Ada momen di mana bayi ‘terpaksa’ diberikan susu dengan botol, tetapi si ibu khawatir itu bisa menyebabkan si bayi mengalami bingung puting. Apakah pengalaman yang sekali itu bisa langsung membuat bayi bingung puting?
Beberapa bayi memang tidak memiliki masalah untuk beralih antara dot dan payudara. Namun beberapa lainnya, ya. Jika demikian, bagaimana cara mengatasinya?
Ini fakta-fakta mengenai bingung puting yang perlu Bunda ketahui.
Apa Itu Bingung Puting?
Sumber: Pexels
Bayi pada umumnya dilahirkan dengan kemampuan alamiah menyusui melalui payudara, bukan menggunakan dot. Namun pada beberapa kasus, misalnya puting payudara ibu tenggelam, ibu sakit keras, atau bayi terlahir prematur, ada bayi yang terpaksa disusui menggunakan botol.
Nah, biasanya, bayi yang sudah merasa nyaman minum dari botol, akan menolak atau beradaptasi menyusui dari payudara ibunya. Kondisi inilah yang disebut nipple confusion atau bingung puting.
Bagi orang awam, mungkin tidak ada bedanya antara mengisap dengan dot dan puting ibu. Namun ternyata, bayi menggunakan teknik yang berbeda ketika minum dari payudara dan dot pada botol.
Mengutip WebMD, ada dua jenis kebingungan puting, yaitu:
- Tipe A. Terjadi pada bayi yang lebih muda yang mengalami kesulitan menempel (pelekatan) pada payudara setelah pemberian dot atau botol.
- Tipe B. Terjadi pada bayi yang lebih tua yang secara spontan mulai lebih menyukai menyusu dengan botol daripada payudara ibu.
Artikel terkait: Tips Maya Septha atasi bingung puting pada bayi, patut dicoba!
Tanda dan Ciri-Ciri Bayi Bingung Puting
Sumber: Pexels
Ciri-ciri bingung puting ditandai dengan:
- Berjuang untuk mengunci payudara atau kesulitan dalam pelekatan payudara.
- Menangis saat menyusui.
- Perubahan pola mengisap selama menyusui.
Kebingungan ini bisa jadi ditandai masalah pada ibu, seperti pembengkakan payudara dan produksi ASI yang berkurang –menyusui juga merangsang produksi ASI.
Penyebab Bayi Bingung Puting
Di Indonesia, kebanyakan bayi-bayi yang lahir di rumah sakit sudah mengenal botol susu sejak awal kelahirannya. Kebijakan pihak rumah sakit itu muncul untuk mengatasi rasa lapar dan haus pada bayi yang sedang berada dalam perawatan selama masa-masa pemulihan ibu pasca melahirkan.
Penyebab lainnya adalah, payudara ibu yang belum mengeluarkan ASI hingga hari ketiga pascamelahirkan. ASI pertama berupa cairan bening kekuningan yang disebut kolostrum, mungkin keluar dalam jumlah sangat sedikit, atau bahkan belum keluar sama sekali saat itu.
Dan setelah pulang ke rumah, tidak sedikit ibu yang memutuskan untuk meneruskan pemberian susu formula, dan melakukan kesalahan-kesalahan lain yang akhirnya menyebabkan bayi mengalami bingung puting.
Untuk menyusui, bayi perlu menguasai seni memasukkan puting jauh ke dalam mulutnya dan kemudian menggunakan lidahnya untuk memompa keluar ASI (yang dapat memakan waktu sekitar satu menit sebelum mulai mengalir).
Akan tetapi, jika menggunakan botol, bayi memanfaatkan gaya gravitasi botol sehingga ia bisa mengisap dengan bibirnya dan mendapatkan usu tanpa usaha yang keras.
Kesalahan yang Menyebabkan Bingung Puting
- Terlalu dini mengenalkan botol pada bayi.
- Berputus asa ketika ASI pertama belum juga keluar.
- Beranggapan bayi tidak menyukai ASI yang dikeluarkannya.
- Ibu beranggapan ASI yang diproduksinya terlalu sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan bayinya.
