Bunda, penurunan produksi ASI bisa terjadi karena berbagai faktor. Kondisi ini juga umum ditemui pada ibu bekerja atau jarang menyusui bayi secara langsung. Namun, jangan khawatir. Apabila mengalami kondisi ini, Bunda bisa mencoba metode memompa ASI yang dinamakan power pumping.
ASI merupakan salah satu hal terbaik yang bisa diberikan seorang ibu kepada buah hatinya. Kandungan ASI yang selalu mengikuti tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi sejak lahir tak akan tergantikan oleh susu formula manapun.
Sayangnya, produksi ASI sering kali mengalami penurunan drastis pada saat ibu bekerja. Hal ini pula yang kerap membuat ibu-ibu yang berkarier di luar rumah mengalami dilema saat harus kembali bekerja.
Agar produksi ASI kembali melimpah, power pumping adalah salah satu cara memompa ASI yang dapat meningkatkan suplai ASI. Dengan cara memompa ASI yang tepat, produksi ASI diharapkan akan meningkat kembali sehingga mencukupi kebutuhan bayi sehari-hari.
Yuk, simak penjelasan mengenai teknik power pumping dan cara melakukannya berikut ini!
Artikel terkait: Cara dan Waktu yang Tepat Memompa ASI agar Hasilnya Berlimpah, Busui Wajib Simak!
Apa Itu Power Pumping?
Sumber: Pexels
Power pumping adalah cara memompa ASI yang meniru frekuensi menyusu pada bayi yang sedang mengalami growth spurt. Growth spurt adalah saat-saat di mana bayi membutuhkan ASI ataupun susu formula lebih banyak daripada biasanya, karena sedang dalam masa pertumbuhan yang pesat.
Artikel terkait: 8 Pompa Asi Elektrik Terbaik, Praktis untuk Bunda yang Sibuk
Pada saat-saat itu, bayi akan menyusu lebih sering, lebih lama, dengan isapan lebih kuat sehingga hormon prolaktin memerintahkan otak untuk memproduksi ASI lebih banyak.
Secara singkat, power pumping adalah memompa lebih sering dalam jangka waktu yang ditentukan setiap hari sehingga tubuh meningkatkan suplai ASI secara alami.
Power pumping pada dasarnya tidak menggantikan jadwal rutin pompa Bunda. Sebaliknya, power pumping dilakukan di sela-sela jadwal rutin pumping biasa.
Metode ini akan bekerja paling efektif jika Bunda melakukan exclusive pumping. Jika bayi sering menyusu langsung, maka akan sulit bagi tubuh untuk membuat ASI esktra yang cukup di antara waktu menyusui.
Akan tetapi, tidak perlu khawatir ASI akan habis jika Bunda melakukan power pumping. Payudara tidak akan pernah sepenuhnya kosong dan gerakan mengisap dari mulut bayi atau pompa akan merangsang produk ASI lebih banyak sesuai kebutuhan.
Artikel terkait: 5 Tips Aman Memompa ASI di Kantor Selama Pandemi COVID-19
Cara Melakukan Power Pumping yang Perlu Ibu Pahami
Cara memompa ASI dengan teknik power pumping membutuhkan pompa ASI yang nyaman.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab produksi ASI menurun. Sebagai contoh, terlalu lama membiarkan ASI tidak keluar dari payudara, baik disusui langsung atau dipompa, penggunaan obat-obatan, dan kondisi medis tertentu.
Meskipun produksi ASI dapat menurun, tetapi produksi ASI yang tidak mencukupi untuk bayi jarang terjadi. Mengutip dari Mayo Clinic, faktanya ibu menyusui menghasilkan sepertiga lebih banyak ASI dari yang bisa diminum oleh bayi.
Produksi ASI pada dasarnya berkaitan dengan berapa banyak ASI yang dibutuhkan bayi. Tubuh akan mendapatkan sinyal ini dari jumlah waktu yang dihabiskan untuk menyusui ataupun memompa ASI. Kualitas isapan baik dari bayi dengan pelekatan yang baik atau pompa ASI juga bisa berpengaruh.
Berikut ini cara dan tips sukses melakukan power pumping ASI yang bisa Bunda lakukan:
1. Sisihkan Waktu Khusus untuk Power Pumping ASI
Untuk jadwal power pumping ASI sendiri, Bunda bisa sisihkan waktu satu jam di sela-sela kesibukan dan waktu pumping ASI secara rutin. Bunda bisa melakukannya 1 jam sebelum berangkat bekerja, atau malam hari sebelum tidur.
Pastikan Bunda merasa nyaman dan santai sebelum melakukan pumping agar produksi ASI dapat ditingkatkan dengan efektif. Jika Bunda menyusui bayi langsung, cobalah melakukan power pumping setelah sesi menyusui.
Gunakanlah pompa ASI elektrik ganda yang bisa dipakai di kedua payudara dan bra menyusui hands-free jika memungkinkan. Dengan begini Bunda tidak perlu terus-menerus memegang pompa, melainkan bisa melakukan aktivitas lainnya
2. Pompa Disela dengan Istirahat
Untuk melakukan power pumping, Bunda juga perlu memerhatikan jarak waktu memompa ASI. Misalnya, pertama pompa ASI selama 20 menit terlebih dahulu. Kemudian, hentikan pompa dan istirahatlah selama 10 menit.
Lalu Bunda bisa kembali memompa selama 10 menit tanpa henti. Setelah itu, istirahat lagi selama 10 menit. Lakukan kembali pompa ASI selama 10 menit. Bunda bisa kembali ke rutinitas pemompaan atau menyusui normal sesudahnya.
Berapa kali dalam sehari melakukan power pumping ASI? Idealnya, power pumping dilakukan satu kali sehari saja, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya hingga dua kali, ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan Bunda, ya.
3. Rutin Melakukannya
Tiap ibu tentu berbeda tingkat keberhasilannya. Sebagian ibu merasakan power pumping cukup dilakukan selama 3 hari berturut-turut, dan setelah itu ASI sudah lancar. Namun, ada juga yang merasa perlu melakukannya hingga seminggu berturut-turut bahkan lebih.
4. Hasil Akan Terlihat dalam Beberapa Hari
Khasiat dari power pumping bisa dirasakan setelah melakukannya selama dua atau tiga hari. Namun, ada pula yang baru berhasil setelah empat hingga tujuh hari.
Setelah produksi ASI sudah meningkat dan dirasa cukup, Bunda bisa berhenti melakukan power pumping. Metode ini bisa dicoba kembali jika Bunda merasa perlu.
Artikel terkait: 7 Cara Mengobati Puting Lecet Saat Menyusui yang Bisa Bunda Lakukan
Tips Memompa ASI dengan Teknik Power Pumping
Sumber: Pexels
1. Pilihlah Alat yang Nyaman
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara memompa ASI ini sangat didukung oleh alat pompa ASI. Pilihlah pompa ASI yang nyaman digunakan, baik berupa pompa elektrik maupun manual.
Pompa ASI elektrik biasanya lebih efektif digunakan daripada pompa manual karena didesain sesuai dengan daya isap dan frekuensi bayi ketika menyusu. Selain itu, ibu dapat menghemat tenaga untuk memompa. Hanya saja, harganya relatif lebih mahal.
2. Hindari Stres
Tekanan dan perasaan tidak nyaman akan memengaruhi tingkat efektivitas power pumping ASI. Terlebih bila kita selalu dipengaruhi oleh keharusan melihat jam dan menghitung setiap menit untuk memastikan kapan harus berhenti dan kapan harus memulai kembali.
Mungkin ada baiknya bila kita tidak terlalu menghitung waktu secara akurat, sehingga bisa mengurangi tekanan dan meningkatkan efektivitas power pumping ASI.
Sebagai pengukur waktu, alarm atau jam dapat digantikan dengan melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
- Sambil menonton acara TV favorit. Bunda bisa memompa ASI pada saat iklan dimulai dan beristirahat ketika acara kembali dimulai.
- Sambil menonton film. Pompalah ASI setiap satu adegan dan beristirahat pada adegan berikutnya.
- Mendengarkan musikb. Setelah mendengarkan tiga lagu Anda bisa mulai memompa ASI dan istirahat pada dua lagu berikutnya.
- Membaca buku. Letakkan pembatas buku pada empat atau enam halaman ke depan, lalu Bunda bisa mulai memompa ASI hingga tiba di halaman tersebut. Letakkan pembatas buku pada halaman selanjutnya lalu istirahat dari kegiatan memompa hingga tiba di halaman tersebut.
Begitu seterusnya, yang perlu Bunda lakukan adalah memperkirakan berapa lama masing-masing kegiatan alternatif pengganti jam atau alarm tersebut.
3. Lakukan di Pagi Hari
Bunda mungkin bertanya-tanya, power pumping sebaiknya dilakukan jam berapa? Menurut penelitian, suplai ASI akan mencapai puncaknya di pagi hari dan cenderung lebih tinggi, daripada di malam hari. Oleh karena itu, Bunda bisa mencoba untuk melakukan power pumping saat pagi hari di rentang jam 5-7 pagi, ya. Di jam ini, biasanya akan minim gangguan sehingga Bunda bisa lebih rileks melakukannya.
4. Makan dan Minum
Selama melakukan power pumping, Bunda bisa meminum banyak air untuk membantu meningkatkan produk ASI. Selain itu, Bunda juga bisa makan camilan atau makanan yang mengandung protein tinggi. Suplemen penambah ASI yang mengandung fenugreek juga bisa dikonsumsi.
Artikel Terkait: 3 Merk Pompa ASI Hospital Grade, Optimalkan Pumping!
5. Lakukan Power Pumping Sambil Menyusui Langsung
Apabila memungkinkan, Bunda dapat melakukan power pumping di salah satu payudara sambil menyusui bayi di payudara lainnya. Isapan dari bayi bisa membantu untuk merangsang hormon oksitosin yang meningkatkan suplai ASI.
6. Pijat atau Kompres Payudara
Untuk melancarkan sesi power pumping atau pumping biasa, lakukan pijat payudara terlebih dahulu. Bunda pun bisa menggunakan kompres hangat pada payudara untuk menstimulasi keluarnya ASI.
***
Memproduksi susu, rutin melakukan pumping, menyusui, dan merawat bayi membutuhkan kerja keras. Ibu menyusui perlu mendapatkan dukungan yang ia butuhkan.
Bunda bisa berkonsultasi pada konsultan laktasi, dokter, atau berbagi dengan komunitas ibu menyusui jika menemukan kesulitan selama menyusui.
Metode power pumping dapat dicoba ketika ibu menyusui merasa produksi ASI-nya berkurang. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya ASIP yang dipompa atau dipantau dari kenaikan berat badan dan frekuensi pipis bayi. Selamat mencoba dan semoga informasi ini dapat bermanfaat.
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
Berfoto sambil memompa ASI, seleb ini banjir pujian dari warganet
5 Kesalahan Saat Memerah ASI yang Membuat Hasil Perah Sedikit
ASI-Ku Kok Bercampur Darah, Bahayakah untuk Bayi?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.