Apakah BAB bayi berlendir adalah gejala si Kecil mengalami masalah kesehatan?
Feses atau tinja bayi memang kerap kali dijadikan indikator kesehatan pencernaan bayi.
Menurut dr. Ferdy Limawal, Sp.A., Dokter Spesialis Anak dari RS EMC Alam Sutera, makanan bayi mempunyai konsistensi cair dalam bulan-bulan pertama kehidupan, sehingga bayi memiliki tinja yang tidak menyerupai tinja orang dewasa.
“Salah satu contohnya adalah adanya lendir. Terkadang, lendir adalah bagian dari proses normal. Namun di lain waktu, lendir juga bisa menjadi tanda infeksi yang mendasari atau suatu kondisi medis,” tambah dr. Ferdy.
Lalu, bagaimana jika feses bayi berlendir, apakah hal tersebut berbahaya?
Untuk mendalami permasalahan ini lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Artikel terkait: Feses bayi berwarna hitam, waspadai gangguan kesehatan ini!
Daftar isi
Penyebab Feses Bayi Berlendir
Lendir di kotoran bayi tidak selalu menandakan masalah pencernaan. Usus secara alami memang mengeluarkan lendir untuk membantu tinja lebih mudah melewati usus.
Kadang-kadang, bayi bisa mengeluarkan sebagian lendir ini di tinja tanpa kondisi yang mendasarinya.
Lendir dapat terlihat seperti garis atau tali berlendir. Kadang-kadang lendir terlihat seperti jeli.
Bayi yang menerima ASI eksklusif mungkin lebih cenderung memiliki lendir di kotorannya, karena tinja mereka melewati usus mereka dengan relatif cepat.
Sayangnya, terkadang ada kondisi khusus yang dapat menyebabkan lendir di tinja bayi, termasuk infeksi, alergi, dan masalah kesehatan lainnya.
Berikut selengkapnya, sebagaimana disarikan dari laman Medical News Today.
Diare
Jika bayi mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya, itu mungkin merupakan tanda diare.
Pada bayi dengan diare, tinja yang encer dan bisa mengandung lendir.
Beberapa tanda diare antara lain:
- Buang air besar lebih sering dari biasanya
- Bayi merasakan tanda-tanda rasa sakit atau tertekan, seperti menangis, menegangkan tubuh, atau membuat gerakan yang tidak biasa
- Penurunan buang air kecil yang mungkin menandakan dehidrasi
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus, perubahan pola makan, dan berbagai masalah lainnya dapat menyebabkan diare.
Diare sering hilang dengan sendirinya. Pastikan bayi minum banyak cairan (ASI) untuk mencegah dehidrasi.
Pada bayi di bawah usia 3 bulan, diare yang berkepanjangan dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi.
Diare parah bahkan bisa berakibat fatal.
Hubungi dokter jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, jika diare berlangsung lebih dari 1-2 hari, atau jika diare sangat parah.
Alergi
Alergi makanan dapat menyebabkan diare dan mengakibatkan lendir pada kotoran bayi, meskipun hal ini jarang terjadi.
Pada bayi yang menyusui, perubahan mendadak dalam pola makan ibu mungkin menjadi penyebabnya.
Alergi terhadap zat besi, kedelai, atau bahan lainnya mungkin juga berperan menyebabkan BAB bayi berlendir.
Perubahan Pola Makan
Terkadang, perubahan mendadak dalam pola makan bayi seperti beralih dari ASI ke susu formula dapat menyebabkan diare selama beberapa hari.
Ketika ini terjadi, BAB kemungkinan akan berlendir.
Bicaralah dengan dokter anak tentang bagaimana mengelola perubahan pola makan ini untuk meminimalkan risiko diare dan sakit perut.
Perubahan Pola Menyusui
Jika kotoran bayi berwarna hijau dan berbusa, itu mungkin karena periode menyusui Bunda yang singkat.
Perubahan cara bayi menyusui dapat memengaruhi tekstur kotorannya.
Misalnya, beberapa bayi yang menyusu dalam waktu singkat sebelum berganti payudara memiliki tinja berwarna hijau berbusa.
Jika bayi menyusui, tinjanya mungkin tampak mengandung lendir.
Ini bisa terjadi ketika bayi mendapat lebih banyak foremilk daripada hindmilk.
