Cerebral Palsy pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Cerebral palsy adalah kondisi yang tidak dapat diobati, tetapi telah ditemukan banyak cara untuk mendiagnosisnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak yang belum tahu bahwa ternyata cerebral palsy adalah kondisi yang bisa dideteksi sejak dini, bahkan ketika si kecil masih bayi. Bila Parents melihat tanda cerebral palsy pada anak lebih awal, tentu peluang kesembuhan juga lebih tinggi. 

Cerebral palsy pada anak sering kali terlambat diketahui oleh orang tua sehingga terlambat ditangani. Padahal bila ditangani sejak dini, peluang kesembuhannya bisa mencapai 80-90%.

Untuk itu, mari ketahui lebih lanjut tentang tanda cerebral palsy pada anak.

Mengenal Cerebral Palsy pada Anak

Cerebral palsy (CP) adalah kelainan yang memengaruhi cara seseorang mengendalikan otot dan gerakannya. Ini disebabkan oleh masalah di area otak yang memengaruhi pergerakan dan kualitas otot. Terkadang otak anak tidak sepenuhnya terbentuk di area ini sehingga menyebabkan masalah dalam gerakan tubuh yang membutuhkan kinerja otot.

Bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami cerebral palsy. Hal ini dapat disebabkan karena otak mereka yang tidak memiliki waktu untuk berkembang sepenuhnya.

Meski begitu, cerebral palsy dapat dialami oleh bayi mana saja. Sebab, kerusakan otak dapat terjadi selama proses persalinan atau setelah bayi lahir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Mengenal Jenis Penyakit Karena Kelainan Genetik dan Pentingnya Pemeriksaan Genetik saat Hamil

Jenis Cerebral Palsy

Mengutip dari situs resmi Center for Disease Control and Prevention (CDC), dokter mengklasifikasikan cerebral palsy menurut jenis utama gangguan gerakan yang terjadi. Tergantung pada area otak mana yang terpengaruh, gangguan gerakannya pun berbeda.

Beberapa jenis gangguan gerakan tersebut adalah:

  • Otot kaku (spastisitas)
  • Gerakan tak terkendali (diskinesia)
  • Keseimbangan dan koordinasi yang buruk (ataksia).

Ada empat jenis utama cerebral palsy, yaitu:

1. Cerebral Palsy Spastik

Merupakan jenis cerebral palsy paling umum. Jenis ini terjadi pada sekitar 80% dari kasus cerebral palsy keseluruhan.

Orang dengan CP spastik mengalami peningkatan tonus otot yang menyebabkan otot mereka kaku dan akibatnya, gerakan pun akhirnya menjadi canggung.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

CP spastik biasanya digambarkan oleh bagian tubuh mana yang terpengaruh, yaitu sebagai berikut:

  • Diplegia/Diparesis Spastik: Pada CP jenis ini, terjadi kekakuan otot terutama di kaki, sementara lengan tidak terlalu terpengaruh atau tidak terpengaruh sama sekali. Orang dengan diplegia spastik mungkin mengalami kesulitan berjalan karena otot pinggul dan kaki yang kencang menyebabkan kaki mereka tertarik, berputar ke dalam, dan bersilang di lutut (juga dikenal sebagai scissoring).
  • Hemiplegia/Hemiparesis Spastik: Jenis CP ini hanya memengaruhi satu sisi tubuh seseorang. Biasanya, lengan lebih terpengaruh daripada kaki.
  • Quadriplegia/Quadriparesis Spastik: Quadriplegia Spastik adalah bentuk CP spastik yang paling parah dan memengaruhi keempat ekstremitas, badan, dan wajah. Orang dengan spastik quadriparesis biasanya tidak dapat berjalan dan sering memiliki cacat perkembangan lainnya seperti cacat intelektual, kejang, atau masalah dengan penglihatan, pendengaran, atau kemampuan bicara.

2. Cerebral Palsy Diskinetik

Jenis CP ini juga termasuk athetoid, koreoatetoid, dan palsi serebral distonik. Orang dengan CP diskinetik memiliki masalah dalam mengontrol gerakan tangan, lengan, kaki, dan tungkai. Oleh karena itu, mereka sulit untuk duduk dan berjalan. 

Gerakannya tidak terkendali dan bisa jadi lambat serta menggeliat atau cepat dan tersentak-sentak. Terkadang wajah dan lidah juga terpengaruh sehingga orang tersebut mengalami kesulitan mengisap, menelan, dan berbicara.

Seseorang dengan CP diskinetik memiliki tonus otot yang dapat berubah (bervariasi dari terlalu kencang hingga terlalu lemah) tidak hanya dari hari ke hari, tetapi bahkan selama satu hari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Cerebral Palsy Ataksia

Orang dengan CP ataksia memiliki masalah dengan keseimbangan dan koordinasinya. Mereka mungkin terlihat goyah saat berjalan dan mungkin mengalami kesulitan dengan gerakan cepat atau gerakan yang membutuhkan banyak kontrol, seperti menulis.

Mereka pun mungkin mengalami kesulitan mengendalikan tangan atau lengan mereka ketika mereka hendak meraih sesuatu.

4. Cerebral Palsy Campuran

Beberapa orang bisa memiliki gejala lebih dari satu jenis CP. Jenis cerebral palsy campuran yang paling umum adalah CP spastik-diskinetik.

Penyebab

Mengutip dari Mayo Clinic, cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang. Kondisi ini biasanya terjadi sebelum anak lahir, tetapi bisa juga terjadi saat lahir atau pada masa bayi.

Penyebab CP antara lain adalah:

  • Mutasi gen
  • Infeksi yang diderita oleh ibu selama kehamilan
  • Stroke janin (gangguan suplai darah ke otak yang sedang berkembang)
  • Pendarahan di otak bayi atau berkurangnya suplai darah dan oksigen ke otak mereka
  • Infeksi bayi (peradangan di dalam atau di sekitar otak)
  • Asfiksia (otak untuk sementara tidak mendapatkan cukup oksigen) selama kelahiran yang sulit
  • Meningitis
  • Cedera kepala serius.

Faktor Risiko Cerebral Palsy

Sejumlah faktor dikaitkan dengan peningkatan risiko cerebral palsy, seperti kesehatan ibu saat hamil, penyakit yang dialami ketika masih bayi, dan faktor kehamilan atau kelahiran lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Infeksi tertentu atau paparan racun selama kehamilan dapat secara signifikan meningkatkan risiko cerebral palsy pada bayi. Peradangan yang dipicu oleh infeksi atau demam dapat merusak otak bayi yang sedang berkembang.

Berikut penyakit yang bisa membuat bayi terkena CP jika ibunya terinfeksi:

Penyakit pada bayi yang baru lahir juga dapat sangat meningkatkan risiko CP, yaitu di antaranya adalah:

  • Bakteri meningitis
  • Ensefalitis
  • Penyakit kuning (jaundice) yang parah atau tidak diobati
  • Bercampur ke otak.

Faktor kehamilan atau kelahiran lainnya yang terkait dengan peningkatan risiko cerebral palsy meliputi:

Tanda atau Gejala Cerebral Palsy pada Anak

Tanda si kecil mengalami cerebral palsy yang perlu diwaspadai orang tua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanda-tanda cerebral palsy biasanya muncul dalam beberapa bulan pertama kehidupan, tetapi banyak anak-anak tidak didiagnosis sampai usia 2 tahun atau lebih.

Lantaran ada bentuk cerebral palsy yang sangat ringan dan sangat parah, berbagai tanda dapat menandakan kondisi ini. Sering kali keterlambatan perkembangan bayi yang terkait dengan penggunaan otot mungkin merupakan tanda CP.

Akan tetapi, tidak semua keterlambatan tumbuh kembang berarti bahwa bayi Anda menderita cerebral palsy.

Artikel terkait: 4 Fakta Bilirubin, Faktor yang Bikin Bayi Jadi Kuning

Berikut ini beberapa tanda cerebral palsy pada anak yang perlu Anda waspadai:

1. Keterlambatan Perkembangan

Tanda si kecil mengalami cerebral palsy yang perlu diwaspadai orangtua.

