Sejak jadi ibu menyusui, kadang-kadang saya ingin sekali bersantai, bangun siang, nonton tv seharian, jalan-jalan, nggak usah bikin sarapan dan nggak usah menghabiskan waktu semalaman buat bekerja di depan komputer.
Ya, Bunda. Saya sama seperti Anda, seorang ibu menyusui untuk seorang bayi perempuan dan bekerja dari rumah (artinya saya bekerja layaknya karyawan kantor, tapi saya melakukannya di rumah).
Adalah normal jika ibu menyusui kadang merasa terpenjara karena kewajibannya.
Saya tahu ASI baik untuk bayi, menyusui bayi akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi, menyusui bayi bisa bikin tubuh ibu langsing, dsb. Saya juga menyusui kedua anak saya yang lain, jadi saya tahu persis mengapa ASI lebih baik dari sufor.
Saya juga tahu menjadi ibu menyusui buat bayi yang belum berumur satu tahun bikin Anda harus serba cepat melakukan semua hal. Termasuk buat saat-saat pribadi seperti mandi, makan, chatting dengan teman di Facebook, bahkan bermesraan dengan suami.
Semua aktivitas harus selesai sesegera mungkin saat bayi sedang tidur, sebelum ia bangun dan menangis tak terkendali.
Saya pun tahu rasanya dikecam para kerabat, tetangga atau dokter jika bayi kita tampak kuning, terlalu kurus atau terlalu gemuk. Pasti ibu juga yang disalahkan suami kalau bayi belum bisa tengkurap, tidur melulu, sering buang air besar atau lebih rewel daripada biasanya. Duh, mau meledak kepala ini rasanya!
Apakah keputusan untuk jadi ibu menyusui telah ‘mengurung’ saya?
Ada saat-saat di mana saya merenung dan bertanya pada diri saya sendiri, kapankah semua ini akan berakhir.
Para ibu lain mungkin akan mempekerjakan seorang asisten rumah tangga, babysitter atau menitipkan bayi di tempat penitipan anak. Tapi saya selalu mengkhawatirkan keadaan Si Kecil jika saya tak bersamanya dan apakah saya telah mempekerjakan atau memilih TPA yang tepat.
Saya benci harus terkurung sepanjang hari di dalam rumah, tapi saya tak bisa jauh dari bayi saya. Saya ingin menghirup udara segar seorang diri saja di suatu tempat, tapi bagaimana saya tahu bayi saya sudah minum cukup ASI perah atau tidak.
Pertentangan batin dalam diri saya berakhir ketika saya menerima dengan tulus dan penuh keyakinan bahwa menyusui bayi adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat.
Begitulah ungkapan seorang ibu menyusui yang ditulis di babble.com
Bila Anda juga mengalami hal serupa, inilah beberapa tips agar tidak putus asa untuk terus menyusui:
Ibu bukan Wonder Woman
Meski ada banyak meme di sosmed yang menggambarkan ‘keperkasaan’ seorang ibu dalam merawat anak, mengurus rumah, memasak dan bekerja, kita jangan terpancing untuk menjadi Wonder Woman dalam arti yang sesungguhnya.
Seorang ibu atau ayah tetaplah manusia yang tak bisa menghindar dari perasaan sedih dan galau. Bahkan seorang superhero pun pasti pernah mengalami kekalahan dan merasakan putus asa.
1. Jangan merasa bersalah, lemah atau gagal
Ya, Anda tak dapat menghindar dari kegalauan dan kebosanan akibat rutinitas sehari-hari. Tidak ada pihak yang harus disalahkan akibat munculnya gangguan psikis semacam ini, tidak Anda maupun anak-anak.
Kelelahan bisa menjadi penyebab depesi pada ibu menyusui.
2. Istirahat
Kelelahan secara fisik sering kali jadi penyebab utama depresi. Jadi tidak ada salahnya Anda memberi kesempatan pada tubuh untuk beristirahat. Jauhkan gadget yang banyak menyita waktu Anda untuk chatting dan bersosmed mania, karena tidur lebih Anda perlukan daripada kegiatan menyita waktu seperti itu.
3. Minta bantuan
Apabila meninggalkan bayi untuk tidur siang tidak mungkin Anda lakukan, maka pilihan Anda yang lainnya adalah mengurangi jam kerja atau jam melakukan pekerjaan rumah tangga. Know your limit, Bun. Mintalah bantuan keluarga atau teman di saat Anda tidak sanggup melakukan semuanya.
Tak ada salahnya mencoba masakan suami, walaupun ia tidak mahir memasak. Tidak perlu idealis bila rumah sedikit berantakan. Minta anak sulung yang menyapu atau pekerjaan lainnya.
4. Me time
Sesekali Anda perlu jalan-jalan keluar rumah. Ajaklah bayi Anda, dia juga butuh penyegaran. Jalan-jalan ke taman setiap sore, atau ke shopping mall walaupun hanya untuk window shopping, atau ke rumah teman untuk mengobrol sejenak.
5. Mandi air hangat
Walaupun menikmati mandi nampaknya sudah tak mungkin lagi Anda lakukan selama si bayi masih kecil, cobalah sesekali menggunakan air hangat. Tubuh akan terasa lebih segar dan relaks, segala kejenuhan akan hilang.
Ibu, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.