Foremilk adalah susu yang tersedia di awal menyusui, dan bisa lebih encer dan lebih manis, sedangkan hindmilk tersedia di akhir.
Menyusui pada setiap payudara untuk waktu yang lebih lama dapat membantu mengatasi hal ini.
Pendarahan
Bayi mungkin memiliki darah dan lendir di tinja mereka. Jika tinja sangat keras, ini bisa berarti bayi mengalami sembelit.
Darah dan lendir bisa berasal dari air mata kecil di anus bayi. Memastikan bahwa bayi mengonsumsi banyak cairan dapat membantu penyembuhan.
Hubungi dokter jika ada:
- Pendarahan banyak, lebih dari beberapa goresan di tinja
- Pendarahan yang hilang dan kembali beberapa hari kemudian
- Diare dengan darah (dengan atau tanpa lendir)
Steatorrhea
Jika tinja terlihat sangat berlemak, ada lendir, dan sangat besar atau berbau busuk, masalahnya bisa jadi steatorrhea.
Steatorrhea berarti ada terlalu banyak lemak di tinja.
Masalah Kesehatan Hati
Bayi dengan masalah kesehatan hati mungkin memiliki kulit dan mata kekuningan dan buang air kecil yang gelap atau jarang.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tinja bayi juga bisa menjadi pucat atau putih.
Masalah Kesehatan Pankreas
Ketika pankreas tidak bekerja dengan benar, tubuh tidak dapat menyerap atau mencerna lemak dengan baik.
Kotoran bayi mungkin juga pucat atau putih.
Penyakit Malabsorpsi
Beberapa penyakit membuat tubuh sulit mencerna lemak.
Pada bayi yang sudah mulai makan makanan padat, penyakit celiac atau cystic fibrosis, misalnya, mungkin menjadi faktor penyebab.
Cara Mengatasi BAB Bayi Berlendir
Perawatan untuk lendir di kotoran bayi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Sebagai contoh, seorang dokter akan merekomendasikan perawatan suportif untuk bayi dengan infeksi lambung karena virus.
Cukupi Kebutuhan Cairan Si Kecil
Dokter anak akan menyarankan Anda untuk meningkatkan asupan cairan bayi Anda dan mungkin meresepkan obat untuk mengendalikan demam.
Diet Eliminasi untuk Bunda
Bila alergi adalah penyebab utama lendir pada kotoran bayi, dokter dapat merekomendasikan diet eliminasi untuk ibu jika dia menyusui. Yaitu untuk menyeleksi beberapa makanan dari diet ibu menyusui.
Apabila bayi diberi susu formula, dokter mungkin menyarankan untuk mengganti merek susu formula.
Pembedahan
Jika intususepsi merupakan penyebab utama lendir pada kotoran bayi, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pembedahan untuk memperbaiki tumpang tindih usus.
Kapan Harus Khawatir Saat BAB Bayi Berlendir?
Kondisi feses bayi berlendir biasanya tidak perlu dikhawatirkan, selama bayi Anda berperilaku normal dan tidak memiliki tanda-tanda infeksi atau penyakit, seperti:
- Bayi sering rewel
- Demam
- Tinja disertai darah.
Jika ada tanda-tanda infeksi bersamaan dengan lendir di kotoran bayi, Anda harus menghubungi dokter anak Anda.
Selain itu, hubungi dokter anak Anda jika bayi Anda menolak minum dan mulai tampak dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi termasuk tidak ada air mata saat menangis atau pipis lebih sedikit.
Anda harus terus memantau tinja anak Anda.
Jika bayi terus-menerus memiliki tinja yang berisi lendir dan mengkhawatirkan, hubungi dokter anak Anda.
Artikel terkait: Bahayakah feses bayi berwarna hijau? Ketahui faktanya!
Makanan Ibu Menyusui Agar Bayi BAB Bagus
Apa yang harus dikonsumsi oleh ibu menyusui untuk membantu bayi BAB agar bagus dan sehat?
Terdapat sejumlah makanan yang direkomendasikan untuk ibu menyusui, beberapa di antaranya adalah biji-bijian, sereal yang utuh, seperti oatmeal atau barley.
Selain itu, buah yang tidak memiliki kulit, brokoli, kacang dan buah plum.
Berikut selengkapnya sebagaimana disarikan dari laman Parenting First Cry.
1. Buah Plum
Plum kaya akan serat dan sumber multivitamin yang bagus.
Plum menjadi sumber serat yang baik, karena dapat memudahkan dan mempercepat pergerakan usus.
Plum dan jus prune adalah obat yang sangat baik untuk sembelit.
2. Kacang
Kacang kaya akan serat. Makan kacang akan meningkatkan pergerakan usus.
Karena kacang mengandung serat larut dan tidak larut, ini akan membantu pencernaan makanan.
3. Kacang Hijau
Kacang hijau segar kaya serat.
Jadi, kacang hijau adalah makanan yang sempurna untuk dimasukkan ke dalam menu diet Bunda, terlebih jika Bunda atau si Kecil mengalami gangguan pencernaan.
4. Aprikot
Aprikot adalah buah musiman lain yang digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Bisa diberikan mentah atau dalam bentuk jus.
Aprikot kering juga tersedia di pasar, yang dapat direndam semalaman dan dikonsumsi.
5. Oatmeal, Makanan Ibu Menyusui agar Bayi Lancar BAB
Oatmeal, makanan yang umum dan disukai banyak orang adalah makanan yang sangat baik untuk orang dewasa hingga anak-anak.
Oatmeal dapat memberi Bunda serat yang sangat dibutuhkan dan dapat mencegah sembelit.
6. Pir
Pir kaya akan serat dan Vitamin C. Baik serat dan Vitamin C membantu pencernaan dan meredakan sembelit.
Bayi juga bisa diberikan beberapa tetes jus buah pir segar untuk menyembuhkan sembelit.
7. Brokoli
Brokoli sumber yang kaya protein dan serat.
Brokoli juga merupakan sumber serat, vitamin C, vitamin K, dan folat yang baik.
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli menambah berat tinja, membuatnya lebih mudah melewati usus.
Selain Bunda konsumsi sendiri, Anda juga bisa memberikan kuntum brokoli kukus kecil kepada bayi Anda sebagai makanan jari.
Brokoli juga mengandung sulforaphane, yang dapat melindungi usus dan membantu pencernaan.
8. Ubi Jalar
Ubi jalar, tidak seperti umbi-umbian lainnya, adalah salah satu makanan bayi terbaik dan tidak menyebabkan sembelit.
Ubi jalar dapat membantu meringankan sembelit dan memberikan nutrisi penting dan karbohidrat untuk bayi Anda yang sedang tumbuh dan juga baik untuk diet menyusui Bunda.
9. Beri
Buah beri kaya akan antioksidan dan merupakan makanan yang sangat baik untuk bayi, balita, dan dewasa.
Buah bERI juga tinggi serat, itulah sebabnya mereka harus disertakan dalam makanan bayi Anda.
Anda bisa memberikan buah beri kepada bayi Anda dalam bentuk bubur.
Bunda juga bisa mengonsumsi buah beri ini sebagai makanan pendukung ibu menyusui yang kaya serat.
10. Roti Gandum Utuh
Makanan biji-bijian utuh memiliki kandungan serat yang tinggi di dalamnya, yang baik untuk jantung dan juga untuk sistem pencernaan.
Anda dapat memberikan roti gandum utuh kepada bayi Anda serta untuk Bunda sendiri, karena gandum mengandung serat yang tinggi dan akan mencegah sembelit.
Demikian hal-hal terkait BAB bayi berlendir.
Parents harus segera berkonsultasi ke dokter jika merasa khawatir dengan lendir pada feses bayi.
Sebab, hanya dokterlah yang bisa menentukan penyebab lendir tersebut, dan bagaimana menanganinya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Ditinjau oleh:
dr. Ferdy Limawal, Sp.A
Dokter Spesialis Anak
RS EMC Alam Sutera
Why Is There Mucus in My Baby’s Poop?
www.healthline.com/health/mucus-in-baby-poop
Mucus in Baby’s Poop – Is It a Concern?
parenting.firstcry.com/articles/mucus-in-babys-stool-is-it-a-concern/
20 Foods That Cause and Relieve Constipation in Babies
parenting.firstcry.com/articles/foods-that-cause-and-relieve-constipation-in-babies/
Causes of mucus in a baby’s poop
Baca juga:
Bayi ASI eksklusif jarang BAB? Ini fakta yang perlu Parents ketahui
BAB Bayi Keras? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit!