Parents mungkin tengah mencari tahu apa saja tanda-tanda gondongan pada anak. Terlebih jika si Kecil mengeluh tenggorokannya sakit, tidak bisa menelan, badan lemas, dan lesu.
Gondongan pada anak ini merupakan salah satu jenis infeksi yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini dapat menginfeksi banyak bagian tubuh, tetapi paling dikenal karena menyebabkan pembengkakan kelenjar parotis. Kelenjar ini, yang membuat air liur (ludah), berada di depan telinga, di sekitar rahang.
Gondongan dulunya merupakan penyakit anak yang umum terutama pada anak-anak berusia 5 hingga 9 tahun. Ini jauh lebih jarang sekarang, berkat adanya vaksin gondok.
Untuk mempelajari apa itu gondongan, cara mengobati serta tips pencegahan, baca lengkapnya di bawah ini.
Artikel terkait: Apa yang Harus Dilakukan jika Si Kecil Terinfeksi Rotavirus?
Daftar isi
Apa Itu Gondongan?
Gondongan atau gondok adalah penyakit yang menyebabkan kelenjar air ludah mengalami pembengkakan karena virus. Penyakit ini menular melalui air ludah dari orang yang sudah terinfeksi.
Kelenjar air ludah berada di bawah telinga samping wajah. Karenanya, orang yang mengalami gondongan, bagian samping wajahnya akan terlihat membesar dan bengkak.
Orang tua jaman dulu, menggunakan blau (sabun cuci berwarna biru) yang digosokkan ke area bengkak di leher, dipercaya akan membuat gejalanya mereda. Namun, ini hanyalah mitos, dan sebaiknya tidak dilakukan lagi.
Gondongan ini sangat menular. Virus ini menyebar dalam tetesan kecil cairan ketika seseorang dengan virus bersin, batuk, berbicara, atau tertawa.
Kontak dengan benda yang mereka gunakan, seperti tisu kotor, sedotan, atau gelas minum, juga dapat menularkan virus.
Jika mereka tidak mencuci tangan, permukaan apa pun yang mereka sentuh dapat menyebarkan gondong ke orang lain yang menyentuhnya.
Seseorang dengan gondongan paling menular dari 2 hari sebelum gejala mulai, sampai dengan 5 hari setelah gejalanya berakhir.
Siapa pun yang terinfeksi dapat menularkan penyakit, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Apa Gejala Penyakit Gondongan?
Penyakit yang sering disebut gondok ini, menunjukkan gejala setelah terpapar virus selama dua minggu.
Gejala awalnya mirip penyakit influenza, mencakup:
- Demam
- Tidak nafsu makan
- Sakit kepala
- Lemas
- Sakit di sekujur badan
Gejala di atas kemudian diikuti dengan pembengkakan kelenjar ludah dan demam yang semakin tinggi, hingga 39 derajat celcius.
Bagian yang bengkak juga bisa terasa sakit disentuh.
Bagaimana Gondok Didiagnosis pada Anak?
Dikutip laman kesehatan Cedars Sinai, dalam mendiagnosis gondongan, dokter biasanya akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan anak Anda.
Dia akan memberikan anak Anda pemeriksaan fisik. Anak Anda mungkin juga menjalani tes, seperti tes air liur atau urin untuk memastikan diagnosis.
Segera hubungi dokter jika anak Anda memiliki gejala gondok atau pernah berada di sekitar seseorang dengan penyakit gondong.
Yang perlu diperhatikan, gondongan menyebar melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan ketika anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Virus ini juga dapat hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan gelas minum. Virus menyebar ketika anak lain menggunakan barang-barang ini dan kemudian menggosok hidung atau mulutnya.
Dokter mungkin memberi instruksi khusus sebelum Anda pergi ke kantor untuk melindungi pasien lain dari virus.
Bagaimana Cara Menangani Gondongan pada Anak?
Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka dia tidak akan mempan diobati dengan antibiotik.
Namun, Parents bisa merawat gondongan sesuai dengan gejala yang muncul, untuk mengurangi sedikit ketidaknyamanan anak saat ia terserang penyakit ini.
- Menyuruh anak istirahat saat dia merasa lemas
- Memberi obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau parasetamol
- Meringankan rasa sakit di daerah yang bengkak dengan es batu atau kompres air hangat
- Minum banyak air putih untuk menghindari dehidrasi karena demam
- Sediakan makanan yang mudah ditelan seperti sup, bubur, atau agar-agar yang tidak terlalu keras. Penyakit ini membuat susah untuk mengunyah, jadi pastikan anak tetap mendapat asupan nutrisi dengan makanan lunak yang mudah ditelan.
- Hindari makanan dan minuman asam yang membuat kelenjar ludah semakin terasa sakit.
