Agar dapat tumbuh dengan maksimal, orangtua perlu memberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Salah satunya adalah memberikan stimulasi terhadap 5 aspek tumbuh kembang anak. Apa saja 5 aspek tumbuh kembang anak tersebut dan bagaimana cara stimulasi yang tepat?
Dalam Konferensi Pers Virtual bertajuk ‘Dukung Anak Generasi Maju Tumbuh Maksimal, Sarihusada Luncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC’, Presiden of Indonesian Nutrition Association (INA), DR. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK menjelaskan bahwa isu kesehatan anak dapat berdampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak.
Nutrisi yang lengkap sangat diperlukan oleh anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Masalah kesehatan misalnya kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anak mengalami anemia yang jika tidak ditangani secara tepat dapat menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosialnya.
5 Cara Stimulasi Aspek Tumbuh Kembang Anak
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi, selain nutrisi anak juga membutuhkan stimulasi. Ada lima aspek yang harus distimulasi dengan cara yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal.
“Pada kondisi seperti sekarang, orangtua dan anak harus menyesuaikan diri dengan kondisi baru dan tidak menentu, sehingga anak dituntut untuk dapat berpikir cepat, tangguh, percaya diri, tumbuh tinggi, dan aktif bersosialisasi untuk dapat menjadi anak Generasi Maju,” ungkap psikolog yang kerap disapa Bunda Nina tersebut.
Lalu bagaimana cara untuk menstimulasi lima aspek tersebut? Berikut adalah penjelasannya.
1. Stimulasi Fisik dan Motorik Anak
Kurangnya berat dan tinggi badan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif dalam kesehatan anak. Selain memberikan nutrisi yang mencukupi, orangtua juga diharapkan memberikan stimulasi dalam aspek fisik dan motorik anak.
Menurut Bunda Nina, walaupun area bermain di rumah terbatas dan sempit, pastikan ada area tersendiri untuk anak bergerak dengan aman dan nyaman.
“Perbanyak aktivitas fisik dan orangtua perlu kreatif. Anak juga perlu dilibatkan dalam kegiatan rumah tangga untuk mengoptimalkan koordinasi motoriknya. Tak kalah pentingnya, orangtua bisa mengajarkan aktivitas bantu diri agar ia bisa mandiri memakai baju sendiri, mandi sendiri, dan makan sendiri,” paparnya.
2. Cara Menstimulasi Kognitif Anak untuk Bisa Berpikir Cepat
Jika konsentrasi anak bermasalah, maka daya tangkapnya akan menjadi rendah. Anak akan mudah terdistraksi dan gampang teralihkan pikirannya dengan topik yang berbeda-beda.
“Agar anak bisa berpikir dengan cepat, orangtua diharapkan sering mengajak mengobrol dengan kontak mata, membacakan buku untuknya, dan bermain misalnya bermain teka-teki agar strategi berpikirnya berkembang.” Bunda Nina menjelaskan.
Stimulasi ini berkaitan dengan aspek kognitif dan bahasanya, bagaimana anak bisa belajar konsentrasi untuk menangkap informasi, mengingat, menjawab, dan bagaimana berbahasa yang baik benar.
3. Menstimulasi Anak Supaya Percaya Diri
Bunda Nina juga memberikan cara untuk menstimulasi rasa percaya diri anak. Salah satunya adalah membiarkan anak untuk memilih pilihan yang sudah dikurasi sebelumnya oleh orangtua.
“Lalu berikan pujian spesifik untuk perilakunya, sebutkan perilaku yang dipuji. Jadi hindari mengatakan ‘Kamu hebat’, tapi katakanlah ‘Kamu hebat karena sudah membantu membereskan mainan. Orangtua juga diharapkan mengurangi celaan dan kemarahan yang berlebihan sehingga bisa membuat anak merasa dirinya buruk. Agar bisa percaya diri, anak harus percaya bahwa dirinya adalah pribadi yang baik.” Ia memberikan penjelasan.
4. Cara untuk Stimulasi Anak Aktif Bersosialisasi
Agar anak bisa aktif bersosialisasi, hal pertama yang harus dilakukan oleh orangtua adalah memberikan contoh yang nyata.
“Rajin lakukan kontak mata ketika mengobrol pada anak agar aktif bersosialisasi. Anak juga bisa diajak bermain peran untuk melatih sosialisasinya dengan lingkungan,” ujarnya.
Dalam situasi di tengah pandemi seperti sekarang, anak mungkin akan cenderung menghabiskan banyak waktunya dengan komunikasi secara daring. Menurut Bunda Nina hal tersebut tak menjadi masalah karena anak tetap aktif berkomunikasi dan bersosialisasi.
5. Stimulasi Anak yang Tangguh
Salah satu hal yang luput dari perhatian orangtua adalah menstimulasi anak agar tangguh mampu mengatasi rasa stres. Saran dari Bunda Nina adalah orangtua sebaiknya bersabar menunggu anak untuk berproses memecahkan masalah yang tengah ia hadapi.
“Jadi jangan cepat-cepat dibantu. Ajari mengatasi stres pada anak dengan cara perlihatkan bahwa stres adalah hal yang wajar tapi yang penting adalah bagaimana cara untuk mengatasinya.” Ia menjelaskan.
Tahap selanjutnya, anak diharapkan dapat mengenal konsekuensi dari perbuatannya. Berikan apresiasi jika ia berhasil mengatasi masalahnya dan tingkatkan kemampuan tersebut secara bertahap.
“5 potensi prestasi tersebut diharapkan dapat berkembang bersama dan setara. Tak ada potensi prestasi yang terlalu tinggi atau terlambat,” tutup Bunda Nina.
***
Itulah beberapa cara untuk melakukan stimulasi pada 5 aspek tumbuh kembang anak yang perlu diketahui oleh orangtua. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Parents yang tengah mencari cara stimulasi si kecil yang tepat.
Baca Juga:
id.theasianparent.com/cara-mengembangkan-sosial-emosional-anak
Sudah Optimalkah Stimulasi yang Bunda Berikan untuk Tumbuh Kembang Si Kecil? Cari Tahu Di Sini!
Pentingkah Stimulasi Sensorik, Motorik dan Kreativitas Sejak Dini? Simak Penjelasan Psikolog Anak Ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.