Keinginan untuk beraktivitas seks selama Bunda hamil pastinya tetap ada. Namun, pernahkah Anda penasaran kira-kira seperti apa, ya, reaksi janin saat ibu berhubungan badan? Apa yang ia rasakan di dalam sana?
Merujuk March of Dimes, seks seperti apa pun tidak akan menyakiti bayi selama kehamilan. Selama masa tumbuh kembangnya, bayi dilindungi otot rahim dan cairan ketuban. Adanya sumbatan lendir membantu menjaga agar bayi aman dari infeksi.
Ragam Reaksi Janin Saat Ibu Berhubungan Badan
Kendati dinyatakan aman, mungkin selama ini Parents memikirkan bagaimana janin bereaksi ketika mengetahui orang tuanya sedang memadu kasih?
1. Janin Tidak Tahu
Faktanya, janin akan merasakan gerakan seperti di laut saat orang tuanya berhubungan seks. Begitu juga jika Ayah dan Bunda berganti posisi, maka si kecil di dalam rahim akan ikut serta.
“Bayi Anda secara neurologis tidak mengetahui bahwa Anda sedang berhubungan seks dan terlindungi dengan baik oleh cairan ketuban,” ujar Mary Jane Minkin, seorang profesor di Yale University School of Medicine dan penulis A Woman’s Guide to Sexual Health mengutip Romper.
Artikel terkait: 7 Penyebab Keputihan Saat Hamil Muda, Kapan Harus Waspada?
2. Si Kecil Mendengar
Lalu, apakah bayi bisa mendengar suara yang terjadi saat ibu dan ayah sedang berhubungan? Jawabannya, iya.
Pendengaran bayi sangat berkembang cukup awal di dalam rahim sehingga mereka sudah bisa mendengar suara yang ada di luar sana. Memasuki fase kehamilan trimester kedua, bayi menikmati suara yang dia dengar.
Misalnya saat Bunda dan suami berbicara, jangan kaget jika bayi akan merespons dengan pukulan dan tendangan kecil. Bukan tanpa alasan, telinga mulai dimiliki bayi saat usianya 18 minggu sehingga tak heran janin mampu mendengar.
Pada tahap ini, otak mulai menentukan area yang akan mengatur bau, rasa, penglihatan, sentuhan, dan suara.
dr. Dinda Derdameisya, SpOG., dari Brawijaya Hospital Antasari, juga menjelaskan pada dasarnya janin bisa mendengar suara dari luar perut ibu.
“Janin di atas 20 minggu dia memang fungsi pendengarannya sudah mulai bagus, sudah mulai ada. Jadi bila menimbulkan suara, tentu ia bisa mendengar, tapi kalau dirasakan (sedang berhubungan intim) tidak. Ia akan merasa ibunya melakukan aktivitas seperti biasa. Ia tidak paham, tapi ia tahu ada aktivitas yang menyebabkan ‘rumah’-nya (rahim) itu bergerak,” jelasnya.
Jadi, bayi mendengar ketika Ayah menggumam atau mengerang selama sesi bercinta terjadi. Tenang saja, bayi tidak mengerti makna erangan yang ada.
3. Janin Rasakan Tekanan
Jelang mencapai orgasme, bayi besar kemungkinan akan merasakan adanya tekanan. Salah satu kekhawatiran yang dirasakan saat hendak berhubungan seks yakni takut kepala janin terkena ‘sundulan’. Tak perlu khawatir, risiko kondisi ini hampir tidak mungkin terjadi.
Ada banyak hal yang harus dilalui untuk bisa sampai menyentuh kepala janin. Mulai dari leher rahim yang tertutup lendir tebal, serta kantung ketuban yang melindungi si kecil.
Kemudian, ada anggapan di mana sperma yang dikeluarkan Ayah ketika sedang berhubungan saat hamil dapat menimbulkan kontraksi. Apakah hal tersebut benar adanya?
“Teori mengatakan kalau sperma itu mengandung protein yang bisa membuat kontraksi, reseptornya ada di mulut rahim. Namun, proteinnya tidak lantas membuat kontraksi seperti pada saat induksi persalinan,” dr. Dinda menjelaskan.
Pada kehamilan yang masih belum cukup bulan atau berada di bawah usia aterm, dr. Dinda menerangkan bahwa kontraksi yang terjadi tidaklah terlalu signifikan.
Artikel terkait: Ketahui 5 Fungsi Plasenta yang Krusial Bagi Janin dan Masalahnya yang Harus Diwaspadai
4. Detak Jantung Jadi Lebih Cepat
Saat orgasme, Bunda biasanya juga akan mengalami peningkatan detak jantung karena bahagia. Kondisi ini kemungkinan juga bisa dialami oleh janin karena efek hormonal.
Tenang saja, detak jantung janin yang turut meningkat umumnya tidak berlangsung lama dan akan kembali normal setelahnya. Kondisi ini tidak selalu buruk, menandakan ada lebih banyak sirkulasi darah dan oksigen.
5. Tidak Memicu Persalinan Prematur
Sumber: Fine Art America
Tak kalah penting, kontraksi yang sedikit terasa ketika seks selama hamil tidak harus membuat Bunda segera dilarikan ke rumah sakit. Beberapa sumber menyebutkan bahwa orgasme tidak ada korelasinya dengan kelahiran prematur.
