Air susu ibu atau ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi. Namun, tahukah Bunda, kebutuhan ASI bayi baru lahir berbeda.
Hal ini dikarenakan ukuran lambungnya yang masih kecil sehingga mereka akan lebih sedikit minum ASI dibanding bayi-bayi yang lebih tua.
Seperti apa kebutuhan ASI bayi baru lahir? Simak selengkapnya di sini!
Artikel Terkait: 9 Tanda Bayi Cukup Minum ASI
Berapa Banyak Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir?
Sumber: Shutterstock
Pada hari pertama kehidupannya, perut bayi seukuran kelereng dan hanya bisa menampung 1 hingga 1,4 sendok teh cairan.
Seiring bertambahnya usia bayi, perut mereka meregang dan tumbuh.
Melansir laman BabyCenter, kebutuhan ASI bayi baru lahir yang harus dikonsumsi yaitu:
- Hari 1 (0 hingga 24 jam): 7 ml (lebih dari satu sendok teh)
- Hari 2 (24 hingga 48 jam): 14 ml (kurang dari 3 sendok teh)
- Hari 3 (48 hingga 72 jam): 38 ml (lebih dari 2 sendok makan)
- Hari 4 (72 hingga 96 jam): 58 ml (lebih dari 3 sendok makan)
- Hari 7 (144 hingga 168 jam): 65 ml (lebih dari 3,5 sendok makan).
Tabel Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir
|
Usia Bayi
|
Kebutuhan ASI Bayi dalam Satu Kali Sesi Menyusui
|
1 hari (0 sampai 24 jam)
|
7 ml atau 1 sendok teh
|
2 hari (24 sampai 48 jam)
|
14 ml atau kurang dari 3 sendok teh
|
3 hari (48 sampai 72 jam)
|
38 ml atau sekitar 2 sendok makan
|
4 hari (72 sampai 96 jam)
|
58 ml atau sekitar 3 sendok makan
|
7 hari (144 sampai 168 jam)
|
65 ml atau sekitar 3,5 sendok makan
|
Mengutip dari BabyCentre, bayi baru lahir memiliki lambung yang kecil yaitu hanya seukuran kacang sehingga ia tidak membutuhkan ASI dalam jumlah yang terlalu banyak.
Akan tetapi, meskipun lambung dan perut bayi masih kecil, saat bayi menyusu untuk pertama kalinya mungkin ia membutuhkan waktu yang lama agar dapat terbiasa menyusu.
Biasanya bayi membutuhkan waktu sekitar 40 menit saat pertama kali mulai belajar menyusui.
Tak perlu khawatir karena selagi bayi belajar untuk menyusu, gerakan mulut dan hisapannya juga akan membantu merangsang produksi ASI di payudara.
Kebutuhan ASI bayi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Setiap bayi juga memiliki kebutuhan ASI yang berbeda-beda.
Jika Anda bertanya-tanya berapa kebutuhan ASI bayi baru lahir, Anda bisa melihat pada tabel di atas.
Indikator Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir
Cairan yang dihasilkan payudara Anda dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran disebut kolostrum.
Cairan ini tebal dan biasanya berwarna kuning keemasan.
Kolostrum adalah makanan yang sangat terkonsentrasi, jadi bayi Anda hanya membutuhkan sedikit, sekitar satu sendok teh, pada setiap kali menyusu.
Berikut adalah beberapa contoh yang harus digunakan untuk mengukur apakah bayi baru lahir mendapatkan ASI cukup atau tidak.
Berat Badan Bayi
Kebutuhan ASI bayi baru lahir berdasarkan berat badan dihitung dengan membagi berat badan bayi dalam kilogram dengan angka 6.
Misalnya, berat badan bari 3,74 kg, maka kebutuhan ASI bayi baru lahir adalah 623 gram atau sekitar 650,54 ml untuk satu hari.
Memberi Makan dalam Waktu yang Tepat
Bagi sebagian ibu, menyusui tergolong sering jika dilakukan setiap 2-3 jam atau lebih.
Sedangkan untuk ibu yang lain, menyusui selama 2-3 jam atau lebih mungkin merupakan waktu yang lama di antara waktu makan.
Untuk sekali menyusui yang berlangsung selama 30 menit adalah makan yang lama.
Tidak ada aturan tentang seberapa sering atau berapa lama bayi harus menyusu.
Tidak benar bahwa bayi mendapat 90% makanan dalam 10 menit pertama.
