7 Penyebab Nyeri Ulu Hati Saat Hamil, Jangan Dianggap Sepele, Bun!
Nyeri ulu hati pada ibu hamil bisa disebabkan karena 7 hal ini.
Bumil merasakan nyeri ulu hati? Kondisi nyeri ulu hati saat hamil memang sering dialami, apalagi pada trimester kedua.
Apa saja yang menyebabkannya? Dan bagaimana mengatasinya? Yuk, baca ini sampai habis, Parents.
Artikel terkait: Tulang kemaluan nyeri saat hamil, wajar nggak sih?
7 Penyebab Nyeri Ulu Hati saat Hamil
Meskipun begitu, nyeri dada yang paling umum biasanya memang disebabkan oleh beberapa faktor seperti di bawah ini.
1. Heartburn
Heartburn bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, gas, atau makan makanan tertentu. Hormon progesteron bisa menjadi penyebab utamanya.
Hormon ini melemaskan sfingter di ujung kerongkongan, yang memungkinkan asam lambung naik.
Bila Bunda mengalaminya sebelum kehamilan, penting untuk membicarakan hal ini dengan dokter untuk mencegah timbulnya kondisi yang lebih buruk lagi.
Jika mengonsumsi suplemen zat besi, hindari mengonsumsi antasida secara bersamaan. Pasalnya, antasida dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi.
2. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan terjadi ketika gas terperangkap di dada.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah untuk jangka waktu yang lama, jadi penting untuk menghindari makanan yang membuat Bunda tidak nyaman.
Gejala-gejala gangguan pencernaan dan heartburn sering terasa semakin buruk setelah minggu ke-27 kehamilan.
3. Tekanan dari Bayi
Saat bayi tumbuh, tubuh Bunda juga ikut berubah.
Selama transformasi ini, tekanan pada tulang rusuk atau diafragma dapat memicu nyeri dada.
Artikel terkait: Mencukur rambut kemaluan sebelum melahirkan ternyata perlu, ini alasannya
4. Stres
Selain menyebabkan ketegangan otot, stres juga dapat menyebabkan nyeri ulu hati pada ibu hamil.
Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu apa yang menyebabkan Bunda stres, dan upayakan untuk mencegah timbulnya rasa stress.
Ingat, jika bumil merasa stres, juga bisa dirasakan oleh janin, lho.
5. Perubahan Payudara
Saat kehamilan semakin besar, payudara pun akan ikut menjadi lebih besar. Ini bisa menyebabkan sesak napas atau nyeri dada.
6. Asma
Jika Bunda menderita asma sebelum kehamilan, kemungkinan saat hamil juga akan memicu gejala asma, sehingga sulit bernapas setelah aktivitas normal.
Bicarakan dengan dokter untuk memastikan obat asma sesuai untuk Bunda minum saat sedang hamil.
7. Pelebaran Rusuk
Saat kehamilan berlanjut, tulang rusuk semakin melebar. Ini bisa menyebabkan ketegangan di dada.
Ketika bayi bertambah besar dan mulai menekan otot, tulang rusuk, dan diafragma, napas pendek cenderung dirasakan.
Kapan Nyeri Ulu Hati pada Ibu Hamil Perlu Ditindaklanjuti?
Jika nyeri ulu hati saat hamil semakin parah, atau disertai sesak napas, pusing, dan lemah, Bunda harus segera menghubungi dokter.
Perawatan mungkin termasuk memastikan Bunda mengonsumsi cukup vitamin dan nutrisi, terutama zat besi, kalsium, dan magnesium.
Cara lain yang bisa membantu untuk meredakan rasa tidak nyaman bisa dengan cara melakukan yoga.
Jangan lupa dipraktikan, ya, Bun.
The Bump
www.thebump.com/a/chest-pain-during-pregnancy
Medical News Today
www.medicalnewstoday.com/articles/327409
Healthline
www.healthline.com/health/pregnancy/chest-pain-pregnancy
Baca juga: