X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Alergi Sperma, Ini Gejala yang Perlu Bunda Pahami

Bacaan 4 menit
Alergi Sperma, Ini Gejala yang Perlu Bunda PahamiAlergi Sperma, Ini Gejala yang Perlu Bunda Pahami

Gejalanya bisa sangat ringan dan hilang beberapa waktu kemudian, namun bisa juga menjadi parah.

Alergi sperma adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein yang terdapat di dalam sperma. Alergi ini biasanya dialami oleh perempuan. Namun, tidak sedikit juga pria yang mengalami gejala alergi sperma. Kondisi ini juga dikenal dengan nama lain, yakni alergi orgasme, atau Post-orgasmic Illness Syndrom (POIS). Berikut fakta seputar alergi sperma yang perlu Parents ketahui.

Gejala Alergi Sperma 

alergi sperma

Alergi semen atau sperma yang dalam dunia medis dikenal juga dengan istilah POIS ini memiliki ciri-ciri seperti alergi pada umumnya. Gejalanya bisa terlihat pada bagian tubuh yang kontak langsung dengan sperma yang umumnya adalah organ intim. Gejalanya bisa sangat ringan dan hilang beberapa waktu kemudian, namun untuk alergi yang parah bisa terjadi anafilaksis.

Anafilaksis adalah gejala alergi yang cukup parah yang biasanya timbul secara tiba-tiba. Gejala ini membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Upaya penanganan medis dilakukan untuk menurunkan reaksi sistem kekebalan tubuh saat tubuh berinteraksi dengan cairan semen atau sperma ini.

Ciri-ciri yang menandakan bahwa seseorang mengalami POIS ini bisa muncul kapan saja. Namun, umumnya akan terlihat 5-30 menit setelah melakukan kontak dengan cairan semen atau sperma. Beberapa ciri alergi yang terlihat, yakni:

  • Ruam kemerahan pada permukaan kulit yang kontak langsung dengan sperma.
  • Rasa panas pada area yang kontak langsung dengan sperma.
  • Biduran yang terasa gatal dan sangat mengganggu.
  • Pembengkakan.
  • Rasa nyeri.

Selain ciri-ciri di atas, ada juga beberapa kondisi yang cukup parah serta perlu segera ditangani oleh dokter. Berikut ciri-ciri anafilaksis yang dimaksud:

  • Mengalami sesak napas.
  • Terjadi pembengkakan pada bagian tubuh lain, terutama tenggorokan dan lidah.
  • Jantung berdebar kencang tapi denyut melemah.
  • Mual, muntah-muntah, hingga diare.
  • Tekanan darah turun drastis.
  • Pingsan.

Baca juga: Sedang Promil? Wajib Tahu Ciri-Ciri Sperma Sehat Berikut Ini!

Upaya Penyembuhan Alergi Sperma

alergi sperma

Kondisi POIS ini umumnya tidak akan terjadi apabila hubungan seks dilakukan dengan memakai kondom. Sebabnya karena cairan semen atau sperma yang  tertampung di dalam kondom tidak kontak langsung dengan kulit atau tubuh. Sebaliknya, hubungan seks yang tidak memakai kondom jelas meningkatkan kemungkinan terjadinya alergi, terutama di bagian mulut vagina.

Walau demikian, apabila terlanjur mengalami alergi, terdapat sejumlah upaya penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Mereka yang mengalami alergi semen atau sperma bisa mengatasinya dengan melakukan desentitisasi.

Desentitisasi adalah upaya penanganan untuk menurunkan reaksi sistem kekebalan tubuh (imun) pada penyebab alergi (alergen). Metode ini dilakukan dengan cara mengoleskan sperma pada vagina atau penis secara berkala. Biasanya 20 menit sekali sampai gejala alergi perlahan-lahan berkurang.

Umumnya setelah melakukan metode desentitisasi tahap pertama, pasien akan diminta untuk berhubungan seks lagi. Tujuannya agar terkena cairan semen atau sperma yang sama lagi hingga mengalami alergi kembali. Metode ini memungkinkan dokter untuk memantau reaksi alergi dan melakukan penanganan lanjutan sampai sistem imun benar-benar tidak menganggap sperma sebagai "ancaman" bagi tubuh.

Baca juga: Ejakulasi Tanpa Sperma, Apakah Normal atau Berbahaya?

Obat-obatan untuk Menangani Alergi Sperma

alergi sperma

Selain dengan cara desentitisasi tadi, ada juga obat-obatan yang bisa membantu menangani alergi yang timbul akibat POIS. Obat-obatan yang diberikan umumnya adalah obat untuk meringankan gejala alergi serta mencegahnya untuk kambuh pasca berhubungan seks. Cara ini umumnya dipakai oleh pasangan yang tidak nyaman berhubungan seks dengan menggunakan kondom.

Obat yang diberikan dokter biasanya perlu dikonsumsi 30-60 menit sebelum berhubungan seks. Memang ada beberapa jenis obat yang bisa didapatkan tanpa resep dokter. Tapi, sangat disarankan agar Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Tujuannya untuk mengurangi kemungkinan alergi obat atau efek samping pada masalah reproduksi yang justru lebih parah.

Untuk mencegah alergi menjadi lebih parah, pasien yang mengalami POIS disarankan untuk rutin memeriksakan diri dan pasangan ke dokter. Yang tidak kalah penting adalah bersikap terbuka dan mendiskusikan gejala-gejala yang kerap muncul setelah berhubungan seks.

Dengan demikian, akan lebih mudah bagi dokter untuk mengidentifikasi gejala alergi sperma yang dialami oleh pasien. Selain itu, pasien yang mengalami alergi sperma juga dapat ditangani lebih cepat sehingga membantu memperbaiki hubungan seksual dengan pasangan.

 

Artikel telah ditinjau oleh:

dr.Gita PermataSari, MD

Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

 

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

id.theasianparent.com/efek-menelan-sperma

id.theasianparent.com/azoospermia

id.theasianparent.com/kesuburan-sperma

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Seks
  • /
  • Alergi Sperma, Ini Gejala yang Perlu Bunda Pahami
Bagikan:
  • 7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan
    Cerita mitra kami

    7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan

  • Benarkah Jahe Merah Bisa Bantu Tingkatkan Libido? Ini Penjelasannya!

    Benarkah Jahe Merah Bisa Bantu Tingkatkan Libido? Ini Penjelasannya!

  • Mengenal Struktur Vagina, Pintu Gerbang Awal Kehidupan Manusia

    Mengenal Struktur Vagina, Pintu Gerbang Awal Kehidupan Manusia

app info
get app banner
  • 7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan
    Cerita mitra kami

    7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan

  • Benarkah Jahe Merah Bisa Bantu Tingkatkan Libido? Ini Penjelasannya!

    Benarkah Jahe Merah Bisa Bantu Tingkatkan Libido? Ini Penjelasannya!

  • Mengenal Struktur Vagina, Pintu Gerbang Awal Kehidupan Manusia

    Mengenal Struktur Vagina, Pintu Gerbang Awal Kehidupan Manusia

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.