Sebagian besar dari Parents tentu sudah tidak asing lagi dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Di Indonesia, bentuk KMS berubah-ubah sesuai dengan zamannya.
Untuk saat ini, KMS biasanya terintegrasi dalam 1 buku berwarna merah muda yang disebut buku KIA atau Kesehatan Ibu dan Anak.
Di dalam buku itu terdapat catatan tentang perjalanan kehamilan, serta catatan grafik tumbuh kembang anak.
Bagaimana cara membacanya dan adakah versi online-nya? Ini penjelasannya, Parents.
Artikel Terkait: Buku KIA atau Buku Pink, Apa Fungsi dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Seperti Apa Kartu Menuju Sehat (KMS)?
Istilah Kartu Menuju Sehat (KMS) merujuk pada catatan grafik perkembangan anak yang biasanya diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.
KMS menyediakan riwayat dan status gizi buah hati mulai dari awal kelahirannya.
Pengisian KMS biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan yang ada di posyandu.
Dalam setiap bulannya, orangtua wajib membawa buah hatinya menuju fasilitas kesehatan atau posyandu terdekat.
Di sana, si Kecil akan ditimbang berat badannya, diberi imunisasi sesuai dengan jadwalnya, dan ada pemantauan soal tumbuh kembang anak berdasarkan KMS.
Artikel terkait: Panduan Berat Badan Bayi Normal Menurut WHO untuk Memantau Perkembangan Si Kecil
Fungsi Utama Kartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu Menuju Sehat atau KMS itu sendiri terdiri dari dua bagian, yakni:
- Memonitoring berbagai pelayanan kesehatan anak
- Memantau segala aktivitas yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak yang baru dilahirkan.
Fungsi utama KMS, antara lain:
1. Memantau Pertumbuhan Anak Melalui Grafik Sesuai Standar WHO
Dalam grafik tersebut ada petunjuk tentang status kecukupan gizi anak.
Jika ternyata penambahan berat badan anak sesuai dengan umurnya, bisa dikatakan ia cukup gizi.
Namun jika sebaliknya, biasanya akan ada konsultasi dengan pihak Puskesmas terkait kiat pembuatan MPASI, pemberian makanan padat tambahan, dan lainnya.
2. Mencatat dengan Baik Riwayat Pelayanan Kesehatan Anak
Di dalam KMS, terdapat bagian pencatatan riwayat pemberian pelayanan kesehatan anak, seperti imunisasi.
Dengan riwayat pencatatan imunisasi yang lengkap, seorang anak bisa dengan mudah diketahui status pemberian imunisasinya.
3. Sebagai Wadah Ilmu Pengetahuan Seputar Tumbuh Kembang Anak
Di dalam KMS juga terdapat tips dan kiat membuat MPASI untuk anak, anjuran pemberian makanan pada anak sesuai umurnya, indikator tumbuh kembang anak, dan cara mengatasi beberapa penyakit yang sering diderita anak.
Itulah fungsi utama KMS. Super lengkap, ya Parents.
Artikel Terkait: Jangan sampai terlewat! Inilah jenis imunisasi untuk anak sesuai usianya
Cara Membaca Kartu Menuju Sehat (KMS)
KMS terdiri dari dua jenis, yakni:
- Tabel berwarna merah muda diperuntukkan anak perempuan
- Tabel berwarna biru diperuntukkan anak laki-laki
Selain dalam bentuk fisik, KMS kni juga bisa diakses online.
Cukup masukkan nama anak, berat badannya, tinggi, tanggal lahir, jenis kelamin, lalu status gizinya akan keluar. Sangat mudah, kan?
Selain soal gizi, website KMS online ini juga menyediakan beberapa tips untuk menstimulasi kemampuan motorik, kemampuan berbahasa, dan kemampuan bersosialisasinya.
Sebenarnya, cara membaca KMS cukup sederhana.
Parents pasti langsung memahaminya ketika melihat bagaimana petugas kesehatan mengisi grafik tersebut setelah buah hati ditimbang berat badannya.
Berikut ini cara membaca KMS dengan baik.
1. Perhatikan Kolom Umur Anak dan Berat Badan
Di grafik pertumbuhan dan perkembangan anak, terdapat dua kolom.
Kolom mendatar merupakan umur anak, sedangkan yang melintang adalah berat badan anak.
Petugas kesehatan akan menandai status kecukupan gizi anak sesuai dengan berat badan dan usianya.
2. Pita Gradiasi Warna yang Menandakan Status Gizi Anak
Setelah tanda perkembangan dan pertumbuhan anak ditentukan berdasarkan umur dan berat badan, kini saatnya memperhatikan status gizinya berdasarkan warna daerah.
- Jika tanda perkembangan dan pertumbuhan anak berada di bawah garis merah, artinya ia mengalami kurang gizi sedang sampai berat.
- Jika tanda perkembangan yang pertumbuhan anak berada di zona berwarna kuning, di atas garis merah, artinya ia mengalami kurang gizi ringan.
- Lalu, jika tanda perkembangan dan pertumbuhan anak berada di zona berwarna hijau artinya ia berstatus gizi cukup sampai baik.
- Jika tanda perkembangan dan pertumbuhan anak berada di zona kuning di atas pita hijau, anak mengalami obesitas.
Jika ternyata anak mengalami kurang gizi ataupun sebaliknya, yakni obesitas, segeralah melakukan konsultasi dengan dokter atau pihak medis.
Malnutrisi yang terjadi pada saat balita bisa mengakibatkan anak mengalami berbagai gangguan di saat ia dewasa nanti.
Begitu pula dengan gejala obesitas.
Berat badan berlebih pada anak-anak bisa berakibat ia mudah mengalami serangan jantung dan gangguan kesehatan lainnya.
***
Demikinlah informasi tentang Kartu Menuju Sehat (KMS).
Melakukan penimbangan sebulan sekali sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu cara pencegahan terjadinya malnutrisi, stunting, atau obesitas pada si Kecil.
Baca Juga:
Berat serta Tinggi Badan Ideal Anak dan Bayi, Ini Rumus Menghitungnya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.