X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Cacar Monyet pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah

Bacaan 8 menit

Belum usai pandemi COVID-19, kini masyarakat dihebohkan dengan berita mengenai cacar monyet pada anak yang menjadi perhatian dunia internasional.

Sebenarnya apa itu cacar monyet? Apa perbedaannya dengan cacar air biasa?

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Parents ketahui seputar virus cacar monyet, khususnya di kalangan anak-anak.

Table of Contents

  • Virus Penyebab
  • Risiko Penularan pada Anak
  • Ragam Cara Paparan Cacar Monyet
  • Gejala
  • Diagnosis
  • Obat
  • Penanganan
  • Efek Jangka Panjang
  • Pencegahan

Virus Penyebab Cacar Monyet

cacar monyet pada anak disebabkan virus

Sumber: Freepik

Mengutip dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet adalah bagian dari keluarga virus yang sama dengan virus variola, virus yang menyebabkan cacar.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Monkeypox adalah infeksi virus zoonosis, artinya dapat menyebar dari hewan ke manusia. Namun, bisa juga menular dari manusia ke manusia lain dan dari lingkungan ke manusia.

Pada sesi Instagram Live dengan theAsianparent Indonesia yang bertajuk ‘Waspadai Penyakit Cacar Monyet’ dr. Dandung Bawono, M.Sc, Sp.A(K), dokter Spesialis Anak, menjelaskan bahwa cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit yang sebenarnya berasal dari Afrika. Penyakit ini diketahui sudah ada dari tahun 1970 dan berasal dari monyet (yang terinfeksi) menyerang manusia.

“Namun baru tahun 2022 ini ditetapkan WHO sebagai new emerging disease. Awalnya penyakit ini tidak pernah keluar dari Afrika, tetapi sekarang meluas ke Amerika, Eropa, Australia, termasuk ke benua Asia,” dr. Dandung menerangkan.

Lalu, apakah penyakit cacar monyet ini berbeda dengan penyakit cacar yang kita kenal sebelumnya yaitu varisela?

“Bedanya apa (cacar monyet dan varisela)? Gejalanya 90% mirip tetapi penyebabnya berbeda. Kalau varisela itu chickenpox, disebabkan oleh virus varisela zooster, sedangkan cacar monyet ini disebabkan monkeypox virus,” jelas dr. Dandung.

Artikel Terkait: WHO Tetapkan Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global

Seberapa Besar Risiko Cacar Monyet Menular pada Anak?

Risiko anak-anak terinfeksi virus cacar monyet sebenarnya tergolong rendah, menurut American Academy of Pediatrics.

Per Agustus 2022, 17 kasus cacar monyet telah dilaporkan pada anak-anak berusia 0-15 tahun dan 134 kasus telah dilaporkan pada remaja/dewasa muda berusia 16 hingga 20 tahun di Amerika Serikat. Sedangkan di Tanah Air, pada tanggal 20 Agustus 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan temuan kasus cacar monyet pertama di Indonesia.

Meskipun data tentang cacar monyet pada anak-anak masih terbatas, ada bukti ilmiah dari pasien yang terinfeksi virus Cacar Monyet Klade I bahwa penyakit ini cenderung mengakibatkan gejala yang lebih parah pada anak dengan usia di bawah 8 tahun.

Selain itu, siapa pun dengan kondisi imunokompromis atau kondisi kulit tertentu, seperti eksim, berisiko terkena penyakit monkeypox yang parah.

Ragam Cara Anak Dapat Terpapar Cacar Monyet

Cacar Monyet pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah

Sumber: Freepik

Menurut dr. Dandung, ada empat cara penyebaran virus cacar monyet yaitu:

1. Kontak Erat dengan Orang yang Terinfeksi

Monkeypox menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat dengan seseorang yang telah terinfeksi.
Kontak dekat dapat berarti tatap muka (seperti berbicara, bernapas, atau bernyanyi dekat satu sama lain yang dapat menghasilkan tetesan droplet atau aerosol jarak pendek), sentuhan kulit ke kulit atau kontak mulut ke kulit.

“Selama masih dalam fase erupsi (munculnya bintik-bintik di kulit) akan terus menularkan (virus),” dr. Dandung melanjutkan.

Pada umumnya cacar monyet menular sampai semua luka sudah mengering atau berkerak, dan lapisan kulit baru telah terbentuk di bawahnya.

2. Lingkungan atau Benda yang Terkena Virus

Lingkungan dapat terkontaminasi virus monkeypox. Misalnya, ketika orang yang terinfeksi menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, barang elektronik, dan permukaan kemudian orang lain yang menyentuh barang-barang ini maka mereka dapat terinfeksi. Terutama, jika mereka memiliki luka atau lecet atau mereka secara tidak sengaja menyentuh mata, hidung, mulut atau selaput lendir lainnya. Ini juga dikenal sebagai transmisi fomite.

3. Langsung dari Hewan ke Manusia

Cacar monyet dapat menyebar ketika seseorang melakukan kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi seperti primata nonmanusia, hewan pengerat darat, kijang, atau tupai pohon melalui gigitan atau cakaran.

Virus tersebut juga dapat masuk ke dalam tubuh jika memakan daging hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan matang sempurna.

4. Bayi dalam Kandungan Tertular dari Ibu

Virus cacar monyet dapat ditularkan ke janin selama kehamilan atau ke bayi baru lahir melalui kontak dekat selama dan setelah proses kelahiran.

“Ibu hamil yang terkena cacar monyet dapat berisiko menularkan ke bayinya, atau yang disebut dengan transplasenta. Meski dapat menimbulkan infeksi virus, hingga saat ini masih belum ada data mengenai apakah mengalami cacar monyet saat hamil bisa menyebabkan keguguran atau fetal death (bayi meninggal di dalam kandungan),” kata dr. Dandung.

Gejala Cacar Monyet pada Anak

Monkeypox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Beberapa orang hanya mengalami gejala yang ringan, tetapi beberapa yang lainnya bisa mengalami gejala parah yang lebih serius dan membutuhkan perawatan di fasilitas kesehatan.

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Gejala yang parah ini cenderung terjadi pada ibu hamil, anak-anak dan orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu.

Gejala umum cacar monyet adalah:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Lemas dan letih
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Diikuti atau disertai dengan munculnya ruam/bintik-bintik (yang dapat berlangsung selama dua sampai tiga minggu)

Ruam ini tidak hanya berisi air tetapi juga nanah, dan dapat muncul di wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, daerah genital dan/atau anus. Selain itu, bintik-bintik juga dapat ditemukan di mulut, tenggorokan, anus atau vagina, atau di mata.

Artikel Terkait: Terkonfirmasi, Ini Kronologi Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia

Cara Diagnosis/Tes Cacar Monyet

Melansir dari Cleveland Clinic, karena monkeypox jarang terjadi, dokter mungkin pertama kali mencurigai penyakit dengan gejala ruam lainnya seperti campak atau cacar air. Namun, pembengkakan kelenjar getah bening biasanya membedakan monkeypox dari jenis cacar lainnya.

Untuk mendiagnosis monkeypox, dokter biasanya melakukan:

  • Mengambil sampel jaringan dari luka terbuka (lesi)
  • Mengirimnya ke laboratorium untuk pengujian reaksi berantai polimerase (PCR)
  • Mengambil sampel darah untuk memeriksa virus monkeypox atau antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh

Obat Cacar Monyet pada Anak

Cacar Monyet pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah

Sumber: Freepik

Dapat Sembuh Tanpa Perawatan Khusus

Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua minggu hingga empat minggu. Kebanyakan orang dengan cacar monyet akan sembuh sendiri tanpa pengobatan tertentu.

Perawatan untuk Meredakan Gejala

Setelah diagnosis, dokter akan memantau kondisi pasien dan mencoba meredakan gejala seperti demam atau pusing, mencegah dehidrasi, dan memberi obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri sekunder jika terjadi.

Pengobatan untuk Cacar Monyet yang Parah

CDC menyatakan bahwa di bawah protokol penyelidikan, tecovirimat saat ini digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi virus Monkeypox. Termasuk untuk anak-anak dan remaja dengan penyakit parah atau kondisi medis mendasar yang menempatkan mereka pada risiko penyakit parah. Obat ini juga digunakan untuk anak-anak dan remaja dengan komplikasi dari monkeypox.

Penanganan/Perawatan Lesi-Lesi Cacar Monyet

cacar monyet pada anak tidak lagi menular setelah kering

Sumber: Freepik

Cacar monyet menular sampai ruam benar-benar hilang (keropeng rontok dan kulit baru terbentuk), dan ini bisa memakan waktu hingga 2-4 minggu. Saat monkeypox sedang menular, tindakan pencegahan berikut harus dilakukan:

  • Menutupi lesi kulit dengan pakaian atau pembalut untuk meminimalkan kontak.
  • Beri tahu anak untuk tidak menggaruk lesi kulit atau menyentuh mata.
  • Hindari berbagi peralatan makan, kasur, handuk, atau pakaian.
  • Hindari kontak dengan orang lain dan hewan peliharaan. Jika memungkinkan, hindari kontak kulit ke kulit dengan ruam.
  • Anak-anak yang berusia minimal 2 tahun yang menderita cacar monyet harus memakai masker yang pas saat berinteraksi dengan pengasuh/orang tua. Begitu pun orang tua atau pengasuh harus menggunakan masker dan sarung tangan saat merawat anak.
  • Anak-anak tidak boleh masuk ke sekolah atau penitipan anak saat cacar monyet sedang menular.

Adakah Efek Jangka Panjang Cacar Monyet pada Anak?

Komplikasi cacar monyet dapat meliputi:

Infeksi Sekunder

Bronkopneumonia, sepsis, ensefalitis, dan infeksi kornea dengan kehilangan penglihatan dilaporkan sebagai komplikasi cacar monyet parah yang tidak diobati.

Kematian

Rasio kasus fatalitas cacar monyet secara historis berkisar antara 0 hingga 11% pada populasi umum dan lebih tinggi di usia anak-anak. Dalam beberapa waktu terakhir, rasio kasus kematian berada di sekitar angka 3-6%.

Artikel Terkait: Bantu Tingkatkan Imunitas, 5 Makanan Ini Bisa Cegah Cacar Monyet

Mencegah Anak Tertular Cacar Monyet

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus monkeypox.

  • Hindari kontak kulit-ke-kulit yang dekat dengan orang-orang yang memiliki ruam di kulitnya.
  • Jangan menyentuh ruam atau koreng orang yang terkena cacar monyet.
  • Jangan mencium atau memeluk penderita cacar monyet.
  • Tidak berbagi peralatan makan atau cangkir dengan penderita cacar monyet.
  • Jangan memegang atau menyentuh tempat tidur, handuk, atau pakaian orang yang terkena monkeypox.
  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol, terutama sebelum makan atau menyentuh wajah dan setelah menggunakan kamar mandi.

***
Berita mengenai monkeypox atau cacar monyet pada anak memang meresahkan, tetapi dengan melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat Parents tidak perlu khawatir. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Monkeypox (for Parents)
https://kidshealth.org/en/parents/monkeypox.html

Clinical Considerations for Monkeypox in Children and Adolescents
https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/clinicians/pediatric.html

Monkeypox
https://www.aap.org/en/patient-care/monkeypox/

Monkeypox
https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/monkeypox

About Monkeypox
https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/about/index.html#

Monkeypox
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22371-monkeypox#

Monkeypox
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox#

Baca Juga:

Cacar monyet, penyakit langka mematikan mengintai keluarga, waspada!

Sudah Masuk Indonesia, Ini Perbedaan Tes PCR Cacar Monyet dengan COVID-19

Gejala, Ciri-Ciri Cacar Monyet serta Tindakan yang perlu Dilakukan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Annisa Pertiwi

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Cacar Monyet pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah
Bagikan:
  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.