Ikan buntal termasuk hewan yang punya visual unik. Tubuhnya bulat menggelembung seperti buntalan atau mirip balon. Karenanya dalam bahasa Inggris, ikan ini disebut balloonfish atau globefish.
Keunikan ikan buntek, nama lain ikan buntal dalam bahasa Indonesia, juga terletak pada organ dan kulitnya yang mengandung racun. Ia bahkan dipercayai sebagai vertebrata paling beracun di dunia setelah katak racun emas.
Meskipun beracun, ada restoran di Jepang, Korea, dan Tiongkok yang menyajikan ikan buntek sebagai menu makanan untuk para tamu. Di Jepang misalnya, hidangan daging ikan buntal disebut fugu.
Fugu harus dimasak oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang boleh diolah dan mana yang beracun. Sehingga, ikan buntal tidak boleh sembarangan dimasak di rumah.
Habitat ikan buntek pada umumnya berada di laut, namun ada juga ikan buntek air tawar. Spesies ikan ini ada beragam, kebanyakan hidup di perairan tropis, sangat jarang di perairan sedang, dan tidak ada di perairan dingin.
Nah, penasaran lebih jauh tentang ikan buntal? Berikut ini beberapa fakta menariknya.
Artikel terkait: Waspada ikan beracun, suami istri di Banyuwangi tewas setelah makan ikan buntal
4 Fakta Menarik Ikan Buntal, Beracun Tapi Disantap di Restoran
Inilah berbagai fakta unik dari ikan yang dikatakan beracun satu ini.
1. Hewan Paling Beracun di Lautan
Ikan dengan ukuran sekitar 2,5 cm hingga 60 cm ini ternyata menjadi salah satu hewan paling beracun di lautan.
Tak tanggung-tanggung, racun ikan buntek yang bernama tetrodoksin, bisa mematikan. Racun itu disebut 1.200 kali lebih berbahaya daripada sianida. Bahkan ada sumber menyebutkan, bisa menyebabkan kematian pada 30 orang dewasa.
Di tubuh ikan buntek, tetrodoksin berada di bagian bawah kulit, ovarium, dan hati. Cara kerja tetrodoksin, yaitu dengan memblokir kinerja saraf yang kemudian memengaruhi otot serta pernapasan manusia.
Hingga kini, belum ada penawar untuk jenis racun pada ikan buntal.
2. Racun Tak Hilang Meski Dimasak
Racun tetrodotoksin pada ikan buntek memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga tidak hilang meski sudah dimasak maupun dibekukan. Racun tetrodotoksin tersimpan di dalam hati, kelenjar kelamin, kulit, dan usus ikan buntek.
Agar ikan ini aman dikonsumsi, berbagai organ tersebut harus dibuang secara hati-hati dengan teknik khusus agar daging ikan tidak terkontaminasi racun tersebut. Untuk bisa mengolah ikan buntek menjadi makanan, diperlukan seorang koki yang terlatih dan harus punya sertifikat khusus.
Jika salah dalam proses pengolahan, racun yang ada di beberapa bagian tubuh ikan bisa menyebar dan dikhawatirkan mengakibatkan dampak yang merugikan bagi tubuh.
Artikel terkait: Jenis-jenis ikan yang dilarang dan direkomendasikan saat hamil, Bunda perlu tahu!
3. Hidangan Mewah di Jepang
Hidangan ikan buntek di Jepang, bernama fugu. Fugu bisa dibilang termasuk menu mewah di restoran negeri Sakura.
Koki yang menyiapkan fugu, harus seorang yang profesional. Bahkan ada ujian tersendiri yang harus diikuti hingga sang koki diperbolehkan mengolah ikan buntal.
Karena ikan buntek termasuk makanan mahal, konsumen harus merogoh kocek cukup dalam untuk bisa menikmatinya. Mahalnya menu ikan buntek bukan hanya karena proses pengolahan yang sulit, tapi ada jenis ikan yang terancam punah yaitu torafugu.
Ikan buntek atau fugu memang bisa dengan mudah dibudidayakan, namun beberapa orang menyebut bahwa ikan hasil budidaya memiliki daging yang tidak enak. Karena itu, ikan fugu yang berkualitas harus dipancing dari laut lepas.
Di Jepang sendiri, diperkirakan setidaknya ada sekitar 5-10 kasus keracunan ikan buntal setiap tahunnya. Meski terkesan sedikit, sebagian orang yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal tersebut tidak dapat diselamatkan.
Artikel terkait: Bolehkah ibu hamil makan ikan asin? Ini penjelasannya!
4. Bisa Menggembungkan Tubuh
Ikan buntek punya warna cerah yang bisa menarik predator untuk mendekat. Sebagai metode pertahanan diri, ikan buntal akan menggembungkan tubuhnya jika merasa terancam.
Saat menggembungkan tubuh, ikan buntek terlihat menyerupai bola dengan ukuran tubuh yang bisa dua kali lebih besar dari sebelum menggembung. Saat mengembangkan tubuh pula, kemampuan berenang ikan buntek menjadi melambat.
Metode pertahanan mengembangkan tubuh ditujukan agar predator kesulitan untuk memakan ikan buntal. Selain itu, ikan buntek juga memiliki kulit yang tidak bersisik tapi justru sangat berduri. Duri-duri ini pun digunakan ikan buntek untuk melindungi dirinya atau menakut-nakuti musuh agar tidak mendekat.
Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang ikan buntal. Tertarik untuk mencobanya bila datang ke restoran yang menyediakan?
****
Baca juga:
4 Cara Membuat Sosis Rumahan yang Mudah dan Praktis
Anak Makan Sosis Sehari-hari, Akhirnya Sembuh Berkat Hipnoterapi
Resep masakan ikan, 5 olahan ikan yang lezat dan bergizi tinggi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.