Bunda sedang mencari cara mengobati puting lecet karena menyusui?
Puting lecet adalah salah satu masalah yang sering dialami para ibu menyusui.
Tidak hanya menimbulkan rasa sakit, pun bisa membuat ASI jadi bercampur darah karena kondisi ini.
Banyak ibu yang hampir menyerah menyusui karena puting lecet.
Maka dari itu, mengobati puting lecet adalah hal penting yang harus diketahui semua ibu.
Artikel terkait: Payudara Sakit selama Menyusui, 6 Penyebab dan Solusinya
Pemahaman Puting Lecet
Sumber: Pexels
Puting lecet adalah puting yang teriritasi, luka, pecah-pecah, atau bahkan hingga berdarah.
Kondisi ini paling umum ditemukan pada ibu menyusui, tetapi juga bisa terjadi pada siapa saja.
Selain ibu menyusui, atlet (misalnya atlet lari, peselancar, dan atlet sepeda) sangat umum mengalami puting lecet karena gesekan puting dengan baju yang terlalu keras atau sering.
Puting lecet atau pecah-pecah ini bisa membuat menyusui menjadi sangat menyakitkan bagi banyak Busui sehingga kerap menjadi alasan utama bagi ibu berhenti menyusui.
Gejala
Gejala puting lecet dapat terjadi pada salah satu atau kedua puting.
Adapun gejala utama dari puting lecet biasanya meliputi sebagai berikut:
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada puting saat menyusui atau bergesekan dengan bra
- Puting tampak kering atau terlihat lecet
- Kemerahan
- Membengkak
- Adanya retakan atau luka terbuka
- Adanya kerak atau keropeng
- Puting berdarah
Artikel terkait: 5 Cara Mengatasi Payudara Bengkak Keras seperti Batu saat Menyapih
Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui
1. Pelekatan Bayi yang Tidak Benar Saat Menyusui
Penyebab paling umum dari puting lecet adalah pelekatan yang tidak tepat hingga mengiritasi puting, menyebabkannya retak, berdarah, atau melepuh.
Idealnya, bayi harus memasukkan seluruh puting dan sebagian payudara di mulutnya. Apabila ini terjadi, memperbaiki teknik menyusui dapat membantu menyembuhkan puting Anda.
Kadang-kadang sedikit perubahan posisi akan membuat perbedaan besar.
Konsultan laktasi dapat membantu Bunda mengetahui cara memosisikan bayi untuk mendapatkan pelekatan yang lebih baik.
2. Masalah pada Puting atau Payudara
Puting datar atau terbalik, pembengkakan payudara dan puting (edema) karena cairan IV saat proses kelahiran, dan payudara yang membengkak semuanya dapat membuat bayi sulit untuk menempel ke payudara dengan benar.
Hal ini dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan puting retak atau berdarah.
3. Bayi Mengalami Ikat Lidah (Tongue Tie)
Apabila jaringan yang menghubungkan lidah bayi ke dasar mulutnya pendek atau memanjang terlalu jauh ke depan lidahnya, maka ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menyusui yang kemudian mengakibatkan puting lecet.
Bayi yang mengalami tongue tie cenderung akan mengunyah atau menggigit daripada mengisap puting dalam usahanya untuk mengakses susu sehingga mengakibatkan rasa nyeri.
4. Cara Menggunakan Pompa ASI yang Salah
Pemakaian pompa ASI yang salah, misalnya menyetel isapan pompa ASI terlalu tinggi atau posisinya kurang pas dapat melukai atau merusak puting, menyebabkannya retak atau berdarah.
Penting pula mencari pompa ASI yang cocok dan sesuai dengan payudara Bunda. Sebab, ada beberapa jenis pompa ASI yang memiliki pelindung payudara (flensa) terlalu kecil sehingga menimbulkan luka pada puting.
Mintalah konsultan laktasi untuk memeriksa apakah Bunda menggunakan flensa dengan ukuran yang benar dan menunjukkan cara menggunakan pompa ASI dengan benar.
Apabila mengalami hal ini, Bunda mungkin bisa mempertimbangkan untuk membeli flensa terpisah dengan ukuran yang berbeda. Cobalah berbagai jenis ukuran untuk melihat mana yang paling pas.
5. Infeksi Ragi
Infeksi dapat menyebabkan nyeri dan kerusakan pada puting.
Tanda-tanda infeksi pada ibu menyusui termasuk puting yang gatal, merah, nyeri, pecah-pecah, dan/atau sensasi seperti terbakar selama atau setelah menyusui.
