Kromium, mungkin Bunda jarang atau bahkan hampir tidak pernah mendengar nama ini. Untuk Bunda ketahui, ini adalah salah satu mineral yang sangat penting dan dibutuhkan ibu hamil dan janin. Salah satunya adalah untuk mengatur glukosa guna mencegah diabetes dan diabetes gestasional. Lantas, di manakah Bunda bisa mendapatkan mineral ini? Makanan sumber kromium ternyata ada banyak sekali jenisnya dan sangat mudah ditemui di sekitar kita, Bunda.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah ini, yuk, Bun.
Daftar Makanan Sumber Kromium
Daftar sumber makanan kromium yang bisa dikonsumsi ibu hamil.
Lantaran namanya jarang disebut, kehadirannya pun sering kali dianggap tidak ada dan penting. Padahal, kromium itu eksis, sangat dibutuhkan tubuh, dan bahkan terkandung di berbagai jenis makanan.
Sebut saja daging, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Peranannya pada tubuh juga sangat besar, yakni menormalkan glukosa dalam darah untuk mencegah diabetes gestasional selama kehamilan.
Ini dia beberapa jenis makanan sumber kromium berikut dengan porsi dan jumlah nutrisinya seperti dijabarkan, mengutip dari situs Baby Center:
- 1 cangkir jus anggur: 7,5 mcg
- 3 ons ham: 3,6 mcg
- 1 muffin gandum utuh: 3,6 mcg
- 1 cangkir jus jeruk: 2,2 mcg
- 3 ons daging sapi: 2,0 mcg
- 3 ons dada kalkun: 1,7 mcg
- 1 buah apel sedang dengan kulitnya: 1,4 mcg
- ½ cangkir kacang hijau: 1,1 mcg
- 1 buah pisang ukuran sedang: 1,0 mcg
- 1 potong roti gandum: 1,0 mcg
- 1 buah tomat ukuran sedang: 0,9 mcg
- 1 sdm selai kacang: 0,6 mcg
Bagaimana, Bunda, pasti ada lebih dari setengahnya Anda temukan di rumah sehari-hari, bukan?
Artikel Terkait: 8 Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Ini Cara Memilihnya
Mengapa Kromium Penting untuk Ibu Hamil?
Pentingnya kromium untuk ibu hamil.
Kromium (chromium) merupakan mineral yang berperan penting dalam membantu tubuh memecah dan menyimpan lemak, karbohidrat, dan protein. Kromium yang terdiri dari chromodulin itu bekerja sama dengan hormon insulin untuk mengatur dan mempertahankan tingkat glukosa dalam tubuh agar tetap dalam level normal.
Jenis mineral ini sangat dibutuhkan dan kehadirannya begitu penting selama kehamilan. Terutama bila ibu hamil sebelumnya sudah menderita diabetes atau memiliki risiko diabetes gestasional (yang berpeluang meningkat saat hamil).
Selain mempertahankan tingkat glukosa, kromium dan insulin juga bekerja bersama-sama mendorong pembentukan protein di dalam jaringan pertumbuhan bayi yang sedang berkembang selama di kandungan.
Pun berperan dalam pemecahan lipid, karbohidrat, dan protein. Lalu, berfungsi untuk merangsang sintesis asam lemak dan kolesterol, serta meningkatkan fungsi otak dan proses pembentukan anggota tubuh lainnya.
Itulah alasannya, ibu hamil sangat membutuhkan mineral ini selama kehamilan. Sebab, tak hanya menyejahterahkan kesehatan ibu, tetapi juga banyak bermanfaat bagi janin.
Penelitian yang berkaitan dengan hal ini pernah dilakukan di sebuah kota di India Selatan. Respondennya adalah para perempuan berusia 20-35 tahun dengan usia kehamilan 22-28 minggu. Hasilnya, kadar kromium ibu hamil dengan diabetes gestasional memang lebih rendah daripada ibu hamil tanpa diabetes gestasional.
Jadi ini benar membuktikan bahwa kromium sangat berperan dalam menormalkan glukosa dalam tubuh ibu hamil.
Artikel terkait: Tak hanya merawat fungsi otak, ini 10 manfaat penting mineral untuk tubuh
Berapa Banyak Kromium yang Dibutuhkan Ibu Hamil?
Jumlah kromium yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan perempuan lainnya.
Saat hamil, Bunda membutuhkan sedikit lebih banyak kromium dari biasanya, bahkan lebih banyak dari yang dibutuhkan ibu menyusui. Namun, jumlahnya pada setiap ibu hamil berbeda tergantung pada kebutuhan yang disesuaikan dengan usia masing-masing ibu.
Berikut rinciannya melansir Baby Center:
- Ibu hamil usia 19-50 tahun butuh 30 mcg (microgram) per hari
- Ibu menyusui usia 19-50 tahun butuh 45 mcg per hari
- Perempuan tidak hamil usia 19-50 tahun butuh 25 mcg per hari
- Ibu hamil berusia 18 tahun ke bawah butuh 29 mcg per hari
- Ibu menyusui berusia 18 tahun ke bawah butuh 44 mcg per hari
- Perempuan tidak hamil berusia 18 tahun ke bawah butuh 24 mcg per hari
Mengutip dari situs Parenting Firstcry, perempuan berusia di atas 50 tahun setidaknya membutuhkan kromium 20 mcg per hari. Sementara untuk bayi perempuan berusia antara 0-6 bulan memerlukan 0,2 mcg, dan bayi antara usia 7-12 bulan butuh 5,5 mcg kromium setiap harinya.
Dari daftar di atas, Anda butuh berapa kromium setiap harinya, Bunda?
Artikel terkait: Mengenal Diabetes Gestasional pada ibu hamil, waspadai gejalanya!
Perlukah Tambahan Suplemen Kromium?
Bunda sebenarnya masih bisa memenuhi kromium dari berbagai jenis makanan.
Anda tidak memerlukannya! Hal ini karena ada banyak sekali sumber kromium dan mudah ditemukan –dalam ukuran yang cukup sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Sekali lagi, Bunda tidak perlu suplemen kromium tambahan dalam resep vitamin prenatal Anda.
Cukup dengan rutin mengonsumsi jenis makanan di atas secara bergantian dan teratur setiap harinya, kebutuhan kromium Anda akan terpenuhi secara optimal.
Memang, ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi kromium dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil. Namun tetap, mengonsumsi suplemen kromium selama kehamilan tidak dianjurkan oleh ahli kesehatan. Dikhawatirkan, jika terlalu banyak, mineral ini malah berlebihan dan menjadikannya berbahaya bagi tubuh Anda.
Ada suplemen kromium yang disebut Chromium Picolinate yang dijual di pasaran. Itu adalah kromium trivalen yang terikat pada tiga molekul asam pikolinat yang diserap lebih baik oleh tubuh daripada kromium yang ditemukan dalam makanan. Namun, Anda tidak boleh mengonsumsi suplemen makanan ini selama kehamilan tanpa berkonsultasi dengan dokter kandungan, ya, Bunda.
Artikel terkait: 4 Tips Program Hamil untuk Penderita Diabetes, Catat Bun!
Dampak Kekurangan Asupan Kromium bagi Ibu Hamil dan Janin
Kekurangan kromium bisa berakibat buruk bagi kesehatan ibu hamil dan janin.
Melansir dari laman Parenting Firstcry, mengonsumsi kromium secara berlebihan selama kehamilan dapat memiliki efek buruk pada ibu dan bayi yang sedang tumbuh. Beberapa efek samping itu adalah:
- Artimia, yakni gangguan yang terjadi pada irama jantung di mana si penderita merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau menjadi tidak teratur
- Sakit kepala berulang
- Kerusakan ginjal dan hati
- Kanker
- Insomnia atau sulit tidur
- Kadar gula darah tidak teratur
- Reaksi yang disebabkan penggunaan obat lain
- Reaksi alergi
Dan ternyata, efek samping tidak hanya didapat jika ibu hamil kelebihan kromium, tetapi juga bila mengalami defisiensi (kekurangan) kromium.
Sejauh ini dijelaskan, tidak ada tes standar untuk menentukan defisiensi kromium. Namun, jika sehari-harinya ibu hamil tidak mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan kromium, maka besar kemungkinan ia akan mengalami defisiensi kromium.
Kasus seperti ini sudah beberapa kali terjadi, dan yang terparah, pasien tersebut sampai harus dirawat di rumah sakit dan diberi makan melalui infus.
Beberapa gejala umum yang ditunjukkan ibu hamil yang mengalami defisiensi kromium sebagai berikut:
- Jumlah gula darah yang tinggi karena gangguan toleransi glukosa
- Penurunan berat badan yang terlalu cepat
- Ibu merasa linglung atau kebingungan
- Gangguan pada fungsi sistem saraf perifer
Jadi, memang akan lebih baik bila Anda menerapkan pola makan seimbang dengan memasukkan makanan sumber kromium yang berbeda setiap harinya secara rutin dalam menu harian Anda. Ini juga yang biasanya disarankan dokter kandungan atau ahli gizi pada ibu hamil yang memiliki diabetes dan diabetes gestasional.
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Bunda dan lebih sadar lagi akan pentingnya kromium.
Baca juga:
Cegah Diabetes, Ini 8 Manfaat Air Kelapa Hijau Bagi Kesehatan
12 Makanan Ini Dianjurkan untuk Penderita Diabetes, Catat Parents!
Fungsi Air Mineral Bagi Tumbuh Kembang Anak dan Kesehatan Keluarga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.