Sebanyak 80 sampai 90 % ibu menyusui mengalami puting lecet, luka, hingga berdarah. Pada kasus ekstrim, puting yang luka juga dapat memicu terjadinya mastitis.
Ketika puting sakit, beberapa ibu cenderung berhenti menyusui. Padahal banyak penelitian yang menunjukkan puting lecet justru dapat sembuh dan tidak menjadi bahaya jika ibu terus menyusui.
Penyebab puting lecet
Penyebab paling sering dari puting lecet adalah posisi perlekatan (lathching) saat menyusui yang tidak tepat. Selama dua sampai empat hari setelah melahirkan puting ibu biasanya terasa nyeri karena masih menyesuaikan dengan ritme isapan mulut bayi.
Untuk menghindari puting lecet, mulut bayi harus menempel dengan benar pada payudara ibu. Sumber: pinterest.com
Jika mulut bayi diposisikan dengan benar pada payudara, nyeri sementara ini biasanya berkurang setelah ASI makin lancar keluar, dan menghilang sepenuhnya dalam satu atau dua hari.
Sebaliknya, jika bayi tidak bisa memasukkan bagian areola payudara secara penuh ke dalam mulutnya ketika menyusu, puting ibu akan terjepit di antara lidah dan langit-langit bayi yang akan mengakibatkan puting sakit, lecet hingga berdarah.
Penyebab lainnya puting lecet
Selain karena perlekatan yang tidak benar, beberapa kemungkinan penyebab lainnya puting lecet adalah:
- Infeksi jamur pada kulit puting, yang juga dapat berada di dalam mulut bayi. Sementara perlekatan tidak baik menyebabkan rasa seperti teriris, infeksi jamur membuat puting terasa seperti terbakar.
- Infeksi bakteri pada puting atau saluran susu
- Puting melepuh, terlihat seperti luka melepuh warna putih di ujung puting
- Raynaud syndrome, kondisi di mana puting berubah menjadi putih setelah menyusui dan sakit ketika darah mengalir kembali
Jika Bunda mencurigai adanya masalah seperti di atas, segera periksakan ke dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan.
Cara mengatasi puting lecet
Berikut beberapa cara yang bisa Bunda coba untuk mengatasi puting lecet:
- Usapkan beberapa tetes ASI ke puting yang luka setiap kali bayi akan dan setelah selesai menyusui. ASI mengandung zat yang dapat membantu penyembuhan luka dan melawan infeksi.
- Jangan menggunakan sabun, lotion, atau parfum pada daerah puting. Ketika mandi, cukup basuh puting dengan air biasa.
- Oleskan salep atau krim menyusui setiap setelah menyusui.
Jika luka pada puting tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan dalam dua hari, segera hubungi dokter.
Bunda, semoga informasi di atas dapat membantu.
Baca juga:
Mastitis, Infeksi Pada Payudara,
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.