah nifas atau bukan bisa dihitung dari setelah melahirkan. Lama masa nifas itu minimal 40 hari maksimal 60 hari. Kalo masih dalam hitungan itu berarti masih nifas, jelasnya.
“Buat bunda tetap positif thinking ya kalau jahitan udah enakan berati itu darah nifas,” kata Bunda Arini menyimpulkan.
Pertanyaan Populer Terkait Darah Nifas
Apa saja tahapan masa nifas?
Ada 4 tahapan masa nifas yaitu Lokia lubra di seminggu pertama, berupa darah segar berwarna merah bersamaan dengan jaringan sisa-sisa plasenta. Tahap kedua adalah Lokia sanguelenta, yaitu satu sampai dua minggu berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir. Tahap selanjutnya Lokia serosa, cairan yang keluar berwarna kekuningan atau kuning kecoklatan, lalu berubah jadi merah muda. Terakhir Lokia alba, cairan yang keluar sudah berwarna putih biasa dan bening yang menunjukkan pemulihan.
Mengapa kaki tidak boleh ditekuk setelah melahirkan?
Banyak orang beranggapan kaki tidak boleh ditekuk setelah melahirkan karena akan menyebabkan varises. Namun begitu, informasi bahwa ibu yang baru melahirkan tak boleh menekuk kaki ini adalah mitos belaka.
Bagaimana cara agar nifas cepat bersih?
Yang dapat Bunda lakukan agar nifas cepat bersih adalah mengatur pola istirahat yang cukup, hindari stres, serta mengonsumsi makanan yang bergizi.
Bolehkah keluar rumah sebelum 40 hari setelah melahirkan?
Bunda tentu boleh saja keluar rumah sebelum 40 hari setelah melahirkan. Banyak mitos yang beredar terkait pantangan ibu melahirkan. Mitos ini jangan jadi penghambat ya Bun, terutama jika Bunda memang butuh ke rumah sakit untuk kontrol kelahiran setelah persalinan.
Apakah bayi tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari?
Ini hanya mitos. Bayi tentu boleh keluar rumah sebelum 40 hari, terutama ketika kontrol pertamanya di dokter anak.
Itulah beberapa hal yang patut diketahui tentang darah nifas. Semoga dapat bermanfaat!
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Baca Juga:
Perempuan Sedang Masa Nifas Menikah, Bolehkah? Ini Kata Pakar!
Tidak puasa Ramadhan karena nifas, ini aturannya yang perlu Bunda ketahui!
Kapan Boleh Beraktivitas Setelah Melahirkan dan Apa Saja Kegiatannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.