Seorang anak disebut mengalami diare jika tinjanya encer, berair, dan perlu berulang kali ke kamar mandi untuk Buang Air Besar (BAB). Karena frekuensi BAB yang bisa berulang kali, si Kecil bisa saja mengalami lemas hingga dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan Parents mengetahui penanganan, minuman, dan makanan untuk diare anak.
Berikut theAsianparent rangkum ulasannya.
Anak Diare Bagusnya Makan Apa?
Melansir Medlineplus, anak yang mengalami diare sebaiknya mengonsumsi makanan dalam porsi kecil sepanjang hari, dibandingkan makan seperti jadwal biasa tiga kali sehari.
Jenis makanan yang dikonsumsi pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan makanan sehari-hari si kecil.
Parents, beberapa makanan berikut ini bisa menjadi pilihan:
- Nasi putih atau pasta
- Telur yang matang sempurna
- Kentang panggang
- Daging sapi, ikan, maupun ayam yang dipanggang atau dibakar
- Sereal seperti oatmeal atau cornflake
- Sayuran yang sudah dimasak, seperti wortel
- Pancake dan waffle.
Makan Apa untuk Menghentikan Diare?
Pada dasarnya, asupan gizi seimbang tetap diperlukan tetapi bisa dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit demi sedikit dan lebih sering. Jika bukan karena penyebab yang serius, biasanya diare akan sembuh dengan sendirinya setelah 2 hari, Parents
Di sisi lain, ada beberapa jenis makanan tertentu yang sebaiknya dihindari si Kecil saat diare, termasuk makanan olahan, cepat saji, makanan berminyak, dan makanan yang digoreng. Jadi, sebaiknya hindari dulu sosis, donat, gorengan.
Selain itu, sebaiknya si Kecil menghindari untuk mengonsumsi produk olahan susu karena bisa menyebabkan gas dan kembung.
Lalu, hindari dulu sayuran yang bisa banyak menyebabkan gas seperti paprika, brokoli, buncis, dan kacang polong.
Apa Saja 5 Langkah Menghentikan Diare Anak?
Parents, beberapa penanganan awal saat anak diare menurut Kementerian Kesehatan RI antara lain:
- Perbanyak minum air putih untuk menggantikan cairan yang hilang
- Mengonsumsi lebih banyak makanan lunak
- Menghindari makanan pedas, berlemak, dan beralkohol
- Minum oralit maupun cairan isotonik
- Minum obat diare jika diperlukan.
Anak Mencret Sebaiknya Minum Apa?
Parents, ada beberapa minuman yang diketahui bisa membantu mengatasi diare pada anak, di antaranya:
- Oralit yang dilarutkan dengan air putih biasa
- Larutan gula dan garam sebagai pengganti oralit
- Probiotik sesuai dosis yang tertera pada produk
- Antibiotik jika si Kecil mengalami diare karena bakteri, sehingga memerlukan resep dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Biasanya anak-anak yang mengalami diare akibat virus bisa mengalami demam dan muntah. Hal terpenting yang perlu Parents lakukan ketika si kecil diare ialah mencegahnya mengalami dehidrasi.
Hubungi dokter jika si kecil mengalami gejala dehidrasi dan diare beserta beberapa gejala berikut:
- Demam berlangsung lebih dari 24–48 jam
- Muntah yang berlangsung lebih dari 12–24 jam
- Muntah yang berwarna hijau, bercampur darah, atau seperti bubuk kopi
- Tinja berdarah
- Menolak makan atau minum
- Nyeri perut yang intens
- Perut tampak bengkak
- Mengalami ruam
- Kulit dan mata berwarna kuning.
Parents itulah beberapa informasi mengenai makanan untuk anak diare dan beberapa informasi penting lainnya. Semoga bermanfaat.
***
Baca Juga:
14 Obat Diare yang Aman Diberikan untuk Anak 1-2 Tahun
BAB Cair pada Bayi Tak Selalu Gejala Diare, Kenali Perbedaannya!
3 Buah untuk Atasi Diare pada Anak, Mudah Ditemukan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.