Baru baru ini secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah cacar monyet jadi darurat kesehatan global. Tak hanya itu, WHO juga turut menyebut darurat kesehatan ini berada di level alarm tinggi.
Hal ini disampaikan langsung melalui konferensi pers oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO. Tedros mengumumkan wabah ini telah menyebar di lebih dari 70 negara yang membuat situasi ini telah memenuhi syarat sebagai status darurat kesehatan global.
Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global
cdn.who.int
Status ini telah dirancang oleh WHO untuk menghadapi darurat kesehatan global dengan level alarm tinggi. Penetapan status ini menunjukkan koordinasi antar respons internasional sangat diperlukan hingga dapat pula membuka sumber pendanaan serta upaya kolaborasi global dalam berbagai aktivitas perawatan dan pencegahan berupa vaksin.
“Saya telah memutuskan bahwa wabah monkeyprox global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,”ujar Tedros
Bahkan keputusan cacar monyet jadi darurat kesehatan nasional telah disepakati di tengah kurangnya konsensus di antara para ahli pada komite darurat badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ini adalah pertama kalinya badan kesehatan PBB mengambil langkah tersebut.
cdn.who.int
“Saya tahu ini bukan proses yang mudah atau langsung dan ada perbedaan pandangan di antara para anggota komite,” kata Tedros.
Sebagai bentuk tingkat kewaspadaan tertinggi WHO maka penetapan status darurat kesehatan global harus dilakukan. Kendati demikian, penetapan status ini bukan berarti menjadikan penyakit tersebut sangat menular atau lebih mematikan dari sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengumumkan wabah cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global dengan level alarm tinggi.
Artikel Terkait: Cacar monyet, penyakit langka mematikan mengintai keluarga, waspada!
Fakta-Fakta Penyait Cacar Monyet
Demi menjawab rasa ingin tahu masyarakat global mengenai penyakit cacar monyet dan kenapa ini jadi ancaman kesehatan baru? Berikut beberapa fakta-fakta penyakit cacar monyet yang dikutip dari berbagai sumber:
Pertama kali endemik di Afrika
cdn.who.int
Cacar moenyet merupakan jenis penyakit zoonosis virus yang terjadi khususnya di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat. Kendati demikian, cacar monyet kini sudah tak lagi menjadi penyakit endemik di kawasan tersebut saja.
Dengan cepat cacar monyet menyebar di lebih dari 40 negara di luar Afrika dalam beberapa bulan terakhir hingga menjadikan cacar monyet menjadi kejadian yang tidak biasa.
Dari sini, WHO juga telah menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik guna menghindari adanya stigma dan rasisme mengenai asal mula cacar monyet.
Jenis penyakit langka
Penyakit cacar monyet merupakan kondisi langka yang dipicu oleh virus monkeypox.
Biasanya penyakit ini dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, kedinginan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Namun gejala ini kemudian berkembang menjadi ruam menyakitkan yang dapat menyebar hampir ke seluruh tubuh penderita.
cdn.who.int
Kendati demikian, ada gejala menyimpang dari pola umum yang berhasil dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Pada beberapa pasien, ruam tersebut menyebabkan timbulnya nyeri pada anus dan rektum, adanya peradangan yang menyakitkan pada lapisan rektum (proctitis), serta munculnya sensasi harus buang air besar padahal usus sedang kosong kosong (tenesmus).
Diduga berasal dari bangkai kera dan tikus
Dr Aime Alongo selaku kepala divisi kesehatan Sankuru di Kongo, menyebutkan mengenai kebiasaan masyarakat Kongo yang doyan mengonsumsi kera dan tikus mati menyebabkan penyakit cacar monyet bertahan di Kongo.
“Warga masuk ke hutan, mengambil bangkai kera, kelelawar, dan tikus yang menjadi reservoir cacar monyet,” ujar Aime seperti dikutip dari Washington Post.
Baca Juga:
Wabah Cacar Monyet Ancam Inggris, WHO Peringatkan untuk Waspada
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.