Biarkan bayi menentukan jadwal makannya sendiri. Jika bayi menyusu dan minum di payudara dan memiliki setidaknya 2-3 buang air besar berwarna kuning setiap hari.
Artikel Terkait: Ketahui 8 Alternatif Makanan untuk Bayi Baru Lahir, Wajib Konsultasi Dokter Dulu!
Berapa Lama Bayi Baru Lahir Menyusu?
Sumber: Shutterstock
Pada awal kehidupannya, bayi perlu makan setiap 2 hingga 3 jam untuk membantu mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan untuk tumbuh.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, bayi baru lahir harus disusui 8-12 kali setiap 24 jam, atau sampai puas.
Biasanya durasi menyusu berlangsung selama 15 hingga 30 menit.
Setiap menyusui sebaiknya menghabiskan satu payudara dan untuk menyusui berikut pada payudara lainnya.
Pada minggu minggu awal setelah lahir, bayi harus dibangunkan untuk menyusu bila telah 3 jam tidak menyusu.
Meski demikian, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyusui tergantung pada Bunda, bayi, dan hal-hal lain, seperti:
- Apakah persediaan ASI Anda telah masuk (ini biasanya terjadi 2-3 hari setelah lahir)?
- Apakah refleks let-down Anda (yang menyebabkan ASI mengalir dari puting) terjadi segera atau setelah beberapa menit setelah menyusui?
- Apakah aliran ASI Anda lambat atau cepat?
- Apakah bayi memiliki pelekatan yang baik, menyerap sebanyak mungkin areola Anda (lingkaran gelap kulit di sekitar puting susu Anda)?
- Apakah bayi Anda mulai menelan segera atau lambat?
- Apakah bayi Anda mengantuk atau terganggu?
Bayi mungkin ingin menyusu cukup sering, mungkin setiap jam untuk memulai.
Mereka akan mulai memiliki lebih sedikit, tetapi menyusu lebih lama setelah payudara Anda mulai memproduksi lebih banyak susu setelah beberapa hari.
Semakin banyak Anda menyusui, semakin banyak isapan bayi akan merangsang suplai Anda dan semakin banyak ASI yang akan Anda hasilkan.
Hitung lama waktu antara menyusui dari saat bayi mulai menyusu (bukan di akhir waktu menyusu) hingga saat si Kecil mulai menyusu lagi.
Dengan kata lain, ketika dokter bertanya seberapa sering bayi menyusu, Anda dapat mengatakan “setiap 2 jam”.
Artinya, jika pemberian makan pertama dimulai pada pukul 6 pagi, pemberian makan berikutnya sekitar pukul 8 pagi, lalu pukul 10 pagi, dan seterusnya.
Artikel terkait: Bayi Sulit Dibangunkan untuk Minum ASI? Ketahui Jadwal Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan
Apa Saja Tanda Bayi Baru Lahir Mendapatkan ASI Cukup?
Adapun beberapa tanda bayi baru lahir sudah cukup minum ASI, di antaranya yaitu:
1. Payudara Terasa Ringan Setelah Menyusui
Setelah beberapa hari atau minggu pertama, biasanya kebanyakan ibu tidak merasa kenyang.
Tubuh menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Perubahan ini mungkin terjadi cukup tiba-tiba. Beberapa ibu menyusui dengan baik tidak pernah merasa kenyang.
Selain itu, payudara ibu terasa ringan setelah menyusui bayinya.
2. Tidur Cukup
Beberapa orang beranggapan jika bayi tidur sepanjang malam, mereka mendapatkan cukup ASI. Belum tentu.
Seorang bayi yang tidur sepanjang malam pada usia 10 hari, misalnya, mungkin sebenarnya tidak mendapatkan cukup ASI.
Bayi yang terlalu mengantuk dan harus dibangunkan untuk menyusu atau yang terlalu sering bangun mungkin tidak mendapatkan cukup ASI.
Ada banyak pengecualian, tetapi dapatkan bantuan dengan cepat.
Pastikan bayi terbangun 2 atau 3 jam sekali untuk menyusu di malam hari.
3. Tenang Setelah Menyusu
Meskipun bayi mungkin menangis setelah disusui karena lapar, ada juga banyak alasan lain untuk menangis. Jangan batasi waktu makan.
Namun, jika kebutuhan ASI bayi baru lahir terpenuhi, mereka akan lebih tenang dan cerita setelah menyusu.
Bahkan, beberapa bayi akan tertidur lelap setelah menyusu.
4. Menolak untuk Menyusu
Jika bayi minum botol setelah menyusu, bukan berarti bayi masih lapar. Ini bukan tes yang baik, karena botol dapat mengganggu proses menyusui.
Akan tetapi, jika bayi menolak menyusu di payudara, sebelahnya ada kemungkinan ia sudah terpenuhi kebutuhan ASI bayi baru lahir.
5. Sering Buang Air Kecil
Salah satu tanda bayi baru lahir cukup minum ASI adalah banyaknya air seni yang ia keluarkan setiap hari.
Jumlah popok basah untuk bayi baru lahir minimal 6 buah per hari.
Walaupun bayi buang air kecil lebih dari 6 kali per hari, tetap pantau juga kecukupan ASI-nya dengan cara-cara lainnya karena jumlah air seni yang membasahi popok dan tidak dapat diukur.
6. Warna Urine Jernih
Bayi terkadang memiliki bintik-bintik merah muda di urine dalam beberapa hari pertama.
Susui bayi lebih sering jika ada bintik-bintik merah muda di urine, atau urine berwarna kuning tua.
Pada bayi yang cukup minum ASI, urine akan berwarna jernih.
7. Kenaikan Berat Badan Bayi
Cara paling akurat mengetahui bayi cukup ASI adalah adanya kenaikan berat badan.
Untuk mengetahui adanya peningkatan berat badan yaitu dengan menimbang bayi sebelum menyusu dan 15 menit setelah menyusu di setiap satu payudara.
Selisih berat badannya, menunjukkan jumlah ASI yang ia minum selama 30 menit tersebut.
Cara ini hanya dapat dilakukan bila tersedia timbangan digital.
Berat badan bayi yang baru lahir cenderung turun pada beberapa hari pertama. Namun, pantaulah agar penurunannya tidak lebih dari 10%.
Bila sudah lebih dari 10%, kemungkinan karena ia tidak mendapatkan cukup ASI.
Tanda bayi cukup ASI adalah kenaikan 500 gram hingga 1 kg setiap bulannya.
Artikel Terkait: 4 Cara Mengatasi Bayi Baru Lahir yang Malas Minum ASI
Menyiapkan ASI Perah saat Busui Jauh dari Bayi
Memerah ASI dapat sangat membantu ketika Anda tidak dapat menyusui bayi secara langsung, baik itu mungkin karena pekerjaan, harus berada jauh dari bayi, dan lain sebagainya.
Dengan minum ASI perah, bayi tetap dapat mendapatkan semua manfaat ASI meskipun tidak disusui secara langsung.
Jumlah ASI yang perlu diperah ketika hendak meninggalkan bayi akan tergantung pada kondisi dan situasi masing-masing ibu dan anak.
Sebagai contoh, mungkin Bunda perlu memerah ASI lebih banyak untuk bayi yang sakit atau prematur, atau mengalami kesulitan dalam proses menyusu.
Akan tetapi, ingatlah bahwa berapa pun jumlah ASI yang dapat diperah untuk bayi akan sangat bermanfaat.
Jika Anda perlu memerah ASI untuk bayi di hari-hari awal setelah lahir, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Selama minggu pertama, sebagian besar bayi yang lahir cukup bulan mengonsumsi tidak lebih dari 30 hingga 60 ml ASI saat menyusu karena perutnya masih sangat kecil.
- Setelah berusia 4 hingga 5 minggu, bayi akan mencapai volume makan puncaknya yaitu sekitar 90 hingga 120 ml dalam sekali menyusu dan sekitar 900 ml per hari.
- Jumlah ASIP yang dibutuhkan bayi berusia 1 hingga 6 bulan umumnya harus tetap sama dan meningkat dalam jangka pendek selama periode growth spurt (percepatan pertumbuhan).
Setelah bayi berusia 6 bulan, maka kebutuhan ASInya akan mulai berkurang secara bertahap setelah ia diperkenalkan pada makanan padat atau MPASI.
Artikel terkait: Kenali Tanda-tanda Anak Siap Menerima MPASI Pada Usia 4-6 Bulan
Bagaimana Cara Menghitung Porsi ASI?
Dilansir dari Health Service Executive (HSE), para peneliti berpendapat bahwa bahwa bayi yang disusui secara eksklusif mengonsumsi rata-rata 750 ml per hari saat mereka berusia 1 hingga 6 bulan.
Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah ASIP yang diperlukan oleh bayi:
- Perkirakan berapa kali bayi Anda menyusu per hari (dalam 24 jam).
- Bagilah jumlah rata-rata asupan bayi yaitu 750ml dengan jumlah berapa kali bayi menyusu dalam sehari.
- Hasilnya merupakan panduan kasar untuk jumlah ASIP yang dibutuhkan bayi yang disusui secara eksklusif pada satu kali menyusui.
Sebagai contoh, jika bayi biasanya menyusu sekitar 8 kali per hari, maka Anda dapat memperkirakan bahwa ia mungkin membutuhkan sekitar 94 ml ASI perah (750:8) dalam satu kali sesi menyusu.
Apa Saja Manfaat ASI untuk Bayi?
ASI memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi, yaitu:
1. Manfaat untuk Bayi
Studi menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi kemungkinan bayi terkena diare, infeksi telinga, dan meningitis bakteri, atau membuat gejalanya tidak terlalu parah.
Menyusui juga dapat melindungi anak dari sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS), diabetes, obesitas, dan asma.
2. Manfaat untuk Ibu
Bagi ibu, menyusui membakar kalori dan membantu mengecilkan rahim.
Faktanya, ibu menyusui dapat kembali ke bentuk dan berat sebelum hamil lebih cepat.
Menyusui juga membantu menurunkan risiko penyakit seperti:
- kanker payudara
- tekanan darah tinggi
- diabetes
- penyakit jantung.
ASI juga dapat membantu melindungi ibu dari kanker rahim dan kanker ovarium.
Artikel terkait: 7 Manfaat Menyusui Suami Sebelum Tidur, Bisa Turunkan Berat Badan!
Pertanyaan Populer Terkait Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir
Setelah bayi lahir dan mulai menyusu, Bunda mungkin akan sering bertanya-tanya apakah ASI untuknya cukup, atau apakah ASI perah yang disiapkan untuknya dapat memenuhi kebutuhannya.
Nah, berikut adalah beberapa pertanyaan populer terkait kebutuhan ASI bayi baru lahir.
Berapa ml ASI untuk bayi 0 bulan?
Bayi yang berusia 0 bulan atau berusia dari 1 hari hingga 30 hari membutuhkan asupan ASI dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Secara garis besar, bayi 0 bulan membutuhkan ASI mulai dari 7 ml hingga 65 ml. Jumlah ini juga bisa bervariasi tergantung dari kondisi dan situasi bayi.
Apakah bayi baru lahir harus minum ASI 2 jam sekali?
Mengutip dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention, berapa banyak dan seberapa sering bayi Anda menyusu akan bervariasi pada setiap bayi.
Pada hari-hari pertama kehidupannya, bayi mungkin akan sering menyusu yaitu 1 hingga 3 jam sekali.
Frekuensi menyusui yang sering akan membantu meningkatkan suplai ASI dan melatih bayi untuk mengisap dan menelan.
Selama beberapa minggu dan bulan pertama, waktu antara menyusui akan mulai lebih lama.
Rata-rata, kebanyakan bayi ASI eksklusif akan menyusu setiap 2 hingga 4 jam.
Berapa kebutuhan ASI bayi 0-6 bulan?
Bayi berusia di bawah 6 bulan rata-rata membutuhkan 750ml ASI dalam sehari.
Berapa ml bayi 10 hari minum ASI?
Bayi berusia 10 hari pada umumnya dapat minum sekitar 65 ml dalam sekali menyusui.
Apa Ciri-ciri Bayi Kurang ASI?
Beberapa tanda atau ciri-ciri bayi yang kekurangan ASI di antaranya adalah:
- Berat badan bayi berkurang atau tidak bertambah setelah berusia 5 hari
- Popok kering setiap diganti
- Frekuensi mengganti popok bayi kurang dari 6 kali per harinya
- Feses bayi bewarna gelap setelah berusia 5 hari
- Mata dan mulut bayi terlihat kering
***
Bunda, pastikan kebutuhan ASI bayi baru lahir tercukupi sesuai usianya, ya.
Jangan memaksa anak untuk minum lebih banyak karena dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
***
Baca Juga:
Bagaimana Aturan Jarak Pemberian ASI dan Susu Formula? Ini Penjelasan Ahli
Penelitian: Otak bayi ASI terbukti berkembang lebih cepat!
Bayi ASI eksklusif jarang BAB? Ini fakta yang perlu Parents ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.