Awal kehamilan adalah hal yang membuat Bunda berhati-hati. Pasalnya, janin yang berukuran sangat kecil ini sangatlah rentan. Salah satu kondisi hamil muda yang dikhawatirkan adalah flek coklat saat hamil 7 minggu. Apakah kondisi ini normal atau berbahaya?
Untuk mengetahui apakah kondisi ini berbahaya atau tidak, simak informasi selengkapnya ya, Bunda.
Apa itu Flek Coklat Saat Hamil?

Keputihan yang encer, bening atau putih (dikenal dalam bahasa kebidanan sebagai leukorea) adalah bagian normal yang terjadi pada perempuan. Keputihan yang sehat muncul dalam berbagai warna, meskipun perubahan warna biasanya menandakan ada sesuatu yang berbahaya.
Namun, berbeda ketika Bunda hamil. Semua hormon kehamilan itu membuat keputihan Anda lebih berat dan lebih tebal. Kadang berwarna bening, merah muda, kecoklatan, bahkan merah.
Kabar baiknya adalah, dalam sebagian besar kasus, beberapa keputihan hanyalah bagian normal dari gejala kehamilan muda.
Seperti yang dikhawatirkan oleh ibu hamil, keputihan berwarna coklat adalah keputihan yang bercampur dengan sedikit warna merah gelap.
Karena berbagai alasan, beberapa darah di rahim membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar, dan seiring bertambahnya usia, warnanya berubah menjadi lebih coklat. Artinya Anda akan melihat bercak coklat atau cairan berwarna kecoklatan. Inilah yang disebut dengan flek coklat, yang sering dialami di awal kehamilan.
Apakah Kondisi Ini Normal?
Kabar baiknya, keputihan berwarna coklat bisa menjadi tanda normal di awal kehamilan. Tetapi, di samping gejala lain, terkadang bisa mengindikasikan komplikasi.
Dalam kebanyakan kasus ini adalah kondisi normal karena hormon yang meningkat di awal minggu kehamilan juga mengubah kondisi cairan vagina. Namun perlu diingat bila ada gejala lain yang menyertai flek coklat ini, Bunda perlu mewaspadainya. Bila flek coklat lama kelamaan berubah menjadi warna merah, dengan diiringi nyeri perut, Bunda perlu segera memeriksanya ke dokter.
Artikel terkait: Keputihan dan Muncul Flek Kuning Saat Hamil Tua, Bahaya atau Normal?
Penyebab Flek Coklat Saat Hamil 7 Minggu

Berikut ini beberapa penyebab flek coklat saat hamil 7 minggu yang perlu Bunda ketahui:
1. Pendarahan Implantasi
Jika kehamilan masih sangat muda dan Bunda masih meyakinkan kehamilan dari gejala-gejalanya, mungkin flek coklat ini adalah tanda dari pendarahan implantasi. Bercak ringan ini biasanya muncul di sekitar minggu ke-4 kehamilan.
Pendarahan implantasi adalah pendarahan yang terjadi saat embrio yang dibuahi mulai menempel ke dalam lapisan rahim yang sangat vaskular. Inilah mengapa Bunda mengalami flek coklat.
2. Iritasi Serviks
Selama kehamilan, leher rahim Anda, yang merupakan bagian bawah rahim yang memiliki banyak pembuluh darah. Sehingga mudah berdarah bila terjadi gesekan. Area ini juga sangat sensitif sehingga bila terjadi iritasi, mungkin saja berdarah.
Jika leher rahim Anda teriritasi selama kehamilan, itu dapat menyebabkan keluarnya cairan berwarna merah muda kecoklatan. Ini bisa terjadi kapan saja selama kehamilan, termasuk di awal kehamilan. Ini mungkin disebabkan oleh seks, pemeriksaan serviks oleh dokter, atau infeksi.
3. Perubahan Hormon
Tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan dalam waktu yang relatif singkat. Termasuk lonjakan hormon yang terjadi selama kehamilan, yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke sistem reproduksi.
Pada beberapa wanita, ini dapat membuat leher rahim menjadi sangat sensitif. Mengiritasi serviks dengan hubungan seksual, atau bahkan pemeriksaan panggul dapat menyebabkan perdarahan, yang menyebabkan keluarnya cairan berwarna coklat.
