Ketika seorang laki-laki ejakulasi, maka ia akan mengeluarkan air mani mengandung sperma. Air mani tersebut kemudian membuat sperma dapat bertahan hidup lebih lama hingga mencapai sel telur. Namun, berapa lama masa hidup sperma jika berada di luar tubuh hingga menyebabkan kehamilan?
Apakah sperma bisa bertahan dan membuat perempuan hamil di luar ruangan seperti kolam renang?
Masa Hidup Sperma di Luar Tubuh Setelah Ejakulasi
Baru-baru ini, pernyataan salah satu Komisioner KPAI bernama Sitti Hikmawatty menjadi perbincangan warganet. Pasalnya, ia menyebutkan bahwa kehamilan bisa saja terjadi saat perempuan dan laki-laki berenang di kolam yang sama.
Menurut Sitti, kehamilan yang terjadi saat di kolam renang itu merupakan contoh dari kehamilan tidak langsung. Atau, kehamilan yang terjadi tanpa kontak fisik.
“Pertemuan yang tidak langsung, misalnya. Ada mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat. Walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi pria terangsang dan mengeluarkan sperma, maka dapat berindikasi hamil,” tutur Sitti seperti yang dikutip dari laman Liputan 6.
Dalam video pernyataannya, Sitti juga menyatakan bahwa informasi tersebut ia dapatkan dari jurnal asal luar negeri. Namun, ia tidak mengungkap lebih jelas referensi yang dimaksud.
Maka, setelah pernyataannya menuai beragam reaksi, Sitti pun akhirnya mengklarifikasi dan melakukan permohonan maaf bahwa informasi yang ia bagikan tidaklah tepat. Sitti memaparkan, pernyataan tersebut merupakan pendapat pribadi dan bukan berasal dari lembaga KPAI secara keseluruhan.
“Saya minta maaf kepada publik karena memberikan pernyataan tidak benar. Dengan ini, saya mencabut statement tersebut,” tutupnya
Tanggapan Dokter Mengenai Pernyataan Tersebut
Pernyataan tersebut tentu saja menuai berbagai kritikan, termasuk yang datang dari kalangan dokter, khususnya dokter kandungan. Salah satunya disampaikan oleh dr. Darrell Fernando, SpOG.
Dokter yang berpraktik di RS. YPK, Menteng, Jakarta ini mengungkapkan, “Jelas tidak benar. Sperma tentu saja tidak bisa bertahan hidup di dalam kolam renang, apalagi sampai bisa berenang dan membuat perempuan hamil,” tegasnya pada theAsianparent ID.
Faktanya, sperma memang harus masuk ke dalam vagina perempuan lebih dulu agar terjadi kehamilan.
Sperma Bertahan Hidup di Dalam Vagina
Ditambahkan oleh dr. Dinda Dermaisya, SpOG, bahwa masa hidup sperma setelah berhasil masuk ke dalam vagina memang bisa bertahan hingga 3 hari.
Sperma juga biasanya berenang di dalam tubuh perempuan selama 4 hingga 5 jam. Kemudian, sperma akan mulai bergerak dari vagina menuju leher rahim hingga mencapai rahim.
Untuk menemukan sel telur yang akan dibuahi, pergerakan sperma ini juga dipermudah oleh lendir yang dihasilkan tubuh perempuan.
Tapi, jika sperma ada di lingkungan terbuka, termasuk kolam renang, kondisinya tentu akan berbeda.
dr. Dinda menjelaskan, sperma sebenarnya memang masih bisa bertahan selama masih tercampur dengan cairan ejakulat, “Tapi, itu pun kurang dari 30 menit jika memang sudah di luar tubuh pada suhu ruang. Kemudian sperma akan mati,” tukasnya pada theAsianparent ID.
Tidak hanya itu, lamanya masa sperma hidup pun juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti pengaruh cahaya, udara, perubahan suhu, lingkungan, dan seberapa cepat sperma tersebut mengering.
Sperma Tak Akan Bertahan Lama di Luar Vagina
“Di luar organ reproduksi, sperma tersebut tidak akan bisa bertahan lama. Apalagi bisa berenang masuk ke vagina saat di kolam renang yang mengandung kaporit,” tegasnya lagi.
Perlu diingat, dari 100 juta sperma yang dilepaskan saat ejakulasi, hanya satu yang akan berhasil untuk membuahi sel telur. “Jadi, proses perempuan bisa hamil memang tidak semudah itu. Jutaan sperma kalah dan hanya satu yang bisa membuahi,” tambahnya lagi.
Dilansir dari laman WebMD, untuk memenuhi kebutuhan sel telur yang menunggu, air mani atau semen harus melakukan perjalan untuk membawa sperma dari vagina ke saluran tuba falopi.
Perjalanan tersebut merupakan proses yang sulit. Pasalnya, tidak semua sperma akan bertahan. Hanya sperma dengan kualitas terbaik yang akan bertahan dan berhasil membuahi sel telur.
Para ahli percaya, proses seleksi tersebut kemungkinan merupakan cara alami memilih sperma yang paling sehat untuk membuahi sel telur. Proses tersebut pun pada akhirnya akan memberikan peluang terbaik agar janin yang dikandung pun dalam keadaan sehat nantinya.
Cara Meningkatkan Kesehatan dan Kualitas Sperma
Di sisi lain, jumlah air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi juga memengaruhi proses terjadinya kehamilan.
Rata-rata, laki-laki akan melepaskan sekitar setengah hingga satu sendok teh air mani setiap kali ejakulasi. Jika air mani kurang dari jumlah tersebut, maka hal tersebut dapat menyebabkan jumlah sperma yang dihasilkan pun terbilang kurang untuk membuat seorang perempuan hamil.
Agar sperma yang diproduksi cukup dan berkualitas, maka pola hidup sehat merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan. Dilansir dari WebMD, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan sperma:
- Upayakan untuk tidak merokok atau pun menggunakan obat-obatan terlarang
- Hindari kontak langsung dengan racun seperti pestisida
- Batasi jumlah konsumsi alkohol
- Mengonsumsi makanan sehat dan rajin olahraga
- Jaga agar berat badan tetap terkendali
- Upayakan untuk tidak sering menggunakan celana yang ketat. Pasalnya, udara panas di daerah selangkangan atau skrotum dapat memperlambat proses produksi sperma.
-
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Referensi: WebMD
Baca juga:
Ejakulasi Tanpa Sperma, Apakah Normal atau Berbahaya?
id.theasianparent.com/gejala-balanitis
7 Ragam Bentuk Penis, Ada Kecil Sampai yang Mirip Jamur
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.