“Kalau misalnya sudah ada kontraksi tanda persalinan yang dirasakan, ibunya tidak disarankan untuk berhubungan karena akan memperparah kontraksi yang dialami,” dr. Diana menjawab pertanyaan seputar kontraksi yang dirasakan saat berhubungan seksual dalam keadaan hamil.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah jika Bunda mengalami sakit saat berhubungan seks. Misalnya perdarahan hebat seperti saat menstruasi normal, kebocoran cairan ketuban, atau nyeri yang tidak kunjung hilang setelah berhubungan seks, maka konsultasikan dengan dokter kandungan.
Terkadang, ibu hamil mungkin saja mengalami kontraksi yang menyebabkan perutnya terasa kencang setelah berhubungan seks. Apakah ini berbahaya?
“Perut kencang wajar, tetapi memang harusnya menghilang perlahan-lahan, jangan menetap. Kalau (kontraksi) menetap apalagi disertai dengan flek darah atau tambah terasa berat itu yang harus diperhatikan,” sambung dr. Dinda.
6. Membuat Janin Ikut Bahagia
Orgasme sudah pasti akan membuat pasangan bahagia. Ketika hal ini terjadi, otak akan melepaskan hormon serotonin yang erat kaitannya dengan kebahagiaan. Ya, serotonin adalah zat kimia di otak yang mengatur suasana hati dan menimbulkan perasaan bahagia.
Saat hormon serotonin diproduksi dalam jumlah besar (termasuk saat Bunda orgasme), maka mood seketika merasa rileks dan bahagia. Nah, mood ini turut menular ke janin, lo! Tak hanya Anda, bayi pun juga merasa bahagia!
Artikel terkait: Sudah Alami Pergeseran Tren, Deteksi Dini Preeklampsia Diperlukan
7. Janin Mendadak Lapar
Reaksi unik lain janin ketika Bundanya berhubungan intim adalah… lapar! Jika Bunda merasa lapar setiap beberapa menit selama kehamilan, maka janin justru merasakan hal ini setelah orang tua usai berhubungan seks.
Bayi tentunya membutuhkan nutrisi konstan saat tumbuh dan berkembang dalam rahim sehingga kemungkinan besar akan merasakan kelaparan mendadak saat berhubungan badan saat hamil.
Tips Berhubungan Seks Saat Hamil
Berdasarkan penjelasan di atas, reaksi janin saat ibu berhubungan badan bukanlah sesuatu yang patut diperhatikan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Posisi Seks. Perhatikan posisi seks selama kehamilan. Posisi misionaris saat memasuki usia 4 bulan sebaiknya dihindari karena janin sudah tumbuh besar. Pilih posisi menyamping, tegak, atau posisi duduk di atas yang bisa membuat Bunda nyaman.
- Gunakan Kondom. Anda juga bisa mempertimbangkan mengenakan kondom jika merasa lebih aman dari kemungkinan penyakit menular yang menginfeksi janin.
- Jujur pada Pasangan. Tidak jarang ibu hamil merasa enggan untuk berhubungan badan selama beberapa waktu. Pasangan dapat mencari solusi lain yang sama-sama nyaman bagi satu sama lain.
- Konsultasi dengan Dokter. Walaupun aman, sperma mengandung hormon prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi. Cobalah berkonsultasi dengan dokter terkait hal ini.
Artikel terkait: 6 Posisi Hubungan Badan yang Bagus Saat Hamil Muda, Bunda Perlu Tahu!
Gairah seks dapat berubah-ubah atau mengalami fluktuasi selama kehamilan. Naik turunnya kadar hormon dan perubahan lain dalam tubuh dapat memengaruhi gairah seks ibu hamil.
Perubahan kadar hormon di awal kehamilan dan perubahan bentuk tubuh mungkin membuat gairah seks meningkat. Namun, perubahan trimester pertama ini juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan kehamilan (misalnya mual dan muntah) yang membuat hubungan seksual agak sulit untuk dilakukan.
Bunda mungkin akan merasa lebih baik memasuki trimester kedua. Ketidaknyamanan yang dialami pada trimester pertama mungkin telah hilang atau berkurang. Perut memang akan membesar, tetapi masih bisa untuk berhubungan intim dengan nyaman.
Menjelang akhir kehamilan, ibu hamil mungkin akan merasa kurang tertarik untuk berhubungan seks. Saat perut semakin besar, beberapa posisi seks bisa jadi tidak nyaman. Jika Bunda dan pasangan sama-sama menginginkannya, berhubungan seks pada trimester ketiga boleh dilakukan, kecuali dilarang oleh dokter.
***
Wah, ternyata itulah deretan reaksi janin saat ibu berhubungan badan selama hamil. Dengan kata lain, bayi tidak akan mengalami cedera seperti yang selama ini kita kira. Selama orang tua bahagia dengan aktivitasnya, bayi pun turut bahagia. Selamat menikmati romansa, ya, Bunda!
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
Terjadi di Awal Kehamilan, Ketahui 7 Penyebab Janin Tidak Berkembang
9 Cara Unik Prediksi Jenis Kelamin Bayi yang Sering Dipercaya Masyarakat
9 Keluhan Tersering Kala Hamil 3 Bulan, Bunda Pernah Merasakannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.