Asam folat adalah nama lain dari vitamin B9 yang punya berbagai manfaat sejak prakonsepsi hingga masa kehamilan Bunda. Kebutuhan asam folat ibu hamil ini wajib diperhatikan dan tidak boleh terlewat setiap harinya, Bun.
Asam folat diketahui memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya cacat janin. Kandungan ini berfungsi untuk produksi sel darah merah dan membantu perkembangan tabung saraf.
Asam folat juga mencegah terjadinya cacat pada otak dan sumsum tulang belakang.
Sebetulnya ada beberapa sumber alami asam folat yang bisa kita temui sehari-hari, seperti sayuran hijau, telur, jeruk, hingga kacang-kacangan.
Namun, asupan alami saja dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan asam folat harian, sehingga mengonsumsi suplemen pun tetap diperlukan.
Mengingat pentingnya peran kandungan asupan asam folat, sebaiknya Bunda tidak kekurangan maupun berlebihan mengonsumsinya di masa kehamilan.
Berikut theAsianparent berikan ulasannya.
Artikel terkait: 5 Alasan Mengapa Asam Folat Penting Bagi Ibu Hamil dan Ibu yang Sedang Promil
Berapa Asam Folat untuk Ibu Hamil per Hari?
Melansir American Pregnancy Association, jumlah asupan asam folat harian untuk perempuan di usia dewasa ialah 400 mcg.
Lalu, merujuk pada American College of Obstetricians and Gynecologists saat hamil kebutuhan asam folat pun bisa bertambah jadi 600 mcg dalam sehari.
Selain itu, perempuan yang akan dan tengah menjalani program kehamilan dianjurkan mengonsumsi 400 hingga 1.000 mcg asam folat dalam sehari.
Asam folat juga direkomendasikan untuk rutin dikonsumsi 3 bulan sebelum dan setelah konsepsi. Hal ini diketahui terbukti bisa mengurangi risiko cacat tabung saraf janin.
Artikel terkait: Penelitian: Asam Folat Bukan Satu-satunya yang Bisa Mencegah Cacat Lahir pada Bayi
Asam Folat 400 mcg Apakah Cukup untuk Ibu Hamil?
Pada kondisi kehamilan yang normal dan tidak berisiko, asupan asam folat 400 mcg terbilang hampir cukup. Alangkah lebih baik bila Bunda memenuhinya dengan mengonsumsi asam folat 600 mcg disertai dengan konsisten mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung asam folat.
Namun, jika Bunda menjalani kehamilan yang berisiko tinggi, biasanya dokter akan meresepkan kandungan asam folat yang lebih tinggi. Beberapa faktor risiko tersebut antara lain:
- Keluarga memiliki riwayat cacat tabung saraf
- Pernah mengalami cacat tabung saraf pada kehamilan sebelumnya
- Kehamilan dengan kondisi diabetes
- Mengonsumsi obat antiepilepsi
- Mengonsumsi obat antiretroviral untuk HIV
Meski demikian, Bunda tetap dianjurkan mengonsumsi tambahan asupan lainnya. Beberapa yang dianjurkan yaitu zat besi, vitamin D, kalsium, dan vitamin C.
Artikel terkait: 13 Tanda Kekurangan Asam Folat yang Perlu Bunda Waspadai
Bolehkah Ibu Hamil Minum Asam Folat Lebih dari 1.000 mcg?
Di pasaran, ada beragam jenis merek asam folat beserta jumlah kandungannya yang beragam. Salah satunya ialah merek folavit dengan kandungan 1.000 mcg.
Lalu, sebetulnya amankah ibu hamil minum folavit 1.000 mcg? Mengonsumsi asam folat 1.000 mcg sebetulnya masih diperbolehkan, Bun. Namun, mengonsumsinya haruslah sesuai dengan anjuran dokter yang memeriksa kondisi kehamilan Bunda secara langsung.
Meski punya banyak manfaat di masa kehamilan, mengonsumsi asam folat pun tidak boleh berlebihan. Sebab, mengonsumsi folat yang terlalu banyak dikaitkan dengan resistensi insulin dan memperlambat perkembangan otak pada anak-anak.
Jadi, pastikan asam folat dan suplemen lain di masa kehamilan yang Bunda konsumsi memang sesuai dengan anjuran dokter, ya.
Perhatikan juga izin BPOM, keaslian produk, tanggal produksi, dan aturan penyimpanan dan aturan konsumsinya.
***
Itulah ulasan mengenai kebutuhan asam folat ibu hamil.
Pastikan Bunda memerhatikan asupan gizi seimbang dan suplemen tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.
Jangan lupa untuk selalu rutin memeriksakan kondisi kehamilan Bunda pada dokter maupun bidan.
Semoga bermanfaat, Bun.
***
Folic Acid and Pregnancy
www.webmd.com/baby/folic-acid-and-pregnancy
Baca Juga:
5 Tanda Ibu Hamil Cukup Gizi, Ini Kandungan yang Perlu Dikonsumsi