Keterlambatan perkembangan adalah petunjuk utama bahwa seorang anak mungkin menderita cerebral palsy. Segera waspadai bila anak terlambat berguling, duduk, merangkak, atau berjalan.

2. Nada Otot Abnormal

Anak Anda memiliki kemungkinan mengalami cerebral palsy bila ada bagian tubuh floppy atau terlalu kaku. Misalnya ketika dia terasa floppy saat diangkat.

3. Postur Tidak Normal

Waspadai ketika anak Anda terlihat lebih sering menggunakan satu sisi tubuhnya ketika merangkak atau bergerak.

Tanda Cerebral Palsy Sesuai Usia Anak

Selain beberapa tanda tersebut, berikut ini beberapa tanda spesifik cerebral palsy sesuai usia anak:

Tanda si kecil mengalami cerebral palsy yang perlu diwaspadai orangtua.

Bayi di Bawah 6 Bulan

  1. Tidak bisa mengangkat kepala ketika diangkat dari berbaring terlentang.
  2. Terasa kaku atau terkulai.
  3. Saat diangkat, kaki mereka menjadi kaku atau silang.
  4. Ketika dipegang, mereka dapat mengulur-ulur punggung dan leher mereka, terus-menerus bertindak seolah-olah mereka menjauhi Anda.

Artikel terkait: Beberapa Jenis Terapi Untuk Anak Dengan Cerebral Palsy

Bayi di Atas 6 Bulan

Tanda si kecil mengalami cerebral palsy yang perlu diwaspadai orangtua.

  1. Tidak bisa berguling.
  2. Tidak bisa membawa tangan ke mulut.
  3. Kesulitan menyatukan tangan mereka.
  4. Jangkau hanya dengan satu tangan sambil memegang tangan lainnya.

Bayi di Atas 10 Bulan

  1. Merayap dengan cara miring dan mendorong dengan satu tangan
  2. Tidak bisa berdiri bahkan ketika mendapat bantuan.
  3.  

Diagnosis

Berkonsultasilah dengan dokter jika Parents khawatir anak mengalami keterlambatan perkembangan. Jika diperlukan, dokter dapat merujuk ke tim spesialis yang dapat melakukan assessment tertentu untuk mendiagnosis cerebral palsy.

CP umumnya dapat didiagnosis selama anak berusia satu atau dua tahun. Namun, jika gejala anak tergolong ringan terkadang sulit untuk membuat diagnosis hingga anak sudah agak lebih besar.

Anak mungkin akan menjalani beberapa tes untuk memeriksa cerebral palsy atau kemungkinan penyebab lain dari gejalanya. Penilaian gerakan dan kemampuan belajar anak juga dapat dilakukan.

Selain evaluasi perkembangan, tes tambahan dapat dilakukan untuk mencari penyebab CP. Spesialis mungkin menyarankan:

  • Pemindaian ultrasonografi cranial
  • MRI scan
  • CT scan
  • Elektroensefalogram (EEG)
  • Elektromiogram (EMG)
  • Tes darah.

Penanganan Cerebral Palsy

Cerebral palsy adalah masalah medis jangka panjang yang kronis. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya sepenuhnya, tetapi ada beberapa cara untuk membantu anak dengan celebral palsy.

Anak-anak dan orang dewasa yang menderita cerebral palsy mungkin memerlukan perawatan seumur hidup dengan tenaga medis. Tidak ada obat untuk cerebral palsy, tetapi ada banyak pilihan perawatan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderitanya berdasarkan gejalanya.

Pilihan perawatan tersebut dapat mencakup obat-obatan, terapi, prosedur bedah, dan perawatan lain sesuai kebutuhan. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Intervensi Dini

Program intervensi dini dapat membantu bayi yang tertinggal dalam perkembangannya. Sebuah tim dapat mencakup spesialis perilaku, terapis fisik, perawat, dan pekerja sosial. Mereka mengajarkan latihan keluarga dan memberikan tips  untuk membantu bayi mempelajari keterampilan baru.

Terapi Fisik

Terapis fisik adalah spesialis yang bekerja dengan anak-anak dalam latihan peregangan dan penguatan. Mereka membantu anak memelajari gerakan baru, seperti berguling, duduk, atau berjalan.

Pelatihan dan latihan otot dapat membantu kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, perkembangan motorik, dan mobilitas anak. Parents juga akan belajar cara merawat kebutuhan sehari-hari anak dengan aman di rumah, seperti memandikan dan memberi makan anak. Terapis dapat memberikan panduan tentang bagaimana Parents dapat melanjutkan latihan otot dan berolahraga di rumah di antara kunjungan terapi.

Selama 1 hingga 2 tahun pertama setelah kelahiran, terapis fisik dan okupasi bekerja pada masalah seperti kontrol kepala dan batang tubuh, berguling, dan menggenggam. Nantinya, kedua jenis terapis tersebut terlibat dalam penilaian kursi roda.

Terapi Okupasi

Spesialis ini membantu anak-anak belajar melakukan tugas sehari-hari. Mereka menggunakan kombinasi latihan dan mencari cara untuk mengatasi tantangan.

Terapis okupasi bekerja untuk membantu anak mendapatkan kemandirian dalam aktivitas dan rutinitas sehari-hari di rumah dan sekolah serta di masyarakat. Peralatan adaptif yang direkomendasikan untuk anak dapat mencakup alat bantu jalan, tongkat dengan alas lebar, sistem berdiri dan duduk, atau kursi roda elektrik.

Terapi Wicara

Terapis wicara dapat membantu anak-anak dengan belajar berbicara dan cara-cara lain untuk berkomunikasi. Ahli patologi wicara-bahasa dapat membantu meningkatkan kemampuan anak untuk berbicara dengan jelas atau berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Mereka juga dapat mengajarkan penggunaan perangkat komunikasi, seperti komputer dan synthesizer suara, jika komunikasi sulit dilakukan. Terapis wicara juga dapat mengatasi kesulitan makan dan menelan.

Terapi Rekreasi

Beberapa anak mendapat manfaat dari olahraga rekreasi atau kompetitif reguler atau adaptif, seperti menunggang kuda terapeutik atau ski. Jenis terapi ini dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik, bicara, dan kesejahteraan emosional anak. Baik orang dewasa maupun anak-anak mendapat manfaat dari aktivitas fisik dan olahraga secara teratur untuk kesehatan dan kebugaran secara umum.

Bantuan Perangkat

Berbagai jenis peralatan mungkin berguna untuk anak-anak dengan cerebral palsy. Leg braces dapat menopang kaki mereka saat belajar berjalan. Arm braces dapat menopang lengan atau tangan dalam posisi normal. Jenis alat bantu lainnya termasuk keyboard komunikasi, kursi roda khusus, dan kursi untuk membantu duduk.

Prosedur Operasi

Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi ketegangan otot atau memperbaiki kelainan tulang yang disebabkan oleh spastisitas. Perawatan ini meliputi:

  • Bedah ortopedi. Anak-anak dengan kontraktur atau kelainan bentuk yang parah mungkin memerlukan pembedahan pada tulang atau persendian untuk menempatkan lengan, tulang belakang, pinggul, atau kaki mereka pada posisi yang benar. Prosedur bedah juga dapat memperpanjang otot dan memperpanjang atau memposisikan kembali tendon yang diperpendek oleh kontraktur. Koreksi ini dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas. Prosedur ini juga dapat mempermudah penggunaan alat bantu jalan, penyangga, atau kruk.
  • Pemotongan serabut saraf (rhizotomi dorsal selektif). Dalam beberapa kasus yang parah, ketika perawatan lain tidak membantu, ahli bedah mungkin memotong saraf yang melayani otot kejang tertentu dalam prosedur yang disebut rhizotomi punggung selektif. Ini melemaskan otot di kaki dan mengurangi rasa sakit, tetapi bisa menyebabkan mati rasa.

Obat-obatan

Obat-obatan dapat membantu ketika terapi tidak cukup. Ini mungkin termasuk obat-obatan untuk membantu kelenturan pada otot, atau suntikan untuk mengendurkan otot-otot tertentu. Ini dapat membantu anak berpartisipasi dalam terapi.

Melansir laman Mayo Clinic, beberapa jenis obat-obatan yang digunakan untuk menangani cerebral palsy adalah:

  • Suntikan otot atau saraf. Untuk mengobati pengencangan otot tertentu, dokter Anda mungkin merekomendasikan suntikan onabotulinumtoxinA (Botox), atau agen lain. Suntikan perlu diulang setiap tiga bulan. Efek samping dapat berupa rasa sakit di tempat suntikan dan gejala seperti flu ringan. Efek samping lain yang lebih serius termasuk kesulitan bernapas dan menelan.
  • Relaksan otot oral. Obat-obatan seperti baclofen, tizanidine (Zanaflex), diazepam (Valium) atau dantrolene (Dantrium) sering digunakan untuk mengendurkan otot. Dalam beberapa kasus, baclofen dipompa ke sumsum tulang belakang dengan tabung (baclofen intratekal). Pompa ditanam melalui pembedahan di bawah kulit perut.
  • Obat untuk mengurangi air liur. Salah satu pilihannya adalah suntikan Botox ke kelenjar ludah.

Perawatan Lainnya

Jika diperlukan, obat-obatan dan perawatan lain mungkin direkomendasikan untuk kejang, nyeri, osteoporosis, kondisi kesehatan mental, dan masalah tidur, kesehatan mulut, makan dan nutrisi, inkontinensia kandung kemih, penglihatan, atau pendengaran.

Bicaralah dengan dokter tentang manfaat dan risiko serta kemungkinan efek samping dari pilihan pengobatan yang direkomendasikan.

Pencegahan

Sebagian besar kasus cerebral palsy tidak dapat dicegah, tetapi Anda dapat mengurangi risikonya. Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan dan meminimalkan komplikasi kehamilan seperti:

  • Vaksinasi terhadap infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan otak janin.
  • Rutin melakukan pemeriksaan prenatal.
  • Hindari alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang saat merencanakan hamil atau selama kehamilan.

Cara Menjaga Anak Cerebral Palsy Tetap Sehat

Dokter anak dan tim perawatan juga akan membantu menjaga kesehatan anak dengan memerhatikan masalah medis yang terkadang menyertai cerebral palsy. Perawatan berkelanjutan juga dapat membantu mencegah komplikasi.

Dikutip dari laman American Academy of Pediatrics (AAP), beberapa perawatan pada anak cerebral palsy adalah:

Masalah yang Terkait dengan Cerebral Palsy

Setiap anak berbeda. Untuk beberapa anak dengan cerebral palsy, pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan untuk melihat masalah yang dapat terjadi bersamaan dengan cerebral palsy. Ini mungkin termasuk masalah belajar, kejang atau epilepsi, kesulitan penglihatan, dan gangguan pendengaran. Dokter anak akan membantu Parents membuat rencana untuk anak.

Mencegah Komplikasi Sendi dan Tulang

Anak-anak yang tidak banyak bergerak, terutama yang menghabiskan banyak waktu di posisi yang sama, dapat mengalami "kontraksi". Ini adalah saat persendian tersangkut dalam satu posisi. Peregangan dapat membantu mencegah komplikasi ini. Anak-anak yang tidak berdiri atau berjalan juga berisiko mengalami kepadatan tulang yang rendah (osteopenia) dan skoliosis (kelengkungan tulang belakang yang terlalu banyak). Dokter anak dan anggota tim perawatan lainnya akan membantu mengawasi setiap masalah awal dan membantu dengan rencana untuk menghindari atau mengobati komplikasi ini.

***

Cerebral palsy adalah kondisi yang tidak dapat diobati dan dicegah, tetapi seiring dengan perkembangan zaman telah ditemukan banyak cara untuk mendiagnosisnya. Intervensi dini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak. Semoga bermanfaat!

 

Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi & Nikita Ferdiaz

 

 

Baca juga: