14 Obat Diare yang Aman Diberikan untuk Anak 1-2 Tahun

Beberapa pilihan obat ini membantu meredakan diare pada anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents mungkin sedikit bingung dengan banyaknya pilihan obat diare anak di pasaran. Apalagi, diare pada anak adalah jenis penyakit yang tak boleh disepelekan. Jika terlambat ditangani, si kecil bisa dehidrasi, lalu efeknya bisa lebih parah. 

Agar kondisi itu terjadi, maka Parents perlu mengetahui cara menangani diare pada anak, seperti memilih obat diare anak yang tepat. Lantas, apa saja obat yang bisa diberikan kepada anak untuk menangani diarenya? 

Nah, berikut ini kami akan berikan beberapa rekomendasinya untuk Parents. Namun sebelumnya, simak terlebih dahulu informasi tentang berbagai penyebab dan gejala si kecil mengalami diare.

Rekomendasi Obat Diare Anak

Obat diare anak tersedia di pasaran dan mudah untuk ditemukan di berbagai apotek terdekat di sekitar Parents. Berikut ini adalah beberapa pilihan obat diare yang dapat diberikan kepada anak.

1. Larutan Oralit

sumber: tokopedia.com

Larutan oralit menjadi salah satu obat yang pas untuk digunakan sebagai penangan pertama ketika anak terjangkit diare. Apalagi oralit sangat mudah ditemukan di apotek.  

Ketika anak terserang diare, umumnya mereka akan mengalami dehidrasi karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang bersama feses atau keluar melalui muntah. Larutan oralit mampu mengatasi masalah dehidrasi tersebut dan mengembalikan kadar elektrolit di dalam tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada bayi, Parents bisa mengenal tanda-tanda dehidrasi ketika popoknya terasa lebih ringan dibandingkan biasanya, menangis tanpa air mata, mulut kering, kurang aktif, dan terdapat titik lunak cekung di atas bayi.

Oralit mengandung mineral seperti senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (CaCl2), glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat. 

Dosis pemberian larutan oralit pada anak-anak adalah sebagai berikut:

  • Bayi, berikan 60-120 mL oralit sehabis diare sambil terus disusui
  • Di bawah usia 2 tahun, larutan oralit diberikan 15 ml per kg berat badan anak atau satu hari sekali untuk mencegah dehidrasi. 
  • Usia 2-10 tahun: 50 ml per kg berat badan dalam 4-6 jam pertama atau 120-240 ml sehabis buang air besar. Kemudian 100 ml per kg berat badan pada 18-24 jam setelahnya, untuk mencegah dehidrasi. 

2. Obat Diare Anak: Lacto-B

sumber: bukalapak.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lacto-B adalah suatu produk suplemen probiotik berbentuk bubuk yang mengandung bakteri baik bagi pencernaan, seperti Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophilus.

Suplemen probiotik seperti Lacto-B bekerja dengan memerangi bakteri jahat yang menyebabkan infeksi di usus anak. Apalagi, suplemen probiotik tidak hanya mampu memerangi bakteri jahat di susu, melainkan juga mampu meningkatkan imun tubuh anak. Lacto-B bisa diberikan pada anak usia 1-12 tahun dengan dosis 3 kali sehari. 

Cara pemakaiannya cukup mudah. Parents hanya perlu mencampurkan Lacto-B dengan minuman atau makanan anak.

Artikel Terkait: Cegah masalah pencernaan pada bayi jenis makanan ini!

3. Entrostop Anak 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

sumber: bukalapak.com

Jika dua pilihan obat di atas, oralit dan Lacto-B tidak bisa Parents temukan, obat komersial seperti Entrostop Anak bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi diare buah hati.

Entrostop anak terbuat dari bahan herbal yang aman, seperti ekstrak daun jambu, teh, dan jahe. Obat ini mengklaim mampu mengurangi frekuensi buang air besar dan memadatkan tinja. 

Entrostop anak berbentuk cair dalam kemasan sachet. Untuk dosis, Parents bisa baca petunjuk pemakaian yang tertera di bungkusnya, lalu sesuaikan dengan usia buah hati. 

4. Zinkid Zinc

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

sumber: Bukalapak.com

Zinkid Zinc adalah produk suplemen zinc yang mampu mengurangi gejala diare dan membuat anak lebih cepat sembuh. Zinkid Zinc bisa diberikan bersamaan dengan larutan oralit. 

Bahkan, setelah anak sembuh dari diare, suplemen ini dapat terus diberikan selama beberapa waktu agar kuman penyakit penyebab diare tidak kembali menyerang. Pemberian dosis Zinkid Zinc untuk anak 2 bulan adalah 5 ml, sedangkan untuk usia 6 bulan-5 tahun adalah sebanyak 10 ml.

Artikel Terkait: 5 Manfaat zinc untuk anak, ketahui tanda defisiensinya pada si kecil

5. Guanistrep

sumber: tokopedia.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Obat diare Guanistrep sirup adalah salah satu obat diare yang mengandung kaolin dan pektin. Kedua kandungan ini berfungsi untuk mengobati diare dengan penyebab yang tidak diketahui. 

6. Obat Diare Anak: Madu Anak Antariksa

sumber: bukalapak.com

Madu dipercaya banyak orang bisa mengatasi diare karena mampu melawan berbagai kuman penyakit, salah satunya bakteri penyebab diare. 

Nah, Madu Anak Antariksa adalah ramuan herbal alami yang mampu mempercepat kesembuhan, melengkapi nutrisi,  meningkatkan nafsu makan, dan melawan bakteri jahat di dalam tubuh si kecil, termasuk kuman penyakit penyebab diare. 

Madu Anak Antariksa mengandung madu asli, temulawak, albumin ikan gabus dan gamat emas. Dosis yang bisa diberikan kepada anak adalah 1 sendok makan 2 kali sehari.

7. DaryaZinc

sumber: tokopedia.com

Sama dengan Zinkid, DaryaZinc juga mengandung Zinc yang membantu meredakan gejala diare pada anak 1-2 tahun. Obat ini mengandung Zinc sulfate monohydrate yang dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Karena itu, obat ini juga dapat mencegah si kecil dehidrasi. 

Obat Diare Alami untuk Anak

1. Plain Yoghurt

Foto: Freepik/jcomp

Untuk beberapa jenis diare menular, probiotik dapat membantu. Bunda bisa membeli yoghurt probiotik tanpa resep dalam bentuk cair dan pil. Bunda bisa memberikan yoghurt yang mengandung probiotik yang cukup aman untuk si kecil. Namun, pastikan untuk membeli plain yoghurt yang tidak ditambahkan perasa atau gula. Bunda juga bisa memastikan keamanannya dengan dokter sebelum menggunakan probiotik jika si kecil di bawah usia 3 tahun.

2. Jahe

Salah satu bahan alami yang dapat mengatasi diare dan gangguan pencernaan pada anak adalah jahe. Kandungan gingerol dan shogaol yang dimiliki jahe mampu mempercepat kontraksi perut dan membantu melancarkan pencernaan. 

Si kecil mungkin belum bisa mengonsumsi minuman jahe murni yang rasanya pedas, namun Parents dapat mencampurkan jahe pada makanan si kecil atau membuatnya sebagai teh.

3. Air Kelapa

Minuman alami lainnya yang dapat meredakan diare adalah air kelapa. Air kelapa memiliki kandungan elektrolit yang bisa mengatasi dehidrasi saat diare, dan membantu mengatasi gangguan pencernaan.

4. Pisang

Pisang mengandung kalium, seng, zat besi, kalsium, magnesium, serta Vitamin A dan B6. Karena diare benar-benar menguras energi si kecil, pisang akan membantu memulihkan kekuatannya. Untungnya, kebanyakan bayi menyukai rasa pisang. Ini tersedia sepanjang tahun dan membuatnya menjadi yang teratas dalam daftar makanan penting di sebagian besar rumah tangga.

5. Apel

Apel mengandung pektin yang membantu mengencangkan gerakan usus si kecil. Cuci apel, rebus dalam air, dan buat pure agar lembut dan mudah dicerna. Ini tidak hanya akan mencegah diare tetapi akan memberi bayi energi yang sangat dibutuhkan.

