Sebagai seorang ibu menyusui pasti pernah terpikir dalam benak untuk mengetahui cara memperbanyak ASI. Seperti diketahui, Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan utama bayi baru lahir yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk menunjang tumbuh kembang anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar para ibu menyusui atau memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia 6 bulan. Bahkan, pemberian ASI juga disarankan untuk dilanjut hingga anak berusia 2 tahun.
Namun pada kenyataannya, tidak semua ibu dapat memberikan ASI secara terus menerus kepada sang buah hati. Beberapa ibu mengaku bahwa pasokan ASI-nya kurang. Sebagian akhirnya beralih untuk memberikan susu formula sebagai tambahan ASI yang kurang. Tak jarang, ada ibu yang berusaha mengonsumsi suplemen sebagai cara memperbanyak ASI.
Artikel terkait: 8 Makanan Yang Memperbanyak ASI
Faktor yang Memengaruhi Produksi ASI
Melansir laman What to Expect, produksi ASI ternyata sudah berkembang sejak ibu hamil. Pada awal bulan ke-3 kehamilan, payudara mulai bersiap untuk menyusui, mengembangkan jaringan kelenjar yang dibutuhkan untuk memproduksi susu dan meningkatkan jumlah saluran susu di payudara. Pada akhir trimester kedua, tubuh ibu hamil sebenarnya sudah mampu menyusui. Akibatnya, tak jarang ibu hamil merasakan ASI rembes saat hamil.
Begitu bayi lahir, hormon prolaktin memberi isyarat produksi susu. Hormon lain, seperti oksitosin menyebabkan sel-sel otot kecil di payudara berkontraksi, mendorong susu keluar. Saat bayi menyusu, kadar prolaktin ibu meningkat dan lebih banyak susu diproduksi. Inilah yang dimaksud dengan siklus penawaran dan permintaan (supply and demand) dalam menyusui. Bayi yang mengisap susu dari payudara (permintaan), payudara merespons dengan memproduksi lebih banyak susu (penawaran).
Para peneliti mengatakan, beberapa faktor yang memengaruhi produksi ASI adalah:
Pemberian Susu Formula
Jika Parents menambahkan susu formula ke dalam menu makan bayi, mereka mungkin akan mengonsumsi lebih sedikit susu dari payudara. Pada gilirannya, hal ini dapat menyebabkan payudara menghasilkan lebih sedikit ASI.
Pemberian Makan yang Jarang
Bayi tidur nyenyak atau meregangkan waktu di antara waktu makan mungkin lebih mudah bagi ibu baru, tetapi itu bisa berarti payudara tidak akan cukup sering dirangsang untuk menghasilkan susu dalam jumlah yang cukup. Untuk menjaga persediaan ASI, sebaiknya ibu lebih sering menyusui bayinya, setidaknya 2 jam sekali.
Pemberian Makan yang Singkat
Mempersingkat waktu menyusui bayi juga tidak baik untuk produksi ASI. Selain itu, bayi juga tidak mendapat hindmilk yang bergizi. ASI kental (hindmilk) merupakan kandungan lemak dalam ASI yang biasanya keluar setelah ASI cair (foremilk) keluar. Umumnya, hindmilk keluar saat sebagian besar ASI sudah keluar dan payudara ibu sudah mengendur.
Jika hindmilk tidak keluar, maka pengosongan payudara tidak berjalan dengan baik. Artinya, tanpa pengosongan yang cukup, kelenjar susu tidak akan dirangsang untuk memproduksi lebih banyak.
Penggunaan Dot
Penggunaan dot terkadang menjadi alternatif agar bayi tidak rewel. Namun sayangnya, untuk beberapa bayi, waktu yang dihabiskan untuk mengisap dot berarti lebih sedikit waktu atau kecenderungan untuk menyusu di payudara. Kurang menyusu bisa berarti produksi ASI lebih sedikit.
Tidak selalu jelas apa yang menyebabkan suplai ASI rendah. Namun, dilansir dari laman Pregnancy, Birth and Baby’s, beberapa penyebab ASI sedikit kurang lebih adalah:
- Keterlambatan menyusui setelah melahirkan atau pemisahan ibu dan bayi, seperti jika bayi perlu dirawat di kamar perawatan khusus atau jika ibu tidak sehat setelah melahirkan.
- Pelekatan yang buruk pada payudara yang dapat disebabkan oleh puting datar atau terbalik, lidah atau bibir terikat (tongue tie), bayi mengantuk karena penyakit kuning, atau persalinan yang sulit atau lama.
- Ibu tidak sehat karena masalah seperti mastitis, jaringan plasenta yang tertinggal atau kehilangan banyak darah setelah bayi lahir.
- Pemberian makan yang dijadwalkan atau tepat waktu, daripada memberi makan bayi sesuai permintaan.
- Minum pil kontrasepsi oral yang mengandung estrogen
- Pemberian susu formula
- Melewatkan menyusui dan menawarkan susu formula suplemen tetapi tidak memeras ASI pada saat itu untuk memastikan bahwa pasokan terus memenuhi permintaan bayi.
- Penggunaan jangka panjang pelindung puting susu
- Merokok
Untuk itu, adakah cara cara memperbanyak ASI secara alami?
15 Cara Memperbanyak ASI yang Ampuh dan Alami
Nah, berikut ini adalah beragam cara memperbanyak ASI yang bisa Bunda lakukan.
1. Membersihkan Puting dan Melakukan Pijatan
Salah satu cara memperbanyak ASI adalah dengan memijat payudara
Salah satu cara memperbanyak ASI adalah dengan memijat payudara. Pada trimester ke-3, mulailah membersihkan puting susu agar jalan keluar ASI lancar. Caranya, bersihkan dengan baby oil sebelum mandi. Lakukan sambil memilin-milin puting terutama pada lipatan-lipatan di ujung puting. Lakukan hal ini beberapa hari sekali.
Sering-seringlah melakukan pijatan pada payudara dengan menggunakan baby oil. Berbagai gerakan pijatan dapat dibaca di Relaksasi untuk Memperlancar ASI.
2. Menyusui Setiap 2-3 Jam
Menyusui setiap 2-3 jam, adalah cara terbaik memperbanyak ASI.
Bayi yang baru lahir membutuhkan susu setiap 2-3 jam, tanpa peduli siang atau malam hari. Produksi ASI pada tubuh wanita mengikuti prinsip supply dan demand, artinya tubuh memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
Jadi, bila kita rutin menyusui setiap 2-3 jam sampai bayi kenyang, payudara akan mengirim perintah ke otak untuk memproduksi ASI sebanyak kebutuhan tersebut. Produksi ASI akan bertambah dalam waktu 3-7 hari sesuai instruksi tersebut.
Bila kita tidak konsisten dan jarang menyusui, produksi ASI pun akan berkurang. Habiskan satu payudara, baru pindah ke payudara lainnya.
3. Memompa ASI
Ini adalah salah satu cara memperbanyak ASI. Untuk ibu baru, mungkin keterampilan menyusui belum cukup memadai. Kesalahan posisi menyusui dapat menyebabkan proses menyusui tidak efektif sehingga ASI tidak keluar dengan lancar.
Gunakan pompa setiap kali selesai menyusui. Jangan pedulikan berapa banyak ASI yang kita dapat, karena tujuan memompa adalah untuk memberikan rangsangan dan stimulasi pada payudara.
Selain itu, memompa dapat mengosongkan ASI yang tidak dihabiskan bayi sehingga payudara memproduksi ASI kembali untuk mengganti ASI yang sudah keluar.
4. Skin to Skin Contact
Skin to skin contact adalah momen paling membahagiakan. Bayi yang disusui dalam keadaan telanjang mendapatkan kontak langsung ke kulit dada kita. Hal ini adalah salah satu cara memperbanyak ASI yang keluar.
Kedekatan emosi yang kita miliki dengan bayi, akan memerintahkan otak untuk memproduksi ASI lebih banyak. Beberapa negara yang mendukung program ibu menyusui menganjurkan skin to skin contact sebagai salah satu cara menyusui yang baik.
5. Kompres Payudara
Bila payudara mengeras, kompreslah dengan handuk hangat agar ASI lancar. Bila payudara terasa keras, bayi tidak dapat mengisapnya. Kompreslah dengan handuk hangat beberapa menit, maka payudara akan melunak dan ASI dapat keluar lebih lancar.
6. Konsumsi Makanan yang Memperbanyak ASI
Sup pepaya muda, baik untuk ibu menyusui.
Beberapa makanan terbukti memperbanyak ASI. Yang umum digunakan adalah pepaya, daun katuk, havermout, wortel, bayam adalah beberapa contoh makanan yang baik untuk ibu menyusui. Sebisa mungkin hindari penggunaan suplemen atau obat-obatan sebagai cara memperbanyak ASI.
7. Memilih KB yang Tepat untuk Ibu Menyusui
Pil mini adalah pil KB yang paling tepat untuk ibu menyusui, karena tidak memengaruhi hormon yang diperlukan untuk memproduksi ASI. Pilihan lainnya adalah berbagai cara KB yang tidak menyangkut hormon, misalnya kondom.
Artikel terkait: Berbagai Cara KB Untuk Ibu Menyusui
8. Minum Air Putih yang Banyak
Minum banyak air putih untuk menghasilkan 2 liter urin setiap hari merupakan salah satu cara mengatasi batu ginjal. Minumlah 10-12 gelas air putih sehari, karena tubuh membutuhkan cairan untuk memproduksi ASI.
9. Mencoba Posisi Menyusui yang Paling Pas
Ibu yang baru menyusui sering merasa sakit ketika menyusui. Akibatnya banyak ibu berhenti menyusui beberapa hari dan menggunakan susu formula selama luka di putingnya belum sembuh. Substitusi dengan susu formula menyebabkan produksi ASI berkurang. Cobalah beberapa posisi dan lakukan yang paling pas untuk Anda. Bila posisi menyusui benar, seharusnya menyusui tidaklah sakit.
10. Memompa di antara Waktu Menyusui
Memompa di antara waktu menyusui juga dapat membantu Bunda meningkatkan produksi ASI. Menghangatkan payudara sebelum memompa dapat membantu membuat Bunda lebih nyaman dan juga lebih mudah memompa.
11. Menyusui dari Kedua Sisi
Bunda bisa membiarkan si kecil menyusu dari kedua payudara. Awalnya Bunda bisa biarkan bayi menyusu dari payudara pertama sampai dia melambat atau berhenti menyusu, sebelum menawarkan payudara kedua.
Stimulasi saat kedua payudara disusui dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Selain itu, memompa ASI dari kedua payudara secara bersamaan juga bisa meningkatkan produksi ASI dan menghasilkan kandungan lemak yang lebih tinggi pada ASI.
Artikel terkait: Puting sakit saat menyusui, begini cara mengatasinya
12. Kurangi Stres
Para ahli mengatakan jika mengurangi stres bisa membuat Bunda memproduksi lebih banyak ASI. Teknik pengurangan stres yang sehat yaitu seperti latihan pernapasan secara teratur. Selain itu, Bunda juga bisa menghindari stress dengan berkumpul dengan lingkungan yang supportif. Bergabung dengan komunitas ibu menyusui seperti Mama MengASIhi bisa membuat Bunda merasa lebih nyaman karena dapat bertukar tips dan pengalaman dengan Bunda-Bunda lainnya yang sedang dalam perjuangan menyusui.
13. Istirahat yang Cukup
Seorang ibu yang kelelahan dan kurang makan bisa berpengaruh terhadap produksi ASI yang sedikit. Usahakan bila bayi tidur, ibu pun ikut tidur.
14. Batasi Penggunaan Empeng
Penggunaan empeng yang berlebihan bisa berpengaruh terhadap jumlah produksi ASI Bunda. Sebab, empeng bisa membuat bayi bingung puting, sehingga proses menyusu pun jadi terganggu.
15. Konsultasi dengan Ahli Laktasi
Konsultan laktasi adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan pendapat ahli tentang apa yang mungkin menyebabkan suplai ASI Bunda sedikit.
Perlukah Minum Suplemen untuk Memperbanyak ASI?
Terlepas dari itu, akhir-akhir ini banyak suplemen yang mengklaim jadi alternatif cara memperbanyak ASI. Beberapa suplemen tersebut juga mengandung berbagai ekstrak herbal yang dapat memperlancar dan meningkatkan kualitas ASI, seperti fenugreek, goats rue, milk thistle, anise basil, blessed thistle, biji fennel, dan marshmallow.
Lactogogue adalah obat herbal dan farmakologis yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan atau meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) ibu menyusui. Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), obat-obatan herbal ini telah banyak diteliti dan digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi ASI termasuk pada keadaan prematuritas, gagal tumbuh, adopsi dan pemisahan ibu bayi karena ibu atau bayi sakit.
Namun IDAI menyarankan, sebelum menggunakan lactogogue, sebaiknya perempuan diharapkan dapat memperbaiki teknik menyusui, dan faktor-faktor lain yang mungkin menjadi penyebab kurangnya produksi ASI. Pasalnya, ada efek samping yang dilaporkan dari pengonsumsian obat herbal untuk meningkatkan produksi ASI.
Artikel terkait: 9 Jenis obat pelancar ASI, amankah dan seberapa besar manfaatnya?
Alih-alih mengsonsumsi suplemen untuk memperbanyak ASI, beberapa ahli menyarankan agar ibu menyusui mengonsumsi vitamin D dan kalsium tambahan untuk menunjang kesehatannya. Namun, National Health Service menyarankan agar ibu hamil dan menyusui juga mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen harian yang mengandung 10 mcg vitamin D. Karena, sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang di atas usia 5 tahun cukup mendapat asupan vitamin D dari sinar matahari. Untuk itu, tanyakan kepada dokter atau tenaga kesehatan terkait.
Memperbanyak makan protein, seperti daging dan ayam tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian dinilai dapat menambah produksi dan meningkatkan kualitas ASI. Setidaknya 2 porsi ikan seminggu dianjurkan, termasuk beberapa ikan berminyak seperti salmon, mackerel, sarden, bahkan ikan teri. Selain itu, imbangi dengan minum susu yang mengandung kalsium dan protein baik untuk kesehatan ibu menyusui.
Yang terpenting, cara agar memperbanyak ASI yaitu dengan sering-sering menyusui, setidaknya 2 jam sekali, atau gunakan metode power pumping untuk mendapat ASI dalam jumlah melimpah. Metode power pumping dilakukan setelah menyusui dengan durasi 20 menit pompa, 10 menit istirahat, 20 menit pompa, 10 menit istirahat, dan 10 menit pompa.
Demikianlah informasi mengenai tips atau cara memperbanyak ASI yang ampuh dengan langkah alami. Semoga beberapa cara di atas dapat membantu Bunda khususnya yang baru melahirkan si buah hati.
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Baca Juga:
ASI rembes saat hamil, normal atau bahaya? Ini penjelasannya
Bun, ini lho 10 penyebab ASI keluar sedikit. Busui wajib baca!
ASI tersumbat? Lakukan 5 langkah pijat payudara ini untuk mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.