Sangobion untuk Ibu Hamil, Apakah Aman Dikonsumsi?

Mengonsumsi sangobion untuk ibu hamil bisa jadi memiliki efek samping tertentu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengonsumsi Sangobion untuk ibu hamil bisa jadi memiliki efek samping tertentu. Tidak heran jika ibu hamil atau yang sedang menyusui bertanya-tanya apakah aman untuk mengonsumi obat ini. Apalagi suplemen penambah darah ini berkaitan langsung dengan asupan zat besi dan produksi sel darah merah.

Belum lagi jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan khusus dengan riwayat konsumsi obat-obatan tertentu yang bisa menimbulkan efek samping apabila mengonsumsi suplemen penambah darah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih banyak apakah aman mengonsumsi Sangobion untuk ibu hamil.

Amankah Sangobion untuk Ibu Hamil?

Tujuan Penggunaan Obat Sangobion

Suplemen yang satu ini sebetulnya cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sangobion adalah suplemen penambah zat besi serta penambah darah. Bunda tidak bisa asal mengonsumsi obat yang satu ini jika tidak menderita anemia atau kekurangan sel darah merah.

Anemia juga dikenal sebagai kondisi defisiensi zat besi yang dapat terjadi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Penyebab anemia bisa macam-macam. Bisa karena menstruasi, pemulihan penyakit, faktor usia, bahkan karena donor darah. Kandungan ferrous gluconate dalam Sangobion adalah suplemen zat besi yang dibutuhkan untuk menambah produksi sel darah merah.

Artikel terkait: Mencegah anemia pada ibu hamil, lakukan 5 cara sederhana berikut ini

Aturan Pakai Obat Sangobion

Sangobion sendiri hadir dalam dua versi, yakni kapsul dan sirup. Suplemen yang satu ini bisa dikonsumsi sebelum maupun setelah makan. Namun begitu, disebutkan bahwa suplemen zat besi dapat diserap oleh tubuh secara optimal saat diminum 1-2 jam sebelum waktu makan.

Disarankan juga agar jangan langsung berbaring setelah minum suplemen kapsul Sangobion. Tunggu setidaknya 10 menit. Hindari juga minum susu, kopi, atau teh paling tidak 2 jam setelah atau sebelum minum obat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sangobion sirup biasanya diperuntukkan bagi anak-anak. Ada sendok takar yang bisa digunakan untuk menyesuaikan dosis minum. Pastikan Parents membaca saran dosis yang tertera pada kemasan suplemen.

Informasi dosisnya akan berbeda untuk konsumsi usia tertentu. Jika Anda memiliki kondisi tertentu, atau riwayat penyakit tertentu, pastikan untuk berkonsultasi juga dengan dokter.

Artikel terkait: Bumil perlu catat! Ini 3 jenis makanan penambah darah untuk cegah anemia

Kemungkinan Efek Samping

Perlu diketahui juga bahwa mengonsumsi suplemen ini pun dapat menimbulkan beberapa efek samping tertentu. Walau memang efeknya pada setiap orang bisa jadi berbeda, atau bahkan malah tidak ada efek samping sama sekali. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Efek samping yang dimaksud ini termasuk rasa mual dan muntah, diare, sakit perut, gigi berubah warna, serta urine atau feses berwarna lebih gelap. Efek samping lainnya juga bisa lebih serius seperti feses bercampur darah, rasa nyeri di tenggorokan atau dada, gejala alergi, sulit bernapas, dan pingsan. Jika gejala-gejala ini muncul, segera hentikan dan periksakan diri pada dokter.

Artikel terkait: 5 Manfaat ikan nila untuk ibu hamil, salah satunya mencegah anemia

Konsumsi Sangobion untuk Ibu Hamil

Prinsipnya, konsumsi obat-obatan memiliki tingkat risiko yang berbeda pada ibu hamil. Ada tingkatan A (tidak berisiko), B (tidak berisiko pada beberapa penelitian), C (mungkin berisiko), D (ada bukti positif berisiko), X (kontraindikasi), dan N (tidak diketahui). Sangobion sendiri untuk konsumsi pada ibu hamil diberi label B oleh Badan Pengawas Makanan dan Obatan (BPOM) Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itu artinya, para ibu yang sedang hamil disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi Sangobion. Termasuk bertanya juga tentang konsumsi obat-obatan lainnya yang mungkin bermasalah jika dikonsumsi bersamaan dengan suplemen zat besi ini. Contoh obat-obatan yang perlu ditanyakan apakah dapat dikonsumsi bersamaan dengan Sangobion adalah vitamin D, levothyroxine, vitamin C, aspirin, pantoprazole, cetirizine, furosemide.

Apabila Bunda memiliki riwayat sebagai perokok, peminum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk menderita penyakit tertentu sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter yang menangani Anda. Terutama penyakit seperti hemoglobinopati (kelainan sel darah merah). Penyakit hemoglobinopati ini termasuk Thalasemia, Hemokromatosis, Hemosiderosis, serta merupakan pasien penerima donor darah.

Sangobion masih aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil selama Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Faktor lainnya seperti usia kehamilan, kondisi ibu dan janin, sekaligus riwayat kesehatan juga akan menentukan apakah diperbolehkan Sangobion untuk ibu hamil. Kalaupun diperbolehkan, Anda harus mengonsumsinya sesuai dengan kebutuhan.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

id.theasianparent.com/bahaya-anemia-pada-ibu-hamil

id.theasianparent.com/pengalaman-anemia-saat-melahirkan

id.theasianparent.com/risiko-anemia-ibu-hamil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan