Sebanyak 80 sampai 90% ibu menyusui mengalami puting lecet, luka, hingga berdarah. Pada kasus ekstrem, puting yang luka juga dapat memicu terjadinya mastitis.
Ketika puting sakit, beberapa ibu cenderung berhenti menyusui.
Padahal banyak penelitian yang menunjukkan puting pecah-pecah justru dapat sembuh dan tidak menjadi bahaya jika ibu terus menyusui.
Artikel terkait: 12 Penyebab Munculnya Benjolan di Payudara Ibu Menyusui, Apa Saja?
Apa Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui?
Penyebab paling sering dari puting lecet adalah posisi perlekatan (latching) saat menyusui yang tidak tepat.
Selama dua sampai empat hari setelah melahirkan puting ibu biasanya terasa nyeri karena masih menyesuaikan dengan ritme isapan mulut bayi.
Jika mulut bayi diposisikan dengan benar pada payudara, nyeri sementara ini biasanya berkurang setelah ASI makin lancar keluar, dan menghilang sepenuhnya dalam satu atau dua hari.
Sebaliknya, jika bayi tidak bisa memasukkan bagian areola payudara secara penuh ke dalam mulutnya ketika menyusu, puting ibu akan terjepit di antara lidah dan langit-langit bayi yang akan mengakibatkan puting sakit, lecet hingga berdarah.
Penyebab Lainnya Puting Lecet
Selain karena pelekatan yang tidak benar, beberapa kemungkinan penyebab lainnya puting pecah-pecah adalah:
- Infeksi jamur pada kulit puting, yang juga dapat berada di dalam mulut bayi. Sementara perlekatan tidak baik menyebabkan rasa seperti teriris, infeksi jamur membuat puting terasa seperti terbakar
- Infeksi bakteri pada puting atau saluran susu
- Puting melepuh, terlihat seperti luka melepuh warna putih di ujung puting
- Raynaud syndrome, kondisi di mana puting berubah menjadi putih setelah menyusui dan sakit ketika darah mengalir kembali
Jika Bunda mencurigai adanya masalah seperti di atas, segera periksakan ke dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan.
Artikel terkait: Puting Pecah-Pecah Saat Menyusui, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya
Apa yang Harus Dilakukan saat Puting Lecet?
Berikut beberapa cara yang bisa Bunda coba untuk mengatasi puting lecet:
- Usapkan beberapa tetes ASI ke puting yang luka setiap kali bayi akan dan setelah selesai menyusui. ASI mengandung zat yang dapat membantu penyembuhan luka dan melawan infeksi.
- Jangan menggunakan sabun, lotion, atau parfum pada daerah puting. Ketika mandi, cukup basuh puting dengan air biasa.
- Oleskan salep atau krim menyusui setiap setelah menyusui.
Puting Lecet Diobati Apa?
Menurut laman Breastfeeding Network, sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan puting susu yang lecet karena menyusui, termasuk lanolin dan vaselin murni.
Jika menggunakan krim, aplikasikan setelah menyusui.
Sebagian besar krim tidak perlu dibersihkan sebelum jadwal menyusui sebelumnya, meski jika menggunakan krim yang mengandung antibiotik sebaiknya dilap jika ada kelebihan.
Berapa Lama Puting Susu Lecet Akan Sembuh?
Periode kesembuhan puting susu lecet saat menyusui tidak memiliki waktu yang jelas. Rasa sakit ringan bisa kering dalam waktu jam atau hari, seperti yang dituliskan oleh Breastfeeding Network.
Akan tetapi luka yang cukup parah bisa membutuhkan waktu 2 atau 3 minggu untuk benar-benar sembuh, bahkan ketika rasa nyeri sudah hilang.
Lecet yang parah biasanya akan pulih dari bawah ke atas, jadi aplikasikan krim ke atas luka untuk mencegah terbentuknya koreng.
***
Jika luka pada puting tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan dalam dua hari, segera hubungi dokter.
Bunda, semoga informasi di atas dapat membantu.
Baca Juga:
Mastitis: Penyebab, Tanda, Cara Mengobati dan Mencegah
10 Penyebab Payudara Sakit Selama Menyusui dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!
10 Hal Yang Perlu Bunda Ketahui Sebelum Menyusui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.