Sebelum gondongannya sembuh, jangan biarkan anak pergi ke sekolah. Biarkan ia beristirahat di rumah, agar tidak menulari temannya yang lain.
Gunakan masker dan jangan berbagi alat makan dengan anggota keluarga yang lain, untuk mencegah penularan.
Penyakit ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Sekitar 10 hari setelah gejalanya memburuk, biasanya kondisi anak akan segera membaik.
Mereka yang pernah mengalami sakit ini, biasanya tidak akan terserang untuk kedua kalinya. Karena sistem kekebalan tubuh sudah beradaptasi dengan virus, dan bisa melindungi diri dari serangan virus mumps selanjutnya.
Artikel terkait: Waspada! Penelitian Buktikan Banyak Kematian Akibat Kanker Paru karena Asap Rokok
Siapa yang Berisiko Terkena Gondongan?
Laman Kids Health menerangkan, gondongan paling sering terjadi pada anak-anak usia sekolah dan mahasiswa. Wabah gondongan jarang terjadi, tetapi bisa terjadi.
Wabah adalah ketika banyak orang dari satu daerah terserang penyakit yang sama. Para ahli sedang mencari tahu mengapa wabah masih terjadi dan cara untuk mencegahnya.
Anak yang berisiko tinggi terkena gondongan adalah yang belum mendapatkan vaksin MMR saat ia bayi.
Sebagian besar kasus gondong terjadi pada orang dewasa yang lebih muda yang tidak menerima vaksin MMR sebagai bagian dari jadwal vaksinasi masa kanak-kanak mereka dan orang tua yang belum pernah mengalami gondong saat masih anak-anak.
Anda dapat melindungi anak Anda dari penyakit gondok dengan memastikan mereka diberi vaksin gabungan MMR untuk penyakit gondok, campak, dan rubella.
Vaksin MMR adalah bagian dari jadwal imunisasi anak wajib dari pemerintah.
Kebanyakan orang yang pernah terkena gondong tidak pernah mendapatkannya lagi.
Berapa Lama Sampai Gondongan Sembuh?
Saat ini tidak ada obat untuk gondong, tetapi infeksi ini akan hilang dalam 1 atau 2 minggu, demikian sebagaimana dilansir laman kesehatan NHS.
Anda biasanya dapat kembali bekerja atau sekolah sekitar satu minggu setelah dokter mendiagnosis penyakit gondok Anda. Pada titik ini, Anda tidak lagi menularkan penyakit ini.
Sepuluh hari setelah sakit, biasanya Anda merasa lebih baik. Kebanyakan orang yang terkena gondong tidak dapat tertular penyakit ini untuk kedua kalinya. Pernah memiliki virus ini sekali, secara otomatis akan melindungi anak agar tidak terinfeksi lagi.
Pertolongan Medis Gondongan
Perawatan dan pengobatan gondongan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak Anda.
Ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Laman kesehatan Cedars Sinai menulis, obat antibiotik tidak digunakan untuk mengobati penyakit ini.
Tujuan pengobatan gondongan adalah untuk membantu meringankan gejala. Perawatan mungkin termasuk:
- Istirahat di tempat tidur (bedrest)
- Minum banyak cairan
- Acetaminophen atau ibuprofen untuk demam dan mengurangi nyeri
- menggunakan obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen dan parasetamol.
- mengoleskan kompres hangat atau dingin ke kelenjar yang bengkak untuk membantu menghilangkan rasa sakit.
Laman kesehatan Cedars Sinai juga menyarankan untuk selalu membicarakan risiko, manfaat, dan kemungkinan efek samping dari semua obat-obatan dengan dokter.
Jangan berikan ibuprofen kepada anak di bawah 6 bulan, kecuali jika dokter Anda memberi tahu Anda. Jangan berikan aspirin kepada anak-anak.
Painkiller seperti aspirin tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 16 tahun. Aspirin dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius yang disebut sindrom Reye.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Gondongan terkadang dapat menyebabkan masalah yang jarang tapi parah. Hubungi dokter segera jika si Kecil menderita gondok dan:
- mengalami sakit kepala parah
- memiliki leher yang kaku
- mengalami kejang
- sangat mengantuk
- mengalami perubahan kesadaran (pingsan)
Selain itu, Parents juga perlu memperhatikan apakah si Kecil sakit perut. Ini bisa menjadi tanda masalah dengan pankreas pada anak laki-laki atau perempuan, atau ovarium pada anak perempuan.
Pada anak laki-laki, perhatikan demam tinggi dengan rasa sakit dan pembengkakan pada testis.
Komplikasi
Meskipun jarang, komplikasi serius bisa terjadi jika penyakit ini dibiarkan tanpa perawatan. Virus mumps bisa meracuni cairan pelindung tulang belakang, menyerang otak, pankreas hingga organ reproduksi.
Komplikasi yang bisa terjadi pada anak di antaranya:
- Pankreatitis akut. Komplikasi ini ditandai dengan nyeri di bagian tengah perut, demam, diare, mual, hingga nafsu makan hilang. Meski termasuk komplikasi ringan, dokter akan menyarankan pasien untuk dirawat sampai pankreasnya pulih.
- Meningitis. Meningitis ringan terjadi karena komplikasi virus mumps, gejalanya seperti flu, sakit kepala, leher kaku, dan mata sensitif terhadap cahaya. Namun tidak mematikan karena berbeda dengan virus meningitis yang berbahaya.
Artikel terkait: Mendeteksi Gejala Meningitis pada Balita
Bagaimana Cara Mencegah Gondongan?
Gondongan bisa dicegah jika anak telah diimunisasi dengan vaksin MMR (Measles, Mumps dan Rubella).
Jadi, pastikan anak Anda menerima vaksin ini agar tidak terkena infeksi virus mumps.
Vaksin MMR biasanya diberikan saat anak umur 12-18 bulan, dan diulangi sekali lagi saat dia berusia 6 tahun.
Artikel terkait: Vaksin MMR
Pencegahan juga bisa dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah dari kamar kecil. Tidak berbagai peralatan makan juga peralatan mandi dengan orang lain, serta memakai masker.
Apabila sudah terkena virus mumps, kurangi aktivitas di luar rumah sampai sembuh. Karena virusnya sangat mudah menular kepada orang lain, apalagi jika pembengkakan kelenjar ludah sudah terjadi.
Begitupun ketika penderita bersin atau batuk, gunakan tisu atau tangan untuk menutup mulut dan hidung.
Agar air ludah tidak menyebar di udara, lalu buang tisunya dan cuci tangan sampai bersih, supaya virus tidak menempel pada benda lain yang disentuh.
Untuk membantu mencegah penyebaran gondong ke orang lain, lakukan langkah pencegahan berikut:
- Jauhkan anak dari sekolah atau tempat penitipan anak sampai gejalanya hilang.
- Cuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah merawat anak.
- Pastikan anggota rumah tangga lainnya sering mencuci tangan, terutama sebelum makan.
- Mintalah anak menutup mulut dan hidungnya saat bersin atau batuk.
- Bersihkan permukaan keras, mainan, dan gagang pintu dengan disinfektan.
- Pastikan pusat penitipan anak menganjurkan cuci tangan.
Orang dewasa yang lahir sebelum tahun 1957 dan belum terjangkit gondong mungkin ingin divaksinasi. Mereka yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi, seperti rumah sakit atau sekolah, harus selalu divaksinasi gondong.
Namun, orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, alergi terhadap gelatin atau neomisin, atau sedang hamil, tidak boleh menerima vaksin MMR.
Konsultasikan dengan dokter keluarga Anda mengenai jadwal imunisasi untuk Anda dan anak-anak Anda.
Poin Penting tentang Gondongan pada Anak
Berikut adalah poin-poin penting tentang gondongan sebagaimana dikutip laman Cedars Sinai:
- Gondongan adalah penyakit virus yang sangat menular yang menginfeksi sepasang kelenjar ludah di depan telinga.
- Gondongan menyebar melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan ketika anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
- Gondongan dapat dicegah dengan vaksin. Perlindungan terhadap gondongan termasuk dalam vaksin kombinasi campak, gondongan, dan rubella (MMR). MMR memberikan kekebalan bagi kebanyakan orang.
- Gejala gondong yang paling umum termasuk rasa sakit dan pembengkakan pada kelenjar ludah, terutama di daerah rahang. Gejala lain termasuk kesulitan berbicara dan mengunyah, sakit telinga, dan demam.
- Tujuan pengobatan adalah untuk membantu meringankan gejala. Perawatan mungkin termasuk istirahat, cairan, dan asetaminofen untuk ketidaknyamanan atau rasa nyeri.
- Jauhkan anak dari sekolah atau tempat penitipan anak sampai gejalanya hilang. Cuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah merawat anak. Mintalah anak menutup mulut dan hidungnya saat bersin atau batuk.
Demikian hal-hal yang perlu Parents ketahui terkait gondongan pada anak beserta cara menangani dan mencegahnya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Mumps
kidshealth.org/en/parents/mumps.html
Suitable for 0-18 years; Mumps
raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/mumps
Overview-Mumps
Mumps in Children
www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions—pediatrics/m/mumps-in-children.html#
Mumps: Prevention, Symptoms, and Treatment
***
Baca juga:
Mitos dan Fakta Seputar Amandel pada Anak, Parents Wajib Tahu!
Ini dia 9 penyakit yang hampir punah berkat adanya vaksinasi