Ada beberapa penyebab aerola melebar. Di antaranya yang paling umum adalah kehamilan dan mentruasi. Namun ada beberapa sebab lainnya yang harus diwaspadi jika Bunda mengalami areola melebar.
Melansir dari Bustle, Obgin Dr. Jamie Lipeles, D. O. mengatakan, “Perubahan areola dapat disebabkan oleh berbagai hal.”
Kita akan membahasnya satu per satu di sini apa saja penyebab areola melebar. Yuk, disimak!
9 Penyebab Areola Menyebar, Bisa Jadi Kanker Payudara!
Apa Itu Areola?
Mungkin ada beberapa Bunda yang belum ngeh sebenarnya apa itu areola. Areola adalah kulit berwarna gelap yang mengitari puting payudara. Tiap wanita memiliki aerola yang berbeda-beda dalam hal warna, bentuk, dan juga tekstur. Dan tiap perempuan juga mengalami perubahan pada aerola yang disebabkan dengan kondisi tubuhnya.
Perubahannya ada yang bersifat cepat dan sementara, ada juga yang lama. Seperti respon dari sentuhan, suhu yang dingin, atau juga masalah perubahan hormon yang disebabkan kehamilan atau masalah kesehatan lainnya.
Warna areola yang gelap ini dikarenakan saluran kelenjar susu terletak di bawahnya. Di sekitarnya juga terdapat 15-20 lubang tempat ASI dikeluarkan saat menyusui.
Sekarang mari kita bahas satu per satu penyebab areola melebar:
1. Penyebab Areola Melebar karena Pubertas
Ketika seseorang mengalami pubertas, hormon estrogen di dalam tubuhnya meningkat drastis, dan ini menjadi penyebab areola melebar.
Saat seorang perempuan mengalami pubertas, perubahan paling drastis terjadi pada tubuhnya adalah rambut kemaluan, baru kemudian perkembangan payudara yang secara otomatis membuat areola melebar.
Perkembangan payudara ini paling besar dipengaruhi oleh sekresi estrogen ovarium. Di mana areola jadi lebih berpigmen dan ereksi, dan kelenjar Montgomery yang berada di pinggiran areola lebih menonjol.
2. Siklus Menstruasi
Di masa siklus menstruasinya, seorang perempuan juga akan merasakan payudaranya membesar yang kemudian menyebabkan rasa nyeri dan areola melebar. Pembesaran payudara ini dikarenakan peningkatan estrogen, dan biasanya mencapai puncaknya sekitar 14 hari dalam siklus menstruasi. Setelah 7 hari, tingkat progesteron yang mencapai ketinggiannya dan menyebabkan pertumbuhan kelenjar payudara.
3. Stimulus Seksual
Ketika seorang perempuan sedang terstimulasi seksual, misalnya sedang berhubungan intim, payudaranya juga akan membengkak. Pembengkakan ini disebabkan berkumpulnya darah di dalam payudara saat jantung berdetak lebih cepat.
4. Kehamilan Penyebab Aerola Melebar
“Penyebab paling umum dari perubahan areola adalah kehamilan, yang merupakan hasil dari perubahan hormon yang terlihat pada kehamilan,” kata dokter Gita.
Selain melebar, aerola juga menjadi lebih gelap, besar, tebal, dan seperti ada benjolan-benjolan kecil. Ini tanda kelenjar susu sedang memersiapkan diri untuk menjadi sumber makanan bagi si bayi nanti.
5. Usia
Usia juga dapat menyebabkan perubahan pada areola. Namun perubahan tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama, dan itu juga yang membuatnya tidak terlalu kentara.
6. Berat Badan Bertambah
Saat berat badan bertambah, biasanya volume payudara juga membesar dan menyebabkan areola ikut meregang dan melebar. Namun saat berat badan Bunda berkurang, ada kemungkinan areola tidak kembali ke ukuran sebelumnya, loh.
Melansir jurnal Scientific Reports, indeks massa tubuh (BMI) seseorang menjadi prediktor paling signifikan dari ukuran payudaranya. Semakin tinggi BMI-nya maka semakin besar pula kemungkinan perubahan payudara dan areolanya.
7. Ketidakseimbangan Hormon
Hormon yang tidak seimbang atau berfluktuasi bisa menjadi penyebab melebarnya areola dan membuatnya lebih hitam.
Keseimbangan hormon sering kali disebabkan pengobatan. “Setiap obat yang mempengaruhi melanosit dalam tubuh atau mengubah hormon atau mengandung hormon (seperti pil KB) dapat berdampak pada areola,” tambah dr. Gita lagi.
8. Persiapan Saat Menyusui
Pasca persalinan payudara ibu akan melebar dan warnanya lebih gelap. Ini cara dan tanda payudara siap dihisap untuk membantu bayi menyusui.
Seperti yang dikatakan National Coalotion for Sexual Health, perubahan itu terjadi sebagai target agar bayi bisa menemukan puting ibunya.
“Bayi memiliki penglihatan yang buruk, jadi kontras yang mencolok antara areola dan warna payudara membantu memfokuskan mata bayi ke mana harus melihat,” kata dr. Gita lagi.
9. Kanker Payudara
Nah, ini adalah hal yang paling serius dan ditakutkan dari penyebab areola melebar. Terutama jika hanya salah satu areola saja yang melebar juga disertai dengan rasa gatal yang intens, nyeri, kemerahan, ada kulit yang mengelupas, dan keluar cairan yang tak biasa dari puting. Bunda harus mewaspadainya karena itu tanda dari kanker payudara. Segera periksakan ke dokter jika Bunda mengalaminya.
Pernahkan Bunda mendengar penyakit Paget? Itu merupakan kanker langka yang dimulai secara khusus di area puting dan areola. Salah satu tanda awalnya adalah perubahan warna pada puting. Selain itu kulit payudara juga bersisik, terasa lebih tebal, terasa gatal, kemerahan, serta ada benjolan.
Itu dia tadi penyebab areola melebar, Bunda. Perubahan pada areola pada umumnya normal dan alami. namun jika Bunda mengalami hal yang serius seperti tanda pada kanker payudara, segeralah periksakan diri ke dokter.
Baca juga:
Teknik dan Cara Ampuh Mengatasi Puting Datar Pada Ibu Menyusui
Mengenal 8 bentuk puting payudara, punya Bunda termasuk yang mana, nih?
Saat Menyusui, Aku Divonis Terkena Kanker Payudara Stadium 3
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.