TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Eklampsia adalah Komplikasi Serius dari Preeklampsia, Waspadai 3 Ciri Ini!

Ditinjau secara medis
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Pelajari Lebih Lanjut
oleh
dr. Gita Permatasari

Ditinjau secara medis oleh

dr. Gita Permatasari

dr. Gita Permatasari bertugas di RSPP sebagai Dokter Umum, Medical Check Up Examiner, dan Konsultan Laktasi. Ia juga menjadi Manajer Pelayanan Pasien yang berkoordinasi dengan dokter spesialis dan perawat terkait kondisi pasien, termasuk berkoordinasi dengan asuransi terkait penjaminan pasien. Sebelumnya, dr. Gita melayani pasien di Klinik Ajiwaras, Cilandak KKO.

Temui Dewan Peninjau kami
Bacaan 10 menit
Eklampsia adalah Komplikasi Serius dari Preeklampsia, Waspadai 3 Ciri Ini!

Jika tidak segera diobati, eklampsia bisa berakibat fatal. Cari tahu gejala hingga cara mengobatinya, Parents!

GENERATOR NAMA BAYI

Generator Nama Bayi, gunakan tools generator ini untuk menambah inspirasi Anda dalam mencari nama yang cocok untuk si buah hati.

Jenis Kelamin

Preferensi Nama Depan

Preferensi Nama Belakang

Apa itu eklampsia? Eklamsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan kejang selama kehamilan atau setelah persalinan. Ini merupakan komplikasi berat dari preeklampsia, yakni kondisi terjadinya tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine selama kehamilan.

Kejang mendadak dapat terjadi sebelum, selama, hingga hingga 6 minggu pascapersalinan. Namun yang paling sering, eklampsia terjadi selama 48 jam pertama setelah melahirkan. Jika tidak segera diobati, eklampsia bisa berakibat fatal.

Preeklamsia dan eklamsia adalah kondisi yang dapat memengaruhi plasenta. Ketika tekanan darah tinggi mengurangi aliran darah melalui pembuluh, plasenta mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik. Ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) atau masalah kesehatan lainnya. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini menyebabkan lahir mati.

Tahukah Parents, eklampsia memengaruhi sekitar 1 dari 200 ibu hamil dengan riwayat preeklampsia atau 1 dari setiap 2.000-3.000 kehamilan setiap tahun? Bahkan, seseorang bisa mengembangkan eklampsia meski ia tidak memiliki riwayat kejang.

Artikel terkait: Alami Eklampsia Hingga Masuk ICU, Inilah Pengalamanku Melahirkan Bayi Kembar

Daftar isi

  • Apa yang Dimaksud dengan Eklamsia?
  • Apa Beda Eklamsia dan Preeklamsia?
  • Ciri-Ciri Eklampsia
  • Diagnosis Eklampsia
  • Apa Penyebab Eklampsia pada Ibu Hamil?
  • Faktor Risiko Eklamsia
  • Komplikasi yang Mungkin Terjadi
  • Apakah Eklamsia Bisa Sembuh?
  • Cara Mengobati Eklamsia
  • Cara Pencegahan Eklampsia
  • Kapan Harus ke Dokter?

Apa yang Dimaksud dengan Eklamsia?

Eklampsia adalah Kondisi Serius, Kenali Gejala & Cara Mengobatinya

Tidak menutup kemungkinan ibu hamil akan mengalami gejala preeklampsia serta eklampsia bersamaan.

Yang dimaksud eklamsia adalah komplikasi hipertensi yang mengancam jiwa pada ibu hamil, ditandai dengan kejang mendadak tanpa adanya penyebab neurologis lainnya. Kondisi ini dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah persalinan—dengan risiko tertinggi pada minggu pertama pascapersalinan.

Meskipun preeklamsia, yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria (kondisi di mana terdapat jumlah protein yang tidak normal dalam urine), sering mendahului eklamsia, kondisi ini juga dapat berkembang tanpa adanya tanda-tanda peringatan sebelumnya.

Gejala seperti sakit kepala parah, gangguan penglihatan, dan perubahan status mental merupakan gejala umum, meskipun eklampsia dapat muncul secara tiba-tiba.

Artikel terkait: Sakit Kepala Sebelah Saat Hamil? Inilah 4 Cara Menyembuhkannya Tanpa Obat

Apa Beda Eklamsia dan Preeklamsia?

Menurut MSD, preeklamsia adalah hipertensi yang baru muncul atau memburuk disertai proteinuria setelah usia kehamilan 20 minggu, sementara eklamsia adalah kejang umum yang tidak dapat dijelaskan pada pasien preeklamsia.

Diagnosis kedua kondisi ini ditegakkan dengan mengukur tekanan darah dan protein urine, serta dengan tes untuk mengevaluasi kerusakan organ target (misalnya, edema paru, gangguan fungsi hati atau ginjal). Penanganan biasanya dengan magnesium sulfat intravena dan persalinan pada usia kehamilan cukup bulan, atau lebih awal untuk komplikasi ibu hamil atau fetal.

Secara statistik, preeklamsia terjadi pada 4,6% dan eklamsia pada 1,4% persalinan di seluruh dunia. Preeklamsia dan eklamsia berkembang setelah usia kehamilan 20 minggu, meskipun sebagian besar kasus terjadi setelah 34 minggu. Beberapa kasus berkembang pascapersalinan, paling sering dalam 4 hari pertama tetapi terkadang hingga 6 minggu pascapersalinan.

Preeklamsia yang tidak diobati dapat terjadi dalam jangka waktu yang bervariasi, kemudian dapat tiba-tiba berkembang menjadi eklamsia. Eklamsia yang tidak diobati biasanya berakibat fatal.

Ciri-Ciri Eklampsia

Lantaran preeklamsia dapat menyebabkan eklampsia, ibu hamil mungkin memiliki gejala dari kedua kondisi tersebut. Namun, beberapa gejala bisa jadi disebabkan oleh kondisi lain, seperti penyakit ginjal atau diabetes.

Itulah mengapa, penting untuk memberi tahu dokter tentang kondisi ibu hamil sehingga dapat dipastikan apakah gejala tersebut terkait dengan preeklampsia. Berikut ini adalah ciri umum preeklampsia:

  • Tekanan darah tinggi
  • Pembengkakan di wajah atau tangan
  • Sakit kepala
  • Kenaikan berat badan yang berlebihan
  • Mual dan muntah
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur
  • Kesulitan buang air kecil
  • Sakit perut, terutama di perut kanan atas (nyeri ulu hati)

Pada beberapa kasus, bisa terjadi impending eclampsia. Impending eklamsia adalah preeklampsia yang disertai keluhan subjektif, seperti:

  • Tekanan darah makin tinggi
  • Sakit kepala parah
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut di bagian kanan atas
  • Bengkak di tangan dan kaki
  • Gangguan penglihatan
  • Frekuensi dan jumlah urine berkurang (oligouria)

Bumil dengan eklampsia dapat memiliki gejala yang sama seperti yang disebutkan di atas, atau bahkan mungkin tanpa gejala sebelum timbulnya eklampsia. Kondisi eklampsia sendiri dapat dikenali dari sejumlah tanda khusus. Berikut adalah ciri-ciri eklamsia.

1. Kejang

Eklampsia adalah Komplikasi Serius dari Preeklampsia, Waspadai 3 Ciri Ini!

Kejang adalah tanda utama eklamsia. Selama 15 sampai 30 detik pertama kejang, seluruh tubuh menegang saat otot berkontraksi. Punggung dan leher melengkung, mungkin juga disertai tangisan saat pita suara berkontraksi, atau kulit membiru lantaran kesulitan bernapas.

2. Hilang Kesadaran

Eklampsia adalah Kondisi Serius, Kenali Gejala & Cara Mengobatinya

Seorang dengan eklampsia mengalami kejang yang disebut kejang tonik klonik atau kejang grand mal, yang dimulai dengan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. Kondisi ini disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di seluruh otak. 

Selain hilang kesadaran, efeknya adalah terjadi kontraksi otot yang hebat. Sehingga, orang yang mengalami eklampsia mungkin menggigit lidahnya atau buang air kecil tidak terkontrol.

3. Agitasi: Perasaan Bingung, Marah, dan Kesal

Eklampsia adalah Komplikasi Serius dari Preeklampsia, Waspadai 3 Ciri Ini!

Setelah kejang yang berlangsung 1-2 menit atau lebih, orang yang mengalami eklampsia awalnya tidak responsif. Ia secara bertahap akan sadar dalam waktu 10 hingga 15 menit.

Kondisi sadar tersebut bisa diikuti perasaan kantuk, bingung, atau linglung. Mungkin juga disertai rasa lelah, lemah, atau kesal sertai sakit kepala dan nyeri otot selama 24 jam ke depan.

Diagnosis Eklampsia

diagnosis eklampsia

Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis eklampsia pada ibu hamil, terlebih jika bumil sudah lebih dulu mengalami preeklampsia.

Jika seseorang sudah memiliki riwayat diagnosis preeklamsia, dokter biasanya akan melakukan tes untuk menentukan apakah preeklamsia terjadi lagi atau bahkan memburuk. Jika tidak ada riwayat preeklamsia, dokter akan melakukan tes untuk preeklamsia serta pemeriksaan lain untuk menentukan mengapa seseorang mengalami kejang.

Adapun tes tersebut mencakup:

  • Pemeriksaan darah, untuk mengukur berapa banyak sel darah merah dan jumlah trombosit untuk melihat seberapa baik proses pembekuan darah. Tes darah juga akan membantu memeriksa fungsi ginjal dan hati.
  • Tes kreatinin, jika terdapat banyak kreatinin dalam darah maka ini dapat mengindikasikan preeklamsia, meskipun tidak selalu.
  • Lalu, tes urine, pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa keberadaan protein dalam urine dan tingkat ekskresinya.

Artikel terkait: Bisakah preeklampsia pada kehamilan dicegah? Ini penjelasan dokter kandungan

Apa Penyebab Eklampsia pada Ibu Hamil?

Eklampsia adalah Kondisi Serius, Kenali Gejala & Cara Mengobatinya
Cerita mitra kami
6 Cara Meredakan Mual saat Hamil yang Bisa Dicoba Ibu di Rumah
6 Cara Meredakan Mual saat Hamil yang Bisa Dicoba Ibu di Rumah
Skincare Aman untuk Ibu Hamil, Pastikan Tidak Mengandung 4 Bahan Berbahaya Ini!
Skincare Aman untuk Ibu Hamil, Pastikan Tidak Mengandung 4 Bahan Berbahaya Ini!
17 Sumber Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Ibu Hamil
17 Sumber Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Ibu Hamil
Ingin Berpuasa Saat Hamil?  Ini Asupan Bernutrisi yang Penting untuk Dipenuhi (Lengkap dengan Menu Sahur dan Berbuka!)
Ingin Berpuasa Saat Hamil? Ini Asupan Bernutrisi yang Penting untuk Dipenuhi (Lengkap dengan Menu Sahur dan Berbuka!)

Hingga saat ini belum ada penyebab pasti eklampsia. Namun, beberapa faktor risiko bisa menyebabkan ibu hamil mengalami eklampsia.

Penyebab eklampsia pada ibu hamil belum bisa ditetapkan oleh para ahli. Namun, eklampsia sering kali menyertai preeklampsia. Tekanan darah tinggi pada bumil dengan preeklampsia bisa menyebabkan kerusakan atau pembengkakan pembuluh darah di otak. Akibatnya, fungsi otak pun terganggu sehingga bisa menyebabkan kejang.

Namun demikian, beberapa kondisi diduga menjadi faktor risikonya. Berikut uraiannya:

  • Riwayat kehamilan, sebagian besar kasus preeklamsia terjadi pada kehamilan pertama. Riwayat kehamilan sebelumnya seperti bayi BBLR, prematur, atau kematian bayi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.
  • Usia saat hamil, kehamilan remaja dan kehamilan pada wanita di atas 35 tahun meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.
  • Riwayat keluarga, kasus preeklamsia atau eklampsia pada anggota keluarga dapat menandakan kecenderungan genetik terhadap kondisi tersebut.
  • Obesitas, bumil yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini daripada yang lain.
  • Tekanan darah tinggi, bumil dengan tekanan darah tinggi jangka panjang berada pada risiko lebih tinggi mengalami eklampsia.
  • Kondisi medis lainnya, termasuk lupus, diabetes gestasional, dan penyakit ginjal juga meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini.

Artikel terkait: Bisa Membuat Bayi Lahir Prematur, Waspadai 8 Penyebab Hipertensi Saat Hamil!

Faktor Risiko Eklamsia

Jika Anda sedang atau pernah mengalami preeklamsia, Anda mungkin berisiko mengalami eklampsia. Faktor risiko lain untuk mengembangkan eklampsia selama kehamilan meliputi:

  • Hipertensi gestasional atau kronis (tekanan darah tinggi)
  • Berusia lebih dari 35 tahun atau lebih muda dari 20 tahun
  • Kehamilan dengan kembar atau kembar tiga
  • Kehamilan pertama
  • Riwayat preeklampsia sebelumnya
  • Diabetes atau kondisi lain yang memengaruhi pembuluh darah Anda
  • Penyakit ginjal
  • Riwayat keluarga
  • Obesitas
  • Tekanan darah tinggi

Preeklamsia dan eklampsia mempengaruhi plasenta, yaitu organ yang mengantarkan oksigen dan nutrisi dari darah ibu ke janin. Ketika tekanan darah tinggi mengurangi aliran darah melalui pembuluh, plasenta mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah atau masalah kesehatan lainnya.

Masalah dengan plasenta seringkali membutuhkan persalinan prematur untuk kesehatan dan keselamatan bayi. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini menyebabkan lahir mati.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Beberapa kemungkinan komplikasi dapat terjadi akibat eklampsia, yakni:

  • Pemisahan plasenta (plasenta abruptio)
  • Persalinan prematur yang menyebabkan komplikasi pada bayi
  • Masalah pembekuan darah
  • Pukulan
  • Kematian bayi

Anda mungkin memerlukan intubasi setelah kejang karena penurunan tingkat kesadaran. Ketika Anda memang memerlukan intubasi, memperhatikan tekanan darah sangat penting karena laringoskopi menyebabkan respons hipertensi dan dapat menyebabkan perdarahan intrakranial. 

Pasien dengan preeklamsia juga berisiko mengalami gagal napas berupa sindrom gangguan pernapasan akut, serta edema paru. Selain itu, mereka mungkin mengalami gagal ginjal dan gagal hati dengan bentuk preeklamsia yang parah.

Sindrom ensefalopati reversibel posterior (PRES), suatu kondisi neurologis, adalah komplikasi lain yang dapat menyebabkan pasien dengan eklampsia. Pasien dengan PRES dapat memiliki berbagai gejala, termasuk sakit kepala, kejang, perubahan status mental, kebutaan kortikal, dan kelainan visual lainnya. 

Sebagian besar kasus PRES akan sembuh dalam beberapa minggu jika tekanan darah dan faktor pemicu lainnya bisa dikendalikan; namun, selalu ada risiko bahwa pasien akan mengalami edema serebral dan komplikasi fatal lainnya. Pasien dengan preeklamsia dan eklampsia juga memiliki peningkatan risiko terkena penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Apakah Eklamsia Bisa Sembuh?

Eklamsia bisa sembuh, dengan melahirkan bayi dan plasenta merupakan penanganan yang direkomendasikan oleh dokter untuk preeklamsia dan eklamsia. Rencana perawatan Anda akan bergantung pada usia kehamilan dan tingkat keparahan penyakit Anda. Dalam hal ini, Anda perlu dirawat di rumah sakit untuk pemantauan hingga melahirkan.

Cara Mengobati Eklamsia

Dokter akan menilai pengobatan apa yang paling tepat dengan melihat usia kandungan serta tingkat keparahan kondisi bumil, berikut beberapa pilihannya.

1. Melahirkan Lebih Cepat

Eklampsia adalah Komplikasi Serius dari Preeklampsia, Waspadai 3 Ciri Ini!

Jika bumil mengalami preeklamsia berat atau eklampsia, dokter mungkin akan merekomendasikan persalinan lebih awal. Rencana perawatan nantinya tergantung pada usia kehamilan dan tingkat keparahan penyakit. Bumil perlu dirawat di rumah sakit untuk pemantauan sampai ia melahirkan bayi.

2. Obat Antikonvulsan

obat untuk eklampsia

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mencegah kejang, yang disebut obat antikonvulsan. Magnesium sulfat adalah obat antikonvulsan yang biasanya diresepkan untuk mencegah dan mengendalikan kejang berat. Obat ini dinilai lebih efektif daripada fenitoin dan diazepam pada eklampsia.

3. Obat Penurun Tekanan Darah 

Eklampsia adalah Kondisi Serius, Kenali Gejala & Cara Mengobatinya

Bumil juga mungkin memerlukan obat untuk menurunkan tekanan darah jika ia memiliki tekanan darah tinggi. Obat-obatan dan pemantauan akan membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang lebih aman sampai bayi cukup dewasa untuk dilahirkan. Bumil mungkin juga diberi steroid untuk membantu paru-paru bayi matang.

Cara Pencegahan Eklampsia

Mendapatkan perawatan medis selama kehamilan penting untuk mencegah komplikasi. Hal ini memungkinkan masalah seperti preeklamsia untuk dideteksi dan diobati secara dini.

Mencegah preeklampsia juga dapat membantu mencegah eklampsia. Untuk orang dengan faktor risiko, ada beberapa langkah yang dapat diambil sebelum dan selama kehamilan untuk menurunkan kemungkinan berkembangnya preeklamsia. Langkah-langkah ini dapat mencakup:

  • Menurunkan berat badan jika Anda memiliki kelebihan berat badan/obesitas (sebelum kenaikan berat badan terkait kehamilan)
  • Mengontrol tekanan darah dan gula darah (jika memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes sebelum kehamilan)
  • Mempertahankan rutinitas olahraga yang teratur
  • Tidur yang cukup 
  • Makan makanan sehat yang rendah garam dan menghindari kafein 

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter atau pergi ke ruang gawat darurat jika Anda memiliki gejala eklampsia atau preeklamsia. Gejala darurat termasuk kejang atau penurunan kewaspadaan. 

Selain itu, segera hubungi dokter bila Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Pendarahan vagina merah cerah
  • Sedikit atau tidak ada gerakan pada bayi
  • Sakit kepala parah
  • Sakit parah di daerah perut kanan atas
  • Kehilangan penglihatan
  • Mual atau muntah

Parents, eklamsia adalah kondisi serius yang bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan rutin sangat penting demi menghindari berbagai risiko kehamilan. 

***

Magley M, Hinson MR. Eclampsia. [Updated 2024 Oct 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554392/
 
Lisonkova S, Sabr Y, Mayer C, Young C, Skoll A, Joseph KS. Maternal morbidity associated with early-onset and late-onset preeclampsia. Obstet Gynecol. 2014 Oct;124(4):771-781. doi: 10.1097/AOG.0000000000000472. PMID: 25198279.

Eclampsia (Seizures) and Preeclampsia
www.uofmhealth.org/health-library/tn5187

Everything you need to know about eclampsia
www.medicalnewstoday.com/articles/316255

What is eclampsia?
www.healthline.com/health/eclampsia

Grand mal seizure
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/grand-mal-seizure/symptoms-causes/syc-20363458#:~:text=A%20grand%20mal%20seizure%20causes,electrical%20activity%20throughout%20the%20brain

Magnesium Sulfate
www.drugs.com/monograph/magnesium-sulfate.html

Eclampsia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554392/ 

Eclampsia
https://www.healthline.com/health/eclampsia 

Eclampsia
https://medlineplus.gov/ency/article/000899.htm 

Preeclampsia
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17952-preeclampsia 

Eclampsia
medlineplus.gov/ency/article/000899.htm

Baca Juga:

Preeklamsia Saat Hamil, Kenali Penyebab hingga Cara Mencegahnya

7 Hal yang Harus Diwaspadai saat Hamil 7 Bulan

7 Tanda Bahaya Kehamilan yang Perlu Bumil Waspadai, Jangan Keliru!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Titin Hatma

Diedit oleh:

Aulia Trisna

Diulas oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Kehamilan
  • /
  • Eklampsia adalah Komplikasi Serius dari Preeklampsia, Waspadai 3 Ciri Ini!
Bagikan:
  • Perkembangan Janin 6 Bulan: Gambar, Posisi dan Gerakan

    Perkembangan Janin 6 Bulan: Gambar, Posisi dan Gerakan

  • 20 Makanan yang Baik untuk Ibu Menyusui agar ASI Melimpah

    20 Makanan yang Baik untuk Ibu Menyusui agar ASI Melimpah

  • 6 Ciri-Ciri Hamil Anak Perempuan yang Akurat, Cek, Bumil!

    6 Ciri-Ciri Hamil Anak Perempuan yang Akurat, Cek, Bumil!

  • Perkembangan Janin 6 Bulan: Gambar, Posisi dan Gerakan

    Perkembangan Janin 6 Bulan: Gambar, Posisi dan Gerakan

  • 20 Makanan yang Baik untuk Ibu Menyusui agar ASI Melimpah

    20 Makanan yang Baik untuk Ibu Menyusui agar ASI Melimpah

  • 6 Ciri-Ciri Hamil Anak Perempuan yang Akurat, Cek, Bumil!

    6 Ciri-Ciri Hamil Anak Perempuan yang Akurat, Cek, Bumil!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti