Sepatu hak tinggi membuat kaki terlihat jenjang dan lebih indah sehingga menunjang penampilan. Tentu semua perempuan ingin berpenampilan yang terbaik, termasuk saat sedang hamil. Namun, bolehkah ibu hamil pakai sepatu high heels?
Saat sedang hamil, kita harus ekstra hati-hati. Menjaga bayi dalam kandungan adalah prioritas utama yang harus diterapkan oleh ibu hamil. Sebaiknya kita menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya seperti menggunakan sepatu hak tinggi. Mengapa demikian?
Artikel Terkait: Bolehkah ibu hamil tidur siang? Ini penjelasannya!
Bolehkah Ibu Hamil Pakai High Heels?
Sumber: Freepik
Mengenakan sepatu hak tinggi selama kehamilan mungkin bukan ide yang baik. Sebaiknya singkirkan sepatu hak tinggi saat sedang hamil, atau setidaknya simpan hanya untuk acara-acara khusus.
Mengutip dari The Bump, Hilda Hutcherson, MD, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Columbia University Medical Center mengatakan bahwa di awal kehamilan, sepatu hak tidak menjadi masalah. Namun, pada trimester ketiga memakai sepatu hak tinggi dapat menyebabkan ketegangan pada punggung dan nyeri.
Ada juga risiko ibu dapat tersandung dan melukai bayi. Dokter sangat tidak menyarankan menggunakan sepatu hak tinggi ketika hamil karena beberapa alasan ilmiah.
Berat badan dan keseimbangan selama kehamilan akan mengalami perubahan, termasuk juga otot dan ligamen.
Ibu hamil berisiko lebih tinggi untuk jatuh secara umum, dan sepatu hak dapat menambah risiko tersebut.
Selain kemungkinan benjol, memar, dan patah tulang akibat jatuh saat hamil membuat Bunda berisiko mengalami trauma pada perut, yang bisa berbahaya bagi bayi.
Melansir dari Romper, dr. Sajid A. Surve, salah satu direktur Texas Center for Performing Arts Health dan profesor di University of North Texas Health Science Center Texas College of Osteopathic Medicine, mengatakan kepada American Osteopathic Association (AOA) dalam sebuah artikel bahwa salah satu bahaya sepatu high heels adalah menempatkan kaki pada sudut tertentu dan menarik otot dan sendi menjadi tidak sejajar, sehingga efeknya tidak hanya pada kaki saja melainkan bagian tubuh yang lain.
Dr Surve menjelaskan bahwa orang yang memakai sepatu hak tinggi secara teratur cenderung mengalami nyeri di punggung bagian bawah, leher, dan bahu, karena sepatu memengaruhi bentuk alami tubuh.
Kehamilan dan semua perubahan yang dibawanya akan memperburuk efek negatif yang terjadi ketika memakai sepatu hak tinggi.
Artikel Terkait: Bolehkah ibu hamil makan sushi? Begini penjelasannya Bunda!
6 Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Mengenakan High Heels
Sumber: Freepik
1. Kurangnya Keseimbangan
Seperti yang kita ketahui, sepatu hak tinggi membuat kita kehilangan keseimbangan. Mengangkat tumit saat memakai sepatu hak tinggi akan meningkatkan jumlah tekanan yang ditempatkan pada kaki kita sehingga mendorong tubuh kita ke depan dan mengubah cara kita menyeimbangkan tubuh dan berjalan.
Selama kehamilan, kekuatan di pergelangan kaki cenderung berkurang karena kelebihan berat badan dan perubahan hormonal dalam tubuh. Jadi, saat Bunda mengenakan sepatu hak, kemungkinan besar Bunda akan kehilangan keseimbangan dan berisiko jatuh atau tersandung.
2. Kram pada Betis
Saat Bunda memakai sepatu hak untuk waktu yang lama, otot betis berada dalam posisi berkontraksi. Hal ini menyebabkan kram pada otot, yang mungkin akan lebih parah selama kehamilan.
Banyak ibu hamil mengalami kram kaki yang menyakitkan pada trimester kedua atau ketiga. Tidak ada yang tahu pasti mengapa ibu hamil mengalami lebih banyak kram kaki selama kehamilan.
Akan tetapi, para ahli berpendapat ini mungkin ada hubungannya dengan perubahan sirkulasi darah dan tekanan pada otot-otot kaki karena membawa beban ekstra. Bayi yang sedang tumbuh juga memberi tekanan pada saraf dan pembuluh darah yang menuju ke kaki.
3. Sakit Punggung
Saat kita memakai sepatu hak, otot panggul kita ditekuk ke depan, sehingga memberikan lebih banyak tekanan pada punggung.
Selama kehamilan, otot ligamen di punggung bawah dan kaki akan melonggar untuk mempersiapkan persalinan. Mengenakan sepatu hak memberi tekanan berlebih pada sendi panggul dan punggung, sehingga hal ini menyebabkan nyeri di sekitar sendi dan ligamen punggung bawah dan daerah panggul.
Sakit punggung sangat umum terjadi selama masa kehamilan, terutama pada tahap awal. Oleh karena itu, memakai sepatu hak tinggi dapat memperparah sakit punggung yang Bunda alami.
