Pernahkah Bunda mendengar tentang obat pelunak rahim, seperti misoprostol?
Obat pelunak rahim adalah salah satu cara yang dipakai untuk memudahkan proses persalinan.
Obat ini bekerja dengan cara melembutkan area rahim sehingga proses persalinan buah hati bisa lancar dan lebih mudah.
Apa efek sampingnya dan bagaimana penggunaannya? Simak artikel ini.
Serba-serbi Obat Pelunak Rahim bagi Ibu Hamil
Inilah informasi tentang obat pelunak rahim, mulai dari manfaat, jenis, hingga efek sampingnya yang perlu Bunda ketahui.
1. Manfaat Obat Pelunak Rahim
Seperti yang sudah disebutkan di atas, obat pelunak atau pelembut rahim bermanfaat untuk membantu proses persalinan normal agar bisa berjalan lebih lancar.
Secara alamiah, leher rahim akan melunak dan terbuka dengan sendirinya menjelang waktu persalinan.
Selama hamil, biasanya leher rahim akan kencang dan kaku karena berfungsi membantu rahim menopang bayi.
Akan tetapi, ada kondisi di mana leher rahim tidak juga melembut menjelang persalinan.
Nah, di kondisi seperti inilah obat pelembut rahim biasanya digunakan untuk membuat leher rahim menjadi lunak dan terbuka.
Selain dengan obat pelunak rahim, dokter kandungan dapat menggunakan berbagai metode lain untuk mempersiapkan leher rahim berkontraksi.
2. Jenis Obat Pelunak Rahim
Secara umum, ada 2 jenis obat pelunak rahim yang mengandung zat prostaglandin. Biasanya dokter akan menggunakan istilah dinoprostone atau misoprostol.
Perlu Bunda ketahui, prostaglandin adalah hormon yang memproses pelunakan jaringan serviks, membuatnya menjadi matang dan siap untuk persalinan.
Obat ini tersedia dalam berbagai jenis formula yang berbeda. Berikut dua di antaranya.
Cervidil atau dinoprostone adalah salah satu obat pelunak rahim yang juga digunakan untuk membantu persalinan.
Dinoprostone juga bermanfaat untuk membantu proses bersalin normal pada ibu hamil.
Sebenarnya, dinoprostone adalah zat alami yang dibuat tubuh untuk persiapan persalinan agar leher rahim menjadi lemas dan juga lembut sehingga memungkinkan bayi melewati jalan lahir selama persalinan.
Obat ini dimasukkan ke dalam vagina tepat di samping leher rahim.
Obat ini hanya boleh digunakan di rumah sakit oleh tenaga medis terlatih.
Misoprostol (Cytotec) adalah obat prostaglandin lain yang digunakan sebagai agen pematangan serviks.
Obat misoprostol tersedia dalam bentuk tablet yang dapat diberikan melalui mulut atau diletakkan langsung di leher rahim.
Obatnya akan diserap dan akan mulai melunakkan serviks seiring berjalannya waktu.
Setelah beberapa jam dan beberapa dosis, Bunda akan mengalami pelebaran pada leher rahim sebesar 2-3 cm.
Misoprostol biasanya diresepkan untuk mengobati sakit maag. Namun, obat tersebut juga telah terbukti bermanfaat dalam mendorong persalinan.
3. Efek Samping
Sama seperti obat jenis lainnya, ada beberapa efek samping dari obat pelembut rahim yang tentu Bunda perlu ketahui.
Secara umum, obat pelembut rahim akan memberikan rasa sakit berupa kram serta kontraksi, tetapi efek samping ini memang cukup umum terjadi.
Di samping itu, ada juga beberaoa efek samping lainnya, contohnya sebagai berikut:
Efek Samping Cervidil (Dinoprostone)
Berikut efek samping dari obat pelembut rahim jenis cervidil atau dinoprostone yang dimasukkan melalui vagina:
- Demam
- Diare
- Mual
- Muntah
- Sakit
- Sakit punggung
- Rasa hangat di area vagina.
Efek samping sdemam, diare, mual, muntah, atau sakit perut jarang terjadi dan biasanya ringan. Namun, apabila ini terus berlanjut atau memburuk, segera beritahu dokter atau bidan.
Efek Samping Misoprostol
Sama saja dengan obat dinoprostone, misoprostol juga dapat memunculkan efek samping seperti:
- Demam
- Menggigil
- Diare
- Muntah
- Ruam di kulit
- Peningkatan suhu tubuh
Selain itu, beberapa pasien ada juga yang melaporkan rasa tidak enak dari tablet misoprostol atau mati rasa di lidah jika diminum secara sublingual.
***
Demikianlah beberapa informasi seputar obat pelunak rahim yang perlu Bunda ketahui.
Penggunaan obat ini tentu saja harus berada dalam pengawasan dokter.
Tak luput, Bunda juga jangan lupa untuk selalu melakukan olahraga teratur selama masa kehamilan agar proses persalinan bisa berjalan lancar.
Baca juga:
4 Fakta tentang menyusui saat haid, benarkah mens bisa mengubah rasa ASI?
Benarkah Jenis Kelamin Janin Bisa Berubah Setelah USG? Ini Penjelasan Dokter
Suster ini ingatkan para orangtua akan bahaya membedong bayi dengan kencang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.