Anda memutuskan untuk menyapih si kecil, tapi merasa khawatir ia menolak beralih dari ASI ke sufor atau dari puting Anda ke botol susu. Sabar, Bunda, Anda bisa melakukannya secara bertahap dan ‘damai’, kok.
Berikut ini beberapa tips cara menyapih anak secara alami dengan cinta berapapun usia buah hati Anda.
Cara Menyapih Anak Secara Alami dengan Cinta
Mengutip Dr. William Sears dari laman La Leche League International, “Tidak ada batasan berapa tahun seorang ibu harus menyusui bayinya.” Jadi jika Anda dan bayi sama-sama menikmati sesi menyusui, tidak ada alasan itu harus dihentikan. Ada banyak ibu yang memilih menyapih secara alami, dan membiarkan bayinya mengatasi kebutuhannya secara bertahap.
Jika Anda ingin proses menyapih berjalan alami dan mulus, lakukanlah 10 cara menyapih anak melansir Parents berikut ini:
1. Kenali Tanda-tanda bayi siap berhenti menyusui
Bayi biasanya akan memberikan beberapa petunjuk bahwa ia siap untuk disapih. Contohnya berikut ini:
- Mampu mengangkat kepalanya dalam posisi tegak
- Duduk dengan/tanpa dukungan
- Menunjukkan minat pada apa yang Anda makan
- Kehilangan refleks dorongan lidah aktif mereka
- Bertindak acuh tak acuh atau rewel selama sesi menyusui
2. Perhatikan jadwal penyapihan
Claire Lerner, LCSW, direktur sumber daya pengasuhan Zero to Three di Washington, D.C. mengatakan, bayi cenderung mau bekerja sama ketika mereka tidak terlalu lelah atau lapar. Jadi manfaatkan momen ini untuk menawarkan botol susu kepadanya.
Hindari juga penyapihan di kala bayi sedang mengalami beberapa perubahan besar dalam hidupnya. Misalnya, saat tumbuh gigi, pindah rumah (bayi sedang beradaptasi pada lingkungan yang baru), atau lainnya.
3. Mulailah perlahan
Beri kelonggaran dalam jadwal menyusui dengan menghilangkan satu sesi menyusui per minggu, misalnya. Tujuannya agar bayi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan tetap merasa nyaman.
Laman Parents menyarankan, pada bayi berusia 9 bulan atau lebih sebaiknya menyapih langsung ke cangkir bukan botol. Di usia ini, bayi sudah bisa diajarkan minum dengan cangkir, sehingga dapat juga mempersingkat waktu Anda dalam proses penyapihan cangkir di beberapa bulan ke depannya.
Menyapih secara perlahan juga menguntungkan Anda dari masalah payudara bengkak saat menyapih (mastitis).
4. Bayi harus nyaman secara emosional
Bayi yang disusui menyukai kontak fisik dengan ibunya. Sehingga saat Anda menyapihnya, sangat penting bagi Anda untuk tetap memberikan kenyamanan emosional tersebut dengan cara lain. Misalnya, menemani bayi saat ia minum susu dari botolnya –bisa dengan berada di dekatnya, memangkunya, atau meluangkan waktu lebih banyak dengannya dengan membacajkan buku, menyanyikan lagu, memijat punggungnya, atau lainnya.
5. Biarkan bayi memimpin
Beberapa bayi unggul dalam menyapih ketika mereka yang memegang kendali. Maksudnya apa? Terapkan metode “jangan menawarkan, jangan menolak”. Yaitu, bila bayi menunjukkan minatnya terhadap botol susu, tunjukkan kalau Anda tidak benar-benar merespon permintaannya. Strategi ini terbukti membuat proses penyapihan menjadi lebih cepat. Tapi setelahnya, pastikan kebutuhan bayi Anda akan susu terpenuhi, ya, Bunda.
6. Ganti suasana
Jika bayi menolak botol dari Anda, La Leche League International merekomendasikan agar Anda meminta orang lain di rumah untuk melakukannya, seperti pasangan Anda, nenek-kakek, atau lainnya. Coba juga untuk mengubah lokasi menyusui, seperti di ruang tamu, teras, atau ruang lainnya. Jika tidak berhasil juga selama beberapa minggu, kembalilah ke cara lama Anda.
7. Jangan membuat ekspektasi terlalu tinggi
Adalah normal bagi bayi untuk menolak disapih. Yang perlu Anda ketahui, setelah satu atau dua hari ‘berkabung’ karena kehilangan puting ibu, kebanyakan bayi biasanya akan mulai minum susu dari botolnya tanpa masalah. Terutama pada bayi yang sudah menerima MPASI, biasanya saat mereka cukup lapar, mereka tidak peduli dengan menyusu.
8. Pelajari cara mencegah pembengkakan payudara
Penyapihan yang dilakukan tergesa-gesa seringkali membuat payudara ibu bengkak. Ini karena ASI tidak mengalir ke mana-mana atau ASI tersumbat sementara proses produksinya terus berjalan. Jika Bunda mengalami pembengkakan, tenangkan rasa sakit dengan kompres dingin, mengonsumsi asetaminofen, atau memompa ASI.
Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/berapa-lama-payudara-kembali-normal-setelah-menyapih
9. Menyusui langsung dan dari botol
Pertimbangkan untuk penyapihan sebagian. Biasanya ibu bekerja melakukannya. Saat ia berada di kantor, bayinya minum ASI atau susu formula dari botol. Setelah itu, sepulangnya dari kantor, si ibu menyusui secara langsung.
10. Pahami emosi Anda sendiri
Tidak hanya bayi yang harus menyesuaikan diri dengan penyapihan, Anda juga. Seperti yang Anda ketahui, tidak semua proses penyapihan berjalan damai, beberapa ibu mengalami gelombang emosi belum lagi ditambah pembengkakan payudara yang mungkin terjadi. Carilah orang yang bisa Anda ajak berbagi atau berkonsultasi mengenai melewati fase ini dengan nyaman.
Cara Menyapih Anak Berdasarkan Usia
Ada beberapa tips dan trik yang bisa mempermudah proses menyapih sesuai dengan usia anak Anda melansir What to Expect.
0-3 Bulan
Penyapihan dini dianggap lebih mudah karena bayi tidak lagi terikat menyusui beberapa bulan lebih cepat. Mempercepat penyapihan bukan berarti mengurangi asupan ASI pada bayi, melainkan membiarkan bayi lebih cepat menyusui menggunakan botol susunya. Diharapkan Bunda menyusui si kecil secara eksklusif hingga usianya 6 bulan. Ini sesuai dengan arahan WHO dan American Academy of Pediatrics (AAP) yang juga mengatakan, setelah usia 6 bulan bayi bisa mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) dan terus menerima ASI hingga usianya dua tahun atau lebih.
Anda bisa menawarkan botol susu di tiap sesi menyusui sebelum memberikan puting Anda. Kondisi bayi yang lapar biasanya akan mempermudah penerimaan bayi pada botol susu.
Tak perlu khawatir bayi akan kesulitan mengisap dari dot karet pada botol. Umumnya bayi akan mudah menyukai mengisap dot daripada payudara ibu karena susu lebih mudah mengalir dari botol.
Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/keunggulan-asi
4-6 Bulan
Di usia 4 bulan, kemungkinan besar bayi amat sangat terbiasa dengan Anda sehingga Anda jadi lebih kesulitan untuk menyapihnya. Tapi tenang, Bunda, sedikit perubahan tidak akan menyakiti buah hati Anda. Cobalah mulai menyapih di usia bayi 5 bulan, di saat bayi sudah mulai memperhatikan dunia di sekitarnya. Anda bisa memulailah secara bertahap, sama seperti tahapan penyapihan usia 0-3 bulan.
6-12 Bulan
Di usia ini beberapa bayi akan menyapih dengan sendiri, tepatnya di usia antara 9 hingga 12 bulan. Bila ini terjadi pada bayi Anda, lumayan kan bisa mengurangi usaha Anda dalam menyapihnya. Biasanya bayi disapih di usia ini karena alasan ini:
- Menyusui untuk waktu yang lebih singkat
- Rewel atau mudah terganggu saat menyusui
- Sering menarik atau menggigit payudara alih-alih menyusui dengan tenang
Menyapih bayi di usia ini juga menjadi lebih mudah karena bayi sudah masuk dalam periode mengonsumsi makanan padat (MPASI). MPASI juga sangat membantu dalam mendistraksi bayi dari puting ibu ke botol susu.
Usia di atas 1 Tahun
Tidak sulit untuk beberapa balita beralih dari puting ibu ke botol susu. Tapi tidak demikian bagi sebagian lagi. Seringkali yang menjadi masalah bukan dari perbedaan rasa susunya, melainkan kehilangan rasa nyaman dan aman selama berada di pelukan ibu (ketika menyusui) yang membuat anak tak mau disapih.
Oleh karena usia anak sudah cukup besar, dan kurang lebih ia juga sudah mengerti perkataan Anda, Anda bisa menjelaskan kepadanya bahwa sekarang dia sudah besar dan sudah waktunya untuk berhenti menyusui. “Kamu sudah besar, sudah saatnya minum susu dari botol/cangkir. Lihat ibu, nih, ibu juga minumnya dari cangkir, loh.”
Setelah itu, kurangi sesi menyusui secara bertahap. Coba tawarkan camilan sebelum sesi menyusuinya. Ini agar perutnya tidak merasa lapar dan membuatnya tak sadar melupakan sesi menyusunya.
Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/extended-breastfeeding-pemberian-asi
Cara Menyapih Anak dari Minum Susu Formula
Kata dokter anak Radhai Prabhakaran, MD, melansir Cleveland Clinic, bayi yang sehat harus minum ASI atau susu formula hingga usianya 1 tahun. “Susu formula diperkaya dengan vitamin dan zat besi yang dibutuhkan bayi. Dan umumnya, bayi harus mengonsumsi setidaknya 24 ons per hari di antara usia 9 bulan hingga 1 tahun. Tapi begitu bayi Anda mulai makan makanan padat bergizi, beralihlah ke susu sapi, yang menawarkan protein dan vitamin D,” jelas dr. Radhai.
Jika bayi Anda menyukai rasa susu sapi:
- Mulailah memberi bayi 2 – 4 ons susu sapi pada setiap dua atau tiga porsi susu formula yang biasa dikonsumsinya.
- Selama 7 hingga 10 hari kemudian tingkatkan porsi susu sapi untuk mengurangi porsi susu formula.
- Hentikan pemberian susu formula setelah bayi minum susu formula tanpa masalah.
Jika bayi lebih menyukai rasa susu formula:
- Buatkan bayi susunya seperti biasa, jangan menambahkan susu sapi ke dalam susunya.
- Campurkan 2 ons susu formula yang sudah disiapkan dan 2 ons susu sapi, dan berikan bayi tersebut.
- Di hari ke-7 hingga 10 hari, tambahkan lebih banyak susu sapi ke dalam susu formulanya secara bertahap hingga ia bisa benar-benar menerima susu sapi sepenuhnya.
Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/diabetes-pada-anak
Cara Menyapih di Siang Hari
Umumnya, menyapih paling mudah dilakukan di siang hari. Begini caranya:
- Lakukan metode “jangan menawarkan, jangan menolak”. Susui anak saat ia meminta, dan jangan tawarkan saat ia tidak mau. Metode ini dapat membantu mempercepat proses penyapihan.
- Ubah rutinitas sehari-hari. Alih-alih langsung pulang ke rumah setelah menjemputnya dari tempat penitipan anak, pergilah ke toko kelontong atau tempat lain. Ini untuk menghindari rutinitas sesi menyusui yang biasanya dilakukan paskakepulangan dari daycare.
- Dapatkan bantuan dari anggota keluarga, jika memungkinkan. Jika bayi biasanya menyusu saat bangun tidur, minta mereka yang memberi bayi susu melalui botol.
- Tawarkan pengganti susu, seperti camilan, dan letakkan ia di tempat favoritnya. Anda juga bisa mendistraksinya dengan menawarkan mainan favoritnya, membacakan buku atau menyanyikan lagu kesukaannya.
- Persingkat waktu menyusui atau tunda. Misalnya dengan memberitahu bayi kalau ia harus menyelesaikan sesi menyusuinya setelah Anda menyetel satu lagu atau menyusu harus selesai dalam hitungan ke-30.
Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/tanda-leukimia
Cara Menyapih di Malam Hari
La Leche League tidak menyarankan teknik pelatihan tidur apa pun yang melbatkan anak menangis dalam waktu lama. Cara menyapih bayi di malam hari dengan penuh cinta bisa dengan cara ini.
- Hindari bayi tidur dengan Anda. Pindahkan ia ke tempat tidurnya sendiri atau ke tempat tidur kakaknya. Ini bisa mengurangi keinginannya untuk menyusu dari puting Anda.
- Minta bantuan anggota keluarga lain untuk mengambil alih rutinitas waktu tidurnya.
- Tawarkan air minum atau kudapan bila anak tampak lapar atau haus.
- Tawarkan pelukan dan atau musik untuk menggantikan sesi menyusui di malam hari.
Jika Anda memutuskan untuk berhenti menyusui di malam hari, buatlah rutinitas sebelum tidur yang tidak berpusat pada menyusui. Misalnya dengan membaca satu atau dua buku yang bagus atau mengistirahatkan kepalanya di payudara Anda alih-alih menyusuinya.
Bicarakan dengan bayi Anda apa yang menjadi tujuan Anda dengan menyapihnya. Memang usianya masih sangat dini, tapi bisa jadi ia mengerti perkataan Anda lebih dari yang Anda bayangkan.
Sumber:
Weaning: How To
https://www.llli.org/breastfeeding-info/weaning-how-to/
How to Stop Breastfeeding in 10 Simple Steps
https://www.parents.com/baby/breastfeeding/weaning/how-to-wean-your-child-from-breastfeeding/
How to Wean Your Baby From Breastfeeding
https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/weaning/#age
How to Tell if Your Baby is Ready to Stop Drinking Formula
https://health.clevelandclinic.org/how-to-tell-if-your-baby-is-ready-to-stop-drinking-formula/
Baca juga:
Lebih Dekat dengan Night Weaning, Metode Menyapih Anak pada Malam Hari
Penuh Tantangan Saat Melaluinya, Menyapih Anak Termasuk Masa Sulit Seorang Ibu
Susah menyapih anak? Contek cara unik selebgram ini dalam menyapih sang buah hati
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.