Kesibukan anak-anak dalam kegiatannya sehari-hari sering membuat mereka malas minum air putih. Misalnya ketika mereka asyik bermain, mereka mengabaikan rasa hausnya.
Padahal, minum air putih merupakan sesuatu yang penting untuk mendukung kinerja berbagai sistem dan organ dalam tubuh.
Kekurangan cairan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari demam hingga sesak napas. Agar mereka tidak mengalami hal tersebut, sebaiknya Anda lebih waspada terhadap tanda-tanda ketika tubuh mereka kekurangan cairan.
Gejala anak kurang minum air putih
Ketahui berbagai gejala anak kekurangan asupan air putih dalam kesehariannya.
Berikut ini adalah 5 tanda utama bahwa anak kurang minum air putih:
1. Bau napas
Tahukah Parents, ciri khas yang bisa menandakan si kecil kekurangan minum ialah napas berbau yak sedap? Air liur mengandung antibakteri, dan saat tubuh kekurangan cairan maka tubuh akan memproduksi sedikit air liur.
Hal tersebut dapat membuat pertumbuhan bakteri dalam mulut meningkat pesat. Inilah yang menyebabkan munculnya bau nafas. Jadi, sebaiknya segera minta si kecil minum air bila napas mereka terasa tak sedap.
Artikel Terkait : Bayi 6 bulan mengalami Bronkuspneumonia akibat asap rokok, sang ibu beri peringatan
2. Mengidamkan makanan manis
Saat tubuh kekurangan cairan, maka hati akan kesulitan untuk mengubah beberapa nutrisi menjadi glikogen dan komponen sumber energi yang lainnya. Bila si kecil terus menerus mengalaminya, sebaiknya mewaspadainya, ya.
Hal inilah yang membuat mereka mengidamkan makanan manis. Segera minta mereka minum air putih atau konsumsi makanan yang mengandung banyak cairan, seperti buah dan sayur.
3. Mengantuk
Anak yang sering mengantuk bisa jadi salah satu tanda bahwa si kecil mengalami kekurangan air putih.
Bila anak-anak seringkali mengantuk di saat-saat yang tak wajar, mungkin ia kurang minum air. Demikian pula dengan Anda. Ketika hari beranjak sore, sebagian besar orang akan merasakan kantuk. Bukan hanya karena bosan terhadap pekerjaan, hal ini merupakan tanda bahwa Anda membutuhkan lebih banyak cairan.
Kurangnya cairan dalam tubuh membuat tubuh kekurangan oksigen. Sehingga muncullah reaksi mengantuk. Konsumsi segelas air putih dapat membantu menghilangkan rasa kantuk Anda.
Artikel Terkait : Panduan memberi air putih pada bayi, Parents wajib tahu!
4. Pusing
Si kecil tiba-tiba pusing? Bisa jadi, itu menjadi tanda ia kekurangan asupan cairan.
Di dalam tengkorak kepala, otak dikelilingi oleh cairan untuk mencegahnya berbenturan dengan tengkorak. Saat cairan di dalam tengkorak tidak tercukupi, maka otak akan mendorong melawan tengkorak, sehingga membuat kita merasa pusing.
Memang anak-anak belum tentu bisa mengungkapkan rasa pusingnya. Tetapi bila Anda mendeteksi ia rewel dan lesu, mungkin saja ia sedang pusing. Mintalah ia minum air putih.
5. Urin pekat
Bila urin si kecil lebih pekat bisa jadi salah satu penyebabnya ialah karena kekurangan asupan air putih.
Saat tubuh si Kecil kekurangan cairan, maka tubuh akan memproduksi urin dengan warna yang lebih pekat dari biasanya. Bila Anda sudah menyadari hal tersebut, jangan tunda lagi untuk segera minta mereka minum air putih lebih banyak dari biasanya.
Berapa jumlah asupan cairan yang dibutuhkan si kecil?
Dilansir dari The British Nutrition Foundation, jumlah asupan cairan yang dibutuhkan si kecil tentunya bergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut seperti jenis kelamin, usia, lingkungan, cuaca, dan aktivitas mereka dalam keseharian. Namun, umumnya memang si kecil membutuhkan asupan sekitar 6-8 gelas setiap harinya.
Anak-anak yang usianya lebih muda biasanya membutuhkan jumlah yang lebih sedikit, yakni 120-150 ml. Sedangkan anak yang lebih besar membutuhkan cairan sekitar 250-300 ml.
Untuk anak usia 4-8 tahun, anak sebaiknya diberikan 1,1-1,3 liter per hari. Sementara, untuk anak perempuan berusia 9-13 tahun membutuhkan 1,3-1,5 liter per harinya. Di sisi lain, anak laki-laki berusia 9-13 tahun membutuhkan asupan cairan sekitar 1,5-1,7 liter per hari.
Hal ini didasarkan dari rekomendasi Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA). Tentunya, aturan ini ditetapkan dengan asumsi bahwa 70-80% cairan tubuh si kecil berasal dari minuman. Sementara sisanya atau sekitar 20-30% berasal dari makanan.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Artikel ini pertama kali dipublikasikan di 1Health dan digunakan atas seijin 1Health.
Baca juga:
Usia berapa bayi boleh minum air kelapa, dan apa saja manfaatnya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.