Penyakit gondongan atau mumps disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar parotis, hingga membuatnya radang dan bengkak.
Gondongan ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak ditangani dengan benar.
Oleh karenanya, ketahui hal penting tentang gondongan berikut ini, Parents.
Artikel Terkait: Ketahui Tanda Gondongan pada Anak, Gejala hingga Tips Mencegahnya!
Fakta Penting tentang Penyakit Gondongan
1. Meski Sudah Divaksin, Tetap Bisa Tertular Virus Gondongan
Menurut laman pemerintah New York City, efikasi vaksin untuk gondongan (yakni MMR) adalah 80% hingga 90%.
Ini artinya, dari setiap 100 orang yang mendapatkan vaksin ini, 80 hingga 90 di antara mereka terlindungi penuh, tapi 10 hingga 20 orang masih rentan mengalaminya.
Namun meski tidak melindungi semua orang, vaksin ini sangat membantu mengurangi jumlah orang yang sakit ketika terpapar virus ini.
Dan meski vaksinasi tidak melindungi setiap orang terkena gondongan, tapi kemungkinan mengalami komplikasi berkurang.
2. Sebanyak 1 dari 6 Kasus Gondongan Tidak Disertai Gejala
Menurut laman NHS, 1 dari 6 kasus, gondongan tidak memperlihatkan gejala.
Seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic, hal ini dikarenakan gejala-gejala awal sering kali ringan dan tidak langsung terlihat.
Terlebih, masa inkubasi (periode antara infeksi dan penyakit) terjadi pada tujuh hingga 25 hari.
Itulah sebabnya, banyak orang yang terinfeksi gondongan tidak menyadari bahwa mereka mengalami penyakit ini.
Gejala-gejala ringan di antaranya:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Letih.
- Kehilangan nafsu makan.
Beberapa hari kemudian, terjadi pembengkakan yang menyakitkan pada kelenjar parotis Anda. Ini adalah kelenjar ludah yang terletak antara telinga dan rahang.
3. Virus Penyakit Gondongan Sangat Menular
Menurut laman CDC, penyakit gondongan adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus gondongan.
Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan air ludah atau droplet pernapasan dari mulut, hidung, atau tenggorokan.
Seseorang bisa terkena gondongan dan menyebarkan virus melalui:
- Batuk, bersin, atau berbicara.
- Berbagi barang yang mungkin tertempel air ludah, seperti gelas atau botol air minum.
- Terlibat dari aktivitas yang membutuhkan kontak langsung, seperti olahraga, menari, atau ciuman.
Artikel Terkait: 5 Jenis vaksin dewasa yang penting dan wajib diketahui sebelum punya anak
4. Masa Inkubasi Gondongan Sekitar 12-25 Hari
Masa inkubasi adalah periode antara terpapar penyakit menular dan gejala awal muncul, seperti dilansir dari laman Louisiana Department of Health.
Untuk gondongan, inkubasi periode adalah 16-18 hari, dengan kisaran 12-25 hari.
Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan paroritis, biasanya berlangsung selama 7-10 hari.
5. Bahaya Gondongan pada Ibu Hamil
Menurut laman CDC, gondongan yang terjadi pada ibu hamil cenderung jinak dan tidak lebih berbahaya dibandingkan orang-orang yang tidak hamil.
Sama seperti infeksi lain, secara teori, gondongan mungkin bisa menyebabkan komplikasi pada awal-awal kehamilan.
Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan efek gondongan pada dilakukan pada 1950-60an saat penyakit ini banyak terjadi dan vaksin belum tersedia.
Sebuah studi dari 1966 melaporkan bahwa ada asosiasi antara infeksi gondongan selama trimester pertama dan kenaikan risiko aborsi spontan atau kematian janin dalam kandungan.
Akan tetapi hasil penelitian ini belum diobservasi lagi dalam studi-studi lain.
Sebuah studi tentang berat badan lahir rendah (BBLR) dan kaitannya dengan gondongan selama hamil tidak memperlihatkan aosiasi yang signifikan.
Meski ada beberapa laporan kasus cacat kongenital pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita gondongan selama kehamilan, satu-satunya studi yang dilakukan menemukan bahwa risiko cacat memiliki kemungkinan yang sama antara ibu yang mengalami gondongan dan tidak selama hamil.
Artikel Terkait: Cegah virus pada kehamilan dengan vaksin
6. Tahapan Infeksi Penyakit Gondongan
Menurut laman MSD, berikut tahapan penyakit gondongan.
- Setelah 12-24 periode inkubasi, mayoritas orang akan mengalami sakit kepala, anoreksia, rasa tidak enak, dan demam ringan hingga medium.
- Kelenjar ludah akan terlibat 12 hingga 24 jam kemudian, dengan demam hingga 39,5 hingga 40°C. Demam akan berlangsung 24-72 jam.
- Pembengkakan kelenjar mencapai puncaknya pada hari ke-2 dan berlangsung selama 5 hingga 7 hari. Kelenjar yang terkena akan terasa sangat nyeri selama periode demam.
Mayoritas akan mengalami gejala ini selama 2 hingga 4 minggu setelah infeksi dan pulih dalam waktu 2 minggu.
7. Komplikasi Penyakit Gondongan
Menurut laman NHS, ada beberapa komplikasi yang mungkin terjadi ketika terkena penyakit gondongan.
Meski mengkhawatirkan, tapi biasanya tidak serius dan pulih setelah masa infeksi berlalu.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
- Pembengkakan buah zakar
- Pembengkakan ovarium
- Viral meningitis
- Pankreatitis (radang pankreas)
- Enchepalitis (peradangan di jaringan otak)
Artikel Terkait: Waspada! Kenali Penyakit Hand Foot Mouth Disease (HFMD) pada Anak
Bila Anda mengalami gejala gondongan, segeralah menemui dokter. Agar bisa mendapatkan pengobatan, untuk mengurangi radang/pembengkakan.
Juga pengurang rasa sakit akibat kelenjar parotis yang bengkak. Kompres air hangat atau air es juga bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman di bagian yang bengkak.
Semoga bermanfaat, Parents.
Baca Juga:
Vaksin MMR Bisa Sebabkan Autisme? Cek Faktanya di Sini!
10 Penyakit Pada Anak yang Paling Sering Menular
Jangan Abaikan! Fakta dan Jadwal Lengkap Vaksin Anak Menurut Ahli
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.