Mencari diet yang sehat selama kehamilan? Diet pescatarian saat hamil mungkin bisa menjadi pilihan untuk kehamilan Bunda.
Bagi ibu hamil, memenuhi kebutuhan nutrisi selama menjalani kehamilan adalah hal yang harus diprioritaskan. Meski begitu, ada beberaapa jenis diet yang masih bisa dilakukan bumil, salah satunya adalah diet pescatarian.
Diet pescatarian yang dilakukan saat hamil ada baiknya, namun juga ada kurang baiknya. Ketahui apa itu diet pescatarian dan bagaimana efeknya jika melakukan diet pescatarian saat hamil.
Artikel Terkait: Diet dengan Pisang, Efektif dan Mudah
Apa itu Diet Pescatarian?
Diet pescatarian dilestarikan sebagai diet vegetarian yang mencakup segala jenis makanan laut tetapi tidak melibatkan hewan lain. Makanan laut pada dasarnya termasuk ikan dan kerang.
Kata “pesce” berarti ikan dalam bahasa Italia. Orang-orang yang melakukan diet ini disebut sebagai pescatarians juga dikenal sebagai pesco-vegetarians.
“Diet pescatarian adalah yang memprioritaskan ikan dan makanan laut sebagai sumber protein utama,” kata ahli diet terdaftar yang berbasis di Kansas City, Cara Harbstreet, RD, penulis The Pescatarian Cookbook: The Essential Kitchen Companion, dilansir dari laman Everyday Health.
Diet pescatarian menekankan konsumsi makanan nabati, ikan, dan makanan laut. Ikan merupakan sumber protein yang baik seperti daging. Namun, tidak seperti daging merah, daging ikan rendah lemak jenuh dan seringkali kaya akan asam lemak omega-3 yang sehat.
Artikel terkait: Apa itu Diet Mayo Clinic? Samakah Diet Mayo dengan Diet Mayo Clinic?
Perbedaan Diet Pescatarian dengan Vegan Vegetarian
Veganisme adalah sebuah filosofi dan gaya hidup yang peduli serta mempraktikkan kehidupan tanpa segala bentuk eksploitasi hewan, baik itu penolakan untuk mengonsumsi hewan untuk makanan, pakaian, serta penolakan uji coba penetian pada hewan. Orang-orang yang mempraktikkan gaya hidup Veganisme disebut dengan Vegan.
Sedangkan, vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan.
Pescatarian memiliki banyak kesamaan dengan vegetarian. Mereka makan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, telur, dan susu, serta menjauhi daging dan unggas.
Satu jenis perbedaan diet pescatarian dengan vegetarian adalah Pescatarian makan ikan dan makanan laut lainnya.
Artikel terkait: Manfaat Diet Keto untuk Tingkatkan Kualitas Sperma, Mitos atau Fakta?
Amankah Ibu Hamil Jalani Diet Pescatarian
Kehamilan merupakan fase dimana seorang ibu melahirkan kehidupan baru dalam dirinya. Sang ibu sekarang perlu makan untuk memenuhi nutrisi tubuh saat janinnya sedang bertumbuh. Semua nutrisi yang baik tidak dapat disediakan oleh tanaman sehingga sumber makanan hewani juga diperlukan.
Sehingga, bagi seorang ibu hamil yang vegetarian, akan ada sedikit perubahan yang harus dilakukan dalam pola makannya. Jika Bunda tidak mau mengonsumsi daging merah, solusinya adalah dengan memasukkan ikan atau makanan laut lainnya ke dalam menu makanan Bunda.
Aman bagi ibu hamil menjalani diet pescatarian untuk menjaga kehamilan yang sehat, selama ikan dan makanan laut yang dimakan benar-benar dimasak secara matang, bukan ikan mentah seperti sushi.
Artikel Terkait : Diet pescaterian disebut paling sehat, seperti apa pola makannya?
Manfaat Diet Pescatarian untuk Ibu Hamil
Beberapa pescatarian percaya bahwa diet berbasis daging merah buruk bagi lingkungan. Mereka merasa bahwa hewan darat yang dipelihara untuk dimakan menggunakan terlalu banyak sumber daya alam dan menambah polusi.
Membatasi daging merah dari menu harian kita sepenuhnya juga dapat menurunkan peluang Anda terkena kanker. Satu studi menunjukkan bahwa pescatarian hidup lebih lama daripada orang yang mengikuti diet yang mencakup daging merah dan unggas, dilansir dari laman Web MD.
Berikut manfaat jenis diet ini selengkapnya:
Manfaat untuk Kesehatan jantung
Manfaat diet pescatarian saat hamil adalah untuk kesehatan jantung. Studi menunjukkan bahwa makan lebih sedikit daging merah atau tidak sama sekali, dapat menurunkan kemungkinan terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Bunda bisa menambahkan dua porsi ikan seminggu untuk mendapatkan asam omega-3 dalam ikan.
Asam omega-3 dalam ikan berlemak seperti salmon dan mackerel membantu mengurangi plak yang menumpuk di arteri dan menurunkan kemungkinan Bunda mengalami detak jantung tidak teratur (aritmia).
Aritmia merupakan salah satu penyebab utama kematian mendadak. Omega-3 dalam ikan juga menurunkan kadar trigliserida dalam darah Bunda.
Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk mengkonsumsi sayuran berdaun hijau dan makanan laut. Karena pola makan seperti itu berdampak positif bagi kesehatan jantung.
Tulang Sehat dan Kuat
Manfaat diet pescatarian saat hamil yang lain adalah menjaga agar tulang sehat dan kuat.
Ibu hamil akan semakin bertambah berat badannya seiring dengan semakin dekat tanggal persalinan. Karena itu, Bunda juga perlu asupan nutrisi supaya tubuh tetap sehat dan kuat untuk menahan berat janin.
Seiring dengan olahraga, diet makanan laut dan sayuran jauh lebih bermanfaat.
Ada enzim tertentu yang menyerang tulang dan sendi hingga menyebabkan nyeri sendi. Tetapi, ketika seorang ibu hamil menjalani diet pescatarian, dia akan menerima dosis DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (Eicosapentaenoic acid) yang sehat dari ikan. Sehingga dapat melindungi dari kerusakan enzim di tulang rawan sendi, dilansir dari laman NIH.
Sumber Banyak Vitamin dan Mineral
Manfaat yang lain adalah ibu hamil mendapatkan cukup sumber vitamin dan mineral. Seorang ibu hamil membutuhkan semua nutrisi penting untuk pertumbuhan janin yang tepat di antaranya adalah Zat Besi, Omega 3 dan vitamin dan mineral tertentu. Makanan laut adalah paket lengkap nutrisi yang kuat.
Meningkatkan Kemampuan Mental Bayi
Manfaat diet sehat pescatarian saat hamil adalah untuk meningkatkan kemampuan mental bayi.
Setiap calon ibu ingin bayinya menjadi cerdas. Makanan laut memainkan peran penting dalam perkembangan otak. Makanan laut yang sesuai kadar nutrisi membuat bayi cerdas dengan meningkatkan kesehatan mental.
Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam minyak ikan memainkan peran penting dalam fungsi dan perkembangan otak. Ada juga klaim bahwa minyak ikan dapat meningkatkan fungsi otak pada orang dengan masalah memori, seperti mereka yang menderita penyakit Alzheimer atau gangguan kognitif lainnya, dilansir dari laman web Healthline.
Mengandung Banyak Antioksidan
Manfaat diet pescatarian saat hamil lain adalah Bunda mendapatkan banyak antioksidan.
Antioksidan memiliki kemampuan untuk menunda dan bahkan mencegah berbagai jenis kerusakan sel. Antioksidan akan menyerang radikal bebas yang mengancam akan merusak struktur genetik dasar tubuh kita yaitu DNA.
Pemeliharaan Kesehatan Kehamilan
Manfaat lain yaitu Bunda dapat memelihara kesehatan selama kehamilan. Selain DHA dan EPA, terdapat juga lemak tak jenuh yang rendah pada ikan. Ikan juga mengandung sejumlah besar protein, vitamin D dan nutrisi lainnya, yang merupakan kunci utama untuk kehamilan yang sehat.
Sistem Kekebalan Tubuh Lebih Kuat
Manfaat diet pescatarian saat hamil lain adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bunda bisa mencoba melakukan diet pescatarian untuk membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sirkulasi Darah Meningkat
Selama kehamilan kasus seperti hipertensi bisa terjadi. Bunda bisa mencoba diet pescatarian untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi kemungkinan trombosis.
Paru-paru Sehat
Saat hamil kebutuhan oksigen meningkat dan paru-paru perlu bekerja lebih efisien. Bunda bisa mencoba diet pescatarian untuk mendapatkan paru-paru yang sehat.
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Dampak Negatif Diet Pescatarian pada Bumil
Apa saja dampak negatif jika Bunda melakukan diet pescatarian saat hamil? Berikut di antaranya:
Adanya Merkuri pada Ikan
Beberapa ikan mengandung merkuri. Merkuri merupakan unsur yang dalam konsentrasi tinggi bertindak sebagai neurotoksin. Merkuri dapat menyebabkan kelemahan otot, kehilangan penglihatan tepi, tremor, sulit tidur, penurunan keterampilan motorik.
Survei menunjukkan bahwa, ikan yang lebih kecil memiliki lebih sedikit merkuri dibandingkan dengan ikan yang lebih besar, demikian dilansir dari laman Healthline.
Harga Ikan Laut Mahal
Ikan laut dan makanan laut seperti lobster dan salmon termasuk sumber makanan yang terbilang mewah. Namun, bukan berarti sumber protein sehat tidak tersedia di sekitar kita. Sumber protein lain yang terjangkau adalah protein nabati seperti kacang-kacangan, tahu dan tempe.
Daftar Makanan Pescatarian yang Baik
Diet pescatarian bukanlah diet kaku tetapi diet yang memungkinkan fleksibilitas untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan. Berikut ini adalah makanan khas yang mungkin dipilih dan dihindari seseorang untuk diet pescatarian.
Contoh makanan pescatarian yang baik:
- Ikan
- kerang
- Telur (opsional)
- Yoghurt (opsional)
- Keju (opsional)
- Susu, pilihan)
- Kacang-kacangan dan polong-polongan
- Tahu
- Sayuran
- Buah
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Biji-bijian utuh (pasta gandum utuh, roti, dan beras merah dihitung)
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Daftar Makanan Pescatarian yang Dihindari Bumil
Pescatarian umumnya menghindari daging. Contoh makanan pescatarian yang dihindari bumil:
- Daging Unggas
- Daging sapi
- Daging Domba
Contoh Meal Plan Pescatarian
Bunda bisa mencoba mengatur meal plan dengan mengonsumsi 2-3 kali makanan laut seperti ikan, salmon, atau lobster per minggunya, selain menu sayur dan buah. Jika Bunda mengikuti diet pescatarian, Bunda juga bisa memilih untuk memasukkan telur dan susu ke dalam makanan dan camilan. Sumber protein lain yang bisa Bunda konsumsi adalah tempe dan tahu.
Selama kehamilan, tentu sangat baik untuk mencoba diet pescatarian supaya janin sehat. Jangan lupa untuk selalu mengonsultasikan diet yang Bunda jalani dengan dokter untuk menyesuaikan dengan kebutuhan nutrisi yang Bunda butuhkan.
***
Baca Juga:
Lezat! 5 Resep Soto Ayam, Soto Bening Sampai Lamongan
Berkat Perang Dunia, Sejarah Panjang Mi Instan Dimulai!
id.theasianparent.com/diet-karnivora
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.