Sauna dan spa kerap menjadi pilihan bagi perempuan untuk memanjakan diri dan melakukan relaksasi. Namun, apakah sauna untuk ibu hamil aman untuk dilakukan?
Saat Bunda sedang hamil, tubuh akan mengalami perubahan untuk mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam rahim. Oleh karena itu, Bunda harus menjaga kandungan dengan baik agar tetap sehat.
Penting bagi ibu hamil untuk menghindari hal-hal yang berpotensi tidak aman untuk bayi dalam kandungan. Salah satunya adalah sauna. Mengapa sauna berbahaya dilakukan oleh ibu hamil?
Artikel Terkait: Tips Naik Transportasi Umum dan Kendaraan yang Aman untuk Ibu Hamil
Apa Itu Sauna?
Sumber: Freepik
Mengutip situs Healthline, sauna berasal dari Finlandia dan telah ditemukan sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Dalam bahasa Finlandia, ‘sauna’ memiliki arti mandi atau pemandian. Dewasa ini, sauna sudah dikenal oleh semua orang dan digunakan di berbagai negara, tak hanya di Finlandia.
Secara harfiah, sauna adalah ruangan kecil yang dipanaskan hingga suhunya berkisar antara 5°C hingga 90°C. Di dalam ruangan sauna juga bisa terdapat batu sauna khusus yang menyerap dan mengeluarkan panas. Nantinya, batu ini bisa disiram menggunakan air untuk menghasilkan uap yang memanaskan ruangan.
Ada beberapa jenis sauna, di antaranya:
- Sauna kayu. Kayu digunakan untuk memanaskan ruang sauna yang biasanya memiliki kelembapan yang rendah (kering) dan bersuhu tinggi.
- Sauna listrik. Tipe sauna ini menggunakan pemanas listrik yang menempel di lantai dan memiliki suhu tinggi dan kelembaban rendah.
- Sauna Inframerah. Sauna jenis ini menggunakan lampu khusus yang menggunakan gelombang cahaya untuk memanaskan tubuh seseorang, bukan memanaskan seluruh ruangan seperti sauna konvensional. Suhunya biasanya lebih rendah daripada sauna lainnya, tetapi orang tersebut berkeringat dengan cara yang sama.
- Sauna uap. Sauna yang menggunakan panas dari uap yang memiliki kelembapan tinggi dan panas lembap.
Penggunaan sauna dapat meningkatkan suhu kulit hingga kira-kira 40° Celcius. Saat suhu kulit naik, keringat akan keluar.
Ketika seseorang duduk di sauna, detak jantungnya meningkat saat tubuh berusaha untuk tetap menjaga suhu internalnya dingin dan pembuluh darah pun melebar. Kondisi ini meningkatkan sirkulasi, dengan cara yang mirip dengan olahraga ringan hingga sedang tergantung pada durasi, penggunaan sauna.
Denyut jantung pun dapat meningkat menjadi 100-150 denyut per menit saat menggunakan sauna. Peningkatan detak jantung, sirkulasi tubuh, dan keluarnya keringat ini akan menghasilkan berbagai manfaat kesehatan.
Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Instan? Begini Penjelasan Dokter
Apa Manfaat Sauna?
Sumber: Freepik
Sauna memberikan manfaat kesehatan dan relaksasi. Sauna juga mungkin bermanfaat untuk berbagai kondisi kesehatan seperti COPD, gagal jantung kongestif, dan penyakit arteri perifer karena cara kerjanya yang menginduksi keluarnya keringat.
Berikut beberapa manfaat sauna untuk kesehatan yang menarik untuk diketahui:
1. Meringankan Rasa Sakit
Peningkatan sirkulasi darah dapat membantu meningkatkan gerakan sendi, dan juga membantu mengurangi gejala rheumatoid arthritis. Sauna pun dapat bermanfaat untuk pemulihan otot setelah olahraga.
2. Membantu Mengatasi Psoriasis
Sauna kering (seperti yang menggunakan kayu, pemanas listrik, dan sinar inframerah) akan mengeringkan kulit.
Beberapa orang dengan psoriasis mungkin menemukan bahwa gejalanya berkurang saat menggunakan sauna.
Akan tetapi, jika menderita masalah kulit yang berkaitan dengan kekeringan dan sensitivitas seperti dermatitis atopik, sebaiknya menghindari sauna karena dapat memperburuk kondisi kulitnya.
3. Mengurangi Tingkat Stres
Panas di sauna meningkatkan sirkulasi sekaligus dapat meningkatkan relaksasi. Orang yang mengalami depresi dan kecemasan mungkin akan menemukan sauna bermanfaat untuk mengatasi apa yang mereka alami.
4. Mengurangi Gejala Asma
Orang dengan asma mungkin menemukan kelegaan dari beberapa gejala akibat menggunakan sauna. Sauna dapat membantu membuka saluran udara, mengendurkan dahak, serta mengurangi stres.
5. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Pengurangan tingkat stres saat menggunakan sauna mungkin terkait dengan risiko kejadian kardiovaskular yang lebih rendah.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Finlandia menunjukkan bahwa orang yang menggunakan sauna mungkin memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular.
Peningkatan penggunaan sauna dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit terkait kardiovaskular yang fatal.
6. Menurunkan Tekanan Darah
Mandi sauna secara teratur meningkatkan fungsi endotel, yaitu fungsi lapisan dalam pembuluh darah, yang memiliki efek menguntungkan pada tekanan darah sistemik. Sementara itu, berkeringat menghilangkan cairan dari tubuh, yang merupakan faktor penyebab penurunan tingkat tekanan darah.
Amankah Sauna untuk Ibu Hamil?
Sumber: Freepik
Bunda mungkin berpikir bahwa kehangatan dari sauna dapat membantu meredakan sakit punggung dan ketidaknyamanan selama kehamilan lainnya. Namun, secara umum sauna tidak aman untuk ibu hamil.
Menggunakan sauna selama kehamilan, terutama selama trimester pertama, cukup berisiko. Kebanyakan dokter menyarankan untuk menghindari menggunakan sauna saat hamil karena risiko kepanasan, dehidrasi, dan pingsan.
Ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan sauna. Jika dokter mengizinkan Bunda sauna selama kehamilan, batasi penggunaannya hanya sekitar 15 menit saja atau kurang.
Akan tetapi, beberapa dokter akan menyarankan untuk menghindari sauna sepenuhnya selama kehamilan. Menghabiskan waktu sebentar saja di sauna bahkan dapat mengakibatkan potensi komplikasi bagi bayi dalam kandungan.
Bunda harus segera meninggalkan sauna jika mulai merasa pusing atau mual yang merupakan pertanda bahwa tubuh mulai kepanasan.
Penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua sauna sama. Jenis sauna yang berbeda memiliki suhu yang berbeda dan cara pemanasan yang berbeda. Semua faktor ini dapat memengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan suhu internal ke suhu tinggi yang mungkin berbahaya bagi janin.
Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Hamil Pakai High Heels? Simak Penjelasan Ini, Bun!
4 Bahaya Sauna untuk Ibu Hamil
Sumber: Freepik
1. Sauna untuk Ibu Hamil Dapat Sebabkan Suhu Tubuh yang Terlalu Tinggi
Perubahan hormonal kehamilan dan peningkatan suplai darah ke kulit dapat membuat ibu hamil selalu merasa lebih panas dari biasanya. Oleh karena itu, risiko kepanasan dan suhu tubuh yang terlalu tinggi saat menggunakan sauna pada ibu hamil relatif tinggi.
Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti pusing atau pingsan bagi ibu, dan juga mungkin tidak aman untuk calon bayi.
Bayi yang berada di dalam kandungan tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka sendiri. Mereka tidak dapat menoleransi panas yang ekstrem dari sauna dan ini sangat berbahaya.
Oleh karena itu, semua kegiatan yang berhubungan dengan suhu yang tinggi sebaiknya dihindari saat hamil. Seperti sauna, berendam di air panas atau jacuzzi, atau berolahraga intensitas dengan paparan suhu tinggi.
2. Pingsan, Salah Satu Risiko Bahaya Sauna untuk Ibu Hamil
Saat hamil, pada dasarnya perubahan hormonal dalam tubuh bisa membuat Bunda lebih sering pingsan. Risikonya pun akan semakin naik jika berada di lingkungan dengan suhu yang tinggi.
Jika suhu tubuh terlalu panas, lebih banyak darah mengalir di dekat kulit untuk membantu mendinginkan tubuh dengan berkeringat. Dengan demikian, aliran darah ke organ dalam seperti otak pun akan menurun.
Apabila kita tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen ke otak akibatnya bisa buruk misalnya pusing atau pingsan.
3. Risiko Cacat Lahir dan Keguguran
Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa bayi yang terpapar suhu tinggi (misalnya dibawa berendam di air yang sangat panas dan melakukan sauna) selama trimester pertama berisiko mengalami komplikasi serius pada otak dan/atau sumsum tulang belakang.
Paparan panas yang ekstrem juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau cacat lahir seperti cacat septum ventrikel dan duktus arteriosus paten.
4. Sauna untuk Ibu Hamil Bisa Sebabkan Dehidrasi
Ibu hamil yang memiliki suhu tubuh di atas 39 derajat celcius berisiko lebih besar mengalami dehidrasi.
Dehidrasi adalah salah satu penyebab Braxton Hicks atau biasa disebut kontraksi palsu.
Selain itu, dehidrasi pun dapat menyebabkan menurunnya volume air ketuban yang dapat memengaruhi perkembangan bayi, dan menyebabkan persalinan prematur. Dehidrasi pada ibu hamil juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang penting bagi kesehatan ibu dan bayinya yang sedang berkembang.
***
Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, ibu hamil sebaiknya menghindari menggunakan sauna untuk sementara karena berisiko berdampak negatif bagi diri sendiri dan juga bayi di dalam kandungannya.
Sauna untuk ibu hamil berpotensi berbahaya karena risiko yang ditimbulkannya. Bunda bisa kembali memanjakan diri menggunakan sauna jika sudah melahirkan nanti. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya, Bun!
Baca Juga:
Bolehkah ibu hamil pakai koyo, apa efek sampingnya bagi janin?
Ibu hamil pakai balsem, amankah? Ini penjelasannya!
Bolehkah Ibu Hamil Duduk di Lantai Tanpa Alas? Ini Penjelasan Dokter
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.