4. Kaki Bengkak
Kondisi medis yang dikenal sebagai edema atau pembengkakan di kaki cukup umum terjadi saat hamil. Mengenakan sepatu yang ketat dan sepatu high heels akan semakin memperburuk kondisi kaki yang bengkak.
Kaki dan pergelangan kaki bisa membengkak karena rahim membesar seiring dengan pertumbuhan janin dan memberi lebih banyak tekanan pada pembuluh darah di tubuh bagian bawah.
Penumpukan cairan di jaringan yang terjadi selama kehamilan juga dapat menyebabkan pembengkakkan. Pembengkakan di kaki paling sering terjadi pada tahap akhir kehamilan, atau trimester ketiga.
5. Ketidaknyamanan pada Pinggul
Kurangnya kontak antara kaki dan lantai saat mengenakan sepatu hak menyebabkan penurunan daya dorong yang kemudian menyebabkan fleksor pinggul harus bekerja lebih keras untuk mengayunkan seluruh kaki ke depan. Akibatnya, otot fleksor pinggul memendek dan berkontraksi.
Mengenakan sepatu hak untuk waktu yang singkat dapat menyebabkan nyeri atau tidak nyaman pada pinggul, terutama saat Bunda sedang hamil.
6. Jatuh dan Terluka
Pada trimester ketiga, rahim memiliki dinding tipis dan bayi diposisikan di area yang menonjol. Trauma misalnya akibat jatuh pada trimester ketiga lebih mungkin menyebabkan solusio plasenta, yaitu kondisi di mana lapisan plasenta terpisah dari rahim.
Saat perut membesar, pusat gravitasi bergeser ke depan sehingga membuatnya lebih sulit untuk tetap seimbang. Hormon kehamilan, khususnya hormon relaksin, juga bisa membuat pijakan ibu hamil menjadi tidak stabil. Ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan risiko jatuh meningkat pada trimester ketiga.
Bunda mungkin merasa lebih canggung saat hamil dan kadang-kadang juga merasa pusing. Risiko untuk jatuh dan tersandung menjadi lebih tinggi ketika hamil, oleh karena itu mengenakan sepatu hak tinggi tidak aman untuk Bunda.
Ibu hamil yang memakai sepatu hak tinggi selalu berisiko lebih tinggi mengalami jatuh atau trauma. Trauma dapat meningkatkan risiko keguguran, yang dipengaruhi oleh tahap kehamilan dan tingkat keparahan saat jatuh.
Artikel Terkait: Bolehkah ibu hamil lakukan perawatan wajah? Ini aturan yang aman!
Alas Kaki yang Disarankan untuk Ibu Hamil
Sumber: Freepik
Saat berbelanja sepatu ketika hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pilihlah sepatu dengan sol yang lembut, fleksibel, dan nyaman terutama di bulan-bulan terkahir kehamilan ketika berat badan terus bertambah dan persendian serta ligamen terus mengendur. Tumit sepatu sebaiknya rendah dan bebas selip.
Sepatu kasual seperti sepatu kets dan sepatu yang datar biasanya paling cocok digunakan selama kehamilan. Sebab, sepatu ini menawarkan kenyamanan dan stabilitas kaki yang lebih baik tanpa membuat kaki terasa terjepit.
Mengenakan sandal ketika hamil dapat membuat kaki terasa lebih lega dan membantu menjaga kaki agar tidak kepanasan.
Bunda mungkin juga ingin memilih ukuran sepatu yang lebih besar dari yang biasa digunakan. Bahkan ibu hamil disarankan untuk membeli alas kaki yang lebih besar satu atau setengah ukuran.
Kaki bisa bertambah panjang saat hamil. Ini terjadi karena lengkungan kaki mungkin sedikit turun selama kehamilan. Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki juga dapat meningkatkan ukuran kaki hingga setengahnya atau lebih.
Beberapa orang mungkin akan kembali ke ukuran kaki yang normal setelah kehamilan. Namun, jika lengkungan kaki turun dan Bunda memiliki kaki yang lebih rata, setelah melahirkan mungkin kaki Bunda akan menjadi lebih panjang daripada sebelum hamil.
Yang terpenting, gunakan sepatu yang nyaman dipakai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pilih sepatu yang memberikan dukungan dan stabilitas yang memadai untuk jenis tubuh dan kaki masing-masing. Jika Bunda menderita diabetes atau diabetes gestasional, akan jadi lebih penting lagi untuk menemukan alas kaki terbaik dan ternyaman.
Apa pun jenis sepatu yang Bunda kenakan, tetap penting untuk menghindari berdiri dalam waktu lama.
Kehamilan dapat menyebabkan lebih banyak pembengkakan dan retensi air di kaki dan pergelangan kaki. Oleh karena itu, ibu hamil harus meningkatkan sirkulasi darah dengan berjalan-jalan, melakukan latihan peregangan ringan, dan mengangkat kaki saat duduk.
***
Jadi, bolehkah ibu hamil pakai sepatu high heels? Jawabannya sebaiknya tidak, karena penggunaan sepatu hak tinggi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada kesehatan ibu hamil, terutama jika sudah memasuki trimester ketiga. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Bun!
Baca Juga:
Bolehkah Ibu Hamil Minum UC 1000? Ketahui Keamanan dan Risikonya!
Bolehkah ibu hamil dan ibu menyusui mendonorkan darah?
Bolehkah ibu hamil pakai koyo, apa efek sampingnya bagi janin?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.