X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Begini Kondisi BAB Bayi Usia 0-6 Bulan, Parents Wajib Tahu!

Bacaan 4 menit
Begini Kondisi BAB Bayi Usia 0-6 Bulan, Parents Wajib Tahu!

Melalui kotoran atau tinja, Parents bisa mengidentifikasi suatu penyakit atau masalah yang sedang dialami oleh bayi. Yuk, cari tahu bagaimana kondisi BAB bayi usia 0-6 bulan.

Panik si kecil belum kunjung buang air besar? Perlu digarisbawahi lebih dahulu bahwa frekuensi buang air besar (BAB) pada setiap bayi berbeda-beda. Secara umum, BAB bayi akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia.

Hal ini tentu saja dipengaruhi karena usus bayi yang telah berkembang lebih sempurna sehingga bisa menyerap ASI lebih baik. Meskipun begitu, Parents tentu saja perlu memperhatikan bagaimana kondisi BAB bayi.

Biar bagaimana pun, BAB atau kotoran bayi merupakan indikasi kesehatan. Sebab, banyak penyakit dan gangguan dapat diidentifikasi pada bayi dengan melihat warna kotoran mereka.

Artikel terkait: Panduan lengkap kotoran bayi; frekuensi, tekstur dan warna

bab bayi

Oleh karena itu, salah satu tugas yang tak boleh diabaikan tentu saja dengan mengamati kotoran bayi setiap kali dia BAB, khususnya dalam 24 jam pertama hidupnya. Apabila bayi tidak BAB selama itu, maka bisa menunjukkan jika bayi mengalami masalah dalam sistem pencernaannya.

Selama 24 jam pertama, kotoran bayi berada dalam tahap meconium. Di mana pada masa ini kotoran bayi masih berwarna hitam dan lengket, serta sulit dibersihkan.

Bayi diperkirakan akan BAB dalam waktu 24 jam setelah lahir, yang mana kotoran itu terdiri dari materi yang dicerna saat berada di dalam rahim, sebagian besar terdiri dari cairan dan sel. Parents juga perlu mengatahui kalau kotoran yang dikeluarkan tidak berbau karena bakteri belum menjamah usus bayi.

Faktor lain yang memengaruhi BAB bayi, khususnya di awal kehidupan bayi sebenarnya juga dipengaruhi oleh kolostrum. Pergerakan usus bayi terjadi karena kolostrum dari ibu yang berfungsi sebagai pencahar untuk membantu mendorong keluar kotoran dari tubuh bayi.

Kemudian, saat usia si kecil bertambah dan telah melewati 24 jam pertama kehidupan, buang air besarnya pun lambat laun mulai berubah. Di mana kotoran bayi akan berwarna kuning serta konsistensinya berair dan longgar.

Artikel terkait: Ingin tahu seberapa pintar bayi Anda nantinya? Coba cek pup bayi Anda!

bab bayi

Melansir dari laman Parenting Firstcry, bayi akan mengalami frekuensi buang air besar setidaknya 4 kali sehari dalam beberapa minggu pertama. Bahkan, bayi yang diberi ASI akan buang air besar setiap setelah menyusui, terkadang jumlahnya hingga 12 kali atau lebih dalam sehari. Jadi Parents sebenarnya tak perlu khawatir jika di awal kehidupannya, bayi akan sering buang air besar.

Perubahan bentuk kotoran bayi memang terus terjadi. Misalnya berwarna lebih hijau, kuning pekat, berlendir, dan berbuih. Namun tenang saja, perbedaan warna dan konsistensi BAB ini tidak menunjukkan masalah apa pun.

Walau demikian, ada beberapa kondisi yang menggambarkan jika bayi mengalami masalah pencernaan. Contohnya, ketika bayi masih mengeluarkan mekonium pada usia 4-5 hari. Mekonium merupakan feses pertama bayi yang akan keluar setelah lahir, kira-kira 24 jam pertama setelah bayi lahir.

Oleh karenanya, saat mekonium  tidak keluar selama 24 jam pertama setelah kelahiran, Parents perlu memeriksakan kondisi bayi ke dokter anak. 

BAB Bayi Saat Mulai Diberikan MPASI

BAB bayi

Ketika bayi mulai diberi makanan padat, maka kotoran dia pun akan mulai berubah seperti orang dewasa. Tentu saja ini terjadi sekitar usianya memasuki 6 bulan, ketika bayi sudah mulai MPASI.

Kotoran menjadi tegas dan berwarna gelap serta mulai berbau tak sedap. Namun, warna kotoran yang bayi keluarkan umumnya bergantung pada makanan yang ia makan sebelumnya.

Bahkan terkadang Parents juga bisa menemukan potongan sayuran atau makanan keras lainnya di dalam kotoran. Sebab, makanan keras biasanya diteruskan oleh sistem pencernaan karena mereka tidak dikunyah dengan baik.

Artikel terkait: Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

Parents juga perlu waspada apabila mengetahui kotoran bayi keras hingga bayi kesulitan buang air besar, bahkan terlihat merasa merasa nyeri, atau ada luka di anus hingga berdarah. Bisa jadi bayi alami sembelit. Bila hal ini terjadi, tambahkan cairan, buah, dan serat ke dalam makanan bayi.

Pasalnya, sembelit pada bayi sering disebabkan karena menu makanan yang tidak seimbang dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, segera hubungi dokter bila bayi sembelit disertai dengan sakit perut hebat dan muntah.

Demikianlah penjelasan seputar BAB bayi yang patut Parents ketahui. Semoga bermanfaat.

Referensi: parenting.firstcry.com dan AIMI

Baca juga:

Warna BAB bayi abu-abu pucat, normal atau bahaya? Ini penjelasannya!

Warna BAB pada Bayi Setelah Lahir, Mana yang Normal dan Tidak?

Cerita mitra kami
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Tips Atasi Macam-macam Alergi Kulit Pada Bayi
Tips Atasi Macam-macam Alergi Kulit Pada Bayi

Bayi tidak BAB setelah MPASI pertama? Kenali penyebabnya berikut ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Begini Kondisi BAB Bayi Usia 0-6 Bulan, Parents Wajib Tahu!
Bagikan:
  • Warna BAB bayi abu-abu pucat, normal atau bahaya? Ini penjelasannya!

    Warna BAB bayi abu-abu pucat, normal atau bahaya? Ini penjelasannya!

  • Warna BAB pada Bayi Setelah Lahir, Mana yang Normal dan Tidak?

    Warna BAB pada Bayi Setelah Lahir, Mana yang Normal dan Tidak?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Warna BAB bayi abu-abu pucat, normal atau bahaya? Ini penjelasannya!

    Warna BAB bayi abu-abu pucat, normal atau bahaya? Ini penjelasannya!

  • Warna BAB pada Bayi Setelah Lahir, Mana yang Normal dan Tidak?

    Warna BAB pada Bayi Setelah Lahir, Mana yang Normal dan Tidak?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.