TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Penyebab dan Ciri-ciri Anemia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Bacaan 6 menit
Penyebab dan Ciri-ciri Anemia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Anemia pada anak bisa menganggu proses tumbuh kembangnya, waspadai gejalanya dan cegah anemia sedini mungkin untuk menghindari bahayanya.

GENERATOR NAMA BAYI

Generator Nama Bayi, gunakan tools generator ini untuk menambah inspirasi Anda dalam mencari nama yang cocok untuk si buah hati.

Jenis Kelamin

Preferensi Nama Depan

Preferensi Nama Belakang

Penyebab dan ciri-ciri anemia pada anak adalah hal yang penting Parents ketahui. 

Pasalnya, dalam laporan Konvensi Anemia 2017, terjadinya kasus anemia di wilayah Asia Tenggara dan Afrika mencapai 85%. Artinya, kondisi satu ini terbilang rentan.

Bahkan, menurut laporan yang sama, anemia pada usia prasekolah telah menimpa hampir 600 juta anak dengan setengah kasus disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Artikel Terkait: Konsumsi Susu Bisa Mencegah Anemia pada Anak-anak dan Orang Dewasa

Daftar isi

  • Apa Penyebab Anemia pada Anak?
  • Apa Gejala dan Ciri-ciri Anemia pada Anak?
  • Faktor Risiko 
  • Bagaimana Diagnosis Anemia pada Anak?
  • Bagaimana Cara Mengatasi Anemia pada Anak?
  • Bagaimana Cara Mencegah Anemia pada Anak?

Apa Penyebab Anemia pada Anak?

anemia pada anak

Penyebab anemia pada anak umumnya adalah akibat kehilangan darah, kurangnya produksi sel darah merah, dan tingkat penghancuran sel darah merah yang tinggi. Ketiga kondisi tersebut bisa terjadi saat si Kecil mengalami kekurangan zat besi. 

Zat besi diperlukan oleh tubuh untuk memproduksi hemoglobin.Hemoglobin adalah senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Ini adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah pada darah. 

Kekurangan zat besi pada anak dapat terjadi pada banyak tingkatan, dari tingkat kekurangan yang ringan hingga Anemia Defisiensi Besi (ADB).

Anemia Defisiensi Besi adalah suatu kondisi di mana darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.

Kekurangan zat besi yang tidak diobati dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, dilansir dari laman Mayo Clinic.

Dr. Murti Andriastuti SP.A(K) menjelaskan bahwa ADB merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak.

“Komplikasi jangka panjang ADB dapat meliputi gangguan sistem kardiovaskular, sistem imun, gangguan perkembangan, psikomotor serta kognitif,” kata dokter Murti.

Apa Gejala dan Ciri-ciri Anemia pada Anak?

Gejala atau ciri-ciri anemia pada anak meliputi:

  • Kulit anak terlihat pucat atau keabu-abuan, terutama di bagian kelopak mata dan di bawah kuku.
  • Anak menjadi sangat rewel
  • Anak tampak lemas dan lesu
  • Si kecil mudah merasa lelah
  • Mudah kena infeksi karena sistem imunnya menurun
  • Prestasi belajar menurun drastis
  • Kulit di sekitar mata terlihat kekuningan

Apabila anak mengalami anemia yang parah, gejalanya akan lebih serius seperti napas pendek, tangan dan kaki menjadi bengkak, kebiasaan makan yang berubah, dan detak jantung menjadi sangat cepat.

Segeralah menemui dokter jika Parents melihat anak mengalami tanda-tanda anemia akibat kekurangan zat besi di atas.

Artikel terkait: Infografis: 10 Tanda Anak Kekurangan Zat Besi

Faktor Risiko 

Sebagian besar anak dengan anemia ringan tidak memiliki tanda atau gejala. Beberapa kasus anemia mungkin akan disertai dengan iritabilitas atau pica (pada defisiensi besi), penyakit kuning (pada hemolisis), sesak napas, atau palpitasi. 

Pemeriksaan fisik pada penderita anemia punya risiko menunjukkan diagnosis ikterus, takipnea, takikardia, dan gagal jantung, terutama pada anak dengan anemia berat atau akut, dilansir dari laman web American Family Physician.

Sementara itu dilansir dari laman web Cedars Sinai, faktor risiko anemia meliputi:

  • Berat badan lahir prematur atau rendah
  • Hidup dalam kemiskinan atau bermigrasi dari negara berkembang
  • Penggunaan awal susu sapi
  • Diet rendah zat besi, atau beberapa vitamin atau mineral
  • Pembedahan atau kecelakaan dengan kehilangan darah
  • Penyakit jangka panjang, seperti infeksi, atau penyakit ginjal atau hati
  • Riwayat keluarga dengan jenis anemia yang diturunkan, seperti Sickle cell disease (anemia sel sabit)

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar semua bayi diuji untuk anemia defisiensi besi mulai usia 9 bulan dan 12 bulan dan, bagi mereka yang memiliki faktor risiko defisiensi besi, dilakukan lagi di usia selanjutnya. 

Bagaimana Diagnosis Anemia pada Anak?

anemia pada anak 2

Anemia pada anak sering terjadi, sehingga dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rutin. Kekurangan zat besi dan anemia defisiensi besi biasanya didiagnosis melalui tes darah. 

Dilansir dari laman web Cedars Sinai, sebagian besar anemia pada anak bisa didiagnosis dengan tes darah di bawah ini:

  • Hemoglobin and hematocrit. Merupakan tes skrining pertama untuk anemia pada anak-anak. Tes hemoglobin dan hematocrit ini akan mengukur jumlah hemoglobin dan sel darah merah dalam darah.
  • Complete blood count (CBC). Hitung darah lengkap dilakukan dengan memeriksa sel darah merah dan putih, sel pembekuan darah (trombosit), dan kadang-kadang, sel darah merah muda (retikulosit). Ini termasuk hemoglobin dan hematokrit dengan rincian lebih lengkap mengenai sel darah merah.
  • Peripheral smear. Sampel kecil darah akan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah bentuknya terlihat normal.

Tergantung pada hasil skrining, dokter anak Anda mungkin merekomendasikan suplemen zat besi oral atau multivitamin harian serta pengujian lebih lanjut, demikian dilansir dari laman web Mayo Clinic. 

Bagaimana Cara Mengatasi Anemia pada Anak?

Cara mengatasi anemia pada anak disesuaikan dengan tingkat anemia yang dialami anak, seperti:

  • Menjaga asupan makanan anak, dengan mengurangi konsumsi susu sapi, dan memperbanyak makanan yang mengandung zat besi seperti daging merah.
  • Pemberian suplemen zat besi dan vitamin B12.
  • Pengobatan infeksi yang memicu anemia
  • Anak diberikan obat untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
  • Transfusi darah di rumah sakit, bila anak menderita anemia hemolitik.
  • Pada kasus anak yang mengalami kerusakan limfa, maka limfa tersebut harus diangkat untuk mencegah sel darah hancur terlalu cepat.
  • Pada kasus anemia akut, dibutuhkan transplantasi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah yang baru.

Bagaimana Cara Mencegah Anemia pada Anak?

anemia pada anak

Salah satu cara mencegah anemia pada anak adalah dengan pemberian suplementasi zat besi sejak dini dan menerapkan pola makan sehat.

“Anemia sendiri dapat disembuhkan, namun komplikasi yang timbul dapat bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki. Untuk itu pemberian suplementasi zat besi sebaiknya dilakukan sejak dini, sebelum defisiensi besi pada anak menjadi Anemia Defisiensi Besi,” papar Dr. Murti.

Berikut adalah tindak pencegahan yang bisa Parents lakukan agar anak terhindar dari anemia:

  1. Memberi asupan makanan yang kaya kandungan zat besi dan mudah diserap oleh anak, seperti ikan, hati, dan daging merah. Sertakan sayuran dan buah yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi lebih baik.
  2. Pemberian ASI Eksklusif pada anak hingga usia 2 tahun atau lebih, lalu diberikan makanan tambahan yang mengandung zat besi sesuai tahapan usia anak.
  3. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, untuk menghindarkan anak dan infeksi bakteri yang menyebabkan kekurangan zat besi terjadi.
  4. Jangan memberi susu sapi pada anak di bawah usia 1 tahun. Karena susu sapi belum bisa diserap dengan baik oleh anak yang usianya belum genap 1 tahun.
  5. Memberikan suplemen zat besi pada anak jika diperlukan.

Kekurangan zat besi pada anak dapat dicegah. Untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak Anda, Parents bisa menawarkan makanan kaya zat besi. Parents bisa membicarakan kondisi si kecil dengan dokter anak tentang perlunya pemeriksaan dan suplemen zat besi.

Artikel Terkait: Kekurangan zat besi selama kehamilan, berbahayakah bagi janin?

Itulah beberapa informasi terkait anemia pada anak yang bisa Parents ketahui.

Semoga bermanfaat!

***

Anemia in Children

https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions—pediatrics/a/anemia-in-children.html#

Evaluation of Anemia in Children

https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2010/0615/p1462.html

Iron deficiency in children: Prevention tips for parents

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634

Baca juga: 

Kesalahan pola makan ini bisa sebabkan anak kekurangan zat besi

Anemia defisiensi besi bisa ganggu kecerdasan anak, kenali gejalanya!

Perhatikan gejala anemia sel sabit pada bayi, salah satunya bisa membahayakan jiwa!

Cerita mitra kami
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur
Kenali 5 Sifat dan Karakter Anak, Si Kecil Termasuk yang Mana?
Kenali 5 Sifat dan Karakter Anak, Si Kecil Termasuk yang Mana?
Mengenal Susu Protein Terhidrolisis Parsial untuk Menurunkan Risiko Alergi Sejak Dini
Mengenal Susu Protein Terhidrolisis Parsial untuk Menurunkan Risiko Alergi Sejak Dini
7 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspada Dampak Gula Berlebihan!
7 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspada Dampak Gula Berlebihan!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Penyebab dan Ciri-ciri Anemia pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Bagikan:
  • 5 Ciri Anak Cerdas, Apakah Si Kecil Juga Memilikinya, Parents?

    5 Ciri Anak Cerdas, Apakah Si Kecil Juga Memilikinya, Parents?

  • Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Autis Pintar? Cek di Sini, Parents!

    Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Autis Pintar? Cek di Sini, Parents!

  • Waspada Gejala dan Ciri-Ciri DBD pada Anak, Ini Cara Mengatasinya!

    Waspada Gejala dan Ciri-Ciri DBD pada Anak, Ini Cara Mengatasinya!

  • 5 Ciri Anak Cerdas, Apakah Si Kecil Juga Memilikinya, Parents?

    5 Ciri Anak Cerdas, Apakah Si Kecil Juga Memilikinya, Parents?

  • Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Autis Pintar? Cek di Sini, Parents!

    Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Autis Pintar? Cek di Sini, Parents!

  • Waspada Gejala dan Ciri-Ciri DBD pada Anak, Ini Cara Mengatasinya!

    Waspada Gejala dan Ciri-Ciri DBD pada Anak, Ini Cara Mengatasinya!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti