Bolehkah Memberikan Empeng untuk Bayi Baru Lahir? Simak Penjelasan Ini!

Sebelum memberikan empeng untuk bayi baru lahir, simak dulu manfaat dan risikonya, serta tips memberikannya agar tetap aman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bolehkah memberikan empeng pada bayi yang baru lahir? Sebenarnya keputusan untuk menggunakan empeng bayi baru lahir atau tidak terserah Anda.

Akan tetapi, ketika Parents memilih menggunakannya pada buah hati, pertimbangkan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam memberikan empeng kepada bayi.

Serta, bagaimana membantunya menghentikan kebiasaan tersebut nanti saat ia sudah lebih besar.

Berikut ini panduan yang bisa Anda ikuti dalam hal pemberian empeng bayi baru lahir!

Empeng Bayi Baru Lahir, Bolehkah Diberikan?

Sebagian besar bayi bayi baru lahir memiliki refleks alami mengisap non-nutrisi, yang beberapa bayi bahkan mengisap tangan atau jari mereka sebelum mereka lahir.

Dalam perkembangannya, untuk mengurangi kebiasaan bayi mengisap jarinya, beberapa ibu memberikan empeng atau dot kepada bayinya.

Keputusan ini menuai pro dan kontra di antara orang tua dan juga ahli kesehatan berkaitan dengan manfaat dan risiko yang bakal dihadapi kemudian. Meski menuai kontra, hingga kini 75-85 persen bayi di negara-negara Barat masih menggunakan empeng.

Walau kemudian, terlepas dari risiko yang mungkin dihadapi, ternyata memberikan empeng bayi baru lahir memberikan lebih banyak manfaat daripada risikonya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum membahas apa itu manfaat dan risikonya, pertama-tama Bunda perlu tahu dulu kapan waktu yang tepat memberikan empeng bayi baru lahir.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar ibu mempertimbangkan untuk menawarkan empeng kepada bayinya setelah usianya satu bulan. Soal waktu pemberian, disarankan diberikan di waktu tidur malamnya.

Melansir What to Expect, pemberian empeng sudah bisa dilakukan saat bayi berusia 3 minggu, yakni saat di mana bayi sudah terbiasa menyusu atau mengisap puting ibu.

Setelah usia tersebut, American Academy of Family Physicians (AAFP) menyarankan agar para ibu yang memilih untuk memberikan empeng pada bayinya, harus mendapatkan edukasi tentang penggunaan dot yang benar, serta cara menyapih bayinya dari dot untuk menghindari risiko penggunaan dot terlalu lama.

Artikel terkait: Terlalu sering menggunakan dot dan empeng bisa membuat anak cadel?

Kekurangan dan Risiko Memberikan Empeng pada Bayi Baru Lahir

Ada beberapa risiko yang perlu diingat tentang penggunaan dot, di antaranya:

1. Bingung Puting

Bingung puting dapat terjadi jika dot digunakan terlalu cepat, dan bayi Anda mungkin:

  • Jadi lebih suka dot daripada menempelkan mulutnya pada payudara Anda (mengganggu proses menyusui)
  • Cepat merasa lelah menyusu dan menyusui hanya untuk waktu yang singkat

2. Bayi Jadi Bergantung pada Empeng atau Dot

Terlalu sering menggunakan dot juga dapat membentuk kebiasaan, jika bayi berusia di atas usia 6 bulan. Apabila ini terjadi, si Kecil Anda mungkin mengalami:

  • Menjadi tergantung pada dot untuk menenangkan diri saat terjaga
  • Bangun dan menangis jika dot jatuh saat tidur

3. Tercemarnya Tubuh dengan Kuman atau Bakteri

Hal ini menyebabkan penyakit jika dot tidak dibersihkan secara teratur. Ya, dot bisa menyebabkan gangguan kesehatan berikut ini:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Mengganggu Pertumbuhan Gigi Bayi

Terakhir, menggunakan dot terlalu lama (jangka panjang) dapat mengganggu pertumbuhan gigi bayi Anda. Salah satunya menyebabkan gigi susu tumbuh sedikit bengkok atau tidak sejajar.

Manfaat Memberikan Empeng pada Bayi Baru Lahir

Nah, sekarang saatnya kita membahas mengenai manfaat penggunaan empeng. Laman AAFP menjelaskan beberapa manfaat dari penggunaan dot pada bayi sebagai berikut:

1. Analgesia

Empeng atau dot memberikan efek menenangkan dan telah digunakan untuk pencegahan rasa sakit serta kecemasan.

Sebuah subkelompok AAP mencantumkan dot sebagai salah satu metode utama untuk menghilangkan rasa sakit pada bayi baru lahir dan bayi di bawah enam bulan yang menjalani prosedur kecil di unit gawat darurat.

Biasanya untuk membantu menghilangkan rasa sakit tersebut, bayi diberikan sejumlah kecil larutan sukrosa (2 mL) sekitar dua menit setelah prosedur. Namun sepertinya puting payudara ibu atau dot dapat menggantikannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa penelitian pada bayi baru lahir cukup bulan dan prematur menunjukkan bahwa dot lebih unggul daripada berbagai larutan sukrosa.

Sebuah studi lain juga menegaskan bahwa penggunaan dot mengurangi waktu menangis pada bayi yang menjalani pungsi vena di unit gawat darurat, terutama pada bayi yang usianya lebih muda dari 3 bulan.

Bahkan dot menurut AAP telah dipelajari atau direkomendasikan untuk digunakan dalam berbagai prosedur seperti kateterisasi, sunat, heel sticks, imunisasi, pemasangan infus, pungsi lumbal, skrining retinopati prematuritas, dan pungsi vena.

2. Meningkatkan Kesehatan Bayi Prematur

Sebuah tinjauan Cochrane menemukan bahwa mengisap dot dikaitkan dengan masa rawat inap yang lebih pendek, transisi lebih awal ke pemberian susu botol dari pemberian enteral (pemberian makanan yang langsung diberikan ke traktus gastrointestinal pasien melalui pipa nasogastrik, pipa nasointestinal, pipa gastrostomi, dan pipa jejunostomi), dan pemberian susu botol yang lebih baik.

Meskipun tinjauan tersebut tidak menunjukkan bahwa dot memiliki dampak yang signifikan pada penambahan berat badan, perilaku, asupan energi, detak jantung, saturasi oksigen, waktu transit usus, atau usia saat makan penuh, tetapi tidak ada penelitian yang melaporkan efek berbahaya dari penggunaan dot.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Secara keseluruhan, penggunaan dot tampaknya menjadi pilihan yang masuk akal dan murah untuk bayi prematur.

3. Menghindari Sindrom Kematian Bayi Mendadak

Pedoman AAP menyarankan menawarkan dot kepada bayi pada awal tidur untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Pedoman tersebut juga merekomendasikan untuk tidak memperkenalkan dot kepada bayi yang menyusui hingga usianya 1 bulan.

Penggunaan dot dapat menurunkan kemungkinan bayi berguling ke posisi tengkurap, mempertahankan patensi jalan napas, mengurangi refluks gastroesofagus dan apnea tidur yang diakibatkan, atau meningkatkan dorongan pernapasan dengan karbondioksida retensi.

Artikel terkait: Ini bahaya tersembunyi empeng bagi bayi, bisa menyebabkan luka bakar

Manfaat Lain dari Empeng untuk Bayi Baru Lahir

Empeng bisa tampak seperti keajaiban bagi para ibu, dengan cepat membantu menghilangkan drama kerewelan si Kecil.

Tidak dapat disangkal bahwa empeng dapat bekerja dengan sangat baik dalam menenangkan bayi dan menghentikan tangisannya.

Mengutip Healhline, manfaat lain dari penggunaan empeng bayi baru lahir adalah adalah:

  • Membantu bayi tertidur dan tetap tertidur saat tidur siang dan malam hari
  • Bayi merasa rileks dan mampu menenangkan diri kembali tidur jika mereka bangun.

Ditambahkan juga oleh Mayo Clinic mengenai manfaat penggunaan dot, yaitu:

  • Menenangkan bayi yang rewel. Beberapa bayi merasa paling bahagia ketika mereka mengisap sesuatu
  • Mengalihkan perhatian dari rasa sakit. Dot terkadang berguna selama dan setelah suntikan, tes darah atau prosedur lainnya
  • Meredakan ketidaknyamanan selama penerbangan. Bayi tidak bisa dengan sengaja "meletakkan" telinganya dengan menelan atau menguap untuk meredakan sakit telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara. Mengisap dot mungkin bisa membantu.

Artikel terkait: Sering terlelap dengan dot susu, bocah 4 tahun ini harus kehilangan 18 giginya

Tips Memberikan Empeng pada Bayi Baru Lahir

Ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan saat memberikan dot pada si Kecil, yaitu:

1. Gunakan Dot One-piece

Pilih dot one-piece yang tidak bisa lepas untuk mengurangi risiko bayi tersedak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Empeng Bayi Baru Lahir Harus Terbuat dari Bahan Aman

Cari dan pilihlah dot yang terbuat dari karet alam dan bahan aman lainnya.

3. Empeng Bayi Baru Lahir Harus BPA Free

Hindari dot yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti bisphenol-A (BPA).

4. Jaga agar Tetap Bersih

Bersihkan dot dengan merebusnya dalam air steril selama beberapa menit, atau memasukkannya ke dalam mesin pencuci piring, atau juga mencucinya dengan sabun dan air mengalir.

5. Jangan Gunakan Dot sebagai Garis Pertahanan Pertama

Terkadang ketika bayi menangis, ada Bunda yang langsung menenangkannya dengan memberikan dot. Tawarkan dot pada bayi hanya setelah atau di antara waktu menyusui.

6. Biarkan Bayi Mengatur Kecepatan Mengisapnya

Jika bayi Anda tidak tertarik dengan dot, jangan dipaksakan.

7. Jangan Menambahkan Sesuatu pada Dot atau Empeng

Hindari menambahkan bahan-bahan seperti gula, madu, atau lainnya pada dot untuk meningkatkan citarasanya.

8. Ganti Dot Sesering Mungkin

Ganti dot menggunakan ukuran yang sesuai dengan usia bayi. Perhatikan tanda-tanda kerusakan.

Juga berhati-hatilah dengan klip dot. Jangan pernah menempelkan dot ke tali atau tali yang cukup panjang karena dapat tersangkut di leher bayi.

Kapan Harus Menyapih atau Stop Memberikan Empeng pada Bayi?

Risiko penggunaan dot lebih besar daripada manfaatnya seiring bertambahnya usia bayi Anda. Kebanyakan anak berhenti menggunakan empeng atau dot antara usia 2 dan 4 tahun.

Berikan pujian saat si Kecil ketika ia memilih untuk tidak menggunakan dot lagi.

Jika anak Anda kesulitan melepaskan dot, pertimbangkan untuk meminta bantuan dokter atau dokter gigi anak.

Demikianlah Bunda penjelasan mengenai pemberian empeng pada bayi baru lahir.

Semoga artikel ini membantu Anda, ya.

Risks and Benefits of Pacifiers
www.aafp.org/afp/2009/0415/p681.html

Here’s What You Need to Know About Popping in Pacifiers to Soothe Newborns
www.healthline.com/health/parenting/newborn-pacifier

Giving Baby a Pacifier
www.whattoexpect.com/baby-products/pacifiers//

Pacifiers: Are they good for your baby?www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/pacifiers/art-20048140

Baca juga:

id.theasianparent.com/bolehkah-bayi-menggunakan-empeng

id.theasianparent.com/bayi-pakai-empeng

id.theasianparent.com/botol-susu-bayi-terbaik