TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun yang Ideal, Sudah Bisa Apa?

Bacaan 15 menit
Perkembangan Anak Usia 2 Tahun yang Ideal, Sudah Bisa Apa?

Istilah 'Terrible Two' bukanlah tanpa alasan! Simak bagaimana perkembangan anak 2 tahun serta tips untuk menghadapi anak yang sedang hobi tantrum.

GENERATOR NAMA BAYI

Generator Nama Bayi, gunakan tools generator ini untuk menambah inspirasi Anda dalam mencari nama yang cocok untuk si buah hati.

Jenis Kelamin

Preferensi Nama Depan

Preferensi Nama Belakang

Merengek, menjerit, tantrum, mungkin sekarang Parents mulai memahami alasan mengapa di tahap ini anak 2 tahun disebut ‘terrible two’. Selain frustrasi dan kemarahan, perkembangan anak usia 2 tahun juga dipenuhi banyak celoteh, keinginan untuk belajar, dan kemauan untuk melakukan segala sesuatunya sendiri.

Parents mungkin akan terkagum-kagum melihat anak Anda menunjukkan semua kemampuannya. Cek perkembangan lengkap anak 2 tahun di bawah ini.

Artikel terkait: Berapa Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal? Initip Juga Tips Anak Tumbuh Tinggi dan Sehat

Daftar isi

  • Anak Usia 2 Tahun Harusnya Sudah Bisa Apa Saja?
  • Tanda-tanda Perkembangan Anak 2 Tahun Terlambat
  • Bolehkah Anak 2 Tahun Dikenalkan Gadget? 
  • Kapan Harus Menemui Dokter?
  • Pertanyaan Populer Terkait Perkembangan Anak Usia 2 Tahun

Anak Usia 2 Tahun Harusnya Sudah Bisa Apa Saja?

Anak usia 2 tahun harusnya sudah bisa melakukan banyak hal, mulai dari bisa naik-turun tangga, melompat, mengikuti instruksi 2 langkah hingga berlatih menyebutkan abjad dan angka.

Berikut lengkapnya perkembangan anak usia 2 tahun.

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun – Perkembangan Fisik

perkembangan anak 2 tahun - 5

Suatu hari Bunda menggendong Si Kecil yang manis, yang dengan tenang tidur dalam dekapan Anda. Lalu, semuanya berubah! Tiba-tiba ia tumbuh menjadi anak 2 tahun yang aktif, yang membuat Bunda harus mengejar-ngejarnya berkeliling rumah hingga kehabisan napas.

Meski mungkin Bunda seringkali mengalami serangan jantung ringan karena menyaksikan anak berjinjit untuk menarik benda-benda di atas meja atau saat anak mencoret-coret tembok putih rumah Anda dengan spidol warna-warni, tetapi justru masa-masa anak 2 tahun ini harus disambut dengan sukacita.

Anak Anda pasti menunjukkan tanda-tanda perkembangan keterampilan motorik kasar dan halus!

Daftar Gerakan yang Biasanya Dilakukan Anak 2 Tahun:

  • Berjongkok
  • Berdiri sambil berjinjit
  • Memanjat furnitur naik-turun
  • Naik-turun tangga
  • Melompat
  • Menendang bola
  • Melempar bola
  • Berlari
  • Menarik
  • Menyodok/mendorong pelan
  • Mengosongkan wadah
  • Menggambar garis atau membuat coretan melingkar
  • Menumpuk balok

Kegiatan untuk Meningkatkan Perkembangan Fisik Anak Usia 2 Tahun:

  • Ajak anak dan seluruh keluarga berjalan kaki bersama.
  • Biarkan anak Anda berlarian di taman.
  • Bawa anak Anda bermain di playground.
  • Dorong anak untuk menyortir dan membereskan mainannya sendiri untuk meningkatkan kemampuan motorik halusnya.
  • Berikan anak kertas dan krayon untuk menggambar sehingga kemampuan motorik halusnya semakin terlatih.

