Seorang anak disebut mengalami diare jika tinjanya encer, berair, dan sering Buang Air Besar (BAB). Karena BAB yang dapat terjadi berulang kali, si Kecil bisa saja menjadi lemas hingga dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan Parents mengetahui penanganan serta minuman dan makanan yang tepat diberikan kepada anak yang sedang mengalami diare.
Berikut theAsianparent rangkum ulasannya.
Anak Diare Sebaiknya Makan Apa?

Berdasarkan rekomendasi IDAI dan ESPGHAN, anak yang mengalami diare sebaiknya tetap mengonsumsi makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Bayi yang masih mendapat ASI juga sebaiknya tetap melanjutkan minum ASI.
Jenis makanan yang dikonsumsi pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan makanan sehari-hari si Kecil. Yang penting makanan tersebut memiliki kandungan lengkap karbohidrat dan protein sebagai sumber energi. Jika anak mengalami kesulitan dalam menghabiskan makanannya, makanan dapat diberikan dalam porsi yang lebih kecil dengan frekuensi yang lebih sering.
Parents, beberapa makanan berikut ini bisa menjadi pilihan:
- Nasi, kentang, atau roti
- Sereal
- Telur yang matang sempurna
- Daging sapi, ikan, maupun ayam yang matang
- Sayuran yang sudah dimasak, seperti wortel
- Buah-buahan yang sudah dicuci bersih
- Makanan yang banyak mengandung air seperti sop
- Yogurt.
Apa Makanan yang Dapat Menghentikan Diare?
Pada dasarnya, asupan gizi seimbang tetap diperlukan, dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit demi sedikit tetapi lebih sering. Jika bukan disebabkan oleh hal yang serius, sebagian besar diare akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 minggu, Parents.
Di sisi lain, ada beberapa jenis makanan tertentu yang sebaiknya dihindari si Kecil saat diare, termasuk makanan olahan, cepat saji, serta camilan atay minuman yang manis.
Selain itu, sebaiknya si Kecil tidak diberikan produk olahan susu untuk sementara waktu karena dapat menimbun gas dan menyebabkan kembung.
Apa Saja 5 Langkah Menghentikan Diare Anak?

Parents, beberapa penanganan awal saat anak diare menurut Kementerian Kesehatan RI antara lain:
- Minum oralit untuk menggantikan cairan yang hilang
- Segera makan jika anak sudah tidak muntah dan ada nafsu makan
- Konsumsi cairan secara cukup
- Mengonsumsi obat zinc
- Tidak buru-buru mengonsumsi antibiotik.
Anak Mencret Sebaiknya Minum Apa?
Parents, ada beberapa minuman yang diketahui bisa membantu mengatasi diare pada anak, di antaranya:
- Oralit yang dilarutkan dengan air putih biasa
- Larutan gula dan garam sebagai pengganti oralit
- Pemberian obat-obatan yang disesuaikan dengan instruksi dokter spesialis anak
Kapan Harus ke Dokter?

Umumnya anak-anak yang mengalami diare akibat virus juga disertai demam dan muntah.
Hal penting yang perlu Parents lakukan ketika si kecil diare ialah mencegahnya mengalami dehidrasi.
Hubungi dokter spesialis anak subspesialis gastrohepatologi jika si kecil mengalami gejala dehidrasi dan diare dengan gejala berikut:
- Demam berlangsung lebih dari 24–48 jam
- Muntah terus-menerus
- Diare berdarah
- Menolak makan atau minum
- Tampak lemas atau kehausan
- Sakit perut yang hebat
- Tidak buang air kecil dalam 6 jam
- Diare cair yang sangat banyak.
Parents itulah beberapa informasi mengenai makanan untuk anak diare dan beberapa informasi penting lainnya. Semoga bermanfaat.
***
Baca Juga:
14 Obat Diare yang Aman Diberikan untuk Anak 1-2 Tahun
BAB Cair pada Bayi Tak Selalu Gejala Diare, Kenali Perbedaannya!
3 Buah untuk Atasi Diare pada Anak, Mudah Ditemukan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.