6. ASI

Jika Bunda masih menyusui si kecil, jangan berhenti. ASI adalah obat alami yang bisa mengatasi diare si kecil. ASI membantu mempercepat pemulihan bayi karena kandungan antibodinya yang tinggi. Ini juga dapat mencegah perlunya rawat inap bayi. Jika bayi disusui dan diberi susu formula, akan lebih baik untuk meningkatkan jumlah ASI yang ia konsumsi, karena susu formula bisa sedikit lebih sulit dicerna oleh si kecil.

7. Wortel

Bayi perlu mengisi kembali energinya yang hilang ketika ia memiliki gerakan yang longgar. Wortel adalah sumber energi yang bagus pada saat-saat seperti itu. Jus atau pure wortel dapat disajikan beberapa kali dalam sehari. Jika bayi Anda berusia di atas satu tahun, jus wortel seharusnya cocok untuknya.

Obat diare anak memang tersedia dalam berbagai pilihan dan jenis di pasaran. Namun, sebaiknya utamakan untuk memilih yang sifatnya alami, seperti suplemen probiotik dan zink terlebih dahulu.

Lalu, jika tidak menjukkan tanda-tanda kesembuhan meski telah minum obat diare anak, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa ditangani dengan tepat.

Gejala dan Penyebab Diare pada Anak

Gejala Diare

Anak yang mengalami diare akan menunjukkan gejala seperti:

  • Sering buang air besar
  • Fesesnya lembek karena mengandung banyak cairan
  • Terkadang dibarengi gejala muntah-muntah
  • Anak juga sering mengeluhkan kram pada perut, kembung
  • Serta, suhu tubuh meningkat.
  • Mual
  • Dehidrasi
  • Lemas

Artikel Terkait: Anak diare, ini hal yang perlu Parents ketahui dan lakukan

Penyebab Diare

Ada berbagai faktor yang menyebabkan anak dapat terjangkit diare. Apalagi, seperti yang Parents ketahui, anak-anak cenderung bermain dengan bebas dan tidak memperdulikan kemungkinan adanya bakteri dan kuman penyakit.

Berikut ini adalah beberapa penyebab diare pada anak.

1. Badan yang Kurang Bersih

Dilansir dari Hellosehat, anak-anak adalah makhluk yang belum memiliki imun tubuh sekuat orang dewasa. Apalagi, mereka cenderung belum mengetahui pentingnya menjaga kebersihan tangan sebelum makan atau menyentuh wajah. 

Tangan anak-anak yang aktif bermain mampu menjadi media paling potensial untuk penularan bakteri penyebab diare, seperti salmonella dan E.coli

2. Keracunan Makanan

Gejala diare anak yang disebabkan keracunan makanan kadang disertai dengan muntah. Keracunan makanan pada anak umumnya disebabkan oleh terpaparnya makanan dengan kuman penyakit penyebab diare atau proses memasaknya yang belum sempurna.

3. Infeksi Gastrointestinal

Infeksi pada mukosa lambung dan usus adalah penyebab paling umum dari diare pada anak-anak dan orang dewasa. Mikroba masuk ke saluran pencernaan melalui makanan atau air yang tidak higienis, makanan mentah atau setengah matang. Organisme ini mungkin termasuk virus, bakteri, dan parasit.

4. Rotavirus

Ini adalah agen penyebab penyakit diare yang paling umum pada bayi baru lahir dan anak-anak, dan merupakan penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia. Kondisi ini dapat dicegah dengan vaksin rotavirus.

5. Adenovirus

Selain menyebabkan penyakit pernapasan pada bayi baru lahir dan balita, adenovirus juga dapat menyebabkan penyakit diare di dalamnya. Ini dapat menyebar melalui kontak dekat, batuk, dan bersin. Infeksi mungkin cukup parah untuk menyebabkan dehidrasi.

6. Salmonella typhi

Demam tifoid atau enterik adalah bentuk bakteri gastroenteritis. Ini dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Dalam bentuk yang paling parah, dapat menyebabkan borok pada sistem pencernaan, yang mungkin memerlukan manajemen bedah.

7. Escherichia coli

Sebuah bakteri Gram-negatif biasanya berhubungan dengan infeksi saluran kemih, E. coli dapat menyebabkan penyakit diare pada anak-anak karena air dan makanan yang terkontaminasi. Ini adalah organisme yang juga terkait dengan diare perjalanan.

8. Infeksi Parasit

Infeksi cacing tambang, cacing gelang dan tinea sebagian besar disebabkan oleh makan daging mentah, daging sapi, atau daging babi.

9. Alergi dan Intoleransi Makanan

Beberapa bayi tidak toleran terhadap makanan tertentu seperti protein susu, telur, kentang, dan kacang tanah. Ketika makanan tersebut tertelan, mukosa lambung meradang, yang merespon melalui reaksi kekebalan untuk mengekang peradangan. 

Reaksi kekebalan ini dikaitkan dengan gejala seperti mual, gastritis dan muntah. Intoleransi laktosa adalah salah satu contohnya, dimana enzim yang diperlukan untuk memetabolisme gula laktosa yang ada dalam susu kurang. Oleh karena itu, bayi tersebut tidak toleran terhadap susu, termasuk ASI.

Tips Merawat Bayi Diare di Rumah

Bunda tidak selalu dapat menghentikan atau mencegah diare bayi, tetapi Bunda dapat membantu membuat si kecil lebih nyaman. Anda juga dapat mencegah dehidrasi dan komplikasi lain di rumah.

Dalam kebanyakan kasus, diare bayi sembuh dengan sendirinya dan bayi Anda tidak memerlukan perawatan medis. Inilah yang dapat Anda lakukan di rumah ketika si kecil mengalami diare:

  • Jaga agar bayi tetap terhidrasi. Tetap menyusui jika Anda menyusui. Jika si kecil diberi susu formula, buatlah susu formula seperti biasa dan beri makan bayi.
  • Tanyakan kepada dokter tentang minuman elektrolit untuk bayi seperti Pedialyte. Ini dapat membantu menggantikan cairan dan garam yang hilang saat bayi mengalami diare. Tapi perhatikan: Dalam kasus diare normal, ASI atau susu formula sudah cukup.
  • Ganti popok bayi sesering mungkin. Cobalah untuk menjaganya sekering mungkin untuk membantu mencegah ruam popok.

Jika si kecil sudah makan makanan padat, beri mereka sedikit makanan yang dapat membantu meredakan diare. Ini termasuk:

  • biskuit
  • sereal
  • Semacam spageti
  • pisang

Kapan Harus ke Dokter?

Dua warna yang tidak boleh menjadi warna kotoran bayi (dan orang dewasa) atau diare adalah putih dan merah. Hubungi dokter segera jika Anda melihat warna-warna ini di popok si kecil.

Kotoran yang sangat ringan atau putih bisa menjadi tanda masalah hati. Diare atau kotoran merah bisa berarti ada pendarahan di suatu tempat di dalam.

Hubungi dokter jika bayi mengalami diare parah, atau buang air besar encer lebih dari 10 kali sehari.

Dapatkan perhatian medis jika bayi Anda memiliki gejala atau tanda penyakit lain bersama dengan diare. Ini termasuk:

  • banyak muntah
  • muntah yang kuat
  • ruam kulit
  • demam
  • penurunan berat badan
  • tidak menambah berat badan
  • kotoran merah atau putih

Itulah beberapa informasi tentang obat diare anak. Semoga informasi ini bermanfaat.

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

11 Obat Diare Anak untuk Usia 1 hingga 5 Tahun
https://www.tokopedia.com/blog/obat-diare-anak-kpt/ 

Diarrhoea in Children
https://parenting.firstcry.com/articles/diarrhoea-in-children/ 

16 Home Remedies for Diarrhoea (Loose Motions) in Babies
https://parenting.firstcry.com/articles/15-easy-home-remedies-for-loose-motion-diarrhea-in-infants/ 

What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do
https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea 

How to treat diarrhea in kids
https://www.childrens.com/health-wellness/how-to-treat-diarrhea-in-kids 

 

Baca Juga:

Anak-anak lebih berisiko alami dehidrasi daripada orang dewasa, apa sebabnya?

4 Penyebab Anak Diare yang Jarang Disadari, Ini Cara Mengatasinya

3 Buah untuk Atasi Diare pada Anak, Mudah Ditemukan!

Penulis

Rian Andini