- Beranggapan kandungan susu formula lebih baik dan lengkap.
- Pasrah ketika bayi lebih memilih botol daripada menghisap payudara ibu.
- Tidak mau repot menyusui setiap 2-3 jam, sehingga memberikan ASIP ataupun susu formula menggunakan botol, yang bisa dilakukan oleh orang lain.
Bunda, kesalahan-kesalahan di atas bukanlah harga mati yang tidak bisa diperbaiki. Dengan mengetahui hal-hal di atas, Bunda jadi belajar bagaimana mencegah dan memperbaikinya.
Cara Mencegah Bayi Bingung Puting
Sumber: Pexels
Ada beberapa cara untuk mencegah kebingungan puting pada bayi Anda:
1. Tunda Pemberian Dot
Tunggu sampai bayi berusia setidaknya 3-4 minggu sebelum memperkenalkan dot atau botol.
2. Hindari Penggunaan Dot
Jika bayi membutuhkan nutrisi tambahan, gunakan sendok, suntikan, cangkir makan, atau sistem menyusui tambahan lainnya yang aman untuk bayi.
3. Skin to Skin Contact
Gunakan kontak kulit-ke-kulit selama menyusui.
4. Jangan Telat Menyusui
Berikan ASI sebelum bayi lapar agar tidak rewel. Bunda juga perah susu ke dalam mulut bayi sebelum menyusu untuk mendorong pelekatan yang optimal.
5. Buat Suasana Menyusui Terasa Nyaman
Jaga agar diri Anda dan bayi tetap tenang selama menyusui. Bunda dapat mencoba dengan bernyanyi lembut, mengubah posisi menyusui, minta bantuan pasangan atau pengasuh.
6. Sesuaikan Aliran Susu Saat Memberikannya Lewat Botol
Gunakan puting susu dengan aliran lambat selama pemberian susu botol sehingga bayi Anda terbiasa dengan aliran susu yang lebih lambat dari payudara.
Beberapa organisasi merekomendasikan untuk tidak pernah memberi bayi botol selama pemberian ASI eksklusif. Namun, American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa menggunakan botol justru dapat membantu mencegah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Artikel terkait: Bintik Kecil di Sekitar Puting Ibu, Apa Fungsinya dalam Proses Menyusui?
Kapan Mengenalkan Botol pada Bayi?
Susuilah bayi Anda melalui payudara di tiga minggu pertama kehidupannya. Setelah itu, Bunda bisa mengenalkannya dengan botol. Waktu tiga minggu dianggap cukup untuk payudara Bunda memproduksi ASI secara optimal dan bayi sudah mapan dan mahir menguasai teknik menyusui melalui puting ibu.
Bila Bunda tidak yakin dengan waktu di atas, Anda bisa menanyakannya kepada dokter anak: Apakah Bunda harus menunggu sedikit lebih lama lagi untuk mengenalkan botol pada bayi?
Cara Membantu Bayi Beralih dari Puting ke Botol
Untuk mendorong si pengisap kecil Anda beralih dari puting ibu ke botol, lakukanlah strategi ini:
Gunakan Puting yang Tepat
Bunda mungkin tidak tahu apa yang bayi sukai: Aliran ASI yang deras atau lambat? Namun, Bunda bisa mencari tahu dengan bereksperimen. Umumnya bayi baru lahir senang dengan puting aliran lambat. Aliran yang deras, cenderung membuat bayi kewalahan saat menelan, sehingga membuat ia menjadi sangat frustrasi atau tampak seperti mengejan.
Jangan Membuatnya Mudah
Ingat, bayi harus bekerja sedikit lebih keras untuk mendapatkan ASI dari payudara dibandingkan dari botol. Jadi jika Bunda sedang menyusuinya dengan botol, perlambat aliran susunya dengan memiringkan botol, bukan vertikal. Setelah itu, sering-seringlah beristirahat untuk memperpanjang waktu makan secara keseluruhan.
