Diare terjadi saat feses atau tinja bayi cair atau berair. Kondisi ini sebaiknya perlu menjadi perhatian, terutama di bulan-bulan pertama kehidupan si Kecil. Oleh karena itu, Parents sebaiknya mengetahui cara mengatasi diare pada bayi 0-6 bulan yang aman.
Diare bisa berisiko dehidrasi pada bayi di usia ini. Semakin sering si Kecil buang air besar, biasanya menandakan kondisi yang semakin parah.
Berikut theAsianparent ulas lebih mendalam, Parents.
Langkah Pertama Jika Bayi Diare?
Sebagai langkah pertama jika bayi diare, Anda bisa melakukan beberapa hal, termasuk mencatat jumlah diare, memberikan ASI atau memperhatikan kondisinya.
Berikut adalah langkah-langkah pertama saat bayi mengalami diare:
1. Catat Jumlah Diare Bayi
Diare pada bayi bisa menjadi salah satu penyebab utama si Kecil mengalami dehidrasi. Pastikan Parents mencatat berapa banyak diare yang dialami si Kecil.
Bayi disebut diare ringan jika BAB 3–5 kali. Ia termasuk kategori sedang ketika diare 6–9 kali. Waspadai jika BAB bayi 10 kali atau lebih karena terkategori diare parah.
2.Berikan ASI atau Susu Formula Lebih Sering
Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik dengan lebih sering menyusui. Pastikan bayi hanya diberikan ASI dulu, dan berikan paling sedikit 8 kali dalam sehari.
3. Perhatikan Kondisi Anak
Jika bayi diare kurang dari 14 hari artinya ia mengalami diare akut, jika lebih dari 2 minggu ia mengalami diare kronis.
Bayi mengalami diare tapi tidak dehidrasi jika ia tetap aktif, masih ingin minum, dan mata tidak cekung. Meski demikian, ia bisa kehilangan cairan <5% dari berat badan.
Di sisi lain, bayi mengalami dehidrasi ringan jika ia gelisah dan rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, dan kehilangan cairan 5–10% dari berat badan.
Waspadai jika terlihat adanya tanda dehidrasi berat, pastikan untuk segera dibawa ke dokter. Tandanya ialah ia menjadi lesu, mata cekung, tidak mau minum, dan kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan.
5 Cara Mengatasi Diare pada Bayi 0–6 Bulan
Ada beberapa cara aman mengatasi diare pada bayi 0-6 bulan, yakni memberikan ASI lebih sering, memberikan oralit sesuai anjuran dokter, hingga memberikan probiotik.
1. Berikan ASI Lebih Sering
Bayi kehilangan cairan saat ia mengalami diare. Jadi, pastikan untuk menyusu lebih sering setidaknya 8 kali dalam sehari.
2. Memberikan Oralit atas Anjuran Dokter
ASI memang menjadi pengobatan pertama dan utama, Parents. Namun, jika masih belum efektif Parents juga bisa memberikan oralit untuk mengganti cairan tubuh.
Akan tetapi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika hendak diberikan pada bayi 0–6 bulan.
3. Memberikan Probiotik
Memberikan probiotik sudah terbukti bisa membantu mengobati diare pada bayi yang disebabkan karena infeksi maupun antibiotik. Probiotik ini membantu menyeimbangkan lagi mikroorganisme di perut bayi.
Pastikan untuk membaca aturan konsumsi pada tiap produk sebelum memberikannya kepada bayi.
4. Memberikan Suplemen Zinc
Suplemen dengan kandungan zinc juga bisa diberikan untuk mengurangi keparahan diare. Berikan suplemen ini 10 hari, bahkan setelah ia suda tidak mengalami diare.
Ada baiknya Parents juga berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikannya.
5. Bawa ke Fasilitas Kesehatan Terdekat
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi atau beberapa gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diobservasi.
Tujuannya ialah agar bayi tidak semakin parah mengalami dehidrasi serta mengetahui penyebab pasti diare untuk penanganan yang lebih tepat.
Bayi 0 Bulan Mencret Dikasih Apa?
Jika bayi 0 bulan mengalami mencret, Anda bisa memberikan ASI lebih sering, terutama jika si Kecil memintanya. Lalu bisa dibantu juga dengan memberikan probiotik sesuai aturan pakai.
Pemberian oralit dan zinc bisa juga dilakukan jika dianjurkan oleh dokter. Bila mengalami tanda dehidrasi, segera bawa ke dokter.
Apa yang Harus Dikonsumsi Ibu Menyusui saat Bayi Diare?
Ibu menyusui sebaiknya tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang dari berbagai jenis. Sebetulnya, tidak ada pantangan khusus mengenai makanan yang dikonsumsi busui ketika bayi diare.
Namun, akan lebih baik jika hindari dulu makanan yang sebelumnya membuat bayi lebih bergas sehingga membuat perutnya semakin tidak nyaman. Melansir laman WebMD makanan tersebut bisa saja makanan pedas, kacang-kacangan, kol, dan brokoli.
Kapan Harus ke Dokter?
Pastikan Parents segera membawa bayi ke dokter jika ia mengalami beberapa hal berikut ini:
Parents itulah berbagai ulasan mengenai cara mengatasi diare pada bayi 0–6 bulan. Ketika ia BAB, pastikan selalu mengganti popok supaya tidak mengalami ruam.
Pastikan juga untuk selalu memerhatikan kondisi buah hati dan segera bawa ke dokter jika mengalami berbagai hal di atas.
***
Baca Juga:
6 Mainan Bayi 0 – 12 Bulan untuk Membantu Tumbuh Kembangnya
Keterampilan Motorik Kasar Bayi 0-12 bulan, Apakah Perkembangan si Kecil Sudah Sesuai?
10 Rekomendasi Popok Bayi 0-6 Bulan yang Bagus untuk Si Kecil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.