Dewasa ini banyak beredar mitos-mitos mengenai cairan sperma. Banyak yang mengatakan bahwa sperma dapat digunakan untuk merawat kulit, dan ada pula yang beranggapan bahwa menelan sperma dapat bermanfaat untuk kesehatan.
Benarkah demikian?
Mari simak penjelasannya di bawah ini.
Artikel Terkait: Waspada, 9 Kelainan Sperma Ini Bisa Bikin Susah Punya Momongan
Kandungan dalam Cairan Semen
Pria dewasa yang sehat dapat menghasilkan sekitar satu sendok teh cairan semen dalam satu kali ejakulasi.
Jumlah ini dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Sperma sendiri tidak mengandung kalori yang tinggi, hanya sekitar 5 hingga 7 kalori.
Banyak yang beranggapan bahwa sperma itu kaya protein, namun faktanya untuk mendapatkan manfaat dari protein yang terkandung dalam sperma Anda harus mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak.
Dari keseluruhanya, protein yang terkandung dalam sperma hanya sekitar satu per dua puluhnya saja.
Mengutip dari Healthline, cairan semen atau air mani mengandung zat-zat seperti berikut:
- Gula
- Sodium
- Garam sitrat
- Seng
- Klorida
- Kalsium
- Asam Laktat
- Magnesium
- Kalium
- Urea.
Apakah Menelan Sperma Aman untuk Kesehatan?
Sumber: Shutterstock
Pada dasarnya, komponen penyusun sperma atau air mani aman untuk dicerna. Sperma yang tertelan ini akan dicerna dengan cara yang sama seperti makanan oleh sistem pencernaan kita.
Dikutip dari Medical News Today, meskipun cairan semen atau air mani mungkin mengandung bahan-bahan yang bermanfaat bagi kulit, sejumlah kecil bahan-bahan ini kemungkinan tidak akan memberikan manfaat apa pun.
Mengonsumsinya juga memiliki risiko reaksi alergi dan infeksi menular seksual (IMS).
Infeksi bakteri seperti Gonore atau Chlamydia dapat menyebar melalui tenggorokan jika Anda menelan sperma. Infeksi virus dari kulit ke kulit seperti herpes juga bisa terjadi akibat kontak langsung kulit dengan air mani.
Selain itu, dalam kasus yang sangat langka terdapat potensi risiko alergi air mani. Risiko ini persentasenya sangat kecil.
Gejala alergi air mani bervariasi antar individu, namun pada umumnya gejalanya adalah sebagai berikut:
- Gatal
- Muncul ruam kemerahan
- Pembengkakan
- Sulit bernafas
- Rasa nyeri pada kulit jika kontak langsung atau nyeri pada tenggorokan jika tertelan.
Benarkah Sperma Dapat Merawat Kulit?
Anggapan bahwa sperma mungkin dapat bermanfaat bagi kesehatan kulit sebagian besar hanya berasal dari bukti anekdotal yang mengklaim bahwa nutrisi di dalamnya dapat merawat kulit.
Hanya sedikit bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa penggunaan atau konsumsi air mani secara topikal dapat meningkatkan kesehatan dan penampilan kulit seseorang.
Karena cairan semen yang dikeluarkan ketika ejakulasi hanya sejumlah kecil saja, maka kecil juga kemungkinannya mengonsumsinya dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk bermanfaat pada kulit.
Beberapa orang percaya mengoleskan sperma secara topikal pada kulit dapat membantu mengobati memperbaiki jerawat.
Sperma memang mengandung senyawa organik Spermine yang mengandung sifat antioksidan dan anti inflamasi sehingga dipercaya dapat mengobati jerawat. Namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan air mani sebagai pengobatan jerawat.
Air mani juga mengandung senyawa Spermidine. Kandungan senyawa ini mengakibatkan bau khas yang terdapat pada air mani.
Sebuah studi pada tahun 2021 mencatat bahwa Spermidine yang disekresikan dari bakteri Streptococcus dapat mendorong sintesis kolagen alami pada kulit.
Faktanya, jumlah kandungan Spermidine dalam sperma mungkin terlalu rendah untuk melawan tanda-tanda penuaan dini seperti keriput atau garis halus pada kulit.
Ada banyak makanan yang mengandung kadar Spermidine yang tinggi, contohnya buah jeruk dan paprika hijau.
Akan lebih baik jika Parents mengonsumsi buah-buahan dan sayur langsung untuk merawat kulit dibandingkan dengan menggunakan sperma untuk perawatan kulit.
Para dermatologis sendiri menganggap bahwa sperma dapat merawat kulit sebagai mitos belaka.
Artikel terkait: Kenali Gejala Alergi Sperma yang Bisa Bunda Alami, Cek!
Benarkah Menelan Sperma Bisa Menyebabkan Kehamilan?
Nah, ini satu pertanyaan yang sering ditanyakan, terutama jika pasangan suami istri sedang tidak merencanakan kehamilan dan tanpa sengaja menelan sperma saat berhubungan.
Merujuk Alodokter, menelan sperma tidak menyebabkan kehamilan. Pasalnya, sperma yang tertelan akan masuk ke dalam saluran pencernaan.
Dan hal ini tidak menyebabkan seseorang hamil.
Seperti yang kita tahu, untuk menyebabkan kehamilan, sel sperma harus bertemu dengan sel telur di organ reproduksi wanita.
Dan ini hanya terjadi melalui hubungan intim, bukan karena menelan sperma.
***
Meski tidak berbahaya jika tertelan, menelan sperma belum terbukti memberikan manfaat yang signifikan untuk kesehatan.
Lakukan apa yang Parents rasa nyaman untuk dilakukan sesuai dengan preferensi pribadi.
Baca Juga:
Para suami wajib tahu! 7 Buah dan sayur ini bisa bantu memperbanyak sperma
10 Tips Meningkatkan Kualitas Sperma
Sedang Promil? Wajib Tahu Ciri-Ciri Sperma Sehat Berikut Ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.