Saat bayi menyusu sepanjang malam tanpa henti, mungkin pertanyaan yang akan terbesit dalam benak Bunda yaitu, apakah kebutuhan ASI bayi belum mencukupi? Sebagai ibu baru, Bunda tentu tidak akan pantang menyerah jika bayi susah tidur dan menyusu terus. Apalagi tidak sedikit bayi yang terbiasa menyusui hampir sepanjang malam.
Bayi akan terus menangis dan sulit untuk ditidurkan. Satu-satunya jalan untuk membuatnya kembali anteng hanya dengan cara membiarkan bibir mungilnya mengisap payudara Bunda.
Mengapa Bayi Susah Tidur dan Menyusu Terus?
Tak bisa dipungkiri, kondisi ini bisa membuat Bunda merasa lelah karena sulit istirahat dengan tenang. Memang, salah satu risiko memiliki bayi tentu saja akan kehilangan banyak waktu untuk istirahat. Tapi, bukan berarti aktivitas sepanjang ini mesti dilakukan sepanjang malam, kan?
Perlu dipahami, bayi menyusu sepanjang malam merupakan hal sangat normal. Tak hanya menyusu sepanjang malam dan ingin selalu menghabiskan malam dengan ibunya, bayi juga cenderung ingin dibelai, dipeluk dan dimanjakan oleh ibu dan ayahnya.
Setelah sembilan bulan hidup seorang diri di dalam rahim, ketika dilahirkan ia tentu saja ingin beradaptasi dengan suasana baru. Termasuk mengenal dan membangun bonding pada kedua orangtuanya.
Umumnya, bayi baru lahir menyusu sekitar delapan hingga 12 kali sehari karena ASI lebih cepat dicerna.
Mengingat ukuran perut dan lambung bayi yang kecil, ia lebih sering menyusui karena kebutuhannya. Umumnya, bayi memerlukan waktu 25 menit untuk mengisap susu termasuk kolostrum setara dengan 5-7 ml.
Artikel terkait: ASI Eksklusif, Tips Sukses Memerah ASI di Kantor
Bagaimana Mendeteksi Apakah Kebutuhan ASI Sudah Cukup?
Berikut tanda-tanda normal bayi mendapatkan cukup ASI:
- Bayi tampak santai dan puas setelah menyusui.
- Bayi terus bertambah berat setelah mendapatkan kembali berat badan yang awalnya hilang setelah lahir (Sebagian besar bayi kehilangan hingga 7 persen dari berat lahir mereka dan kemudian memperoleh kembali berat badan mereka pada saat berusia sekitar 2 minggu). Pedoman kasarnya yaitu, bayi Anda harus mendapatkan sekitar 6 hingga 8 ons seminggu selama empat bulan pertama, kemudian sekitar 4 hingga 6 ons per minggu saat berusia 4 hingga 7 bulan.
- Bayi mengompol setidaknya enam kali sehari. Dalam beberapa hari pertama, ketika bayi hanya mendapatkan kolostrum yang pekat dan kaya nutrisi, ia mungkin hanya akan buang air kecil sebanyak 2-3 kali sehari. Tetapi setelah bayi mulai mendapatkan ASI secara teratur, ia akan lebih sering buang air kecil.
- Pada bulan pertama, bayi akan buang air besar sebanyak 3 kali sehari. Dia juga mungkin akan jarang buang air besar ketika dia berusia 1 bulan. Begitu dia mengonsumsi makanan padat, pada usia 4 hingga 6 bulan, dia mungkin akan kembali buang air besar sebanyak satu kali sehari.
Artikel terkait: 8 ASI Booster Terbaik di 2022, Bantu Proses Menyusui Bunda Tetap Lancar
Tanda Bayi Kurang Minum ASI:
- Bayi terus mengalami penurunan berat badan.
- Air seni bayi sangat gelap, seperti warna jus apel. (Jika urinnya pucat atau bening, dia mendapatkan cukup cairan. Jika lebih pekat, itu mungkin pertanda bahwa dia kekurangan cairan.)
- Bayi sering rewel atau lesu. Dia mungkin tertidur segera setelah Bunda meletakkannya di payudara tetapi kemudian rewel ketika Bunda melepasnya dari payudara.
- Bayi tampaknya memiliki mulut atau mata yang kering.
- Bayi sepertinya tidak puas, meskipun Bunda telah menyusui secara konsisten.
- Bunda jarang mendengar bayi menelan saat menyusui.
Bayi yang Selalu Menyusu Juga Bisa Jadi Salah Satu Tanda Si Kecil Growth Spurt
Momen saat bayi mengalami pertumbuhan yang cepat membuatnya membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya.
Adapun beberapa tanda bahwa bayi sedang mengalami growth spurt adalah bayi sering kali terlihat haus atau lapar sehingga sulit kenyang. Hasilnya, bayi pun lebih sering menyusu, setidaknya 30 hingga 1 jam.
Pada umumnya, bayi pun sering bangun pada malam hari dan lebih rewel. Namun tenang saja, kondisi ini sebenarnya tidak akan lama karena umumnya berlangsung selama 2 hari.
Kesimpulannya, Bunda harus mengevaluasi kondisi bayi sebelum panik. Jika ia terlihat ceria dan berat badannya terus bertambah, mungkin Bunda tidak perlu khawatir secara berlebihan.
Artikel terkait: Teh Pelancar ASI, Benarkah Efektif Meningkatkan Produksi ASI?
Apa Saja Penyebab Umum Bayi Susah Tidur?
Beberapa masalah tidur pada bayi dapat muncul kapan saja terutama pada tahun-tahun pertama tumbuh kembangnya. Menurut NCT UK, ada beberapa faktor umum penyebab bayi susah tidur, meliputi:
1. Terganggunya Rutinitas Harian Bayi
Rutinitas dan pola tidur bayi dapat rusak dengan mudahnya bahkan oleh hal-hal sederhana sekalipun. Penyebab pola tidur pada bayi dapat berubah karena penyakit seperti flu atau infeksi telinga, atau karena faktor emosional seperti sang ibu yang kembali bekerja atau proses adaptasi dengan pengasuh baru.
Bepergian menjadi salah satu penyebab tidur si kecil terganggu. Bayi yang sedang melewati fase perkembangan, seperti belajar merangkak atau berjalan juga dapat membuatnya susah tidur untuk sementara waktu.
2. Bayi Susah Tidur Meskipun Kelelahan
Apa yang terjadi saat si kecil tidak mendapatkan tidur yang cukup? Ia bisa menjadi lelah dan rewel, serta terlalu gelisah untuk rileks. Kondisi gangguan tidur ini kerap terjadi pada bayi, di mana ia rewel dan bahasa tubuhnya menunjukkan bahwa ia lelah dan ingin istirahat, namun bayi Anda tetap tak bisa ditidurkan dengan cara apa pun. Bayi di bawah usia 3 bulan akan sulit tidur meski sudah disusui atau diayun-ayun, sedangkan bayi di atas 5 atau 6 bulan akan mudah terbangun meski ia sudah diletakkan di tempat tidur.
3. Gangguan Tidur Setelah Sakit
Kondisi tenggorokan gatal, hidung tersumbat, dan demam dapat mengganggu bayi dan membuatnya kerap terbangun di malam hari. Terkadang, pola tidur bayi yang berubah karena sakit dapat membuatnya terbiasa untuk terjaga tengah malam, meski kondisinya telah membaik.
Tips Mengatasi Bayi Susah Tidur dan Menyusu Terus Sepanjang Malam
Terkadang, ada masa di mana bayi Anda tidak mau tidur dan terus menyusu sepanjang malam. Hal ini tentunya dapat membuat Bunda kewalahan. Inilah beberapa tips untuk membantu para Bunda menghadapi si kecil yang susah tidur atau terbangun karena lapar:
1. Persiapkan Mental dan Fisik
Fase wonder week pasti dilalui oleh semua bayi. Jadi, akan lebih baik jika Bunda telah mempersiapkan diri sebelumnya. Fase ini akan membuat Bunda harus terjaga tengah malam untuk menyusui atau menenangkan si kecil selama beberapa minggu atau bahkan lebih. Atur strategi agar Bunda bisa tetap meluangkan waktu untuk beristirahat yang cukup. Selain itu, tanamkan pada diri bahwa fase ini tidak akan berlangsung selamanya dan Bunda dapat melalui ini semua dengan baik.
2. Jangan Salahkan Diri Sendiri
Saat bayi menangis dan menyusu semalaman, ada kalanya Bunda merasa frustasi dan ingin menyalahkan diri sendiri. Namun, ketahuilah bahwa Bunda sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk si kecil. Ada banyak para ibu lainnya yang juga melalui hal yang sama, jadi ingatlah bahwa Bunda tidak sendiri.
3. Jangan Ragu untuk Minta Bantuan
Setelah si kecil menempel pada Anda semalaman, ada baiknya jika Anda meluangkan waktu untuk diri sendiri di siang hari meski hanya sebentar. Jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan, pengasuh, atau anggota keluarga Anda untuk bergantian menjaga bayi Anda. Manfaatkan waktu tersebut untuk sekadar istirahat sejenak, mendengarkan musik, atau mandi.
4. Semua Ini Akan Berlalu
Bagi para ibu, keempat kata di atas ibarat mantra yang dapat membantu mereka melalui hampir semua masa sulit. Tentu saja, fase sang buah hati rewel dan ingin menyusu semalaman memang terasa sulit. Wajar jika Bunda merasa tak berdaya ataupun gelisah. Tetapi ingatlah bahwa ini semua akan berlalu. Kapan pun Anda merasa kewalahan, ulangi “mantra” di atas hingga perasaan Bunda sedikit lebih tenang dan lebih baik.
5. Ciptakan Suasana Tidur yang Nyaman
Untuk memudahkan Anda menidurkan bayi setelah ia menyusu, buatlah suasana senyaman mungkin agar ia tidak akan mudah terbangun di malam hari. Menurut Fran Bailey, seorang konselor laktasi sekaligus praktisi postnatal, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu bayi Anda mengenali perbedaan antara siang dan malam. Nyalakan lampu yang redup dan suara yang halus saat malam hari. Sebaiknya hindari minuman berkafein atau stimulan lainnya karena dapat membuat Anda sulit untuk tidur.
6. Tidur Saat Bayi Anda Tidur
Meski telah mempersiapkan diri, menyusui sepanjang malam dapat membuat sistem tubuh Anda kaget. Bunda yang baru melahirkan dapat menerapkan ‘tidur saat bayi tertidur’ pada siang hari. Hal ini dapat membantu tubuh Anda pulih pasca persalinan normal atau dari kurangnya tidur Anda tiap malam. Anda juga bisa meminta kerabat terdekat Anda untuk menjaga si kecil saat Anda mencuri waktu untuk istirahat.
7. Semua Bayi Berbeda
Meski tampaknya lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi cobalah untuk tidak terlalu terpaku pada perkataan orang lain tentang pola tidur bayi mereka. Saat Anda sedang berjuang dengan kebiasaan si kecil yang susah tidur dan menyusu terus sepanjang malam, terpengaruh oleh perkataan anak orang lain bisa tidur dengan nyenyak tak akan membantu Anda. Dan lagi, ada begitu banyak definisi tentang ‘tidur nyenyak’ itu sendiri. Bagi beberapa Parents, tidur nyenyak bayi adalah di rentang jam 11 malam hingga 4 pagi. Sedangkan sebagian Parents berarti dua kali waktu menyusu yang sangat singkat di malam hari.
Semoga bermanfaat.
****
Artikel telah diupdate oleh: Ade Aisyah
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/7-tanda-bayi-cukup-asi/
https://id.theasianparent.com/bila-makanan-pendamping-asi-gagal-diberikan
https://id.theasianparent.com/keracunan-asi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.