10 Penyebab Payudara Sakit Selama Menyusui dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

Bila payudara sakit saat menyusui, mungkin Bunda mengalami 1 dari sekian penyebab ini. Apa saja?

Ada banyak alasan payudara sakit selama menyusui. Di antaranya, pembengkakan pada payudara dan pelekatan mulut bayi yang tidak benar. Bila Bunda juga mengalaminya, berikut ini informasi lengkap mengenai hal itu dan cara mengatasinya.

Normalkah Payudara Sakit Selama Menyusui?

Payudara terasa sakit saat menyusui terbilang normal kok, Bun.

Selama beberapa hari pertama hingga minggu setelah melahirkan, Bunda mungkin akan merasakan kram yang kuat seperti menstruasi di rahim ketika ASI “mengalir” untuk pertama kalinya. Rasa kram itu bisa juga dikarenakan rahim dalam proses menyusut kembali ke ukuran yang semula.

Selama 2–5 hari pertama itu juga payudara Anda akan membesar (sangat penuh) secara alami karena suplai ASI semakin meningkat. Oleh karena itu, rutinlah menyusui bayi Anda setiap 2–3 jam agar payudara tidak membesar atau bengkak. Pembengkakan ini bisa membuat payudara Anda sakit, nyeri, hingga infeksi. Jadi, cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan menyusui atau memompa ASI.

Ketidaknyamanan atau payudara sakit saat menyusui juga bisa disebabkan pelekatan bayi yang tidak benar. Bunda bisa sejenak menghentikan menyusui dan mengubah posisi bayi untuk mendapatkan pelekatan yang lebih baik dan Anda merasa nyaman.

Posisi pelekatan menyusui yang baik adalah ketika areola puting (lingkaran hitam di sekitar puting) sebagian besar harus berada di dalam mulut bayi. Ketika bayi salah menempel, misalnya mulutnya tidak sampai areola, itu bisa menimbulkan rasa sakit atau puting ibu terasa seperti dicubit setiap kali bayi mengisap. Dan seiring waktu, ini dapat menyebabkan puting terasa sangat nyeri, sakit, pecah-pecah bahkan berdarah.

Artikel terkait: Saluran Payudara Tersumbat, Bagaimana Mengatasinya?

Penyebab Payudara Sakit Selama Menyusui

Payudara nyeri saat pertama kali menyusui adalah normal. Nyeri akan semakin berkurang bila Bunda secara teratur menyusui si kecil dan melakukannya (pelekatan) dengan benar.

1. Payudara Bengkak

Pembengkakan payudara adalah ketika payudara dalam kondisi penuh dengan ASI –payudara terasa keras, ketat, dan sakit. Biasanya terjadi saat bayi baru lahir dan belum menyusu banyak karena memang kemampuan mengisapnya belum maksimal. Itulah mengapa, bayi baru lahir harus diberi makan lebih sering. 

Jika bayi Bunda tidak melakukan pelekatan dengan baik pada puting payudara, maka semakin sulit bagi mereka untuk mengisap puting ibu, dan akan lebih sulit lagi jika payudara terus membengkak atau membesar.

Konsultasikan kepada konsultan laktasi atau bidan untuk membantu meredakan atau mengatasi pembengkakan dan mencegahnya tidak terjadi lagi.

“Biasanya masalahnya dapat diselesaikan dengan cukup cepat jika Anda mendapatkan bantuan yang tepat. Jangan pernah menunda meminta bantuan lebih awal. Bertekun sendiri. Berharap keadaan akan membaik dengan sendiri hanya akan memperburuk keadaan,” kata Bridget Halnan, pimpinan pemberian makan bayi di Cambridgeshire dan Anggota Institute of Health Visiting.

