Menyusui itu tak semudah kelihatannya. Saat ibu sudah bersemangat untuk menyusui, terkadang justru bayi yang malas minum ASI, terutama pada bayi baru lahir.
Permasalahan bayi malas menyusui ini sering membuat ibu kurang percaya diri dengan rasa ASI-nya. Padahal, kebanyakan bayi baru lahir memang punya kecenderungan lebih suka tidur daripada menyusu.
Kondisi seperti ini sering membuat berat badan bayi turun. Selain itu, ASI berlimpah yang diproduksi ibu pun harus sering di perah karena payudara terasa bengkak dan penuh.
Beberapa ibu menyusui malah mengaku bahwa kadang ia memerah ASI sambil menangis karena sedih bayinya tak bisa dibangunkan untuk menyusu.
Jika ibu mengalami hal tersebut, mungkin cara ini bisa dipraktekan untuk mengatasi bayi yang malas minum ASI:
1. Pelajari pola tidur bayi
Beberapa bayi bisa tidur hingga 16 jam dalam sehari. Namun, waktu tersebut normalnya memiliki beberapa pola yang memungkinkan bayi bisa tumbuh berkembang dengan sehat.
Setiap 2-3 jam sekali, usahakan untuk memberi ASI pada bayi baru lahir sekalipun ia sedang tertidur. Ini penting dilakukan agar kita dapat mencegahnya dari dehidrasi maupun kurang gizi.
2. Jadwal makan
Bayi butuh minum ASI sebanyak 8-12 kali dalam sehari. Beberapa ibu tidak perlu menjadwal kapan ia harus menyusui bayinya karena ia nanti akan memberikan kode bahwa ia ingin minum ASI.
Namun penjadwalan minum ini jadi penting ketika bayi tak segera memberikan kode kepada ibunya untuk minta ASI. Bukannya memberi kode, ia malah tidur sepanjang hari atau tertidur di tengah waktu menyusu.
3. Biarkan bayi terjaga saat sedang menyusu
Setelah ibu bersusah payah dengan mengatur jadwal, permasalahan yang dihadapi belum selesai. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana caranya membuat bayi tetap terjaga.
Jika ia mulai tertidur saat disusui, cobalah kitik-kitik kakinya sampai ia bangun. Apabila cara itu tidak berhasil, sentuhlah dengan lembut kepala, wajah, maupun telinganya.
Beberapa bayi tetap merasa itu tak cukup untuk membuatnya bangun. Maka, cobalah menyusui sambil memijat payudara. ASI yang mengalir deras akan membuatnya terbangun.
4. Perhatikan cairan yang masuk dan keluar
Darimana kita tahu bahwa bayi telah memperoleh makanan yang cukup? Kita akan mengetahuinya dari jumlah feses dan air kencing yang keluar darinya.
Jika kira-kita jumlah cairan yang masuk dan keluar seimbang, maka Anda tak perlu khawatir lagi soal pencernaan dan penyerapan gizinya. Namun, apabila air kencing dan feses yang keluar sedikit, itu adalah tanda bahwa Anda perlu memberi ia ASI lagi.
Berat badan bayi yang ideal sangat berpengaruh untuk daya tahan tubuhnya. Tumbuh kembangnya pun akan jadi lebih baik lagi.
Menyusui bayi yang malas minum ASI memang jadi tantangan tersendiri, Dukungan suami saat ibu masih menyusui juga sangat penting untuk menjaga ritme agar pemberian ASI bisa optimal.
Baca juga :
5 Buah Sahabat Para Ibu Menyusui Agar Produksi ASI Lancar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.