6. Eksim
Puting bisa retak atau berdarah karena kulit kering yang parah atau eksim.
Eksim dapat muncul berupa bercak merah bersisik pada kulit yang mungkin terasa gatal atau nyeri.
Beberapa perempuan mengalami eksim untuk pertama kalinya saat hamil. Jika Bunda mencurigai Bunda mengalami eksim, segera temui dokter kulit.
Artikel terkait: 12 Penyebab Munculnya Benjolan di Payudara Ibu Menyusui, Apa Saja?
Komplikasi Puting Lecet
Jika tidak diobati, puting pecah-pecah dapat memungkinkan bakteri masuk ke payudara dan menyebabkan mastitis atau radang payudara.
Mastitis adalah peradangan atau pembengkakan jaringan payudara yang dapat menyebabkan abses payudara.
Jika mastitis sudah parah, maka diperlukan operasi untuk mengobatinya.
Bunda juga berisiko mengalami infeksi payudara yang dapat diperburuk oleh jamur Candida, terutama pada ibu menyusui karena ragi tumbuh subur dalam ASI.
Cara Mencegah Puting Lecet Saat Menyusui
Sumber: Pexels
1. Menyusui dalam Posisi yang Baik
Pelekatan bayi yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan menyusui, dan juga membantu mencegah puting sakit dan lecet.
Posisi menyusui yang baik akan membuat Bunda dan bayi nyaman, dan akan membantu pelekatan yang tepat.
Bunda juga bisa menggunakan bantal menyusui. Dengan meletakkan bantal menyusui di pangkuan, bayi akan berada sejajar dengan payudara sehingga lebih mudah untuk mendapatkan posisi menyusui yang baik dan Bunda tidak perlu membungkuk.
Bunda pun dapat mengganti posisi menyusui beberapa kali selama satu sesi menyusui.
Apabila Bunda menyusui dalam posisi yang sama sepanjang waktu, mulut bayi akan selalu memberikan tekanan pada tempat yang sama pada puting sehingga meningkatkan risiko puting lecet.
2. Memijat Payudara yang Bengkak Sebelum Menyusui
Pembengkakan payudara sering terjadi selama tahap transisi produksi ASI yang kemungkinan besar akan dialami dalam beberapa minggu pertama menyusui.
Saat payudara membesar dan keras, sulit bagi bayi yang baru lahir untuk menyusu.
Jika Bunda mengalami payudara bengkak, baik karena sedang dalam tahap transisi atau sudah beberapa jam tidak menyusui, lebih baik pijat payudara dan perah ASI menggunakan tangan terlebih dahulu untuk membuat payudara tidak lagi keras dan bengkak.
3. Menyusui Bayi Setidaknya Setiap 2 hingga 3 Jam Sekali
Jika menunggu terlalu lama di antara waktu menyusui, payudara Bunda bisa membesar sehingga lebih sulit bagi bayi Anda untuk menyusu dengan baik.
Kombinasi pelekatan yang buruk dan isapan yang agresif dapat dengan cepat menyebabkan puting sakit.
4. Jaga Kesehatan Kulit Payudara dan Puting
Saat mandi dan mencuci payudara, bilas payudara dan puting dengan air hangat.
Hindari menggunakan sabun yang keras karena dapat mengeringkan, mengiritasi, dan memecahkan kulit pada payudara dan puting.
Usahakan pula untuk menjaga payudara, bra, dan breast pad tetap bersih dan kering.
Kenakan bra menyusui yang bersih setiap hari, dan gantilah setiap kali bra basah atau kotor.
5. Berhati-hatilah Saat Selesai Menyusui
Jika bayi tidak melepaskan puting sendiri di akhir menyusui, misalnya jika ia tertidur, jangan tarik mulutnya langsung dari payudara.
Menarik mulut anak dari payudara setelah menyusui dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada payudara dan puting.
Tempatkan jari ke sisi mulut bayi dengan lembut, lalu lepaskan perlahan mulut bayi.
6. Gunakan Pompa ASI dengan Benar
Banyak ibu percaya bahwa memompa dengan kecepatan yang lebih cepat dan tingkat isap yang lebih tinggi akan menghasilkan lebih banyak ASI lebih cepat.
Namun, ini lebih cenderung menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan mungkin lebih sedikit ASI.
Gunakan flensa pompa yang pas dengan ukuran payudara Bunda dan mulailah dengan tingkat isap yang lebih rendah dan lebih lambat.
Artikel terkait: 6 Cara Mengencangkan Payudara setelah Menyusui, Busui Sudah Coba?
Cara Mengobati Puting Lecet Saat Menyusui
Sebelum pergi ke dokter saat mengalami masalah payudara dan puting sakit, cobalah beberapa cara mengobati puting lecet yang bisa Bunda lakukan di rumah berikut ini.
1. Menggunakan ASI untuk Mengobati Puting Lecet
ASI mengandung antibakteri yang bisa mengobati puting lecet, hingga mengurangi rasa sakit dan membuatnya mengering.
Oleskan beberapa tetes ASI pada puting lecet sebelum dan sesudah menyusui, kemudian angin-anginkan hingga kering.
Artikel terkait: 12 Kegunaan ASI Selain Diminum Bayi, Parents Wajib Tahu!
2. Kompres Hangat
Menggunakan handuk yang telah dicelup air hangat ke payudara sebelum menyusui, bisa mengurangi rasa sakit di puting yang lecet.
Selain itu, juga membersihkan area puting dan meningkatkan produksi ASI.
Bunda juga bisa mandi dengan air hangat agar efeknya lebih terasa di sekujur tubuh.
3. Gunakan Pelembap Alami untuk Mengatasi Puting Lecet
Minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak almond bisa mengurangi kekeringan karena melembapkan area puting yang lecet.
Minyak pohon teh juga bisa digunakan. Kandungan antiseptiknya mengobati puting lecet lebih cepat, dan mencegah masalah lain yang bisa menghambat pemulihan dari puting yang sakit.
4. Herbal
Lidah buaya juga bisa Bunda gunakan untuk mengobati puting lecet. Tanaman herbal ini mengandung fungsi penyembuh alami.
Namun, pastikan Bunda membersihkan sisa lidah buaya sampai bersih sebelum menyusui karena efek lidah buaya jika tertelan bayi bisa menyebabkan diare.
5. Teh Chamomile
Jika Bunda memiliki kantong teh chamomile di rumah, langsung tempelkan pada puting yang lecet untuk mengobatinya.
Kandungan antimikroba dan antiinflamasinya sangat berguna untuk mengobati puting lecet.
Celupkan kantong teh chamomile, lalu peras airnya. Setelah itu, tempelkan pada puting yang lecet selama beberapa menit.
Cuci bersih dengan air hangat sebelum menyusui.
Artikel terkait: Dari Daun Torbangun Hingga Bunga Pisang, Ini Ragam Makanan Peningkat Produksi ASI yang Tak Banyak Diketahui
6. Menggunakan Antibiotik
Puting lecet disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat memunculkan peradangan atau inflamasi pada puting. Kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik.
Antibiotik topikal yang diberikan dalam jangka pendek dapat mengobati kondisi puting lecet akibat infeksi bakteri.
Obat ini akan menembus ke jaringan yang meradang di sekitar lecet pada puting.
Akan tetapi, pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya, Bun, jika ingin menggunakan antibiotik.
7. Gunakan Salep untuk Mengurangi Rasa Sakit
Bunda juga bisa pakai salep mengandung lanolin untuk mengurangi rasa sakit pada puting lecet.
Atau bisa juga menggunakan salep dengan kandungan chamomile atau calendula untuk memberi efek menenangkan sekaligus mengurangi nyeri.
Kandungan tersebut diyakini bisa mengurangi rasa nyeri dan gatal di area puting payudara Bunda.
Tak luput, pastikan salep yang Bunda gunakan memang diformulasikan khusus untuk ibu menyusui.
Apabila tidak yakin, lebih baik tanyakan kepada dokter untuk mendapat salep yang tepat.
***
Cara lain yang bisa Bunda lakukan adalah dengan membiarkan puting terkena udara, menyusui rutin, mengganti posisi menyusui, hindari bra yang terlalu ketat.
Sebaiknya jangan menggunakan sabun, alkohol, atau produk mengandung petroleum jelly untuk mengobati puting Anda.
Itulah beragam cara untuk mengatasi puting lecet. Apakah Bunda punya cara lain untuk mengobati puting lecet saat menyusui?
Baca juga:
Perlu tahu! Ini penyebab dan cara mengatasi puting lecet saat menyusui
ASI-Ku Kok Bercampur Darah, Bahayakah untuk Bayi?
Puting Lecet Saat Menyusui? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.