Cara Mengatasi Bingung Puting
Sumber: Pexels
Tips berikut bisa Bunda praktikkan untuk menghindari dan mengatasi bayi bingung puting:
1. Gunakan Sebanyak-banyaknya Waktu untuk Mengenalkan Puting pada Bayi
Gunakan waktu kunjungan bayi selama berada di rumah sakit untuk mengenalkan puting pada bayi, sekalipun bayi tengah tidur pulas kekenyangan. Masukkanlah puting ke dalam mulut bayi. Pada mulanya bayi mungkin akan merasa terganggu, tetapi lama-kelamaan ia akan mulai menggunakan mulutnya untuk belajar mengisap puting Anda.
2. Latih Bayi Melakukan Pelekatan yang Baik
Ketika Bunda mengenalkan payudara, usahakan agar bayi mengerti cara melakukan pelekatan yang baik. Biarkan mulutnya terbuka lebar dan memasukkan puting sekaligus areola ke dalam mulutnya.
Bagian puting yang menyentuh lidahnya secara otomatis akan membuat gerakan mengisap yang kuat, ditambah pijatan dagu bayi yang menempel pada payudara akan merangsang payudara untuk memproduksi ASI lebih cepat dan maksimal.
3. Hentikan Pemberian Susu Formula Sesegera Mungkin
Ketika sampai di rumah, simpanlah botol susu yang diberikan pihak rumah sakit dan rutinlah menyusui dengan puting, meski payudara ibu belum mengeluarkan ASI atau produksi ASI masih sangat terbatas.
Mengapa? Sebab bayi yang baru lahir belum membutuhkan nutrisi sebanyak yang kita perkirakan. Usus bayi yang baru dilahirkan belum berkembang sempurna. Nutrisi yang paling baik dan sesuai dengan kondisi bayi adalah masih kolostrum pada ASI.
United States Academy of Pediatrics juga tidak menganjurkan pemberian botol susu kepada bayi di bawah 4 minggu.
Penggunaan botol diperbolehkan untuk kegunaan tertentu, misalnya kondisi darurat ketika ibu sedang sakit dan khawatir membahayakan bayi bila bersentuhan.
Artikel terkait: Puting sakit saat menyusui, begini cara mengatasinya
4. Jangan Biarkan Bingung Puting Terlalu Lama dan Seringlah Menyusui Bayi
Susui bayi dua jam sekali, sekalipun ia sedang tidur pulas ataupun di tengah malam dan dini hari. Hal ini amat penting untuk memenuhi kebutuhan bayi akan nutrisi dan untuk membantu meningkatkan produksi ASI. Lakukan dalam kondisi tenang agar bayi juga merasa nyaman dan tidak merasa diintimidasi oleh payudara.
5. Konsumsi Makanan Pelancar ASI
Mengonsumsi sayur-mayur yang bisa membantu melancarkan ASI tentu amat dianjurkan untuk meningkatkan produksi ASI. Hal ini juga bisa membantu mengurangi keluhan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui dan membuat bayi menyukai payudara.
6. Cari Informasi Sebanyak-banyaknya tentang Manfaat ASI
Pengetahuan yang Bunda miliki amat berperan dalam pemberian ASI secara maksimal pada buah hati. Tanpa pengetahuan yang cukup, kita akan mudah terhanyut oleh iklan-iklan susu formula dan menyia-nyiakan ASI sebagai nutrisi terbaik bagi bayi.
7. Gunakan Sendok dan Gelas dalam Proses Laktasi
Bagi para Bunda yang bekerja di luar rumah, amat dianjurkan menggunakan sendok dan cangkir, atau pipet dalam proses laktasi.
Hal ini memang merepotkan pada mulanya, tetapi amat baik untuk menghindarkan bayi mengalami bingung puting dan menjaga kuatnya daya isapan bayi pada payudara ibu pada saat disusui.
Demikian, Bunda, penjelasan mengenai bingung puting. Semoga artikel ini bermanfaat.
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Baca juga:
15 Cara Memperbanyak ASI Secara Alami yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah
30 Makanan Penambah ASI, Bikin Produksi Meningkat!
Memperbanyak ASI dengan Jus Pare
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.