Artikel terkait: Penelitian: Balita Sering Bermain Gadget Membantu Perkembangan Motoriknya

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun – Perkembangan Kognitif

perkembangan anak 2 tahun - 3

Otak anak 2 tahun berkembang hampir 75% dari volume otak orang dewasa dan akan tumbuh hingga ukuran maksimalnya sampai usia 18 tahun. Otak yang sedang berkembang tersebut meningkatkan memori anak karena keterampilan observasinya telah disempurnakan.

Hal ini berarti anak Anda akan ingat bagaimana mengategorikan benda, misalnya baju dan rok adalah pakaian, burung dan ikan adalah binatang, boneka dan balok adalah mainan, dan sebagainya. Ia juga mulai dapat mengenali bangunan dan logo restoran atau toko, terutama yang sering ia kunjungi atau lihat.

Anak Anda bahkan akan menyadari jika perabotan di rumah telah dipindahkan atau ditambahkan.

Selain itu, anak juga masih mengeksplorasi objek menggunakan indranya, tetapi sudah mulai bisa membuat pengamatan yang canggih terhadap benda-benda di sekitarnya. Misalnya, selimutnya lembut, jenggot Ayah kasar dan bikin gatal. Bahkan, dengan kemampuan yang lebih canggih ini, anak bisa menyimpan informasi serta membedakan ‘naik’, ‘turun’, ‘sekarang’, ‘nanti’, ‘kurang’, maupun ‘lebih’.

Parents mungkin akan merasa terkejut ketika ia mengingatkan Anda akan aktivitas yang pernah kalian lakukan beberapa minggu yang lalu. Mulai dari aktivitas besar semacam mengunjungi rumah kakek nenek atau kegiatan kecil yang rutin misalnya membacakan buku sebelum tidur.

Si pengamat cilik ini berniat menyerap semua yang ia lihat dan alami kemudian menggunakan apa yang ia ingat itu untuk di masa depan.

Sayangnya pada saat yang sama, kemampuan anak menyimpan memori ini justru memunculkan beberapa momen menyedihkan, memicu rasa takut tiba-tiba ketika pergi ke dokter anak (yang pernah memberinya suntikan menyakitkan!), atau bahkan tidak mau potong rambut (karena mungkin ia tidak senang dengan cara tukang cukur memegang gunting dekat wajahnya).

Pada usia 2 tahun ini, balita Anda juga mulai melakukan percakapan imajiner dengan mainan favorit atau binatang peliharaannya.

Kemampuan Kognitif Anak 2 Tahun Adalah:

  • Menunjuk benda yang Anda sebutkan namanya.
  • Mengikuti instruksi 2 langkah, misalnya “Ambil mainan robot kamu kemudian simpan di dalam kotak mainan.”
  • Mulai terlibat dalam permainan pura-pura (pretend play), seperti memberi makan boneka bayinya atau menjadi penjual jus.
  • Menemukan benda yang disembunyikan di bawah dua atau tiga lapis selimut/kain.
  • Mulai mengurutkan bentuk dan warna.
  • Membangun menara dari balok hingga empat tingkat lebih.

Aktivitas Yang Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak 2 Tahun:

  • Bernyanyi bersama.
  • Berlatih menyebutkan abjad dan angka.
  • Menunjuk sebuah benda dan minta anak menyebutkan nama benda tersebut.
  • Memberi pertanyaan pada anak.
  • Jelaskan secara sederhana setiap kali Anda melakukan sesuatu. Misalnya, “Bunda sekarang sedang mengikat tali sepatumu.”
  • Berikan pilihan dan biarkan anak memutuskan. Misalnya, “Kamu mau bola merah atau bola biru?”
  • Tawarkan berbagai macam permainan yang dapat mengembangkan kreativitas dan pemecahan masalah.
  • Membicarakan di mana keberadaan anggota keluarga saat mereka sedang tak di rumah. Misalnya, Bunda pergi ke kantor, Ayah sedang berbelanja di supermarket, Eyang tinggal di rumahnya sendiri di kota lain, dan sebagainya.

Artikel terkait: 17 Menu Makanan Anak 2 Tahun agar Cepat Gemuk, Wajib Tahu!

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun – Perkembangan Sosial dan Emosi

perkembangan anak 2 tahun - 1

Waktu bermain merupakan kesempatan belajar bagi balita Anda terutama terkait bagaimana berhubungan dengan orang lain dan mengelola emosinya.

Jadi, meski ia sudah mulai terbuka ada anak lain yang ingin bermain di area bermainnya, tidak berarti ia bersedia berbagi mainan dalam aktivitas grup, seperti membangun menara dengan balok bersama atau membiarkan boneka mereka menempati rumah boneka yang sama.

Anak Anda akan posesif terhadap mainannya. Saat ia bersedia meminjamkan mainan kepada temannya, ia akan dengan segera menginginkannya kembali.

Bila ia tidak mendapatkan mainannya, biasanya emosi anak langsung meledak, entah marah atau menangis. Cobalah untuk tidak terburu-buru menjadi wasit.

Beri kesempatan pada anak untuk negosiasi dan menyelesaikan sendiri konflik kecil dengan temannya. Bila sudah mulai melibatkan fisik seperti memukul, menggigit, atau menjambak, saatnya Parents memisahkan dan menjadi penengah.

Anak 2 tahun biasanya hanya sebentar bermain bersama temannya, sisanya dihabiskan dengan main berdampingan. Menjadi pengamat dan peniru ulung, anak Anda menikmati menonton cara orang lain bermain serta meniru secara tepat ketika dirinya sendiri bermain.

Parents bisa menyaksikan sendiri kelakuan sang peniru ini terutama jika ia memiliki kakak di rumah untuk bermain berdampingan.

Karena anak Anda masih memiliki rentang fokus yang pendek, mungkin ia akan berpindah dari satu area permainan atau aktivitas ke area yang lain. Ia ingin Parents juga bermain bersamanya, memberi Anda kesempatan untuk mengajarinya beberapa kemampuan dasar dalam hidup seperti belajar antre, sabar menunggu giliran, atau membereskan sendiri mainannya setelah selesai.

Cerita mitra kami
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur
Kenali 5 Sifat dan Karakter Anak, Si Kecil Termasuk yang Mana?
Kenali 5 Sifat dan Karakter Anak, Si Kecil Termasuk yang Mana?
Mengenal Susu Protein Terhidrolisis Parsial untuk Menurunkan Risiko Alergi Sejak Dini
Mengenal Susu Protein Terhidrolisis Parsial untuk Menurunkan Risiko Alergi Sejak Dini
7 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspada Dampak Gula Berlebihan!
7 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspada Dampak Gula Berlebihan!

Parents juga akan kagum – mungkin sedikit ditambah frustrasi – dengan kegigihan balita dan cara efektif untuk mendapatkan apa yang ia inginkan yaitu dengan merengek berulang kali hingga Parents menyerah. Lakukan yang terbaik agar Anda tidak menyerah begitu saja untuk menghindari ia memakai cara ini terus-menerus.

Rencanakan respons apa yang akan Parents berikan pada rengekan anak sehingga Anda dapat mengelola tuntutan dan harapan anak Anda dengan lebih baik (mengingat kesabaran Anda juga pastinya terus berkurang!).

Namun ketika hal-hal  tidak terjadi sesuai keinginan anak, Parents harus menyadari bahwa ia akan segera tantrum. Sebenarnya sangat sehat bagi anak untuk dapat mengekspresikan perasaannya, termasuk rasa marah dan sedih.

Cobalah untuk tidak cepat-cepat menenangkan anak yang sedang kesal. Biarkan ia mengalami emosi dan jelaskan padanya bahwa wajar jika ia merasa sedih.

Terburu-buru meredakan kemarahan anak akan memberikan pesan padanya:

  1. Tantrum bisa digunakan sebagai cara mendapatkan perhatian dari Bunda dan Ayah
  2. Tidak bahagia merupakan sesuatu yang buruk

Jadi, biarkan balita Anda merasakan tantrum dan belajar untuk mengatasinya sendiri.

Parents bisa menunjukkan cara-cara yang bisa diterima untuk melampiaskan emosinya, terutama yang negatif. Misalnya, ketika anak merasa frustasi, menjerit dan memukul orang lain bukanlah cara yang dapat dibenarkan, tetapi menghentakkan kaki dan memukul bantal masih bisa diterima.

Regresi adalah fenomena umum balita yang mungkin Anda sadari terjadi pada tahap ini. Suatu hari anak Anda tidak suka ketika Anda menggandeng tangannya karena ia ‘sudah besar’ sekarang, tetapi di hari berikutnya ia menempel pada Anda dan menuntut digendong seperti bayi.

Regresi terjadi karena berbagai alasan:

  1. Sebagai efek dari peningkatan memori balita. Anak mengingat-ingat saat-saat bahagia ketika ia masih bayi dan ingin mengalaminya lagi.
  2. Sebagai cara bagi anak untuk memberi tahu Anda bahwa usahanya untuk menjadi anak besar dan mandiri sungguh luar biasa dan ia ingin istirahat.
  3. Anak hanya menginginkan perhatian Anda, terutama ketika ia menghadapi perubahan dalam rutinitas (misalnya punya adik atau pindah rumah) atau situasi yang membuatnya tak nyaman (misalnya orangtua bertengkar atau bertemu dengan orang  baru).

Jika balita Anda menunjukkan perilaku regresi, hindari menceramahinya dan sebagai gantinya fokuslah pada hal positif dari perilakunya. Pujilah anak Anda ketika misalnya ia menggunakan cangkir sebagai pengganti botol dot atau menggunakan pispot ketimbang pipis di celana.

Pada usia ini, balita Anda juga menjadi lebih akrab dengan perbedaan gender. Putri Anda akan meniru perilaku Bunda, sementara putra Anda akan meniru perilaku Ayah.

Peniru kecil Anda juga akan meniru rutinitas Anda yang biasa dilakukan sehari-hari seperti berdandan atau memakai sepatu.

Namun, Parents seharusnya tidak perlu mendorong anak untuk mengikuti stereotip gender, seperti hanya anak perempuan yang bermain boneka sementara anak laki-laki bermain bola. Anak-anak akan mendapat manfaat dari berbagai variasi permainan, jadi berikan banyak pilihan mainan dan kegiatan untuk anak. Biarkan ia memilih sesuai yang diminatinya.

Perilaku Sosial-Emosional yang Khas dari Perkembangan Anak 2 Tahun:

  • Meniru orang dewasa atau anak yang lebih tua darinya.
  • Antusias pada anak-anak lain.
  • Bermain berdampingan dengan anak lain.
  • Menyadari dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang lain.
  • Semakin mandiri.
  • Menunjukkan perilaku menantang.
  • Mengalami episode kecemasan berpisah yang lebih sedikit.
  • Takut akan suara keras atau binatang tertentu.

Kegiatan untuk Meningkatkan Perkembangan Anak 2 Tahun secara Sosial-Emosional:

  • Lakukan playdate.
  • Biarkan anak berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai usia.
  • Bantu anak mengenali setiap emosi yang ia rasakan.
  • Berikan mainan dan peralatan yang mendorong anak untuk bermain pura-pura seperti boneka bayi, peralatan dapur, atau membuat benteng menggunakan selimut.
  • Biarkan anak membantu Anda dengan pekerjaan rumah yang sederhana, misalnya meletakkan baju kotornya di keranjang cucian.

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun – Kemampuan Bicara dan Bahasa

perkembangan anak 2 tahun - 4

Bocah 2 tahun ini sudah mulai banyak bicara! Ia sekarang bisa merangkai dua hingga tiga kata dalam satu kalimat seperti “Aku mau susu” atau “Ambilkan aku boneka”.

Kosakata anak 2 tahun biasanya terdiri dari 50 – 75 kata. Ia dapat menyebutkan nama orang dan benda yang dilihatnya secara teratur, seperti barang-barang di dalam kamar tidurnya dan di sekitar rumah.

Ia juga bisa menyebutkan nama makanan yang biasa dimakan dan bahkan mungkin meminta makanan tertentu seperti roti, apel, atau susu. Dan karena anak Anda sudah memahami konsep lebih dan kurang, anak sudah bisa mengatakan ‘tambah lagi’ ketika ia melihat makanan di piringnya sudah kosong.

Anak juga mungkin sudah tahu dan bisa menyebutkan warna benda dan menghitung sampai lima atau sepuluh.

Parents akan melihat bahwa dengan kosakatanya yang kian bertambah, anak Anda menjadi senang berbicara. Ia akan menanyakan kepada Anda mengapa segala sesuatu berjalan seperti yang ia lakukan – tetapi jangan memberikan penjelasan panjang lebar karena ia akan mendengarkan tiga hingga empat kata pertama dari jawaban Anda sebelum rentang perhatiannya yang singkat melayang ke topik atau aktivitas lain.

Dengan kata lain, jika Parents ingin anak paham, tetaplah menjawab dengan singkat dan langsung pada intinya.

Selama bermain, dengarkan percakapan imajiner yang dilakukan anak dengan mainan atau peliharaannya. Anda mungkin merasa geli mendengar bahwa percakapan tersebut serupa dengan yang sering Anda bicarakan dengannya.

Bocah 2 tahun ini sekarang bisa bersenandung dan bernyanyi terutama kata-kata dari lagu anak-anak yang pernah diajarkan padanya. Ia bahkan mungkin senang saat bernyanyi berkelompok, jadi pastikan Bunda dan Ayah bernyanyi bersama dengan anak ya.

Bila anak masih suka memakai empeng, ini saat yang tepat untuk menghentikan empengnya karena akan memengaruhi perkembangan bicara dan bahasanya.

Keterampilan Bahasa yang Khas dari Perkembangan Anak 2 Tahun:

  • Mengucapkan sekitar 50 – 75 kata.
  • Mengatakan kalimat yang terdiri dari dua hingga tiga kata.
  • Ucapannya dapat dipahami setengahnya oleh orang lain.
  • Mengenali nama-nama orang yang dikenalnya.
  • Bisa menyebutkan bagian-bagian tubuh.
  • Bisa menyebutkan nama gambar dalam buku seperti anjing, kucing, dan bola.
  • Bisa mengikuti instruksi sederhana.
  • Mengulangi kata-kata yang didengar dalam percakapan.

perkembangan anak 2 tahun

Aktivitas yang Menambah Kemampuan Bicara dan Bahasa Perkembangan Anak 2 Tahun:

  • Jangan mengoreksi tata bahasa anak Anda. Cukup ulangi apa yang dikatakannya menggunakan kata-kata yang tepat.
  • Bicaralah dengan anak Anda secara normal tetapi singkat dan jelas untuk memperluas kosakata dan kalimatnya. Alih-alih berbicara “Oke” lebih baik katakan, “Oke, Bunda akan membantu Anda mengikat tali sepatumu”.
  • Sering-sering bacakan buku bergambar pada anak. Beri jeda di antara peristiwa dan minta anak untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dilihatnya seperti, “Bisakah kamu menemukan kucing itu?”. Atau “Apakah kamu suka warnanya?”
  • Teruskan bernyanyi bersama anak. Ia akan menyukai pengulangan, rima, dan nada.
  • Bila anak masih menggunakan empeng, gantilah dengan benda lain yang bisa ia peluk selama tidur, misalnya boneka bayi atau boneka beruang.

Perkembangan Anak 2 Tahun – Kesehatan dan Nutrisi

perkembangan anak 2 tahun - 6

Pinggang dan anggota tubuh anak Anda akan mulai memanjang dan proporsi tampak menyerupai orang dewasa. Ia mulai terlihat seperti anak besar, ia akan tumbuh sekitar 5 cm dan bertambah berat sekitar 2,3 kg selama setahun ke depan.

American Academy of Pediatrics (APP) merekomendasikan untuk mengurangi asupan lemak balita Anda sekitar 30% dari kebutuhan kalori harian yang diperlukan. Namun, jangan menghentikan asupan lemak balita Anda sama sekali karena otak dan tubuh anak yang sedang tumbuh membutuhkan lemak agar dapat berkembang dengan baik.

Penting juga untuk menjadi catatan bahwa banyak produk susu yang mengandung lemak juga merupakan sumber kalsium yang baik. Selain itu, dengan memilih susu yang benar bisa mendukung imunitas tubuh dan membuat tumbuh kembang anak optimal.

Artikel terkait : Tahapan tumbuh kembang balita 23 bulan

Tanda-tanda Perkembangan Anak 2 Tahun Terlambat

Anak usia 2 tahun tak ubahnya seperti bola energi yang tiada habisnya. Namun, beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan perkembangan. Berikut daftar red flag anak 2 tahun yang patut Parents perhatikan:

  • Tidak bisa berlari. Atau selalu berjalan dengan berjinjit.
  • Tidak berjalan dengan mantap.
  • Tidak bisa mendorong mainan beroda.
  • Menunjukkan kelemahan pada satu sisi tubuh.
  • Belum bisa meniru tindakan atau mengulangi kata-kata.
  • Tidak bisa mengikuti instruksi sederhana.
  • Belum dapat berbicara frasa dua kata, misalnya ‘minum susu’ atau ‘ambil bola’.
  • Belum berbicara setidaknya 15 kata.
  • Membuat bunyi vokal tetapi hanya konsonan atau kata-kata.
  • Tidak merespon atau mengekspresikan emosi yang sesuai.
  • Tidak terlibat dalam permainan pura-pura atau pretend play.
  • Belum dapat menggunakan benda sehari-hari seperti sendok, sikat, bantal.
  • Kehilangan keterampilan yang pernah ia miliki.
  • Belum menunjukkan kasih sayang atau pengakuan dari orang yang terdekatnya.
  • Tidak menyalin tindakan sederhana (bertepuk tangan, memasukkan benda ke dalam wadah).

Artikel terkait: 10 Vitamin untuk Anak 2 Tahun di 2025, Tubuh Jadi Semakin Sehat

Bolehkah Anak 2 Tahun Dikenalkan Gadget? 

Pada usia 2 tahun, anak-anak dapat belajar dari program pendidikan berkualitas tinggi dari gagdet, tetapi mereka tidak boleh menonton lebih dari satu jam sehari. Terlalu banyak waktu layar (screen time) dapat menyebabkan terlalu sedikit aktivitas fisik dan kesulitan tidur. American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan, Parents tidak boleh membiarkan anak Anda menonton layar (TV, tablet, atau komputer laptop) sendiri, tetapi orang tua atau pengasuh harus menonton bersama mereka. Juga, jangan gunakan TV sebagai kebisingan latar belakang. Saat tidak ada yang melihat, matikan.

Parents dianjurkan untuk mengembangkan rencana penggunaan media yang dipersonalisasi untuk anak-anak. Rencana media harus mempertimbangkan usia, kesehatan, kepribadian, dan tahap perkembangan setiap anak.

Buat rencana penggunaan media keluarga dan ingatlah untuk mengomunikasikan rencana tersebut kepada pengasuh lain, seperti babysitter atau kakek-nenek, sehingga peraturan screen time diikuti secara konsisten.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun yang Ideal, Sudah Bisa Apa?

Jika anak 2 tahun belum bisa menggunakan objek-objek biasa, menggunakan frasa dua kata, meniru aksi atau mengulang kata, tidak bisa mengikuti arahan sederhana, jalan dengan stabil, dan kehilangan kemampuan yang sebelumnya sudah mereka miliki, segera konsultasikan ke dokter.

Anak juga harus diuji autisme pada usia 18 bulan dan 24 bulan, menurut AAP. Jika ada masalah, dokter akan merujuk anak ke program intervensi dini atau early intervention (EI) atau terapis. Beberapa layanan EI akan diberikan secara gratis.

Pertanyaan Populer Terkait Perkembangan Anak Usia 2 Tahun

Membahas perkembangan anak usia 2 tahun seakan tiada hentinya. Bahkan, muncul berbagai pertanyaan terkait milestone di rentang umur tersebut. Di antaranya sebagai berikut:

Apakah anak 2 tahun sudah mengerti?

Pada usia 2 tahun, sebagian besar balita sudah mengerti banyak tentang apa yang Parents atau orang dewasa katakan. Anak-anak seusia ini lebih mampu memahami apa yang dikatakan kepada mereka dan mengungkapkan apa yang mereka inginkan melalui kata-kata dan gerak tubuh. Mereka senang dengan kemampuan mereka untuk memahami arahan dan juga suka memberikan arahan mereka sendiri. 

Kapan anak mulai paham perintah?

Anak mulai paham perintah pada usia 13 bulan, yakni ketika bayi mulai mengerti perintah pendek dan sederhana. Mereka akan mengerti arti kata “tidak.” Namun, perkembangan tiap anak berbeda-beda. Jika Parents menemukan anak belum memahami perintah sederhana hingga usia 2 tahun, segera dikonsultasikan pada dokter anak atau psikolog anak.

Apa ciri-ciri anak cerdas usia 2 tahun?

Ciri-ciri anak cerdas usia 2 tahun di antaranya mencapai tonggak pertumbuhan bicara lebih dini, memiliki kosakata yang lebih banyak, belajar dengan cepat dan mengingat apa yang dia dengar dan lihat.

Apa perilaku normal anak berusia 2 tahun?

Perilaku normal anak berusia 2 tahun adalah tantrum karena mereka tidak selalu bisa mengomunikasikan kebutuhan mereka. Mereka sering kali tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosi kuat seperti rasa frustrasi, marah, malu, dan bersalah. 

Apa saja stimulasi untuk anak 2 tahun?

Stimulasi untuk anak 2 tahun di antaranya adalah berikan kesempatan anak untuk bermain dengan anak lain, ajak dia bermain di luar, dorong mereka untuk melakukan kemampuan-kemampuan sederhana seperti menggunakan sendok dan sepatu, ajak mereka berbicara, bacakan cerita, dan ajak dia memasak bersama Anda.

Anak-anak berkembang dengan kecepatan masing-masing. Anak usia 2 tahun jelas sedang dalam masa pertumbuhan.

Memiliki sikap terbuka dan pengamatan yang tajam akan membantu Parents mengidentifikasi serta memahami setiap perubahan dalam perkembangan anak 2 tahun secara fisik, perilaku, keterampilan komunikasi, serta kesehatan.

Semoga informasi terkait perkembangan anak usia 2 tahun di atas dapat bermanfaat untuk Parents.

***

*Artikel disadur dari tulisan Carla Perlas di theAsianparent Singapura.

Your Child at 2: Milestones
www.webmd.com/parenting/guide/child-at-2-milestones

Your toddler’s developmental milestones at 2 years
www.unicef.org/parenting/child-development/your-toddlers-developmental-milestones-2-years

How to Tell if Your Toddler Is Gifted
www.whattoexpect.com/toddler/ask-heidi/how-to-spot-a-gifted-toddler.aspx

2-3 years: toddler development
raisingchildren.net.au/toddlers/development/development-tracker-1-3-years/2-3-years

Baca Juga:

Perkembangan Bicara Anak 2 Tahun dan Cara Menstimulasinya

Aturan Jam Tidur Anak 2 Tahun yang Perlu Dicermati

Normalkah Anak 2 Tahun Tidak Bisa Melempar dan Menangkap Bola? Ini Penjelasannya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Giasinta Angguni

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Perkembangan Anak Usia 2 Tahun yang Ideal, Sudah Bisa Apa?
Bagikan:
  • 20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

    20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

  • Ciri-Ciri dan Gejala Flu Singapura pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

    Ciri-Ciri dan Gejala Flu Singapura pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

  • 60 Kumpulan Hadis Pendek yang Mudah Dihafal untuk Anak

    60 Kumpulan Hadis Pendek yang Mudah Dihafal untuk Anak

  • 20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

    20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

  • Ciri-Ciri dan Gejala Flu Singapura pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

    Ciri-Ciri dan Gejala Flu Singapura pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

  • 60 Kumpulan Hadis Pendek yang Mudah Dihafal untuk Anak

    60 Kumpulan Hadis Pendek yang Mudah Dihafal untuk Anak

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti