Warna dan konsistensi kotoran bayi terus berubah selama beberapa hari, minggu, bulan, hingga di tahun pertama kehidupannya. Perubahan ini mayoritas dipengaruhi minuman dan makanan yang dikonsumsinya, dan perubahan ini juga dapat memberi tahu Anda banyak hal tentang kesehatan si bayi. Kisaran warnanya mulai dari kuning, cokelat, hijau, dan yang paling mengkhawatirkan para orang tua, terkadang ditemukan juga feses bayi berwarna putih. Bila bayi buang air besar berwarna putih, inilah yang perlu Anda ketahui!
Penyebab Feses Bayi Berwarna Putih
Dari aromanya, Parents tahu si kecil sedang buang air besar (BAB), dan Anda pun bergegas mengganti popoknya. Namun setelah dibuka, Parents menemukan kotoran berwarna putih di sana –dari yang biasanya kekuningan– dan itu membuat Anda merasa khawatir.
Bila kejadian ini terjadi satu kali, mungkin Anda tidak terlalu risau. Namun, ini sampai beberapa kali. Perlukah memeriksakan bayi ke dokter?
Sebelum membawanya ke dokter, Anda perlu memahami penyebab dari feses bayi berwarna putih. Tunggu beberapa saat dulu, Bunda. Bisa jadi penyebabnya sebagai berikut:
1. Makan Tidak Tercerna
Melansir Firstcry Baby, umumnya kotoran bayi yang normal berwarna cokelat, hijau, atau kuning berbintik-bintik dengan zat putih. Namun, jika kotoran bayi seluruhnya berwarna putih, itu juga normal. Hal ini biasanya disebabkan sesuatu yang sederhana, seperti makanan yang tidak tercerna dengan baik.
ASI juga mengandung lemak yang dapat bervariasi secara signifikan dari waktu ke waktu. Lemak pada ASI pertama (yang disebut foremilk) sangat rendah lemak tetapi masih mengandung protein dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh. Sementara ASI yang dihasilkan menjelang akhir sesi menyusui (disebut hindmilk) justru mengandung lebih banyak lemak.
Variasi kandungan lemak inilah yang menyebabkan bayi terkadang mendapatkan lebih banyak lemak susu daripada yang dapat mereka cerna sekaligus, sehingga menghasilkan bintik-bintik putih di kotorannya.
Setelah bayi sedikit lebih besar dan mulai makan makanan padat, Parents akan melihat di popoknya ada sedikit makanannya yang tidak tercerna dengan baik. Ini mungkin dikarenakan bayi mengonsumsi jenis makanan yang sulit dicerna, seperti jagung atau sayuran berserat tinggi.
2. Produksi Empedu Rendah Sebabkan Feses Bayi Berwarna Putih
Apabila hingga beberapa kali mengalami hal itu, bisa jadi dikarenakan produksi empedunya yang rendah (pigmen empedu memberi warna kuning atau coklat pada tinja).
Artikel terkait: Urine Bayi Bau Menyengat? Inilah 3 Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai
3. Terjadi Penyumbatan
Bisa jadi juga disebabkan adanya penyumbatan yang menghentikan empedu untuk mencapai usus. Situs Flo Health menjelaskan, kotoran bayi berwarna putih terkadang bisa menjadi tanda adanya penyumbatan pada hati bayi. Penyumbatan ini disebut atresia bilier, dan dalam hal ini bayi membutuhkan perawatan segera.
Sel-sel hati bayi menghasilkan empedu, yaitu cairan yang membantu tubuh memecah lemak. Pada bayi dengan atresia bilier, empedu tidak dapat mengalir keluar dari hati dan terperangkap di dalamnya.
Ketika empedu menumpuk di hati, itu dapat dengan cepat merusak dan melukai sel-sel hati, yang mengakibatkan sirosis. Akhirnya, atresia bilier dapat menyebabkan gagal hati, yang sangat serius.
Jadi bila Bunda melihat warna feses bayi tak kunjung berubah, alias tetap putih selama beberapa hari, segeralah bawa bayi Anda ke dokter anak.
Atresia bilier biasanya muncul di usia bayi antara 2 hingga 8 minggu. Selain feses bayi berwarna putih tanda lain dari penyakit ini kulit dan mata (bagian putih) turut menguning (penyakit kuning). Bayi juga kehilangan berat badan dan menjadi lebih rewel dari biasanya. Dan yang terparah, bayi mengalami perut bengkak karena hatinya juga membesar.
4. Obat-obatan
Beberapa antibiotik untuk mengatasi infeksi telinga dapat menyebabkan tinja berwarna putih. Begitu juga dengan antasida yang digunakan untuk mengobati masalah refluks bayi.
5. Feses Bayi Berwarna Putih karena Sinar- X
Anak-anak yang menjalani pemeriksaan sinar-X pada sistem pencernaan mereka biasanya harus mengonsumsi sesuatu yang disebut barium. Barium ini bermanfaat untuk meningkatkan gambar pada alat sinar-X. Dan efek dari barium ini adalah feses berwarna putih pada bayi.
6. Konstipasi dan Kekurangan Zat Besi Bisa Sebabkan Feses Bayi Berwarna Putih
Masalah konstipasi dan kekurangan zat besi juga bisa menjadi penyebab feses bayi berwarna putih.
Apakah Kondisi Feses Bayi Berwarna Putih Ini Berbahaya?
Feses berwarna putih pada bayi bisa disebut normal dan atau juga tidak. Semua tergantung dari diagnosis pemeriksaan dokter. Terutama jika terjadi pada bayi yang lebih besar, mereka harus dievaluasi oleh dokter terlebih dulu. Feses putihnya bisa dapat disebabkan oleh sejumlah masalah, termasuk tumor atau batu empedu.
Penyebab yang tidak menyebabkan masalah serius adalah efek samping antasida yang diberikan kepada anak untuk mengobati mulas.
Tinja berwarna putih terkadang bisa mengikuti diare. Ketika anak-anak mengalami infeksi saluran cerna, keseimbangan bakteri dalam sistem pencernaan mereka bisa menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat menyebabkan kotoran pucat atau putih sampai bakteri usus kembali normal, yang dapat memakan waktu beberapa hari.
Gejala Feses Bayi Berwarna Putih yang Berbahaya
Jika feses bayi hanya sekali dua kali berwarna, itu tidak masalah, Bunda. Namun Anda harus segera memeriksakannya sesegera mungkin, jika bayi juga mengalami ini:
1. Penyakit Kuning
Kulit dan mata bayi berwarna kuning sebagai salah satu tanda penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan karena hati tidak berfungsi dengan baik, dan ini bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa bayi.
2. Urine Gelap
Urine yang berwarna gelap tidak pernah benar-benar pertanda positif bagi kesehatan seseorang. Kondisi urine yang gelap menunjukkan adanya ketidakkonsistenan di ginjal dan hati. Oleh karena itu, harus diperiksa oleh profesional kesehatan medis.
3. Kulit Terasa Gatal
Kondisi ini pun bisa menjadi gejala yang menyertai masalah pada feses bayi yang berwarna putih.
4. Bayi Rewel
Bayi menangis lebih sering dari biasanya, dan ini bisa menjadi tanda ketidaknyamanan pada bayi. Periksakan bayi ke dokter jika ia tidak kunjung berhenti menangis.
Artikel terkait: 8 Faktor Feses Bayi Berwarna Kuning Kehijauan, Apakah Normal?
Kapan Bunda Harus Membawanya ke Dokter?
Gejala-gejala di atas jika terjadi bersamaan dengan keluarnya feses putih pada BAB-nya, dapat menunjukkan adanya sesuatu yang sedikit lebih serius dan mungkin memerlukan intervensi medis.
Jangan tunda untuk segera memeriksakan kondisi bayi Anda ke dokter anak atau layanan kesehatan supaya buah hati Anda segera mendapatkan pemeriksaan dan perawatan.
Bila dokter mencurigai adanya penyumbatan, ia pasti akan melakukan tes untuk menegakkan diagnosis. Tes-tes ini dapat mencakup tes darah, pemindaian ultrasound, sinar-X atau biopsi hati.
Meskipun tidak ada obat untuk menyembuhkan penyumbatan hati, dokter dapat melakukan operasi untuk membuat empedu mengalir kembali. Operasi ini memiliki tingkat keberhasilan yang baik, dan semakin muda bayi saat dilakukan, semakin besar kemungkinannya untuk berhasil.
Artikel terkait: Feses Bayi Berwarna Hitam, Waspadai Gangguan Kesehatan Ini
Arti Warna Feses Bayi
Di tahun pertama kehidupannya, warna feses bayi masih berubah-ubah. Ada beberapa warna yang normal, tetapi beberapa lagi menandakan ada masalah pada kesehatan bayi. Ini menunjukkan, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang dianggap “normal” dan kapan harus menghubungi dokter anak segera.
Berikut ini penjelasan Healthline mengenai daftar warna feses bayi dan artinya.
1. Hitam
Kotoran pertama bayi yang baru lahir cenderung berwarna hitam, dengan konsistensi seperti tar. Ini disebut mekonium, dan mengandung lendir, sel-sel kulit, dan cairan ketuban. Kotoran hitam seharusnya tidak bertahan lebih dari beberapa hari.
2. Kuning Mustard
Setelah mekonium keluar, tinja bayi baru lahir berwarna kuning mustard. Warna tinja ini juga umum dialami bayi yang diberi ASI.
3. Kuning Cerah
Warna kuning cerah pada feses bayi ini tanda bahwa mengonsumsi ASI atau susu formula (sufor). Bila ini terjadi sangat sering (berhari-hari) dan sangat berair, bisa jadi bayi mengalami diare. Anda harus waspada karena diare dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
4. Oranye
Kotoran oranye terjadi dari pigmen yang diambil di saluran pencernaan bayi. Ini dapat terjadi pada bayi yang diberi ASI dan sufor.
5. Merah
Terkadang kotoran bayi bisa berubah menjadi merah karena makanan dan minuman berwarna merah tua yang telah mereka konsumsinya (pada bayi yang sudah menerima MPASI), seperti jus tomat atau bit. Coba tunggu beberapa saat, apakah tinja berikutnya akan kembali ke warna sebelumnya atau tidak.
Feses merah ini bisa juga pertanda ada darah dalam gerakan usus bayi (infeksi usus), bayi mengalami alergi susu, masalah pada fisura anus, atau obat-obatan tertentu yang berwarna merah, seperti amoksisilin atau cefdinir. Sebaiknya hubungi dokter anak jika feses bayi Anda berwarna merah.
6. Cokelat Kehijauan
Bayi yang diberi sufor sangat mungkin memiliki kotoran berwarna cokelat kehijauan dan kuning. Kotoran mereka juga lebih padat dibanding bayi yang mengonsumsi ASI.
7. Hijau Tua
Kotoran hijau tua paling sering terjadi pada bayi yang memulai makanan padat berwarna hijau, seperti bayam dan kacang polong. Suplemen zat besi juga dapat menyebabkan kotoran bayi berubah menjadi hijau.
8. Putih
Kotoran putih dapat menunjukkan bahwa bayi tidak memproduksi cukup empedu di hati mereka untuk membantu mencerna makanan dengan benar
9. Abu-Abu
Seperti kotoran putih, feses bayi yang berwarna abu-abu bisa berarti sistem pencernaannya tidak mencerna makanan sebagaimana mestinya. Hubungi dokter anak anak Anda jika bayi memiliki kotoran berwarna ini.
***
Demikian penjelasan tentang feses bayi berwarna putih serta arti warna feses bayi lainnya. Semoga buah hati Anda selalu dalam keadaan sehat, ya, Bunda!
Baca juga:
Begini Kondisi BAB Bayi Usia 0-6 Bulan, Parents Wajib Tahu!
Panduan Lengkap Kotoran Bayi: Frekuensi, Tekstur dan Warna
Arti Warna dan Bau Pipis Bayi Baru Lahir, Mana Saja yang Dianggap Normal?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.