4. Kehamilan Ektopik
Dalam kasus yang jarang terjadi, keputihan berwarna merah muda kecoklatan dapat disebabkan oleh kehamilan ektopik. Ini adalah saat kehamilan terjadi di luar rahim, paling sering di tuba falopi.
Warna kecoklatan terjadi karena darah yang keluar adalah darah lama, bukan darah merah terang (baru). Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa. Jadi, segera ke dokter jika Anda melihat pendarahan bersama dengan salah satu gejala berikut:
- pusing ekstrim
- sakit bahu
- pingsan
- pusing
- sakit perut atau panggul yang datang dan pergi, terutama di satu sisi
5. Berhubungan Seks
Anda bisa mengalami keluarnya cairan berwarna coklat dan bercampur darah setelah berhubungan seks. Gesekan saat berhubungan seks dapat menyebabkan beberapa trauma pada jaringan vagina atau serviks Anda, terutama jika Anda tidak dilumasi dengan baik, dan itu dapat menyebabkan bercak. Dan serviks bisa menjadi memar dengan penetrasi yang dalam.
6. Pemeriksaan Panggul
Jaringan serviks adalah jaringan yang sangat halus dan sensitifselama kehamilan. Jadi Anda mungkin akan melihat beberapa bercak atau cairan coklat setelah dokter melakukan pemeriksaan panggul atau memeriksa serviks.
7. Sumbatan Lendir atau Mucus Plug
Bila flek coklat terjadi di akhir kehamilan, ini mungkin salah satu tanda dari sumbatan lendir. Sumbat lendir adalah kumpulan sekresi gelatin dari leher rahim. Sekresi ini mengisi saluran serviks pada awal kehamilan dan menciptakan penghalang pelindung selama kehamilan.
Ketika semakin mendekati waktu persalinan dan serviks mulai menipis (efface) dan membuka (melebar), sekresi seperti lendir ini mungkin keluar dari vagina dan terlihat seperti gumpalan lendir kental yang bening, merah muda, kecoklatan, atau diwarnai dengan sedikit darah. Ini bisa menjadi tanda awal persalinan.
8. Tanda Persalinan
Sama seperti mucus plug, tanda persalinan yang diistilahkan dengan bloody show adalah tanda lain bahwa persalinan akan segera berlangsung. Ketika serviks mulai melunak atau melebar, Bunda mungkin akan melihat keluarnya cairan berwarna merah muda atau darah berwarna merah cerah. Jika ini terjadi pada saat yang sama Anda kehilangan sumbat lendir, lendir mungkin diwarnai dengan darah, tetapi juga bisa terjadi di waktu yang berbeda.
9. Keguguran
Setiap pendarahan selama kehamilan bisa menjadi tanda awal keguguran. Secara umum, pendarahan yang menyebabkan keguguran juga disertai dengan gejala lain.
Jika Anda melihat keputihan berwarna merah muda kecoklatan, waspadai gejala lainnya, termasuk:
- kram
- peningkatan perdarahan merah cerah
- semburan cairan atau cairan encer
- sakit perut
- nyeri punggung bawah
10. Alasan yang Tidak Diketahui
Sering kali, tidak ada alasan yang jelas untuk pendarahan atau flek selama kehamilan, terutama selama trimester pertama. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa sebanyak seperempat wanita melaporkan beberapa jenis pendarahan selama beberapa bulan pertama kehamilan.
Meskipun para peneliti berspekulasi bahwa pendarahan adalah tanda awal plasenta tidak berkembang dengan baik, mereka tidak yakin semua alasan mengapa pendarahan ini bisa terjadi. Hubungi dokter jika mengalami gejala lain, atau jika Bunda khawatir.
11. Molar Pregnancy
Kehamilan mola terjadi ketika sel telur yang dibuahi berkembang menjadi pertumbuhan yang disebut tahi lalat, bukan menjadi embrio normal. Anda mungkin masih memiliki gejala kehamilan normal, tetapi pada akhirnya Anda akan mengalami pendarahan yang menjadi sinyal adanya masalah pada kandungan.
Darah mungkin berwarna merah terang atau keluarnya berwarna kecoklatan, terus menerus atau terputus-putus, ringan atau berat. Ini bisa dimulai saat enam minggu kehamilan atau selambat-lambatnya 12 minggu. Anda mungkin juga mengalami mual dan muntah yang parah, kram perut, dan pembengkakan perut.
Artikel terkait: Alami Flek Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya Berikut Ini, Bun!
Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Apa Anda sedang hamil atau tidak, dalam kasus yang sangat jarang keputihan bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius seperti keguguran, kehamilan ektopik, masalah dengan plasenta atau tanda infeksi serviks atau rahim. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain.
Jika sewaktu-waktu keputihan berubah menjadi bercak merah terang atau berdarah, berwarna abu-abu, atau jika Anda mengalami kram atau nyeri perut, kontraksi rahim yang cepat atau nyeri punggung, segera hubungi dokter.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Mengalami Flek Coklat?
Jika melihat ada keputihan sesekali setelah berhubungan seks, kemungkinan besar itu normal, jadi catatlah kapan terjadinya dan gunakan panty liner selama satu atau dua hari.
Namun jika Anda melihat keluarnya cairan berwarna coklat atau darah setelah berhubungan seks lebih dari beberapa kali dalam sebulan (atau selama lebih dari beberapa minggu), atau, jika sewaktu-waktu keputihan tersebut terasa gatal, berbau menyengat atau disertai dengan kram, segera hubungi dokter. Ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi atau kondisi lain yang lebih serius.
Agar aman, para ahli merekomendasikan ibu hamil menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka setiap kali mereka mengalami pendarahan atau bercak.
Meskipun kemungkinan besar bukan tanda bahaya, yang terbaik adalah berhati-hati dan biarkan dokter atau bidan merekomendasikan langkah selanjutnya. Mereka mungkin akan melakukan pemeriksaan ultrasound dan panggul untuk memastikan semuanya baik-baik saja (yaitu bayi berkembang secara normal dan tidak ada tanda-tanda infeksi).
Jika penyedia layanan kesehatan Anda menemukan tanda-tanda masalah, ia dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan buruk terjadi.
Dokter mungkin akan memberi Anda antibiotik atau obat lain untuk membersihkan infeksi, obat penguat janin, dan merekomendasikan istirahat di tempat tidur, atau menginduksi persalinan, jika keadaan darurat.
Diagnosa

Untuk mendiagnosis masalah apa pun terkait dengan flek coklat saat hamil 7 minggu, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik, mencatat gejala tambahan yang dialami ibu hamil.
Mereka kemudian dapat menyarankan berbagai tes untuk memeriksa kesehatan Bunda dan janin.
Pemeriksaan panggul dapat membantu mengidentifikasi tanda-tanda iritasi yang dapat menyebabkan keluarnya cairan. Dokter juga dapat mengambil sampel cairan dari serviks untuk memeriksa infeksi atau masalah lainnya.
Tes ultrasound dapat membantu mengidentifikasi masalah lain, termasuk kehamilan ektopik, atau sekadar memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup janin.
Cara Mengatasi Flek Coklat Saat Hamil 7 Minggu
Pilihan pengobatan akan tergantung pada penyebab yang mendasari flek, tahap kehamilan, dan status kesehatan Bunda dan janin yang sedang berkembang.
Perawatan untuk berbagai masalah mungkin termasuk:
- mengonsumsi obat antibiotik
- menghindari aktivitas seksual
- pengangkatan sel telur yang dibuahi, dalam kasus kehamilan ektopik
- pengangkatan jaringan, setelah keguguran
- istirahat di tempat tidur
- persalinan sesar
Sebelum cara ini dilakukan dokter pastinya akan memberikan saran perawatan yang aman untuk Bunda dan janin.
***
Baca juga
Bahayakah Flek Saat Hamil Muda? Ketahui Penyebab dan Penanganannya
Mengalami Darah Implantasi atau Flek Tanda Hamil? Ini Bedanya dengan Menstruasi
Implantasi Adalah Awal Terjadinya Kehamilan, Simak Tanda-Tandanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.