Tanda-tanda awal atau isyarat bahwa bayi siap untuk menyusu adalah sebagai berikut:

  • Menggerakkan mata mereka dengan cepat
  • Memasukkan jari-jari mereka ke dalam mulut mereka
  • Rooting (berbalik ke 1 sisi dengan mulut terbuka seolah mencari payudara)
  • Gelisah

Menangis merupakan tanda terakhir ketika bayi merasa lapar di usianya yang masih sangat dini ini. Nah, Bunda, sebisa mungkin usahakan untuk memberinya makan sebelum bayi menangis, ya, agar proses menyusui jauh lebih tenang.

2. ASI Terlalu Banyak

Biasanya ibu baru akan berusaha keras melakukan segala cara agar produksi ASI-nya meningkat. Padahal, kebutuhan bayi baru lahir akan ASI belum terlalu banyak, loh. Akibatnya, si ibu mengalami pembengkakan payudara dan bayi berjuang untuk ‘menghabiskannya’ -kerap kali si ibu yang memaksa. 

Salah satu cara untuk menekan produksi ASI adalah sering menyusui, jadi sebenarnya Bunda tidak perlu terlalu berusaha mengonsumsi ASI booster. Bila bayi hanya menyusui sedikit-sedikit justru itu yang akan membuat let down refleks tidak optimal.

3. Saluran ASI Tersumbat

Kelenjar penghasil ASI di payudara terbagi menjadi beberapa bagian, layaknya kulit jeruk. Bagian-bagian kecil (berbentuk tabung kecil) itu merupakan saluran yang membawa ASI sampai ke puting Anda.

Jika pelekatan bayi tidak benar, bisa menyebabkan salurannya tersumbat, dan Anda akan merasakan seperti ada benjolan kecil dan lunak di permukaan payudara.

“Ini perlu dihilangkan sesegera mungkin, dan bayi bisa membantu dengan rutin menyusui,” kata Bridget. 

Hindari memakai pakaian atau bra ketat agar ASI bisa mengalir dengan bebas dari setiap bagian payudara. Hal lain yang dapat membantu termasuk:

  • Sering menyusui pada payudara yang mengalami sumbat. 
  • Kompres payudara dengan air hangat untuk mendorong aliran pada sumbatan.
  • Pijat lembut benjolan ke arah puting susu saat bayi Anda menyusu.

Sangat penting untuk menangani saluran yang tersumbat dengan cepat karena, jika dibiarkan, dapat menyebabkan mastitis.

Artikel Terkait: 7 Rekomendasi Pelindung Puting Silikon (Nipple Shield), Aman dan Berkualitas

4. Mastitis

Mastitis (peradangan pada payudara) terjadi ketika saluran yang tersumbat tidak kunjung sembuh. Kondisi ini bisa membuat payudara terasa sakit dan meradang, dan bisa membuat Bunda merasa tidak enak badan dengan gejala seperti flu atau demam.

Jika tanda-tanda awal kondisi ini tidak segera ditangani, bisa berubah menjadi infeksi dan Anda harus mengonsumsi antibiotik.

Berikut ini gejala mastitis, dan jika Bunda mengalami setidaknya 2 dari gejala di bawah itu pertanda Anda mengalami mastitis:

  • Payudara terasa panas dan lembut
  • Bercak merah pada kulit yang menyakitkan saat disentuh
  • Perasaan sakit secara umum, seolah-olah Anda sedang flu
  • Merasa sakit, lelah, dan ingin menangis
  • Suhu tubuh tinggi (demam)

Cara mengatasinya yaitu dengan terus menyusui. 

Jika Bunda merasa mengalami penyumbatan saluran atau mastitis, cobalah hal berikut:

  • Periksa posisi dan pelekatan bayi.
  • Lanjutkan menyusui.
  • Biarkan bayi menyusu pada payudara yang tidak sakit terlebih dahulu.
  • Jika payudara yang bermasalah masih terasa penuh setelah menyusui, atau bayi Anda tidak dapat menyusu karena alasan tertentu, perah ASI dengan tangan.
  • Kehangatan dapat membantu aliran susu, jadi lakukan kompres atau mandi air hangat untuk membantu memulihkannya.
  • Istirahat sebanyak mungkin, dan tidurlah jika bisa.
  • Minum parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri.

Jika Bunda tidak lebih baik dalam 12-24 jam atau merasa lebih buruk lagi, periksakan kondisi Anda ke dokter umum.

Menghentikan menyusui hanya akan memperburuk gejala, dan dapat menyebabkan abses payudara.

5. Abses Payudara

Jika infeksi mastitis tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan abses payudara, yang mungkin memerlukan operasi untuk mengeringkannya. Ini juga dapat berkembang jika mastitis tidak merespons, dengan pemberian makan yang sering ditambah antibiotik. Dan Bunda baru dapat melanjutkan menyusui setelah abses dikeringkan. Duh, kasihan bayinya, kan.

6. Jamur

Lidah atau mulut bayi bisa saja mengidap jamur yang disebut dengan oral thrush atau penyakit mulut pada bayi. Jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi pada mulut bayi dan menularkannya ke puting.

Infeksi jamur lebih mudah menular ke puting bila puting tersebut sudah lecet. Gejalanya adalah warna pink, merah, atau putih pada puting. Selain itu, sakit bukan hanya terasa saat menyusui, tetapi dapat berlanjut hingga 1 jam setelah menyusui.

Segeralah ke dokter agar dapat diatasi dengan baik.

7. Puting Susu Terbalik atau Datar

Perempuan yang memiliki puting terbalik (puting yang masuk dan bukannya menonjol) atau puting datar (yang tidak menjadi tegak seperti seharusnya saat bayi menyusu) lebih berisiko mengalami kesulitan menyusui atau mengalami nyeri pada puting. Jika demikian halnya, bicarakan dengan dokter atau konsultan laktasi mengenai cara-cara untuk mempermudah menyusui dan mengurangi rasa sakit.

Artikel terkait: Berbagai Posisi Menyusui

Dengan pelekatan payudara yang benar, Anda tidak akan merasakan nyeri selama menyusui bayi.

8. Puting Luka 

Puting payudara yang lecet sering terjadi jika posisi menyusui tidak benar. Cobalah berbagai posisi menyusui, hingga Anda mendapatkan posisi yang paling pas dan nyaman.

Air liur bayi dan ASI adalah obat alami untuk puting yang luka. Sebelum menyusui, keluarkan beberapa tetes ASi dan oleskan sedikit pada puting yang akan dipakai. Lakukan hal yang sama setelah Anda selesai menyusui bayi agar lukanya cepat sembuh.

Jika puting masih pecah-pecah dalam beberapa hari dan tak kunjung sembuh, ada baiknya Bunda ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Mungkin saja, Bunda mengalami infeksi atau iritasi kulit lainnya.

9. Disebabkan Vasospasm

Kondisi ini jarang terjadi, tetapi ada beberapa ibu yang mengalaminya. Vasospasm adalah kondisi di mana puting sangat sensitif pada udara dingin.

Puting susu terlihat putih ketika bayi selesai menyusui, kemudian bahkan berubah menjadi biru atau ungu dengan sakit seperti ditusuk dan mengeluarkan bau menyengat. Jika Bunda mengalami hal ini, jagalah agar kondisi Anda selalu hangat terutama sesudah atau sebelum menyusui.

10. Gigitan Bayi

Ketika bayi sudah sedikit besar dan mulai tumbuh gigi, mereka sering menggigit puting ketika selama dan selesai menyusu. Bunda dapat mengedukasi bayi dengan berkata “Jangan gigit, ya, Sayang, Mama kesakitan…”

Lalu, bagaimana bila bayi tiba-tiba menggigit? Tips tradisional dari para ibu yang pernah mengalaminya adalah dengan memencet hidung bayi selama 1 detik agar ia mau segera melepaskan gigitannya.

Tips melepaskan gigitan bayi dari puting lainnya adalah dengan menyisipkan kelingking Anda ke ujung mulutnya, lalu memasukkan jari ke antara gigi atas dan gigi bawah sambil menariknya keluar agar gigitannya terlepas.

Artikel Terkait: 7 Nipple Cream Terbaik, Aman Atasi Puting Lecet Ibu Menyusui

Cara Mengatasi Payudara Sakit Selama Menyusui

Berikut ini cara meringankan nyeri pada payudara atau puting, melansir laman Kids Health:

1. Variasikan Posisi Menyusui

Cobalah menyusui terlebih dahulu di sisi yang tidak terlalu sakit dan memvariasikan posisi menyusui hingga Anda mendapatkan posisi pas dan nyaman.

2. Pelekatan yang Tepat

Pastikan bayi menempel ke payudara Bunda dengan benar. Jika menyusui terlalu menyakitkan, mungkin lebih nyaman untuk menguras payudara Anda dengan memompa ASI.

3. Memakai Pelindung Puting

Jika puting Bunda tetap sakit setelah melakukan beberapa cara, tanyakan pada konsultan laktasi atau penyedia layanan kesehatan Anda apakah pelindung puting adalah ide yang bagus. Fungsi pelindung puting adalah menutupi areola dan puting selama menyusui untuk melindungi puting yang sakit atau pecah-pecah. Alat ini hanya boleh digunakan atas rekomendasi dokter atau tim perawatan agar diawasi karena kadang-kadang penggunaannya dapat memengaruhi suplai ASI.

4. Lepaskan Bayi dari Payudara

Lepaskan isapan atau mulut bayi dengan lembut dari payudara Anda. Caranya dengan menyelipkan salah satu jari Bunda ke sisi mulut bayi, lalu masuk ke antara gusinya, dan putar jari seperempat putaran untuk melepaskan isapannya.

5. Oles ASI ke Puting

Di akhir menyusui, keluarkan sedikit ASI dengan memijat puting, lalu oleskan ke sekitar puting dan biarkan mengering.

6. Memijat Payudara Sebelum Menyusui

Pijat lembut area payudara yang terasa sakit sebelum Bunda menyusui si kecil.

7. Hangatkan Payudara Sebelum Menyusui

Gunakan penghangat pada payudara Anda (mandi air hangat, botol air, bantal pemanas, atau waslap hangat) tepat sebelum menyusui. Namun, jika Bunda memiliki infeksi jamur di payudara, jaga agar puting tetap kering karena jamur dapat tumbuh subur bila payudara lembap. Selain itu perbanyak istirahat dan mengonsumsi air putih, ya, Bun.

8. Kompres Dingin Payudara

Letakkan kompres es atau kompres dingin pada payudara yang membesar atau terasa sakit setelah menyusui.

9. Menyusui di Tempat yang Nyaman

Buat area di mana Bunda bisa menyusui bayi dengan nyaman. Duduklah di kursi yang nyaman dengan sandaran badan dan tangan. Anda bisa menambahkan bangku kaki dan bantal untuk memberikan dukungan ekstra pada tubuh. Beberapa ibu menyukai bantal menyusui sampul. Ada juga yang menggunakan punggung suami sebagai sandaran. Atau menyusui dalam posisi tidur miring dengan menambahkan bantal pada kepala dan punggung bayi sebagai dukungan.

Artikel Terkait: 5 Nursing Cover Terbaik, Nyaman dan Anti Gerah

10. Memeras Sedikit ASI

Untuk meringankan ketidaknyamanan pembengkakan, selain menyusui bayi, Bunda bisa mencoba memeras sedikit ASI dengan tangan.

“Anda tidak perlu memerah ASI banyak-banyak, sedikit saja untuk mengurangi tekanannya juga baik di samping agar payudara memproduksi lebih banyak lagi ASI,” kata Bridget. 

Mintalah bidan atau konsultan laktasi menunjukkan caranya kepada Anda.

11. Cara Lainnya

Cara lain mengatasi sakit yang disebabkan payudara bengkak menurut National Health Service adalah:

  • Mengenakan bra menyusui yang pas dan tidak membatasi pergerakan payudara.
  • Kompres payudara dengan handuk yang direndam air hangat sebelum memerah ASI.
  • Mengoleskan daun kubis dingin ke payudara setelah menyusui atau memerah untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak.
  • Minum parasetamol atau ibuprofen dengan dosis yang disarankan untuk mengurangi rasa sakit (ini aman dikonsumsi saat Anda sedang menyusui)
  • Jika menyusui masih terasa sangat menyakitkan atau tidak nyaman bagi Anda, hubungi dokter atau konsultan laktasi untuk meminta bantuan.

Artikel terkait: Bagaimana Bila ASI di Kedua Payudara Tidak Sama Banyaknya?

Kapan Harus ke Dokter?

Ubah posisi Anda saat menyusui untuk mendapatkan pelekatan yang benar dan tepat.

Jika menyusui terasa menyakitkan atau tidak nyaman bagi Bunda, meski sudah melakukan beberapa tips di atas, segera hubungi dokter atau konsultan laktasi Anda untuk meminta bantuan.

Pertanyaan Populer Terkait Payudara Sakit Saat Menyusui

Apa obat alami payudara sakit saat menyusui?

Yang pertama adalah Anda harus tetap rutin menyusui. Sakit memang, itulah cara paling ideal dalam menyembuhkan payudara sakit saat menyusui.  

Di awal kehidupan bayi, setidaknya ia harus menyusu 8 hingga 2 kali sehari (jeda waktu 2-3 jam) dengan durasi di setiap sesinya 20 sampai 30 menit. Tujuannya agar payudara ibu kosong secara maksimal dan mencegahnya penuh terlalu cepat sehingga menimbulkan nyeri.

Ini cara alami lainnya yang dilakukan para Bunda di Komunitas Asianparent Indonesia:

  • Mengompres payudara dengan air hangat 
  • Memijat payudara dengan lembut
  • Mengoleskan beberapa tetes ASI sebelum dan sesudah menyusui
  • Menggunakan bra berbahan lembut
  • Memompa ASI

Apa yang harus dilakukan jika payudara nyeri saat menyusui?

Pertama-tama, susui bayi di sisi payudara yang tidak sakit. 

Kedua, coba ubah atau perbaiki posisi bayi saat menyusui. Pastikan pelekatan mulutnya ke puting sudah benar. Sekali lagi, pelekatan yang benar adalah ketika mulutnya mengisap sampai ke sebagian areola puting ibu, bibirnya mencongok ke luar, dagunya menempel ke payudara, dan pipi bayi tidak kempot –pipi kempot indikasi bayi tidak memerah ASI tapi hanya mengisapnya saja seperti empeng.

Ketiga, Anda juga bisa mengubah posisi duduk. Pilih kursi yang membuat tubuh Anda nyaman selama menyusui. Beberapa orang merasa nyaman ketika menyusui dalam posisi tidur menyamping karena ibu lebih rileks dan mampu mengontrol tubuh/mulut atau gerakan bayi.

Terakhir, jika masih sakit juga, lepaskan isapan bayi dengan lembut.

Demikianlah, Bunda, beragam penyebab payudara keras dan sakit selama menyusui, serta cara mengatasinya. Semoga bermanfaat informasi ini bagi Anda.

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

Baca juga:

Puting Lecet Saat Menyusui? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

7 Cara Mengobati Puting Lecet Saat Menyusui dan Penyebab yang Harus Diwaspadai

Tahukah Bunda tentang Benjolan Montgomery Tubercles? Begini Cara Merawatnya

Penulis

Theva Nithy