theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Toddler & Pra Sekolah
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Benarkah makan kerang saat hamil bisa membuat bayi cacat lahir? Ini penjelasannya

Bacaan 3 menit
Bagikan:
•••
Benarkah makan kerang saat hamil bisa membuat bayi cacat lahir? Ini penjelasannya

Makan kerang saat hamil tetap aman, asalkan Bumil memenuhi anjuran dokter berikut ini.

Ada begitu banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai makanan dan minuman yang dilarang selama kehamilan. Salah satunya makan kerang saat hamil.

Kehamilan adalah sebuah momen indah yang dinanti-nantikan oleh setiap ibu. Tak heran bila seorang ibu berusaha sebaik mungkin memperhatikan asupan makanan dan nutrisinya selama kehamilan agar sang bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Sayangnya, beberapa mitos mengenai makanan dan minuman yang dilarang selama kehamilan seringkali membuat para ibu khawatir. Salah satu kekhawatiran yang sering ditanyakan adalah keamanan makan kerang saat hamil.

Benarkah makan kerang saat hamil berisiko melahirkan anak autis?

Benarkah makan kerang saat hamil bisa membuat bayi cacat lahir? Ini penjelasannya

Makan kerang saat hamil seringkali dikaitkan dengan risiko kecacatan dan autisme pada sang bayi. Karena kerang mengandung sejumlah zat logam dan merkuri yang berbahaya.

Hal ini pernah dibuktikan oleh sebuah penelitian. Penelitian tersebut mengaitkan kebiasaan konsumsi seafood dengan risiko autisme. Namun, perlu diketahui bahwa penelitian tersebut hanya mengaitkan seafood yang memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Padahal ada beberapa seafood lainnya yang memiliki kandungan merkuri yang rendah.

Selain itu, beberapa penelitian lainnya juga tidak memukan hubungan antara kebiasaan mengonsumsi seafood dengan risiko autisme. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa hubungan sebab akibat antara kedua hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Bumil wajib menghindari Seafood dengan kandungan merkuri tinggi

makan kerang saat hamil

Dilansir dari laman Alodokter, dr. Sonia Loviarny mengatakan bahwa mengonsumsi kerang saat hamil boleh saja dilakukan. Mengingat kerang adalah salah satu bagian seafood (makanan laut) yang sangat kaya akan protein, zat besi, zinc, dan omega 3 yang penting untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi.

Menurut dr. Sonia, hal yang harus diwaspadai ketika ibu hamil mengonsumsi seafood bukanlah jenisnya melainkan kandungan merkurinya. Sebab ibu hamil yang mengonsumsi seafood dengan kandungan merkuri yang tinggi memang dapat menganggu perkembangan otak dan sistem saraf pada janin.

Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa seafood yang memiliki kandungan merkuri tertinggi ialah seafood yang berukuran besar. Seperti ikan todak (swordfish), hiu, makarel, dan tilefish. Adapun seafood yang memiliki kandungan merkuri terendah adalah salmon, sarden, ikan kod, dan lele.

Ibu hamil tetap boleh mengonsumsi seafood dengan kandungan merkuri yang rendah sebanyak 2-3 porsi (220-340 gram) per minggu.

Artikel terkait: Bumil perlu tahu! Ini 4 jenis ikan mengandung merkuri yang harus dihindari

Hindari seafood yang masih mentah

Makan kerang saat hamil

Selain memperhatikan kandungan merkuri, Sonia juga mengingatkan ibu hamil untuk tidak mengonsumsi seafood dalam keadaan mentah.

Mengonsumsi seafood seperti kerang mentah bisa meningkatkan risiko keracunan pada ibu hamil. Karena seafood, terutama kerang mentah sangat rentan terkontaminasi oleh bakteri, virus, dan toksin yang jahat.

Bila ingin mengonsumsi kerang, sebaiknya pastikan bahwa Anda telah memasak kerang tersebut dengan matang sempurna. Setidaknya dalam suhu internal 145 F atau 63 C.

Biasanya cangkang kerang akan terbuka ketika kerang telah matang. Hindari mengonsumsi kerang dengan cangkang yang tidak terbuka.

Bakteri dan virus apapun pada umumnya akan terbunuh selama proses pemasakan. Dengan begitu, ibu hamil pun akan terhindar dari risiko keracunan makanan.

makan kerang saat hamil

Cara memilih kerang yang aman saat hamil

Benarkah makan kerang saat hamil bisa membuat bayi cacat lahir? Ini penjelasannya

Ada beberapa tips memilih kerang yang aman saat hamil.

  • Pastikan bahwa kerang tersebut masih segar. Lebih baik pilih kerang yang masih dalam keadaan hidup. Deengan kondisi cangkangnya masih terbuka
  • Selalu pilih kerang yang berasal dari perairan jernih serta tidak terkontaminasi polusi industri
  • Jangan memilih kerang yang telah berbau amis

***

Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Referensi: Alo Dokter, NHS, Mayo Clinic

Baca juga:

Bolehkah ibu hamil makan ikan tuna? Yuk cari tahu jawabannya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penulis

Fadhila Auliya Widia Putri

Editor

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Nutrisi
  • /
  • Benarkah makan kerang saat hamil bisa membuat bayi cacat lahir? Ini penjelasannya
Bagikan:
•••
  • Bumil ingin makan seafood? Pahami dulu 5 aturan berikut

    Bumil ingin makan seafood? Pahami dulu 5 aturan berikut

  • Video bayi 2 bulan diberi makan bubur kemasan ini bikin geram warganet

    Video bayi 2 bulan diberi makan bubur kemasan ini bikin geram warganet

  • Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

    Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

  • “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

    “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

app info
get app banner
  • Bumil ingin makan seafood? Pahami dulu 5 aturan berikut

    Bumil ingin makan seafood? Pahami dulu 5 aturan berikut

  • Video bayi 2 bulan diberi makan bubur kemasan ini bikin geram warganet

    Video bayi 2 bulan diberi makan bubur kemasan ini bikin geram warganet

  • Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

    Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

  • “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

    “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
  • Komuniti
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Nutrisi

Unduh aplikasi kami

google play store
Appstore
  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
Buka di aplikasi