Setelah lahir, orangtua biasanya akan melakukan pemantauan berat badan bayi dengan mengunjungi tenaga kesehatan secara rutin untuk memastikan kondisi kesehatan si Kecil.
Memantau berat badan bayi sesuai grafik pertumbuhan menjadi salah satu kewajiban bagi orangtua untuk menentukan kondisi kesehatan si Kecil. Selain itu, ada beberapa alasan mengapa hal ini perlu dilakukan. Apa saja?
Alasan Pentingnya Memantau Kenaikan Berat Badan Bayi
Dilansir dalam laman resmi UNICEF¹, pemantauan pertumbuhan, termasuk pertambahan berat badan, tinggi badan, dan juga lingkar kepala, penting untuk dilakukan sejak bayi lahir. Ini merupakan bagian dari kewajiban orang tua atau pengasuh.
Ada beberapa alasan mengapa pemantauan perkembangan anak, terutama memantau kenaikan berat badan bayi sangat penting. Berikut di antaranya:
1. Memastikan Bayi Berkembang dengan Baik
Dengan rutin memantau berat badan bayi, berarti Ibu memastikan si Kecil tumbuh dengan baik.
Biasanya selama 1 tahun pertama, berat badan si Kecil akan dipantau setiap bulan. Seorang anak yang tumbuh dengan baik dan sehat, umumnya akan mengalami penambahan berat badan setiap bulannya sesuai kurva ideal. Grafik pertumbuhan bayi ini dapat memberi gambaran umum tentang perkembangan fisik bayi Ibu.
Pertumbuhan berat badan si Kecil akan diperhitungkan apakah sesuai dengan jenis kelamin dan usia si Kecil. Dengan begitu, dokter akan menentukan apakah ia tumbuh dengan ideal atau sebaliknya.
Artikel terkait: Cara Mudah Memantau Perkembangan Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan
2. Mendeteksi Adanya Gangguan Kesehatan
Dalam beberapa hari pertama kehidupannya, beberapa bayi baru lahir memang akan mengalami penurunan berat badan. Namun setelah periode tersebut, penurunan atau penambahan berat badan yang drastis pada bayi perlu diperhatikan.
Dikutip dari laman resmi UNICEF, jika berat badan anak bayi tidak bertambah atau berat badannya turun dalam sebulan, mungkin bisa saja pertanda adanya masalah pada kesehatannya.
Jika hal ini terjadi, Ibu harus segera mengonsultasikan kesehatan si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan secara drastis, di antaranya infeksi seperti infeksi saluran kemih, refluks yang parah, hingga alergi parah.
3. Memastikan Kecukupan Nutrisi si Kecil
Memantau pertumbuhan dan berat badan dapat membantu mengidentifikasi masalah nutrisi yang mungkin saja dimiliki anak. Dengan begitu, hal ini memang dapat mencegah kekurangan gizi atau gizi buruk pada anak. Masalah nutrisi yang terdeteksi harus membutuhkan penanganan segera.
Konsultasikan dengan dokter ahli tentang kecukupan nutrisi si Kecil.
Tips Meningkatkan Berat Badan si Kecil
Dikutip dari laman Healthline², berikut beberapa tips untuk membantu meningkatkan berat badan bayi:
1. Menyusui dengan Teknik yang Benar
Menyusui bayi memerlukan teknik yang benar dan tepat. Hubungi konselor laktasi yang dapat memeriksakan apakah si Kecil menyusu dengan benar, atau memiliki kondisi yang membuatnya kesulitan menyusu, sehingga kenaikan berat badannya terhambat.
Beberapa Ibu mungkin mengalami kekhawatiran suplai ASI yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Untuk meningkatkan suplai AS Ibu, terus susui bayi setiap satu atau dua jam, dan cobalah untuk banyak beristirahat. Semakin banyak Ibu menyusui ASI, semakin banyak pula produksi ASI yang dikeluarkan.
2. Meningkatkan Asupan Kalori
Bagi si Kecil yang sudah makan makanan padat, tetap terapkan pola makan seimbang. Berikan asupan karbohidrat dan protein agar meningkatkan asupan kalorinya.
Pilih daging dengan lebih banyak kalori, seperti ayam dan ceker ayam merupakan salah satu pilihan makanan yang berkalori tinggi. Untuk buah, Ibu bisa tawarkan buah pisang dan alpukat.
Ingat, fokuslah untuk memberikan pola makan sehat, seimbang, dan bergizi. Jangan hanya berkonsentrasi pada penambahan berat badan ya, Ibu.
3. Menambah Lemak Sehat
Lemak dibutuhkan untuk penambahan berat badan bayi. Kombinasi minyak zaitun dan alpukat menawarkan manfaat bagi kesehatan. Asam oleat dari keduanya dapat mengurangi peradangan, ditambah lagi si Kecil bisa mendapatkan beberapa kandungan lemak omega-3 yang sangat baik bagi otak.
Ibu juga bisa tawarkan taburan keju parut di atas nasi dan pasta untuk menambah kalori, atau yoghurt berlemak.
4. Konsultasi pada Ahli
Hubungi dokter anak jika Ibu merasa si Kecil memiliki masalah makan, seperti sulit menelan, muntah di antara waktu makan, tampak memiliki alergi makanan, mengalami refluks, atau diare berkelanjutan. Masalah-masalah ini dapat menghambat penyerapan kalori yang dibutuhkan si Kecil dalam penambahan berat badannya.
Dengan berkonsultasi pada ahli, si Kecil akan mendapat penanganan yang tepat sesuai dengan masalah yang dialami.
Ingat, jika dokter anak merasa kenaikan berat badan si Kecil saat ini sudah cukup, dan dapat menunjukkan kurva pertumbuhan yang sesuai, percayalah bahwa bayi Ibu baik-baik saja, ya.
Namun, Ibu tetap perlu melakukan pemeriksaan secara berkala pada bayi untuk mengetahui pertumbuhan anak, sebagai deteksi dini masalah kesehatan si Kecil.
Pemeriksaan kesehatan berkala umumnya dilakukan setiap bulan hingga anak berusia 2 tahun. Setelah anak berusia dua tahun, pemeriksaan dapat dilakukan setiap 6-12 bulan sekali.
Artikel terkait: Parents, Pastikan Tumbuh Kembang Bayi Optimal dengan 5 Cara Ini
Memantau berat badan bayi sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan si Kecil. Anda juga bisa memantau berat badan si Kecil melalui fitur Weight Tracker di Golden Star Club App. Hitung apakah Tinggi, Berat Badan dan Lingkar Kepala si Kecil sudah sesuai dengan usianya? Pantau juga Index Massa Tubuh si Kecil yang penting untuk Ibu ketahui.
Golden Start Club Mobile App juga dilengkapi juga dengan berbagai tools lainnya, seperti Mommy’s checklist, Poop tracker, dan Brain tracker yang mudah digunakan dengan hasil akurat untuk memberikan informasi tumbuh kembang janin dan anak, bagi Ibu hamil dan Ibu menyusui dengan anak hingga usia 2 tahun. Selain menyajikan ragam artikel nutrisi, menu MPASI dan stimulasi lengkap hingga usia 2 tahun. Yuk, download sekarang di Google Play Store dan Apple Store!
Jadi, jangan lengah ya, Bu! Pantau terus perkembangan si Kecil untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
*Referensi:
1. UNICEF Official Website, Key practice: Monitoring growth and development of the child.
2. Healthline, How To Increase Your Baby’s Weight. 2020
Baca juga:
id.theasianparent.com/persiapan-ibu-hamil
Berat serta Tinggi Badan Ideal Anak dan Bayi, Ini Rumus Menghitungnya!
Perkembangan Bayi Usia 0-3 Bulan yang Tidak Boleh Parents lewatkan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.